Sebagai penulis, kamu pasti tidak akan asing dengan kata satu ini. Alur cerita, atau yang biasa disebut plot.
Apa sih itu alur atau plot?
Alur (plot) adalah rangkaian peristiwa yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa, sehingga membentuk suatu cerita yang utuh.
Secara umum, alur dibagi menjadi tiga, yaitu:
• Alur Maju
• Alur Mundur
• Alur Campuran
Dan, yang akan kita bahas di sini adalah alur mundur. Apa itu alur mundur? Baca sampai selesai supaya paham.
***
Dalam novel, alur atau plot menjadi titik tumpu dari jalannya cerita yang hendak disampaikan oleh penulis.
And that's why, alur memegang kendali atas bagus atau tidaknya suatu karya.
Alur mundur atau yang biasa disebut sebagai alur flashback adalah alur yang cenderung sulit untuk ditulis terutama bagi penulis pemula.
Kenapa?
FYI. Para penulis (mayoritas) menulis menggunakan alur maju karena terkesan lebih mudah untuk ditulis dibandingkan dengan dua alur lainnya.
Tapi, banyak juga, kok karya-karya novel yang menggunakan alur mundur. Contohnya, cari sendiri.
Nah, secara umum ...
Alur mundur merupakan plot cerita yang ditulis oleh si penulis dengan menggunakan alur cerita (ending) sebagai pembuka ceritanya yang kemudian barulah menceritakan secara berurutan sampai ke bagian di masa kini.
Jadi, singkatnya. Kalau kamu mau menulis cerita dengan menggunakan alur mundur. Kamu harus menyajikan bagian tengah atau akhir cerita sebagai prolog.
// Oh, aku lupa. Alasan mengapa alur mundur sulit ditulis apalagi untuk penulis pemula, karena alur mundur menuntut penulis untuk menyajikan adegan-adegan konflik ( yang bisa jadi adegan konflik utama cerita ) di awal. Dan jika tidak ditulis atau disusun dengan baik conclusion dan pengembangan ceritanya dari akhir ke awal, bisa aja membuat pembaca bingung atau bahkan malah men-spoiler cerita itu sendiri. //
***
Tahapan alur mundur;
Klimakss - antiklimaks - akhir - konflik - cerita - awal cerita.
Ciri-ciri alur mundur, adalah:
1. Diawali dengan konflik atau penyelesaian.
2. Biasanya menggunakan waktu di masa lampau.
3. Sangat memperhatikan transisi waktu.
4. Memiliki konflik yang kuat.
Kelebihan dan kekurangan alur mundur.
Seperti manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan, alur mundur juga punya. Apa itu?
# Membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
# Membuat pembaca 'mau tak mau' harus menyelesaikan (membaca cerita) konflik secara keseluruhan.
# Penulis harus bisa menulis dan menyusun alur yang jelas sejelas-jelasnya, karena jika tidak, justru akan membuat pembaca bingung.
# Harus menambahkan konflik yang kuat dalam alur cerita, jika tidak, bisa membuat pembaca hengkang alias bosan.
Dan, tahukah kamu bahwa alur mundur dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan kriteria jumlah, kepadatan dan juga berdasarkan isinya.
1). Berdasarkan kriteria jumlah >>> berkenaan dengan jumlah alur yang terdapat dalam sebuah karya.
Berdasarkan kriteria jumlah, alur dibagi menjadi dua, yaitu:
> Alur Tunggal
Hanya mengembangkan sebuah cerita dengan menampilkan seorang tokoh utama saja, ceritanya hanya berisi perjalanan hidup sang tokoh utama lengkap dengan konflik dan penyelesaiannya.
Note; Biasanya plot ini hanya terdapat dalam biografi atau novel biografis yang mana tokoh utama jadi lebih dominan.
> Alur Paralel
Disebut juga alur sub-subplot. Dalam sebuah cerita wajar-wajar saja apabila memiliki lebih dari satu alur cerita. Struktur dalam alur paralel biasanya berupa satu alur utama (main plot) dan alur tambahan (sub-plot)
2). Berdasarkan Kepadatannya >>> berkenaan pada padat atau tidaknya pengembangan cerita dalam suatu karya. Apakah pola-pola peristiwa demi peristiwa yang dikisahkan memiliki pols susul-menyusul yang cepat atau tidak? Atau justru renggang seperti hubungan kita? :v
Berdasarkan kepadatannya, alur dibagi menjadi dua, yaitu:
> Alur Padat
Alur yang disajikan secara cepat. Maksudnya, peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita terjadi secara cepat dan hubungan antar peristiwa terjalin secara erat.
> Alur Longgar
Alur cerita yang terdapat dalam sebuah karya memiliki pergantian peristiwa demi peristiwa yang lambat dan hubungan antar peristiwa pun tidak begitu erat.
3). Berdasarkan Isinya >>> berkenaan dengan isii masalah yang diceritakan dalam karya secara keseluruhan.
Berdasarkan isinya, alur dibedakan menjadi tiga, yaitu:
> Alur Peruntungan
Terdapat cerita yang mengungkapkan nasib atau peruntungan dari sang tokoh utama dalam suatu karya. Alur peruntungan dibedakan menjadi;
~ Alur Gerak (Action Plot)
~ Alur Sedih (Pathetic Plot)
~ Alur Tragis (Tragic Plot)
~ Alur Penghukuman (Punitive Plot)
~ Alur Sentimental (Sentimental Plot)
~ Alur Kekaguman (Admiration Plot)
> Alur Tokohan
Merujuk pada adanya sifat yang dimiliki oleh tokoh sebagai fokus perhatian. Maksudnya alur ini lebih menyoroti keadaan tokoh dibandingkan kejadian yang terjadi. Alur tokohan dapat dibedakan menjadi;
~ Alur Pendewasaan (Maturing Plot)
~ Alur Pembentukan (Reform Plot)
~ Alur Pengujian (Testing Plot)
~ Alur Kemunduran (Degeneration Plot)
> Alur Pemikiran
Berkenaan dengan mengungkapkan pemikiran, keinginan, perasaan hingga obsesi dari sang tokoh. Alur pemikiran dapat dibedakan menjadi;
~ Alur Pendidikan (Education Plot)
~ Alur Pembukaan Rahasia (Revelation Plot)
~ Alur Afektif (Affective Plot)
~ Alur Kekecewaan (Disillusionment Plot)