Aku di lahirkan dengan memiliki banyak kekurangan tetapi urusan cinta aku tak pernah mendua, aku sangat setia pada istriku, wanita yang telah membina rumah tangga lebih dari 16 tahun itu sangat mencintaiku, aku dan istriku telah di beri 2 orang anak,pernikahan kami berdasarkan cinta tulus dan kesetiaan yang membuat ku bahagia.
Aku bekerja sebagai tukang ojek dan bangunan juga bila ada proyek.
Aku bekerja tak pernah mengenal lelah, aku di besarkan dari keluarga kurang mampu, tetapi aku sangat bersyukur ketika aku di cintai oleh orang yang aku cinta dengan sepenuh hatinya.
Sejak kecil aku sering sakit-sakitan hingga bosan dengan namanya rumah sakit tetapi keluarga ku selalu mendukung dan memberikan kebahagiaan untuk ku.
Hari ini aku pulang dari kerja bangunan lalu memasuki rumah, ternyata istriku sedang ada di kamar nya dia terbaring dengan banyak selimut, aku mendekati nya lalu mengecek suhu tubuhnya ternyata demam tinggi dan lemas.
Anak paling kecil ku masih di sekolah dia belum pulang.
"Mah kita ke dokter yuk!" Ajakku sembari mendaratkan pantat di kasur.
"Gak mau pa,nanti aja"tolak istriku lalu aku menuruti saja keinginan nya.
"Oke, sekarang minum obat dulu ya"aku mengeluarkan obat Paracetamol yang biasa aku stok .
Gelas berisi air pun sudah ada di meja kecil.
Istriku meminum nya dengan pelan, lalu dia kembali berbaring.
1 Minggu kemudian istriku sudah sembuh, hari ini hujan sangat lebat, aku ingat istriku meminta sesuatu ketika aku mau berangkat kerja,lalu aku melangkah menuju toko kosmetik langganan nya, lalu di perjalanan aku melihat dia yang sedang berjalan kaki memakai payung lalu dia melihat ku di seberang jalan, saat dia ingin menyebrang mobil melintas dengan kecepatan tinggi aku segera berlari kencang tak peduli pakaian ku basah, aku menarik tangan nya dan mobil itu menabrak ku, hingga darah ku kemana- mana, istriku sangat syok melihat darah yang keluar.
Dia histeris , aku membuka kedua mata ku lalu memberikan barang yang dia minta, aku melihat wajah nya yang penuh dengan air mata dan air hujan.
"Mah,jaga anak kita ya, mungkin usia bapak cuma segini, tapi cinta bapak gak pernah mati"aku dengan nafas tersendat-sendat.
Ku tutup mata ini untuk selamanya,cinta tak pernah memandang status, cinta tumbuh dengan sendirinya, cinta ku pada istriku sampai maut memisahkan .