Alisa adalah seorang perempuan yang cerdas,cantik dan memiliki karir yang sangat gemilang. Diusianya yang terbilang masih muda tapi sudah masuk kategori wanita yang berpengaruh dan disegani di dunia bisnis. Apapun yang dia kerjakan selalu berhasi dan sukses.
"Cantiknya ya bu Alisa" kata salah satu karyawan.
"Bukan hanya cantik tapi sangat sempurna" kata yang lain.
Banyak orang yang kagum pada Alisa karena keberhasilannya juga kecantikannya bahkan tentang hubungan asmaranya.
Alisa menjalin hubungan dengan Doni, yang merupakan pengusaha muda yang sangat mapan,juga sangat tampan. Banyak kaum hawa iri pada Alisa karena bisa mendapatkan cinta dari Doni yang begitu terlihat sempurna.
Doni berjalan menuju ruangan Alisa untuk mengajak makan.
"Wah...kerennya,sempurna" kata salah satu karyawan.
"Iya cakepnya" sahut yang lain
"Seandainya aku dapat kayak dia,mungkin aku adalah wanita yang paling bahagia didunia,uda cakep,kaya lagi" sahut yang lain.
Sesampainya didepan pintu kantor Alisa,Doni mengetuk pintunya.
"Tok..tok...Selamat Siang sayang" sapa Doni
Alisa terkejut
"Eh..siang yaang.."
"Makan siang yok" ajak Doni..
"Ok bentar ya yang" jawab Alisa.
Merekapun pergi makan siang
"Memang pasangan yang sangat sempurna" ucap Mei (karyawan di perusahaan Alisa)
Alisa dan Doni pergi ke Restoran favorit Alisa..
"Pesaan apa yang" tanya Doni
"Aku pengen makan ikan" jawab Alisa
Doni memesan menu ikan kesukaan Alisa, karena dia sudah tau semua makanan favorit Alisa. Sembari menunggu pesanan mereka, Doni berkata pada Alisa
"Sayang...mama uda nanya loh,kapan kita nikah"
Alisa tersenyum
"Trus sayang jawab apa?"
"Ya aku hanya bilang sabar donk mama,aku belum tau Alisa uda siap atau gak" kata Doni. Trus mama bilang
"Kan uda lama loh pacarannya Don,mumpung mama masih ada,mama mau lihat cucu dari kalian" kata Doni sembari menirukan mamanya ngomong.
"Kalo sayang sendiri, gimana" tanya Alisa
"Kalo akukan uda sayang tau,dari satu tahun yang lewat aku uda siap,tapi yayangkan belum siap alasannya karena mau berkarir dulu" jawab Doni.
"Ia sayang, aku juga uda mikir kita uda lama hubungannya,tapi aku mau yaang tetap ingat,klo aku gak suka yang namanya kebohongan,perselingkuhan dan di kekang-kekang,aku mau tetap berkarir" sahut Alisa.
"Iya sayang,aku paham dan ingat itu semua. Sayang tetap berkarir,sayang kan lihat aku tidak pernah aneh-aneh karena aku memang serius dan hanya cinta kamu seorang sayang" balas Doni.
"Mmmmm ok klo begitu" jawab Alisa.
"Apa sayang" tanya Doni dengan terkejut
" Iya.. nanti aku batalkan loh" canda Alisa
"Makasih sayang" jawab Doni dengan wajah bahagia sambil memegang erat tangan Doni.
Akhirnya Alisa mau untuk menikah dengan Doni.
Menu pesanan merekapun datang lalu mereka makan siang.
Keesokan harinya,Doni berencana melamar Alisa langsung di kantor Alisa. Dengan persiapan yang dibantu oleh teman-temannya,akhirnya semuanya tersiapkan dengan baik.
Alisa menuju ruangannya lalu duduk di kursinya. Tiba-tiba Mei mengetuk pintunya. Alisa berkata..
"Iya masuk"
"Selamat Pagi bu,dibawah kantor ada sedikit masalah bu" kata Mei,seperti terjadi hal yang kacau
"Ada apa" tanya Alisa dengan sedikit kuatir.
"Tidak tau Bu,katanya ingin sekali bertemu dengan ibu" jawab Mei
Alisa buru-buru ke bawah,karena Alisa memang pemimpin yang tanggap dan selalu melindungi tiap karyawannya.
Sesampainya di bawah,Alisa melihat sepertinya di luar kantor ada keramaian yang menurutnya ada kekacauan.
"Permisi,ada yaang bisa saya bantu" kata Alisa dari teras kantor..
Tiba-tiba Doni muncul membawa bunga dan teman-teman Doni berbaris dengan berkata
"Maukah kamu menikah denganku"
Alisa terkejut,juga bahagia sekali..
Doni menghampiri Alisa,dan berlutut melamar Alisa. Alisa menerima lamaran Doni. Doni mengeluarkan cincin lalu memasangnya di jari manis Alisa. Doni memeluk Alisa,dan semua bertepuk tangan dan bahagia atas keberhasilan Doni.
