Amanda gadis berusia 22tahun,yang baru lulus kuliah,berencana menyusul Tantenya yang berada di jakarta, Amanda akan bekerja di kantor suami Tantenya sebagai sekertaris
Dirumah Willyam Hendrawan*
"Manda gimana perjalanan kamu tadi,"tanya Tante Maya pada Amanda
Maya adalah Tantenya Amanda yang menikah dengan seorang konglomerat di jakarta yang bernama Willyam Hendrawan blasteran indo-inggris
"Cukup melelahkan Tante, ternyata Jakarta memang sangat macet"ucap Amanda yang baru datang dari Jogja
"Baiklah sekarang kamu istirahat dulu, biar ART yang tunjukkin kamar kamu, Tante mau arisan dulu, kalau kamu perlu sesuatu panggil saja ART"ucap Maya sambil beranjak pergi
"Baik Tante,,hati'dijalan"Tante Maya melambaikan tangan
lalu Amanda masuk ke kamar yang sudah disiapkan oleh ART,kemudian menyusun bajunya ke dalam almari
Tok!,Tok!,seseorang mengetuk pintu,lalu Manda membuka pintu,seorang pria berbadan tegap kekar berusia sekitar 35 tahun,berdiri tepat di depan pintu
"Om Willy,"Amanda langsung mengenali wajah orang itu,kemudian tanpa basa-basi om Willy masuk ke kamar Amanda
"Bagaimana mana Manda,apa kamu suka kamar ini"tanya om Willy dengan mata melirik kearah Amanda
"Suka om, terimakasih"ucap Amanda sopan
"Kalau kamu tidak suka,kamu tinggal bilang saja,,aku akan merubahnya sesuai keinginan mu"ujar om Willy dengan santainya
"Gak perlu om ini saja sudah cukup"ucap Amanda dengan lembut
"Aku suka gaya bicaramu yang malu malu,, baiklah aku tidak akan mengganggumu, selamat istirahat keponakan cantik"om Willy berbicara sambil mencolek pipi Amanda
Sontak perlakukan om Willy membuat Amanda bertanya tanya,"kenapa om Willy bersikap seperti itu" tapi Amanda berusaha berpikir positif
Keesokan harinya*
"Hey Manda, gimana tidurmu semalam"tanya Tante Maya
"Aku tidur dengan nyenyak kok Tante"tentu saja di rumah semewah itu pastinya akan membuat orang tidur dengan nyenyak apalagi rumah Amanda di Jogja tak semewah itu
"Beb, nanti biar Amanda berangkat ke kantor sama aku, biar dia kenal dulu lingkungan di kantor"ujar om Willy pada Tante Maya
"Ide bagus itu sayang,, biar Manda bisa cepat beradaptasi"sahut Tante Maya
Setelah sampai di kantor,Amanda dan om Willy masuk ke ruang kerja om Willy,tentu saja kedatangan Amanda menjadi bahan gunjingan karyawan lain, karena baru kali ini melihat Amanda dan sudah langsung di ajak masuk keruangan om Willy
"Manda kamu santai saja tidak perlu tegang,anggap ini kantor mu sendiri,, sebentar lagi kamu akan jadi sekertaris om,sudah pasti kamu akan keluar masuk ruangan ku"om Willy mencoba menenangkan Amanda yang tampak canggung berada satu ruangan dengan om Willy
"Iya om,aku akan berusaha bekerja sebaik mungkin, agar om dan Tante tidak kecewa"jawab Amanda
lalu om Willy mendekati Amanda yang duduk di sofa, lalu dengan sengaja memegang tangan Amanda
"Dengan senang hati,aku akan menantikan kinerjamu,"lalu om Willy mencium tangan Amanda,dengan cepat Amanda menarik tangannya kemudian menggeser posisi duduknya,menjauhi om Willy,,tapi dengan cepat om Willy menarik tubuh ramping Amanda
"Kau mau kemana cantik,,baumu wangi sekali"om Willy mengendus tubuh Amanda
"Hentikan om,,jangan lakukan ini,atau aku akan bilang pada Tante Maya"Amanda mendorong tubuh om Willy sambil mengeluarkan kata ancaman
"Hahaha,,kau pikir aku takut,,selama ini aku selalu bermain-main dengan wanita di luar sana tapi dia tidak peduli,,karena dia hanya peduli dengan hartaku saja"om Willy mentertawakan ancaman Amanda
"Gak mungkin Tante Maya seperti itu,dia bukan perempuan matre"gumam Amanda
