disuatu pernikahan megah ada dua adik kaka beda sepuluh tahun masing-masing punya kelebihan kekurangan masing-masing dengan seorang adik mengantar kakaknya sambil membawa bunga untuk pengantin laki-laki setelah beberapa hari semuanya berjalan lancar hingga satu tahun pernikahan kakaknya seorang adik tanpa sengaja mengeluarkan sifat egoisnya hanya dan keserakahannya
"Wah kak baju kakak bagus banget" Ucap annisa dengan melihat-lihat semua baju pemberian kado pernikahan nya yang masih belum semua di buka atau dipake
"Iya masih bagus-bagus" Ucap dina sambil tersenyum lembut pada adiknya
"Salah satunya boleh gak aku pake cuman di coba kok seharian soalnya aku harus pergi kesekolah pake baju bebas tapi sopan kakak kan tau aku cuman sedikit baju sopannya" Ucap annisa sambil cemberut natap berbinar kakaknya
"Tapi kan kata mamah pamali apalagi ini baju hadiah pernikahan jangan di pake sama orang lain apalagi adik sendiri" Dalam hati dina ragu memberikan baju pemberian mertuanya
"Ayolah kak masa kakak pelit sih kan cuman baju" Ucap annisa dengan marah meninggalkan kakaknya yang masih terdiam ragu didepan lemari
"Yaudah mau yang mana" Ucap dina dengan sedikit gak ikhlas
"Yey aku mau ini ya" Ucap annisa dengan memohon pada kakaknya
"Lah itu kan hadiah dari suami kakak masa mau yang itu yang lain kan bisa bwlum lagi waktu kan sebelum kakak nikah udah kasih baju pemberian calon suami kakak yang sekarang udah jadi suami kakak gimana sih"balas dina dengan merebut baju annisa
" Ish kakak kok gitu aku bakalan ngadu ke suami kakak kalau gitu kalau kakak pelit"ucap annisa dengan menjulurkan lidahnya mengejek kakaknya
"Kalau gua pelit gak mungkin kasih uang jajan yang seharusnya buat gua semua dari suami gua bego lo jadi adik" Balas dina dengan tanpa sadar berkata kasar kepada adiknya
"Tu baju yang bener sedikit napa" Ucap dina yang sedikit risih dengan baju yang adiknya pakai
"Tu baju keliatan belahan dada apalagi pake celana pendek ketat" Ucap dina dengan sedikit sentak annisa karena udah cape negur adiknya yang gak pernah perhatiin gaya pakaian
"Ini kan cuman pakaian kak ini lagi model kakak nya aja yang gak tau" Balas annisa dengan natap sinis kakaknya
"Gua cuman kasih tau di berita kalau laki-laki kena bisikan setan gak pandang bulu liat tu cewe anak siapa kandung tiri adik ipar kakak ipar atau sambung" Ucap dina dengan sedikit pedas
"Lo juga baca-baca berita makanya jangan hanya liat tiktok pergaulan bebas liat-liat cowok gak jelas" Ucap dina dengan menyindir annisa lewat ucapan
"Dih sok ngatur" Balas annisa yang langsung pergi dan langsung masuk kamarnya dengan kesal
Setelau beberapa hari kena omelan kakaknya apalagi kena tegur mamanya annisa jadi jarang di rumah dan bahkan dengan bebas pake pakaian dan pake handuk keluar toilet karena lupa yang biasanya bawa baju salin
Dan tanpa sengaja kakak iparnya liat dan malah ngajak ngobrol adik iparnya disaat kakaknya sedang istirahat lagi hamil muda gak tau diri emang
Setelah berbincang cukup lama annisa dan kakak iparnya annisa baru sadar bahwa dia masih pake handuk biasa bukan pake piama yang keliatan sexsi dimata cowok
"Ni adik ipar lumayan juga walau beda 10 tahun sama istriku" Dalam hari revan gak sengaja natap paha adik iparnya
Setelah beberapa kejadian setelah liat adik iparnya pakai handuk kakak ipar dengan adik iparnya malah semakin dekat bahkan dengan terang-terangnya deket di depan mertuanya sendiri dengan adik iparnya
Bahkan orang tua dari mertua istrinya malah membiarkan karena menurut mereka revan menganggap adiknya sendiri walaupun kenyataan berbeda yang dipikuran kedua mertuanya