Doni selalu menemani Alisa dengan setia selama mempersiapkan gaun pernikahan. Semua mata selalu tertuju dan memuji mereka karena kesempurnaan mereka.
Tanggal pernikahan yang ditentukanpun Tiba. Tamu undangan berbahagia buat mereka berdua. Orang-orang besar dan ternama semua datang karena Alisa dan Doni sama-sama orang yang memiliki pengaruh besar di dunia bisnis.
"Mereka begitu sempurna" kata seorang tamu.
"Selamat dan berbahagia buat kalian berdua" kata setiap orang yang mengucapkan selamat pada mereka.
Usai pesta yang begitu mewah,Doni dan Alisa berbulan madu.
"Aku bahagia sekali sayang" kata Doni
"Aku juga sayang"jawab Alisa.
Sepanjang mereka berbulan madu,Mereka begitu bahagia.
Setelah mereka selesai berbulan madu,Mereka berdua kembali ke rutinitas. Doni kembali kekantornya dan Alisapun demikian.
"Sayang..bangun,uda pagi" kata Doni.
"Iya..yang" jawab Alisa
"Aku uda siapin roti dan susu buatmu" kata Doni
"Makasih sayang" balas Alisa.
Alisapun siap-siap lalu mereka serapan bareng. Dan berangkat kekantor bareng-bareng. Doni mengantarkan Alisa kekantornya.
"Jangan capek-capek y sayang" Ucap Doni dengan mencium Alisa.
"Ia sayang,hati-hati selalu" balas Alisa.
Doni selalu me jemput Alisa,dan dia begitu bucin dengan istrinya.
Tak terasa usia pernikahan mereka sudah 1 tahun namun mereka belum dikaruniai buah hati cinta mereka. Namun Alisa dan Doni tidak terlalu berbeban akan hal itu karena mereka pasrah akan hal itu pada Sang Yang Kuasa.
Alisa semakin sukses dalam karirnya begitu juga dengan Doni.
"Sayang..sayang..kok belum bangun?"tanya Doni
"Ia yang,dari tadi malam aku gak enak badan,makanpun gak selera,bawaannya mual terus" jawab Alisa
"Kecapean kamu sayang,kita dokter ya" kata Doni.
"Gak yang,aku istirahat z,gak masuk kantor hari ini" balas Alisa
"Ya uda istirahat z dirumah,nanti serapan ya,aku uda buat nasi goreng" kata Doni
"Makasih sayang"jawab Alisa.
Doni pergi kekantor.
Sesampainya dikantor,Doni ditemenin Alisa klo perasaannya makin gak karuan.
"Iya yang,aku pulang"balas Doni
Doni buru-buru pulang keapertemannya
"Gimana sayang" kata Doni
"Aku mual terus,nasi goreng itu bau aku cium yang" kata Alisa.
"Ya udah kita ke dokter yang"
Merekapun pergi kedokter.
"Selamat buat ibu dan bapak" kata Dokter
"Maksudnya dok" tanya Doni dengan bingung
"Iya Pak,Istri Bapak hami hamil" balas dokter
"Apa dok?" Kata Doni sekaan tak percaya
"Ia Pak,Istri Bapak hamil" jawab dokter
Doni dan Alisa sangat bahagia sekali.
"Triamaksih dok" kata Doni.
Doni memeluk Alisa dan selalu memotong Alisa jalan demi menjaga Alisa tetap sehat.
"Aku gak pa-pa yang" kata Alisa
" Iya sayang,tapi harus hati-hati dari sekarang" kata Doni.
Alisa berfikir, dia adalah wanita yang paling bahagia mendapatkan Doni yang begitu mencintainya.
Alisa selalu meminum susu demi tumbuh kembang anaknya,juga vitamin karena dia selalu mual jika mencium bau makanan.
Tak terasa kandungan Alisa sudah 4 bulan,dia mulai bisa makan juga sering mengidam masakan-masakan NUSANTARA. Doni selalu berusaha mendapatkan yang Alisa ingin makan.
"Trimakasih sayang,atas segala pengorbananmu..aku begitu beruntung memilikimu" ucap Alisa
"Akan aku lakukan apapun sayang" balas Doni.
Waktu berputar dengan cepat,waktu persalinan Alisapun tiba. Alisa sejak awal sudah bertekad ingin melahirkan dengan normal. Alisa rajin membaca dan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana cara melahirkan dengan normal. Dia selalu jalan di pagi hari,jengkol juga makan-makanan sehat demi sehatnya buah hati mereka saat lahir nanti.
Doni selalu setia menemani Alisa.
Doni merasa tak kuat melihat Alisa kesakitan
"Uda yang,jangan dipaksa,SC saja ya yang penting,anak kita dan kamu sehat sayang" kata Doni
"Gak pa-pa yang,aku pasti bisa" jawab Alisa.
Akhirnya setelah bukannya lengkap,Alisa melahirkan dengan normal sesuai yang dia harapkan selama ini. Dokter mengucapkan selamat pada Alisa.
"Selamat Bu,kamu begitu hebat" ucap dokter
Alisa membalas dengan senyuman.