"Kenapa,,kau tidak percaya,,silahkan kau tanya sendiri pada Tante mu itu"
"Om aku mau pulang sekarang,,tolong antar aku pulang"
"aku akan mengantarmu pulang,tapi ada syaratnya,,"
"Syaratnya apa om,,"Amanda penasaran
"Puaskan aku dengan tubuhmu"om Willy berbisik di telinga Amanda
Mata Amanda terbelalak mendengar ucapan om Willy, Amanda mengangkat tangannya akan menampar om Willy,tapi dengan cepat om Willy menahan tangan Amanda
"Manda sayang,kau tidak perlu berbuat kasar dengan tangan lembut ini"om Willy menaruh tangan Amanda di pipinya
"Om aku mohon jangan lakukan ini"airmata Amanda mulai menetes,dan melihat itu om Willy menghentikan aksinya
"Baiklah aku akan menyuruh supir untuk mengantarmu pulang,,karena aku ada meeting sebentar lagi"om Willy kembali ke meja kerjanya
lalu Amanda keluar dari ruangan om Willy dengan perasaan yang campur aduk,marah jijik,benci,,ingin rasanya Amanda teriak mengingat semua perlakuan om Willy padanya
Dalam perjalanan pulang ke rumah,Amel memikirkan cara untuk menghadapi om Willy
"Apa yang harus aku lakukan,,jika aku mengadu pada Tante Maya, berarti aku akan merusak rumah tangga tanteku sendiri,,atau aku Kabur saja dari rumah Tante Maya,,tapi aku harus kemana,di kota sebesar ini,dan aku tidak kenal siapapun disini,,"gumam Amanda dalam hati,,butiran bening kembali menetes di pipi Amanda
Beberapa bulan telah berlalu, Amanda sudah jadi sekertaris Om Willy, padahal Amanda sudah menolak dan ingin pulang ke Jogja,tapi Tante Maya yang tidak tahu alasan Amanda sebenarnya, justru membujuk Amanda agar tak pulang ke Jogja
dengan menjadikan penyakit kakaknya sebagai alasan untuk menahan Amanda
Ya Tante Maya adalah adik dari bapaknya Amanda,saat ini bapaknya Amanda membutuhkan banyak biaya untuk operasi jantung,,jadi mau gak mau Amanda harus merima pekerjaan itu,,selain itu om Willy juga memberikan gaji yang cukup fantastis,
setiap kali om Willy punya kesempatan,dia akan menggoda Amanda,dan mengancam Amanda bahwa dia akan mengatakan pada bapaknya kalau selama ini Amandalah yang merayunya, tentu saja hal itu membuat Amanda tak bisa menolak perbuatan om Willy, karena Amanda tidak ingin bapaknya mendapatkan serangan jantung lagi
Seperti biasanya Amanda bersiap untuk pergi kekantor,,namun tiba-tiba om Willy masuk kedalam kamar Amanda,lalu mengunci pintu kamar,om Willy mendekati Amanda yang sedang duduk di meja rias,lalu memeluk Amanda,,
"Kau cantik sekali,oroma tubuh mu membuat ku tak bisa melepaskanmu,"lalu Amanda dengan kesal berdiri membuka kancing kemejanya satu demi satu hingga terlihat belahan dadanya
"Ini kan yang om mau,!om lakukan apa saja yang om mau sekarang,!"Amanda bicara dengan nada tinggi, namun anehnya Om Willy justru kembali mengancingkan kemeja Amanda,lalu memeluk Amanda dengan erat
"Aku mencintaimu Manda,aku tak hanya mendambakan tubuhmu tapi aku juga mengharapkan cintamu"gumam om Willy dalam hati
benarkah seorang Willyam Hendrawan menyimpan perasaan untuk Amanda, bukankah selama ini dia hanya ingin mempermainkan Amanda
"Aku akan menunggumu di bawah sayang,kita ada meeting pagi ini"ujar om Willy sembari melangkah keluar meninggalkan Amanda yang keheranan melihat sikap om Willy
Nyatanya selama ini om Willy memang suka memeluk dan bahkan mencium Amanda secara paksa,tapi om Willy tak pernah melakukan hal lebih jauh dari itu, walaupun om Willy sangat mendambakan kemolekan tubuh Amanda,tapi rasa cinta om Willy adalah nyata,dan dia tidak ingin mengambil kehormatan gadis yang dia cintai secara paksa
***
"Sayang hari ini aku akan nginep di rumah temanku,,kamu gak pa' kan"