Semakin lama malah semakin berani bahkan istrinya sendiri di cuekkin dan malah asik sendiri bahkan adiknya malah gak coba negur atau menghindar membiarkan kakak iparnya mendekatinya
Orangtua tanpa sadar buat anaknya trauma dengan kebiasaan atau dicuekin menurut mereka kalau anak-anak udah dewasa bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan mereka tapi itu salah besar sampai-sampai kejadian yang gak terduga terjadi yang gak bisa di pikirkan oleh istrinya bahkan mertuanya
Adik ipar adalah maut ya banyak yang mengatakan itu semua memang terjadi didunia novel comik chat story bahkan didunia nyata sekalipun
Keesokkan harinya annisa lupa menutup pintu rapat bahkan lupa mwngunci pintunya kamar nya sendiri
"Wah gila tampan banget" Ucap annisa dengan tiduran tengkurap pakai celana pendek baju tenxtop baru pupang dari sekolah smp
Tap tap tap
Tanpa di sadari annisa seseorang gak sengaja liat lekuk tubuh annisa bahkan dengan beraninya mencoba mengintip yap yang tak lain kakak iparnya
Kakak iparnya yang terkenal suka sholat ngaji bahkan hapal al-Qur'an kayak gitu
Tiba-tiba
"Kamu ngapain disitu" Ucap dina yang mulai merasa curiga dengan kelakuan suaminya
"Eh neng gak kamu kan tau adikmu lagi sakit dan susah makan apalagi susah disuruh minum obat makanya aa lagi liat apa annisa udah minum obat atau belum"balas revan dengan santai
"Iya tau tapi kan kenapa harus kayak gitu kayak orang yang lagi ngintip aja"ucap dina masih ragu dengan ucapan suaminya
"Yaelah masa gak percaya sama suami sendiri sih"balas revan dengan sedikit gugup
" Huft yaudah kamu cepetlah kasih makan bebek kamu di rumah orang tua kamu sekarang kan lagi musim hujan ntar malah kehujanan lagi"ucap dina dengan sedikit teguran agar suaminya cepat pergi dari depan pintu kamar adiknya sendiri
Setelah pergi dina buka pintu dengan terkejutnya adiknya pake pakaian terbuka bahkan sangat terbuka
"Jangan-jangan suamiku liat lagi lekuk tubuh adikku sendiri" Dalam hari dina
"Annisa" Bentak dina suara nya menggelegar bahkan tetangganya sampai berkerumunan di luar rumah
"Apa apaan kamu pake baju terbuka kayak gitu pintu gak di kunci rapat bahkan sedikit terbuka" Bentak dina dengan marah menarik adiknya sendiri kedalam toilet dan lansung menyiramnya pake ember kecil penuh
"Akh apa apaan sih kak" Balas annisa dengan gak sengaja ngebentak kakaknya sendiri
"Lo yang apa apaan pake baju terbuka udah tau masih ada cowok di dalam rumah apalagi tadi pintu kamar terbuka gak di kunci kalau ada apa apa gimana siapanyang tanggung jawab" Bentak dina sambil natap tajam annisa
"Lo itu pura-pura polos atau gimana gak mungkin lo masih polos disaat sekolah lo aja pergaulan bebas bahkan guru-guru membebaskan murid cewek sama cewek"uacp dina dengan teriak dan suaranya sedikit gemetaran
"Dih iya ya siapa yang tanggung jawab" Ucap ibu-ibu gosip
"Diberita kan banyak ya ayah kandung bahkan dengan teganya kayak gitu" Ucap ibu-ibu gosip
"Apalagi ini ditambah ada kakak ipar" Ucap ibu-ibu gosip dll
"Itu bukan urusan kakak aku bisa lawan kakak kan tau aku bisa bela diri"balas annisa dengan percaya diri
"Gampang lo ngomong kayak gitu hari wanita lemah dengan omongan kosong dengan suara lembut bahkan dengan gombalan atau janji manis aja langsung percaya" Ucap dina dengan mencengkram tangan adiknya
"Aw sakit tau" Balas annisa dan langsung menarik tangannya kasar
"Ini apaan nih rame-rame" Ucap mamah baru pulang kerja sambil natao bingung semua tetangga yang berada di depan rumah
"Ini lo kalau gak ada waktu sama anak jangan cuekin anak" Ucap pedas ibu-ibu
"Tau tuh walaupun lo sibuk kerja perhatiin noh anak lo sendiri"ucap sinis ibu-ibu