Bayi mereka sangat sehat,dan kulitnyanya juga begitu sehat.
Doni memberitahukan pada ibunya Alisa sudah melahirkan seorang putra. Ibunya begitu bahagia sekali dan akan segera mengunjungi mereka.
Setelah Alisa sehat,Dokter memperbolehkan Alisa untuk pulang.
Selama dirumah Alisa dirawat ibu mertuanya juga suaminya dengan baik. Doni membayar babysister dengan gaji yang fantastis demi menjaga buah hati mereka.
2 bulan berlalu,Alisa kembali bekerja kekantor. William putranya dijaga oleh babysister. Selama Alisa cuti sudah begitu banyak pekerjaan yang tertunda yang membuatnya sering lembur. Pada saat dia pulang,putranya dilihatnya sudah tidur dengan babysister,hatinya sangat terpukul,mengingat pagi berangkat pagi sekali pulang malam sekali,waktunya tidak ada buat putranya. Dia menangis dan sangat sedih melihat putranya,akhirnya Dia memutuskan untuk berhenti bekerja karena hidupnya juga sudah berkelimpahan harta.
Keesokan paginya
"Sayang..aku memutuskan untuk berhenti bekerja demi William anak kata-kata Alisa tiba-tiba.
"Apa sayang?" Tanya Doni dengan terkejut
" iya,aku mau berhenti saja, Aku mau fokus ngurus suami dan anak kita" balas Alisa
Doni sangat bahagia sekali dengan keputusan itu.
"Iya sayang,aku juga gak tega melihatmu yang selalu capek,tapi aku paham betapa banyak perjuanganmu untuk sampai ketidak ini,makanya aku gak mau nyuruh kamu berhenti dan juga aku harus menepati janjiku untuk kamu harus bekerja sesuai yang kamu minta"jelas Doni
"Iya,aku berhenti saja tapi jangan buat ayang jadi berubah" canda Alisa.
"Trimakasih sayangku"kata Doni sambil memeluk Alisa.
Alisa kekantor,menjumpai bosnya,yang sebelumny sudah di beritahukan Alisa lewat telepon klo dia mau mundur dan memberitahukan alasannya. Bos dengan Alisa memiliki hubungan erat bagaikan putri dengan seorang ayah karena Bosnya sudah lama mengenal Alisa,dari titik nol sampe dia sukses.
Alisa mengetuk pintu bosnya
"Maafkan saya Pak,seperti kata saya,ini demi anakku William"kata Alisa
"Iya Alisa,Bapak paham,tapi apakah kamu tidak mau pikirkan lagi" tanya bos Alisa
"Tidak Pak,keputusanku sudah bulat" jawab Alisa
"Oke,tapi seandainya kamu berubah pikiran kapanpun pintu Perusahaan ini selalu terbuka untukmu" kata si Bos
"Trimakasih Pak buat kepercayaannya,juga segala bimbingan dan dukungan Bapak selama ini. Saya tidak lupa akan segala kebaikan Bapak pada saya,klo bukan karna bimbingan,kepercayaan dan dukungan Bapak saya bukan siapa-siapa saat ini" kata Alisa.
"Saya juga berterimakasih padamu atas segala apa yang kamu berikan ke perusahaan selama ini. Itu bukan karena saya tapi karena kemauan dan usaha kerasmu"kata Bosnya.
"Trimaksih Pak,saya pamit dulu" balas Alisa
"Semog sehat dan sukses selalu" balas bosnya
Alisa tersenyum meninggalkan ruangan bosnya. Dia menatap kantornya tapi dia kembali kuat mengingat putranya.
Di luar kantor Doni sudah menunggunya.Doni berlari lalu memeluk Alisa,mereka pulang kerumah.
Alisa tidak bekerja mulai pagi ini.
Dia menyiapkan serapan suaminya dengan tangannya sendiri walau ada ART. Dia juga mengurus putranya sendiri walau ada babysister. Alisa benar-benar mengabdikan dirinya sebagai istri dan ibu yang baik bagi anaknya.
"Mbak...siapkan semua bumbu saja,biarkan saya yang masak untuk serapan Bapak" kata Alisa pada makanya
"Baik bu"
Doni bahagia melihat Alisa karena sejak menikah Alisa tidak pernah memasak untuknya.
"Trimaksih sayang" kata Doni sambil memeluk Alisa.
"Sama-sama sayang" balas Alisa.
"Mbak..urusi keperluan William z y,baju-baju Wiliam harus benar-benar bersih dan segala perlengkapannya,saya yang turun tangan untuk mengurus William" kata Alisa pada babysister
Alisa benar-benar semangat melakukan itu semua.
Tak terasa umur Wiliam sudah 2 tahun,William tumbuh menjadi anak yang sangat sehat dan ceria sekali. Dan Alisapun hamil anak kedua. Alisa dan Doni bahagia sekali karena di hamil Alisa yang kedua perusahaan Donipun semakin besar. Perusahaan Doni menjadi salah satu perusahaan yang sangat berpengaruh besar pada perusahaan bisnis lainnya, dan salah satu perusahaan terbaik. Donipun semakin sibuk,sering keluar kota melakukan perjalanan bisnis.
