Kisah percintaan Alea yang begitu sangat menyedihkan didalam hidupnya. Dia harus melewati rintangan yang penuh kepahitan.
Alea menyukai salah satu teman kakaknya yang bernama Vero Harrison, dari dia kelas satu SMA hingga sampai lulus rasa sukanya selalu dipendamnya.
Sebenarnya Vero juga menyukai Alea, tetapi saat dia menyatakan perasaannya kepada Alea.
" Alea, selama ini aku menyukaimu dari awal kamu masuk SMA hingga sampai kamu lulus sekolah, tetapi aku tidak tau harus bagaimana mengatakannya" ungkap Vero
Alea yang begitu tidak menyangka bahwa selama ini Vero juga menyukainya, namun tiba-tiba.
" Alea" panggil Davindran dengan nada mulai marah
Ternyata Davindran mendengar semuanya, hal itu membuat Alea merasa sangat ketakutan.
Itu sebabnya Alea tidak pernah mengungkapkan rasa sukanya kepada Vero karena alasannya adalah Davindran.
" Ayo pulang sekarang juga" ucap Davindran tanpa menatap Vero
Davindran menarik tangannya Alea niatnya ingin membawa Alea pergi namun ditahan oleh Vero.
" Tunggu, aku belum selesai dengan Alea" ucap Vero kepada Davindran
Namun Davindran tidak menghiraukan apapun yang dikatakan oleh Vero, dia tetap masih menarik Alea agar menjauh dari Vero.
" Tunggu Davindran, aku harus menyelesaikan dengan Alea"
Davindran merasa sangat marah sekali, dia benar-benar tidak begitu suka jika sahabatnya ternyata ini menyukai adiknya sendiri.
" Alea, pergi kemobil"
" T-tapi kak, Alea b-belum"
" Pergi kemobil kesekarang juga" teriak Davindran
Alea benar-benar sangat terkejut saat mendengar teriakannya Davindran, kini Alea menatap kearah Vero dimana dia hanya mengganggukkan kepalanya agar Alea menuruti perkataan Davindran.
Dan akhirnya, Alea menuruti perkataannya Davindran dia membalikkan badannya serta jalan kedepan untuk masuk kemobil.
Hatinya begitu sangat sedih sekali, belum sempat menjawabnya namun Davindran sudah tiba disana.
Davindran berdiri didepan Vero dengan tangannya masuk kedalam saku celananya.
" Jadi selama ini gadis yang kamu ceritakan kepada kami adalah Alea?" tanya Davindran kepada Vero
" Benar, dia adalah gadis itu" jawab Vero dengan jujurnya
Davindran menarik nafasnya begitu dalam sekali, dia benar-benar tidak bisa menahan lagi emosi didalam dirinya.
Bugk!
Davindran memukul Vero sehingga membuat dibagian ujungnya bibir Vero berdarah.
" B*jingan kau Vero" teriak Davindran sambil mencengkram kerah bajunya Vero
Davindran sudah diluar batasnya karena Vero menyukai Alea.
" Sudah aku katakan bukan bahwa aku tidak akan pernah merestui kalian jika menyukai adikku" teriak Davindran
" Tapi aku menyukainya"
" Aku tidak perduli dengan perasaanmu Vero, tapi dia adalah adikku" teriak Davindran
" Aku benar-benar menyukainya Davindran, aku tidak akan menyakitinya"
" Aku mengatakan tidak ya tidak Vero"
Alea yang melihat dari arah mobil hanya bisa menangis saja, dia tidak bisa apa-apa karena yang satu kakaknya dan satunya lagi pria disukainya.
Davindran melepaskan cengkramannya dari kerah baju Vero lalu pergi begitu saja. Vero menatap kepergiannya Davindran rasa hatinya begitu sedih sekali karena belum mengetahui jawaban dari Alea.
Davindran tiba didalam mobilnya, dimana Alea hanya terdiam saja tidak berani menatap kearah Davindran.
" Jawab pertanyaan kakak dengan jujur, dari kapan kamu menyukai Vero?" tanya Davindran dengan nada dinginnya
" S-sejak Alea kelas satu SMA kak, waktu pertama kakak mengenalkan teman-teman kakak waktu itu" jawab Alea dengan wajah tertunduk
Davindran menghelakan nafasnya saja.
" Pantasan akhir-akhir ini kalian selalu keluar bersama ternyata karena sudah saling suka namun belum menyatakan perasaan masing-masing, kakak kecewa denganmu Alea karena telah membodohi kakak"
Alea menundukkan kepalanya saja, dia tidak bermaksud seperti itu hanya saja dia menyimpan perasaan itu karena masih memikirkan Davindran.
Tetapi Alea juga tidak tau jika Vero akan menyatakan perasaannya lebih dahulu dibandingkan dirinya.
" Akhiri perasaanmu dengan Vero" ucap Davindran membuat Alea mengangkat wajahnya
" Kak, Alea belum jujur kepada Kak Vero bahwa Alea juga menyukainya, bagaimana bisa Alea harus mengakhirinya?" protes Alea
" Kakak tidak peduli Alea, dari sekarang kamu harus mengakhiri perasaanmu kepada Vero"
****
2 tahun kemudian.
Alea yang baru saja keluar dari Perusahaannya Davindran, posisinya sedang ada diparkiran mobil.
Namun tidak menyangkanya dia bertemu dengan pria dia cintai sampai saat ini.