" Pake baju ketat pake celana pendek didalam kamar bahkan pintu terbuka gak di kunci gimana kalau terjadi apa-apa"ucap ibu-ibu gosip
"Tau sendiri lagi zaman akhir jaman" Ucap ibu-ibu gosip
"Kalau lagi dalam keadaan nafsu gak bisa liat siapa kandung tiri kakak ipar atau adik ipar sendiri" Ucap ibu natap sinis mamah kedua putri yang sedang bertenglar di dalam
"Apalagi di dalam rumah ini kan ada dia cowok lebih bahaya" Ucap sinis ibu-ibu
"Walaupun suami kamu sama menantumu sering sholat gak kemungkinan juga terjadi kalau lama-lama mau atau tergoda oleh nafsu" Ucap pedas ibu-ibu
Setelah kejadian itu semua bapak ibu tetangga pergi dari depan rumah dina annisa
malan harinya
Dina kepengajian bersama mamah ayahnya sedangkan adiknya didalam kamar sendiri suaminya lagi istirahat gak enak badan
"Aduh aku ingin toilet" Ucap annisa pergi ke lantai bawah
Setelah selesai ke toilet annisa tanpa sengaja berhenti tepat di depan kamar kakak iparnya dan kakaknya
"Eh kakak ipar lagi ngapain tuh main hp" Ucap dalam hati annisa dengan keponya ngintip kakak iparnya sedang nonton film dewasa yang seharusnya gak boleh liat
"Sial mulus banget" Ucap revan sambil fokus natap vidio tanpa sadar ada yang memperhatikan dia sedang liat vidio sambil ekhem sendiri
"Kakak ipar lagi ngapain"Ucap annisa langsung masuk tanpa permisi
"Eh"masih keadaan yang ekhem kakak iparnya yang masih memegang ekhem adik iparnya terkejut bukan main
"Kakak sedang" Ucap annisa mengantung pembicaraannya
"Akh sial gak tahan" Ucap revan langsung tanpa sadar menarik adik iparnya sendiri dan menindihnya
"Kakak ipar ngapain ish" Ucap annisa yang mencoba memberontak
"Plis sebentar boleh bantuin gak cuman di ekhem doang kok gak bakalan kwtahuan" Ucap revan memohon kepada adik iparnya
"Apa apa apaannsih kak revan lepas ih" Mencoba berontak
Dengan keadaan annisa pake handuk tanpa begitu pendek tanpa sadar ekhem ter
"Akh sial" Ucap revan gak sengaja mendesah
"Ini apaan kak" Ucap annisa bingung ngerasa ada yang aneh
"Kok aneh ya mana kecil lagi" Icap annisa dalam hati
"Maaf" Ucap revan dalam hati
"Cuman sekali dina" Terus-terus mencobanya
"Ukh"dengan tanpa sadar annisa mendesah ke
BRAK
seseorang menobrak pintu kamar revan
"Apa apaan kalian kegitu menjijikan bahkan kalian melakukan hal terlarang kakak ipar dengan adik iparnya sendiri" Ucap warga
Dengan terkejutnya dina sampai mengeluarkan air matanya sambil mengelus kehamilan bulan ke satu bulan
"Kamu jahat a" Lirih dina nata gak percaya suaminya sendiri dengan adiknya sendiri
Keadaan makin ramai dengan dina yang pingsan setelah liat keadaan mereka berdua
"Maaf dina aku nikahin kalian berdua" Ucap revan dalam hati
"Seharusnya aku gak nonton kayak gitu" Ucap revan dalam hati
"Seharusnya aku juga gak tergoda bahkan harus jaga pandangan" Ucap revan menyesali semuanya
Keesokkan harinya dina bahkan gak mau masuk kamar nya sendiri dan bahkan begitu jijik liat suaminya dan istri keduanya setelah itu dia pergi dari rumah dan mempersiapkan surat perceraian
"Nih tanda tangan" Ucap dina dengan judes
"Selamat untuk kalian berdua" Ucap dina dengan lirih yang masih terdengar
"Aa gak usah diem-diem lagi mandang dia" Nunjuk annisa dengan natap tajam bahkan udah gak mau mengakuinya sebagai adiknya sendiri
"Maaf dina ini semua salah mama seandainya mamah ajari dia kesopanan" Ucap mamah dengan air mata mengalir kecewa dengan anak keduanya
"Gua ingin pergi dari sini gua udah jijik natap rumah jadi kotor gini"ucap dina dan yang membawa pergi kopernya dan pergi pengadilan agama dan resmi cerai
Setelah beberapa bulan kemudian kelahiran anak pertamanya di temani mamah ayah lahir lah anak laki-laki
TAMAT