"Bolehkah aku pinjam HPmu" sahut seorang gadis disamping Doni diruaang tunggu pesawat.
"Untuk apa" tanya Doni dengan jutek
"Bukan jangan salah paham dulu,HPku hilang,hanya kasih tau ke padaku klo aku pulang hari ini,dan pesawatku jam 2 siang,hanya bilang biar aku dijemput di Bandara" terang gadis itu
Doni memberikan HPnya.
"Trimakasih" kata gadis itu.
Mereka tidak saling bicara lagi.
Doni berjalan menuju pesawat,ternyata gadis itupun duduk tepat disampingnya. Gadis itu tersenyum namun Doni tidak membalas senyuman gadis itu.
Sampainya ditujuan,Donipun turun dari pesawat.
"Lelaki yang aneh tapi menawan"pikir gadis itu dalam hati.
"Aku sudah sampe sayang di Surabaya" kata Doni pada Alisa
"Oke,baik-baik disana,semoga semuanya berjalan dengan baik" balas Alisa.
"Oke. I love you" kata Doni.
"Love you too" balas Alisa menutup telepon.
Doni pergi ke perusahaan tujuannya. Tak disangka gadis itupun ada disana.
"Kamu lagi..kamu lagi..kok kamu ngikutin saya" ucap Doni
"Ngikutin kamu!hellooo!"sahut gadis itu
Tiba-tiba pemilik perusahaan itu datang,lalu menyambut kedatangan Doni. Mereka berjabat tangan.
"Selamat datang bapaka Doni,apakah perjalanan Bapak lancar?" Kata Jhoni "Lancar bos Jhon" balas Doni
Namun tiba-tiba gadis itu berteriak
"Helloooo..."
Bos Jhon menoleh,dan memeluk erat gadis itu
Doni berpikir itu adalah wanita simpanan Bos Jhon.
"Halooo...sayangku"sapa Bos Jhon sambil memeluk gadis itu
"Iya cintaku" balas gadis itu
"Trimakasih sudah mau pulang,aku sangat merindukanmu"kata Bos jhoni
"Aku juga botak" balasnya
Doni melihat dengan wajah muak..
Tiba-tiba Bos Jhon berkata
"Maaf Pak Doni,kenaikan ini putri saya"
Doni terkejut setengah mati
"Putri nya Bos Jhon?" Kata Doni panik
"Iya,dia putriku satu-satunya,hidupku Pak Don" sahutnya
"Kami tadi sudah saling tau tapi tidak kenal" kata Sinta
"Oia" balas Bos Jhon
"Iya,,tadi..."
Sinta belum selesai bicara,Doni menyahut
"Ooo..ia maafkan saya,saya tidak tau klo anda putrinya Bos Jhon" sahut Doni.
Mari...Pak Don,kita keruanganku biar kita bicara bisnis kita.
Sinta sementara bermain di kantor Papanya. Doni dan Bos Jhonpun membicarakan bisnis mereka.
Setelah selesai,Doni kembali ke hotelnya.
"Pak Doni,mari kita makan malam bersama keluarga saya"ajak Bos Jhon
Doni tidak menolak karena demi memperlancar hubungan bisnis mereka.
Mereka makan bersama,dan berbincang. Bos Jhon selalu memuji Bapak Doni yang masih muda sudah berhasil sebagai pengusaha. Mereka akrab berbicara,Sintapun menyimpan kekaguman pada Doni.
"Maafkan saya"ucap Doni pada Sinta karena sudah agak kasar dan menilai keliru terhadap Sinta
"Oke,gak pa-pa" balas Doni.
Bos Jhonpun menitipkan Sinta padanya karena sama-sama tinggal dijakarta,
"Anggap saja seperti adik sendiri" pinta Bos Jhon
Doni hanya menganggur saja.
Keesokan paginya,Doni kembali ke Jakarta. Sintapun kembali ke Jakarta. Mereka kembali bertemu di Bandara,dan mereka mulai saling bicara.
Sinta meminta nomor HP Doni,tanpa pikir panjang Doni memberinya.
Sampai dirumah,Doni memeluk Alisa karena begitu rindu,juga putra mereka Wiliam.
"Uda bagaimana sayang" tanya Doni
"Sehat"ucap Alisa
Tiba-tiba HP Doni dapat WA
"Uda sampe bang?
"Sudah" balas Doni
"Siapa yang" tanya Alisa
"Oooo Bos Jhon yang" jawab Doni
"Ooo" jawab Alisa
Seperti biasa Doni tetap sayang pada Alisa. Sinta selalu curhat pada Doni tentang study bahkan tentang asmaranya. Donipun selalu mendengar bahkan kadang memberikan solusi pada Sinta. Sinta semakin nyaman dengan Doni.
"Bang..kita makan siang bareng ya?"
"Oke"balas Doni.
Mereka sering jumpa dan makan bareng tanpa sepengetahuan Alisa.