"It's ok beb,bukankah selama ini kamu juga sering menginap tanpa ijin padaku"
"Iya maaf sayang, habisnya kamu sibuk terus jadi aku cari kesibukan di luar"Tante Maya berkilah
"Lakukan apa saja yang menurutmu bisa membuat mu senang"om Willy yang sudah tahu watak asli istrinya tak mau banyak bicara
"Thanks honey"ucap Tante Maya dengan manja
Dulunya Tante Maya adalah sekertaris om Willy, kemudian om Willy jatuh cinta pada Tante Maya dan menikahinya,tapi setelah menikah perlahan Tante Maya mulai berubah 180°, bahkan tak pernah peduli sekalipun dengan suaminya,dan hanya bersenang-senang di luar dengan teman temannya,
Hal itulah yang membuat om Willy lambat Laun kehilangan rasa cintanya terhadap Tante Maya dan mencari pelampiasan di luar rumah, hingga akhirnya datanglah Amanda yang membuat hatinya kembali berdebar tiap berada di dekat dengan Amanda,
Malam harinya*
Om Willy yang pulang ke rumah dalam keadaan mabuk,, lalu mendatangi kamar Amanda yang ternyata di kunci oleh Amanda,akhirnya om Willy menggedor gedor pintu Amanda,hingga Amanda terbangun dari tidurnya dan membuka pintu
"Om Willy,,om Willy mabuk ya"Amanda menopang tubuh om Willy yang gontai
"Bukankah aku sudah bilang untuk tidak mengunci pintu,,kenapa kau mengunci pintu!"om Willy ngamuk,dan dengan emosi om Willy mendorong Amanda masuk kedalam kamar lalu mengunci pintu,dan akhirnya om Willy meruda paksa Amanda,Amanda berusaha melawan,dan bahkan berteriak,tapi apalah daya, badan kekar om Willy bukankah tandingan Amanda, hingga akhirnya Amanda terkulai lemas bahkan sampai tak sadarkan diri
Pagi harinya*
Om Willy terbangun dari tidurnya,dan melihat sekeliling yang ternyata itu adalah kamar Amanda,om Willy terkejut melihat tubuhnya dan tubuh Amanda tak memakai sehelai benang pun,
"Ya tuhan,apa yang sudah aku lakukan,, bodoh sekali aku,, kenapa aku bisa hilang kendali"om Willy bergumam sambil memukuli kepalanya, lalu dia mengenakan celana dan kemejanya,akan keluar meninggalkan Amanda,tapi sebelum itu om Willy mendekati Amanda
"Amanda maafkan aku,sungguh bukan ini yang aku inginkan,maafkan aku"bisik om Willy pada Amanda yang masih terlelap entah dia sedang tertidur atau pingsan
Kemudian om Willy keluar dari kamar Amanda dan kembali ke kamarnya
Tapi di luar kamar Amanda seseorang memergoki om Willy yang tergesa gesa keluar dari kamar Amanda dengan kemeja yang terbuka dan menenteng jas serta ikat pinggangnya
"Kurang ajar kamu Willy,apa tak cukup kau bermain dengan wanita di luar sana, kenapa harus keponakanku,"gumam om Andi yang juga adik dari bapaknya Amanda
Sesaat kemudian di meja makan
"Hey Andi kapan kamu datang, kenapa gak kasih kabar kalau mau datang"om Willy mencoba bersikap seolah tak terjadi apa'
"Sorry bang ada urusan penting yang harus aku bicarakan"om Andi pun berusaha untuk bersikap normal walaupun hatinya merasa sangat geram
"ada apa Andi,apa ada masalah di kantor cabang"
"Ada beberapa dokumen yang harus bang Willy tanda tangani,"
"Kenapa tidak kamu saja yang tanda tangani,aku sudah sepenuhnya menyerahkan urusan kantor cabang padamu"
"Tapi ini harus di tanda tangani oleh pimpinan pusat,jadi Abang harus tanda tangan"
"Ok,bawa sini dokumennya"
Om Andi jarang sekali kerumah om Willy, karena dia sibuk mengurus kantor cabang,bahkan selama Amanda datang ke Jakarta om Andi belum pernah menemui keponakannya itu,dan hari ini dia justru dikejutkan dengan kejadian di depan kamar Amanda, ingin rasanya om Andi menghajar om Willy, tapi yang akan terjadi setelah itu, rumah tangga kakak perempuannya lalu kakaknya yang belum sepenuhnya sembuh, membuat om Andi tak bisa berbuat apa-apa