" Kak Vero" panggil Alea membuat Vero menoleh
Vero juga tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan Alea disini,
" Alea" gumam Vero didengar oleh Alea
Mereka berdua saling bertatapan satu sama lainnya, ada rasa senang diantara keduanya namun ada juga rasa sedih.
Karena mereka masih sama-sama suka namun tidak bisa bersatu. Tiba-tiba seseorang datang mendekati Vero membuat Alea terkejut.
" Sayang, maaf menunggu lama" ucap wanita itu lalu menggandeng lengannya Vero
Alea sangat bertanya-tanya siapa sebenarnya wanita disamping Vero?
Vero hanya terdiam namun tatapannya masih mengarah Alea didepannya, wanita itu juga menoleh kearah tatapannya Vero.
" Siapa dia? Apa kamu mengenalnya sayang?" tanya wanita itu
Seketika Vero langsung tersadarkan dengan pertanyaan itu.
" Dia adiknya Davindran yang kita temui tadi diruang rapat" jawab Vero
" Oh, dia begitu cantik dan imut ya aku tidak menyangka bahwa Davindran mempunyai adik seperti itu"
Rasa hati Vero benar-benar sangat sedih sekali, jika Alea mengetahui sebenarnya mungkin dia akan juga bersedih.
" Baiklah ayo kita pergi, setelah itu kita ada pertemuan keluarga bukan?"
" Iya kamu benar sayang, pasti semuanya sudah menunggu"
Sebelum Vero pergi, dia masih memandang kearah Alea begitu sangat sedih sekali rasany.
Lalu Vero dan wanita itu pun pergi, saat Vero pergi Alea membalikkan badannya hingga masuk kembali kedalam lobby Perusahaan Davindran.
Sepertinya Davindran sangat mengetahui siapa sebenarnya wanita yang bersama Vero tadi.
Brak!
Alea membuka pintu ruangannya Davindran secara kasar serta nafas yang begitu ngos-ngosan sekali.
Dia masuk dan berjalan mendekat kearah Davindran, tidak heran dengan tingkah lakunya Alea seperti itu.
Davindran menatap kearah Alea yang sedang mengatur nafasnya.
" Ada hal apa sehingga membuatmu berlari?" tanya Davindran dengan nada dinginnya
" Kak, siapa wanita yang bersama Kak Vero?"
Davindran mengangkat satu alisnya saat mendengar pertanyaan Alea.
" Kamu lihat dimana?" tanya Davindran
" Dibawah tepat diparkiran Perusahaan kakak" jawab Alea dengan cepatnya" Ayo kak katakan siapa wanita bersama Kak Vero tadi" sambung Alea
" Kenapa kamu sangat ingin tau Alea siapa wanita yang bersama Vero? Jangan bilang kamu belum bisa mengakhiri perasaanmu kepadanya?"
Alea terdiam saat mendengar ucapannya Davindran, memang selama ini dia tidak bisa mengakhiri perasaannya kepada Vero.
Masih rasa suka dan mencintainya walaupun tidak bisa bersatu. Dimana tekad Alea kembali mempertanyakan tentang wanita yang bersama Vero.
" Kak please, siapa wanita yang bersama Kak Vero tadi" ucap Alea dengan nada memohonnya
Davindran menghelakan nafasnya dan mulai menjawabnya.
" Dia tunangan Vero" jawab Davindran tanpa menatap Alea
Dug!
Jantung Alea berdebar begitu kencang sekali, apakah dia tidak salah mendengarnya apa yang diucapkan oleh Davindran?
" K-kakak tidak berbohongkan?" tanya Alea dengan nada mulai berubah
" Untuk apa kakak berbohong Alea? Itu semuanya memang kenyataannya bahwa wanita itu adalah tunangan Vero"
Air mata Alea menetes tanpa disadarinya, dia tidak menyangka bahwa pria yang dia cintai akhirnya ada ditangan wanita lain.
Seketika Alea langsung terduduk dilantai tepat didepan mejanya Davindran.
Bruk!
Davindran mendengar itu mencoba melihatnya, ternyata saat dia melihatnya betapa terkejutnya Davindran.
" Sedang apa kamu duduk dilantai Alea?" tanya Davindran
Tiba-tiba!
" Ini semua salah kakak" ucap Alea dengan nada tangisnya
" Kenapa salah kakak?"
" Iya memang salah kakak, karena tidak memberikan Alea waktu untuk mengatakan bahwa Alea menyukai Kak Vero"
Davindran menghelakan nafasnya saja, dia memang begitu merasa bersalah apa yang telah dia buat.
Dia mengiranya Alea akan mengakhiri perasaannya, namun ternyata tidak.
" Sudah kakak katakan bukan untuk mengakhiri perasaanmu kepada Vero? Lihat sekarang bagaimana yang kamu lihat?"
Alea menarik nafasnya begitu dalam sekali, namun air matanya masih mengalir dipipinya.
" Intinya ini semua salah kakak, Alea benci kakak" teriak Alea
Alea bangun dari duduknya lalu pergi begitu saja, Davindran benar-benar merasa bersalah sekali kepada Alea.
Bukan Vero yang menyakiti Alea namun dia sendiri karena keegoisannya, jika waktu itu dia memberikan waktu untuk Alea dan Vero mungkin tidak akan seperti ini.
Dan akhirnya, cinta Alea tidak bisa bersatu dengan Vero karena Vero sudah memiliki tunangan serta minggu depan dia akan menikah.
Walaupun itu hanya perjodohan, tetapi Vero tidak membantahnya karena untuk apa?
Jika dia membantahnya dan mengejar Alea belum tentu Davindran memberikan restu kepadanya.