Perut Alisa semakin hari semakin membesar. Doni sering lembur karena bisnisnya yang berkembang dengan pesat,Alisapun memahami dan tak pernah curiga pada Doni. Sinta sering datang ke kantor Doni bahkan menemani Doni lembur.
Doni pulang sangat larut sekali,
"Kamu sudah pulang yang?"tanya Alisa
"Iya..kok belum tidur sayang" tanya Doni
"Aku gak bisa tidur" jawab Alisa
Tiba-tiba HP Doni dapat pesan WA lagi
"Uda sampe bang?lagi ngapain?" Tanya Sinta
"Uda barusan dek" jawab Doni
"Siapa?" Tanya Alisa
"Bos Jhon" jawab Doni
"Kok malem-malem WA?" Tanya Alisa penasaran
"Iya,kebetulan ada tadi yang kurang paham sama Bos Jhon lewat emeil" jawab Doni
Alisa begitu percaya dan tidak curiga sama sekali.
Seperti biasa Doni sebelum berangkat Alisa menyediakan serapan tuk Doni. Tapi Doni tidak serapan dengan alasan buru-buru karena ada urusan mendadak di kantor. Ternyata Doni sudah janji untuk menemani Sinta serapan juga mengantarkan Sintan kelokasi praktek yang ditentukan oleh dosennya.
Alisa menelepon ke kantor Doni. Sekertaris Doni menjawab Alisa
"Haloo...apakah Bapak sudah sampe Len?"
"Belum Bu,Bapak belum ada dikantor"
Alisa mematikan telepon,mencoba menghubungi Doni tapi tetap tidak nyambung.
Setelah siang,Doni sampe dikantor..
"Pak..tadi pagi ibu menelepon,tanya Bapak uda dikantor apa belumsaya jawab belum Pak"kata Leni
Doni terdiam..lalu bicara
"Klo ibu telpon,bilang saja saya rapat"
"Siap Pak" jawab Leni dengan heran karena Doni belum pernah seperti itu kepada Alisa.
Donipun menjemput Sinta,lalu mengantarkannya ke apertemennya. Sinta memintanya tuk tinggal sebentar.
Sinta mengungkapkan rasa kagumnya pada Doni tapi dia sadar klo Doni sudah suami orang dan dia hanya sebagai abangnya.
"Apakah seandainya,klo kita jumpa lebih awal,abang akan milih aku atau istri abang?" Tanya Sinta,dengan merekam pembicaraan itu tanpa sepengetahuan Doni. Doni diam saja tanpa memberi jawaban hanya senyum saja.
"Kok abang diam z,senyum z..jawab donk ahh gak asik,gak asik" kata Sinta
Sambil tertawa dan duduk dekat sekali dengan Doni.
Donipun pamit pulang karena sudah malam
"Uda pulang?"tanya Alisa
"Sudah sayang"jawab Doni
"Tadi aku telpon ke kantor,kamu"
Doni memotong pembicaraan
"Udah sayang,aku capek capek sekali" jawab Doni
Alisa terdiam,dan mulai menyadari perubahan suaminya. Bahkan menelepon Alisa,tanya kehamilannyapun dia sudah tak pernah apalagi menanyakan dan memeluk putra mereka Wiliam pagi dan setelah pulang kerja selaput apapun Doni selalu perhatian,memeluk mereka berdua.
Tiba-tiba HP Doni menerima WA
"Uda nyampe bang" tanya Sinta
Sambil jalan kekamar tanpa memperdulikan Alisa membalas Sinta
"Udah dek"
"Siapa" tanya Alisa
"Teman" jawab Doni
"Coba lihat" ungkap Alisa
"Kamu gak percaya samaku" tanya Doni dengan nada menekan
"Bukan gak percaya,coba lihat" balas Alisa
Doni emosi menjawab Alisa tanpa memikirkan Alisa yang lagi hamil tua
"Aku capek,capek kerja siang malam untuk kamu,memenuhi kebutuhan kamu,semua aku yang mikirkan. Aku lembur untuk kamu,tapi masih curiga,kenapa harus telepon kekantor klo gak curiga,aku ada wa kamu curiga..aku capek,aku muak,aku seperti hidup dineraka kalo sudah dirumah" Doni emosi dengan memukul pintu kamarnya.
Alisa terkejut,dan tak percaya apa yang barusan terjadi. Baru ini dia melihat orang yang sangat lembut padanya berubah jadi iblis.
Alisa mencoba tenang,dan mencoba menerima mungkin itu karena tekanan pekerjaan karena perusahan yang semakin maju.
Keesokan harinya, Alisa mencoba tetap tenang seperti tidak terjadi apa-apa namun Doni tidak mengharapkan Alisa langsung berangkat kekantor.
"Aku sudah di bawah,turunlah" ungkap Doni ditemenin tuk Sinta
"Ok bang"jawab Sinta
Mereka serapan bareng dan tampaknya Doni tidak memikirkan apa yang terjadi tadi malam.