"Apa yang sudah kamu lakukan pada keponakan ku Willy"gumam om Andi dalam hati
***
Beberapa hari kemudian
Setelah perbuatan om Willy pada Amanda tempo hari, membuat rasa penyesalan yang mendalam pada diri om Willy,,dia benar' tidak ingin menyakiti wanita yang dia cintai,dan itu membuat om Willy justru menjaga jarak dari Amanda, karena rasa bersalah,hingga akhirnya om Willy memberanikan diri untuk berbicara dengan Amanda
Amanda membawa berkas kedalam ruangan om Willy
"Permisi pak ini berkas yang anda minta"Amanda yang menahan rasa kecewa dan sakit hati,mencoba bersikap profesional dan juga karena rasa hutang Budi,pasalnya om Willy lah yang membantu semua biaya pengobatan bapaknya, walaupun gajinya besar tapi Amanda baru saja bekerja dan tidak punya tabungan
"Tunggu Manda"om Willy menghentikan langkah Amanda yang akan keluar dari ruangan
"Manda aku minta maaf,malam itu aku sudah hilang kendali,,tolong maafkan aku,,"om Willy memegang kedua pundak Amanda
"Apakah permintaan maaf Anda bisa mengembalikan keadaan seperti semula tuan Willy,,saya sudah hancur,,lalu apalagi yang anda inginkan"airmata membanjiri pipi Amanda
"Aku akan bertanggung jawab"
Amanda tertawa kecil mendengar perkataan om Willy
"Bagaimana Anda akan bertanggungjawab, sedangkan Anda adalah suami Tante saya, jawab tuan Willy,,!!"Amanda berbicara dengan nada tinggi, mendengar ucapan Amanda,om Willy hanya bisa terdiam,
"Apa yang harus aku lakukan sekarang, kalau aku menceraikan Maya,apakah Maya akan mengijinkan aku untuk menikahi Amanda"berbagai pertanyaan muncul dalam benak om Willy
Amanda beranjak keluar dari ruangan om Willy dengan airmata yang masih mengalir
Dua minggu kemudian*
Tante Maya kedatangan tamu,yang tidak lain adalah sahabat terbaiknya Tante Maya yang dulu saat bekerja di kantor om Willy
"Santi sahabatku,,apa kabar,kemana saja kamu selama ini,,"tanya Tante Maya
"Aku ikut suamiku yang tugas di bandung,,kamu sama si bos apa kabar,? enaknya kamu sudah jadi Cinderella yang ketemu pangeran tampan dan kaya"kekeh Tante Santi
"Kamu bisa aja Santi,,oh iya ini siapa"Tante Maya menunjuk pemuda yang datang bersama Tante Santi
"Ini keponakan ku namanya firman,dan dia kerja di kantor cabang suamimu"
"Halo Tante saya firman"firman menjabat tangan Tante Maya
"Apa kamu kenal Andi,dia adikku"kata Tante Maya
"Saya asisten sekaligus sahabatnya pak Andi Tante"ucap firman
"Waah kebetulan sekali,,berapa umur kamu sekarang?"
"Saya 27 tahun Tante"jawab Firman
"Firman Tante akan kenalin kamu sama keponakan Tante,kamu pasti suka"ucap Tante Maya dengan penuh semangat,dan Firman hanya tersenyum mendengar ucapan Tante Maya,lalu Tante Maya meminta ART memanggil Amanda dikamarnya, Amanda menghampiri Tante Maya
"Tante memanggil saya,"kata Amanda
"Manda sayang,kenalin ini Tante Santi dan keponakannya namanya Firman"
"hi Tante Santi saya Amanda"Amanda menyalami Tante Santi
"Dia cantik sekali Maya,Firman bagaimana menurutmu"ucap Tante Santi
Lalu Firman berdiri mengulurkan tangannya pada Amanda
"Hi,aku Firman"
"Aku Amanda"Amanda menerima uluran tangan Firman,dan keduanya saling lempar senyum, namun tatapan Firman tak bisa berbohong kalau dia tertarik dengan Amanda
"Kenapa si Andi gak pernah cerita kalau punya keponakan secantik ini"gumam Firman dalam hati
"Kalian berdua ngobrol saja aku dan Santi akan ke dapur menyiapkan makan malam"Tante Maya sengaja ingin menjodohkan Firman dan Amanda
Singkat cerita*
