Dengan Nada yang Sama.
Ia memanggil cahaya dari celah-celah langit, mengurai ciptaan sesuka kehendaknya.
Kekuasaannya lahir dari jerit dan perjuangan, berakar dari tempat yang dahulu disebut rumah oleh dua makhluk surgawi—Matahari dan Bulan.
Matahari, di hari-hari awalnya, adalah makhluk yang baik. Namun suaranya merayap melalui kehampaan, dibalut racun manis yang menggoda, membisikkan tentang kekuasaan dan kemegahan. Matahari ragu, hatinya diliputi keraguan. Namun bisikan itu tak kunjung reda. Ia melilit pikirannya, gigih dan tak kenal henti.
Akhirnya, Matahari goyah. Ia mengkhianati Bulan, memilih penaklukan daripada persahabatan, meninggalkan sosok yang dulu berdiri bersamanya dalam keabadian nan sunyi.
Bulan tidak sekadar disingkirkan. Ia dihancurkan—raganya retak, esensinya terpencar, serpihan tak terhitung jumlahnya terombang-ambing dalam kehampaan.
Ia—yang bersuka cita atas kekacauan yang ditabur Matahari—mengayunkan kekuatannya atas nama sang Matahari. Dengan cahaya yang diambil dari retakan langit, ia meneguhkan kekuasaan sang Matahari, memastikan ratapan sang Bulan tak akan pernah terdengar.
Namun dari kehancuran sang Bulan, suara-suara baru muncul.
Fragmen-fragmen yang dulu menyatu kini tak lagi berbagi takdir yang sama.
Ada yang terbakar oleh dendam, bertekad menghancurkan sang Matahari dan dirinya. Ada yang bersujud, memilih tunduk demi bertahan di bawah tatapan garang sang Matahari. Ada pula yang menghilang dalam bayang-bayang, bersembunyi dari perang yang mustahil mereka menangkan.
Namun di antara mereka, ada yang tetap percaya.
Mereka yakin, suatu hari nanti, fragmen-fragmen itu akan menemukan jalan untuk kembali menyatu. Dan saat hari itu tiba, sang Bulan tak hanya akan pulih—ia akan menyala kembali, bukan sebagai cahaya yang terpecah, melainkan sebagai kekuatan langit yang lebih agung dari sebelumnya.
Dan ketika cahaya itu bangkit, sinar sang Matahari akan memudar.
Dan dia?
Ia akan pergi, melangkah menjauh dari Matahari yang memudar, meninggalkannya bersama cahaya yang meredup—sendiri dalam gelap.