Sementara Alisa mencoba untuk tetap berfikir positif. Dia mengambil HP nya ternyata ini adalah hari pernikahan mereka. Doni yang biasanya selalu mengingatkan Alisa,membuat kejutan pada Alisa saat ini tidak ada. Alisa berfikir mungkin nanti setelah Doni pulang,dia dengan sabar menunggu suaminya. Alisa menyiapkan kejutan pada suaminya,dengan harapan Doni akan senang karena Alisa mengingat hari pernikahan mereka tanpa diingatkan suaminya.
"Sudah pulang sayang" tanya Alisa
"Aku malas klo ujung-ujungnya kamu ribut" cetus Doni
"Tidak sayang,maaf yang kemarin..oia apakah kamu lupa sesuatu" tanya Alisa
"Gak aku mau tidur,capek..aku capek" cetus Doni.
Alisa kecewa dengan itu semua. Kembali Doni mengucapkan kata capek.
Alisa tetap tenang demi anak dalam kandungannya.
Alisa diam seribu bahasa merenungkan ada yang hilang dirumahnya,yaitu keharmonisan yang mereka miliki dulu.
Doni pergi dengan buru-buru,tanpa menghiraukan Alisa yang duduk di meja makan. Doni buru-buru karena Sinta meng wa klo dia demam tinggi dan tidak kuat untuk jalan.
Sementara Alisa kecewa dan terdiam akan apa yang terjadi,tiba-tiba dia merasakan kesakitan. ART dan babysister memanggil Sopir pribadi Alisa,lalu membawa Alisa kerumah sakit,karena Alisa akan melahirkan. Alisa menelepon sahabatnya Murni memberitahukan kalo dia mau lahiran. Murni segera datang,dan menemani Alisa. Murni selalu menghubungi Doni namun tidak pernah berhasil. Hingga akhirnya Alisa melahirkan dengan normal,tanpa Doni. Murni tiba-tiba keluar dari ruangan untuk mencari makanan karena dia begitu lapar sejak pagi,siang sampe malam belum makan nasi hanya roti demi menemani sahabatnya Alisa. Tiba-tiba dia melihat Doni,mengandung seorang gadis,dia mengikuti sampe area parkir. Murni sesak,menangis dan kecewa bagaimana dia harus mengatakan ini pada Alisa. Akhirnya dia berusaha tetap tersenyum pada Alisa demi kesehatan Alisa.
"Apakah Doni sudah bisa di hubungi" tanya Alisa
Murni hanya menganggur saja.
Sudah 2 hari Alisa dirumah sakit tapi Doni tidak pernah datang,karena Doni selalu pulang larut,dan beranggapan Alisa tidur bersama anaknya William dikamar William sebab pertengkaran mereka.
Hari ini Alisa diperbolehkan Dokter pulang,Murni selalu memberi semangat pada Alisa demi William dan putrinya yang baru lahir.
"Mungkin Doni sibuk"kata Murni dengan hati berat karena jelas dia melihat dengan matanya Doni bersama wanita lain.
Alisa hanya diam saja.
Sampe dirumah,Alisa meminta Murni untuk tinggal bersamanya. Murnipun meng iyakannya.
Murni sangat sayang pada Alisa karena Alisa lah selama ini yang selalu membantu dan perhatian padanya.
"Apakah Bapak tidak pernah menanyakan saya mbak?"tanya Alisa pada ART dan babysisternya
"Tidak pernah bu,Bapak selalu pulang larut malam,tanpa bicara langsung ke kamar" jawab mereka.
"Ooohhh"kata Alisa.
"Sudah Alisa,kamu sehat dulu "kata Murni.
Seperti biasa Doni pulang larut,tiba-tiba pintu kamarnya terkunci.
Tanpa pikir panjang,Doni langsung kekamar atas,karena dia berfikir Alisa ada disana dan masih merajuk.
Keesokan paginya,Doni bangun melihat Murni ada dirumahnya.
"Ternyata kamu disini Mur?"
"Iya"jawab Murni
"Aku mau kekantor dulu"kata Doni
Tiba-tiba dia mendengar suara tangisan bayi,dia terkejut sekali
"Bayi siapa itu Mur,kamu punya bayi sejak kapan?"tanya Doni
"Bukan,itu bayi Alisa" jawab Murni dengan muka muak lihat Doni.
Doni terkejut lalu berlari kekamarnya,melihat Alisa menyusui bayinya. Dia terdiam seribu bahasa.
"Kapan..kamu..kapan sayang"tanya Doni bingung
Alisa diam tanpa bicara.
Donipun tetap pada egonya dan harga dirinya,tanpa ada rayuan atau maaf dari mulutnya.
"Murni tolong kamu jaga Alisa,aku ada urusan mendadak" kata Doni
Murni diam dan muak lihat Doni,dia tak menjawab hanya memeluk Alisa..
"Kuat ya sayang,aku akan selalu bersamamu"ucap Murni.
Alisa menangis dan paham ada yang sudah hilang dan ada yang salah dalam rumah tangganya.
Doni tetap pulang larut dengan egonya juga dengan perasaan nyaman ya pada Sinta telah membuat dia terbuai. Hingga dia tidak sadar,bahwa sudah 3 bln sejak Alisa melahirkan,dia tidak menyapa Alisa,hanya bercumbu dengan putrinya juga William.