Firman dan Amanda Mulai menjalani hubungan dengan serius, bahkan Firman sudah berencana akan melamar Amanda,tapi Amanda masih menyimpan sedikit keraguan karena dia sudah tidak lagi sempurna, apakah Firman mau menerima kekurangan Amanda yang sudah tidak suci lagi,
Amanda pergi ke apartemen kecil milik Firman, mencoba untuk menceritakan tentang keadaannya
"Hi man, boleh aku masuk"
"Tentu saja boleh,, kenapa kamu gak kasih tahu aku kalau mau kesini"
"Man,aku ingin mengatakan sesuatu padamu"
"Apakah kamu ingin mengatakan kalau kamu mencintaiku"Firman menggoda Amanda
"Aku memang mencintaimu Man,tapi ada hal lain yang ingin aku katakan"Amanda terlihat serius tapi Amanda bingung harus memulai dari mana,dan bagaimana cara menjelaskan semuanya,
hingga akhirnya Amanda menggunakan cara yang terbilang Aneh atau tidak masuk akal
Amanda mencoba merayu Firman dan menyerahkan dirinya dalam pelukan Firman,hal yang tidak pernah Amanda lakukan sebelumnya
"Apa yang ingin kamu lakukan Manda"Amanda tak menggubris Firman dan terus melakukan aksinya pada Firman
"Maaf kan aku Man, hanya dengan cara ini kamu akan bisa mengetahui kebenaran"
"Aku takut kau akan menyesalinya nanti"
"Aku janji tidak akan pernah menyesal ini Man"
Lalu keduanya bercumbu mesra melampiaskan segala hasrat dalam hati mereka walaupun sadar bahwa itu salah karena mereka belum menikah
Setelah selesai dengan perpaduan cinta mereka, akhirnya Firman menyadari kalau ternyata Amanda tak lagi suci, namun Firman hanya terdiam dan tak ingin bertanya pada Amanda
"Firman,Apa kamu sudah mengerti sekarang, maafkan aku karena aku tidak bisa menjelaskannya dengan perkataan,dan jika kamu ingin memutuskan hubungan setelah ini, aku siap menerima itu semua"
Firman tak menjawab hanya terdiam dan mencoba untuk berfikir dengan tenang
Namun diamnya Firman membuat Amanda mengira kalau Firman sudah tidak peduli padanya,
"Man aku pulang dulu, sekali lagi maafkan aku"Amanda akan keluar dari rumah Firman
Firman menarik tangan Amanda, kemudian memeluk Amanda
"dengar Manda,aku mencintaimu apa adanya,aku mencintaimu dengan segala kelebihan dan kekuranganmu, apakah kesucian itu adalah hal penting hingga akan mengalahkan rasa cintaku padamu"
"Apa benar kau tidak peduli dengan kekurangan ku"Amanda ingin memastikannya lagi
"Dasar gadis bodoh,, jika aku meninggalkanmu sekarang lalu apa bedanya aku dengan pria brengsek yang sudah merusak kesucianmu"perkataan yang membuat hati Amanda terharu hingga air mata menetes di pipinya
"Aku sangat mencintaimu Firman"
"Aku juga mencintaimu Manda"
Tak berapa lama kemudian
Amanda dan Firman menikah,dan pernikahan itu dilangsungkan di jakarta,dan om Willy lah yang membiayai pesta pernikahan Amanda,
Di hari pernikahan Amanda,om Willy mencoba berbicara dengan Amanda,dia menghampiri Amanda yang sudah mengenakan gaun pengantin
"Amanda maafkan semua perbuatanku selama ini,,aku tahu perbuatanku selama ini tidaklah benar,dan kata maaf ku tidak akan merubah apapun,tapi aku tetap ingin meminta maaf padamu, mungkin ini adalah pertemuan terakhir kita,,aku berharap kamu dan Firman bahagia selamanya,,"
"Aku tidak tahu apakah aku bisa memaafkan om,,tapi aku juga berharap setelah ini om akan hidup bahagia"
"Terimakasih Manda,, boleh kah aku memelukmu untuk terakhir kali"kemudian om Willy memeluk erat tubuh Amanda dan kali ini Amanda tak menolak justru membalas pelukan om Willy
"Aku mencintaimu Amanda, semoga kau bahagia meski bukan aku orang yang bersanding denganmu"gumam om Willy dalam hati dengan berlinang air mata,
ungkapan dalam hati om Willy,kata cinta yang tidak pernah om Willy ungkapkan pada Amanda,kata cinta yang akan dia pendam selamanya,,,
** Bersambung part 2**
~£Q~