Karena Alisa sudah pulih,Alisa mengajak Murni untuk jalan-jalan sekalian ke Salon. Alisa membawa putrinya dengan babysisternya begitu juga William dengan ARTnya. Alisa memilih Restoran favoritnya untuk makan siang,yang sudah berapa tahun tidak pernah dia singgah lagi karena terlalu fokus dirumah.
"Aku mau makan sepuasnya dulu Mur,uda lama aku gak sebebas ini" ungkapnya
"Iya,tapi ingat ya Putri,jangan makan pedas" balas Murni
"Iya..pasti" balasnya
Ketika Alisa menikmati makan,dia melihat suaminya masuk ke Restoran itu dengan seorang wanita. Hatinya sakit,dan sampe mual.
"Tenang Alisa,tenang." Ungkap Murni
Alisa malu sendiri melihat suaminya. Dan mereka pulang dari pintu samping demi menghindari suaminya.
"Tenang Alisa..tenang" kata Murni
"Aaaa...aku sakit hati,kenapa seperti ini,aku salah dimana,kerangka dimana,aku salah apa Mur?"kata Alisa dengan menangis tertekan.
"Ingat anakmu William, juga Putri,maafkan aku Alisa,waktu kamu lahiran,Donipun dirumah sakit bersama wanita itu,mungkin wanita itu juga sakit saat itu. Tapi aku gak mau kamu stres dan tertekan jadi aku menutupi semuanya" kata Murni
"Apa" Alisa makin menangis kecewa.
Sampe dirumah,Alisa berusaha tenang demi anaknya William dan Putri..
Donipun pulang,Alisa langsung mengajak Doni untuk bicara
"Mari kita bicara" kata Alisa
"Ada " Alisa langsung memotong perkataan Doni
"Capek?"
"Aku mau bicara baik-baik,tanya baik-baik denganmu" kata Alisa
"Siapa wanita yang bersamamu"
Doni terkejut bagaimana Alisa tau..
"Wanita mana" Doni mencoba mengelak
"Aku pernah katakan padamu,aku tak suka dibohongi,dan aku siap mengakhiri hubungan ini"tegas Alisa
Doni terkejut dan terhadap
"Dia bukan siapa-siapa,dia putrinya Bos jhon,yang sudah kuanggap sebagai adikku,Bos jhon memintanya" tegas Doni
Tiba-tiba pesan masuk ke wa Doni
"Sini saya baca dulu"kata Alisa
"Ini.."
"Bos Jhon teman atau apa lagi alasanmu,kamu tidak kasih tidak apa-apa mulai hari ini pun saya siap keluar dari rumah ini" tugas Alisa
Doni sepintas kembali mengenang sifat Alisa yang begitu tegas dulu,dan apa yang diucapkannya klo dengan serius itu akan dia lakukan. Doni terhadap betapa wanita yang didepannya sangat marah dan telah dia acuhkan juga kecewakan semalam itu.
Doni menyerahkan HPnya,berharap Alisa percaya padanya
Alisa membaca pesan itu,dan melihat namanya Bos Jhon
"Kamu benar-benar pria brengsek,pembohong,kamu berbohong dengan nama ini. Hari pernikahan kita kamu marah-marah saya tetap mencoba memahami,saya bertanya kamu berbohong hingga kamu merasa tidak bersalah sampe saya melahirkanpun kamu tak tau dan bahkan tak peduli,kamu"
Doni minta maaf memutuskan perkataan Alisa.
"Cukup.."kata Alisa
"Maafkan aku sayang,aku tidak ada dengan dia,aku menganggapnya adek saja,maafkan aku karena egoku begitu tinggi: kata Doni
"Lepaskan" kata Alisa
"Sudah..lepaskan dulu Alisa,dia butuh ketenangan,pikirkan anak dan putri kalian. Alisa masih butuh perawatan"ungkap Murni. Murni membawa Alisa kekamarnya.
"Maafkan aku sayang"kata Doni menyesali.
Keesokan harinya Doni menjumpai Sinta,dan menceritakan semuanya serta meminta Sinta untuk menjelaskan semuanya
"Tolong dek jelaskan pada istriku klo aku dan kamu tidak pernah aneh-aneh,dan hanya sebagai abang dan adek,kumohon" kata Doni.
Tapi Sinta tak mau dengan alasan takut.
Doni terhadap akan kelakuannya,Dirumah Alisa tidak pernah sama sekali bicara dengannya. Doni tiba-tiba sakit demam,Alisa tidak peduli sama sekali. Hanya meminta ART mengurus Doni. Alisa selalu fokus dengan kedua buah hatinya.
Sinta mencoba menghubungi Doni tapi tidak bisa,Sinta menderita karena merindukan Doni.
"Sayang maafkan akau" ucap Doni pada Alisa
Alisa diam seribu bahasa tanpa menatap Doni sedikutpun.
Donipun sembuh,dia melihat Alisa serapan di meja makan, dia menghampiri istrinya. Alisa langsung berdiri dan menatap Doni sedikitpun.
Doni terluka dan sangat menderita kehilangan istrinya yang begitu ramah dan peduli padanya dulu.
Doni berangkat ke kantor,Ternyata Sinta sudah disana
"Abang...uda serapan?"
"Jangan ganggu aku"balas Doni
"Maafkan aku bang,aku akan menjumpai istrimu klo itu maumu" ungkap Sinta
"Benarkah"kata Doni dengan harapan Alisa memafkannya.
Doni membawa Sinta kerumahnya untuk mengungkapkan bahwa diantara mereka tidak ada apa-apa.
Sinta berbicara pada Alisa namun Alisa hanya diam saja. Tiba-tiba Sinta berkata pada Alisa
"Aku belum pernah minta maaf ke orang,tapi aku minta maaf kamu hanya diam saja. Asal kamu tau seandainya kami duluan yang bertemu dia pasti tidak memilihmu,aku ada bukti klo abang gak menjawab" Sinta memutar rekaman itu,Doni semakin menyadari kesalahannya melukai istrinya sungguh sudah terluka.
Alisa mendengar ucapan dan ketawa yang begitu dekat dengan suaminya.
"Apakah kamu sudah selesai?silahkan pergi,kamu mau dia ambil saja" ungkap Alisa
Doni terkejut,
"Maafkan aku sayang,maafkan aku,aku hanya mencintaimu"ungkap Doni sambil berlutut
Sinta tak tahan melihat betapa Doni mencintai istrinya,sampai kapanpun ternyata Doni tidak pernah ada hati padanya. Sinta lari,dan pergi dengan menangis. Dia melihat HP nya apakah Doni kutir padanya,sampe keesokan harinya Doni tidak menghubungi dia.
Alisa diam seribu bahasa pada Doni,yang membuat suaminya semakin tersiksa.
Setelah 3 bulan kemudian,Alisa menghubungi bosnya agar diterima bekerja lagi. Dengan senang hati bosnya menerima Alisa kembali.
"Mbak..tolong nanti William dibekali dengan buah,Bapak Pangi(supir pribadi) tolong bilangin tungguin William sampe pulang Sekolah, saya akan nyetir sendiri. Dan mbak Sari jagain Putri dengan baik,selalu aktifkan HP karena saya akan selalu hubungi nanti,ok" ucap Alisa
Tiba-tiba Doni turun melihat Alisa berpenampilan cantik seperti dulu yang mengembalikan segala kenangan masa mereka hidup jatuh cinta dan penuh bahagia.
"Sayang..apakah kamu belum memafkan aku" tanyanya tiba-tiba dibelakang Alisa
Tanpa menoleh kebelakang Alisa langsung keluar dan menyetir mobilnya.
Doni tertunda seakan sudah mati karena Orang yang mencintainya seperti batu saat dihadapannya.
"Mari kita berpisah" ucap Alisah
Doni menangis dan minta maaf
"Maafkan aku sayang,Aku tidak mau bercerai,apakah kamu sedikitpun sudah tidak mencintai aku lagi?" Tanya Doni
"Cintaku sudah mati bersama luka dan kebohonganmu" ungkap Alisa
"Aku tidak mau bercerai" ungkap Doni
"Baiklah jika itu maumu,aku akan menunggu waktu sampe kamu menyetujuinya,dan aku akan bertahan demi kebaikan anakku William dan Putri. Jangan menunggu hatiku untuk berubah karena sesungguhnya bagiku kau sudah tiada" ungkap Alisa
"Aku akan terima,setidaknya aku tinggal bersamamu dan membiayai kamu,dan anak-anak kita,walau kamu selamanya akan seperti ini menganggap tiada aku terima asalkan kamu tetap bersamaku karena aku tak sanggup melihatmu dengan yang lain". Balas Doni
"Jangan samakan aku denganmu,dan mulai saat ini aku tidak akan meminta sepersenpun darimu,karena aku tak ingin membebani sejak dahulu apalagi sampe kamu capek,tak usah mengharapkan apapun dariku lagi termasuk hatiku untuk kau isi kembali,kekecewaanku,sakit hatiku telah menelan rasa cintaku yang dulu."
Doni hanya diam..
Alisa kembali bekerja,dan mulai sibuk seperti dulu. Dia selalu menjadi ibu yang baik bagi kedua anak-anaknya namun sisi lain dia tidak pernah bicara pada Doni klo tidak ada hal yang penting. Saat Doni sakitpun Alisa hanya meminta ARTnya untuk mengurus Doni,dan bahkan menatap Donipun dia sudah tidak mau.
"Dari luar orang melihat betapa sempurnanya kehidupanku dengan Doni. Karir,bisnis dan berlimpah kemewahan,tak lupa anak-anakku hasil karunia Tuhan dari buah cinta kami William dan Putri begitu sempurna menurut pandangan orang. Tanpa mereka sadari sesungguhnya Rumah Tangga kami sudah lama mati" ungkap Alisa pada sahabatnya Murni.