Pagi yang cerah. Nisa terbangun lalu bersiap membantu ibunya. “bu nanti waktu masuk smp aku sekolah di mana bu?” Nisa begitu semangat bercerita kalau dia ingin sekali masuk smp. ibunya tak tega menghilangkan wajah gembira anak tunggalnya. ya Nisa adalah anak satu satunya dan bapak Nisa sudah meninggal waktu dia kelas 4. Ibunya ingin mengatakan bahwa dia tidak bisa memasukkan Nisa ke smp.
Nisa lalu mengantar ibunya bekerja. Ibu Nisa bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Jadi wajar saja ibunya hanya bisa menyekolahkan Nisa sampai SD. Saat ibu Nisa pulang Nisa sudah tertidur di kamarnya. Ibu Nisa berusaha menabung untuk menyekolahkan Nisa.
Liburan tinggal 2 minggu lagi namun tabungan ibu Nisa belum cukup. “ibu kapan kita beli barang barang sekolahku?” tanya Nisa pada ibunya. Ibunya lalu membawanya ke kamar. “Nisa, maaf ya ibu nggak bisa masukkan kamu ke smp” ucap ibu Nisa sambil memeluk putrinya. Nisa hanya bisa diam mendengar jawaban ibunya.
Dikemudian hari Nisa bertemu kak viko. kak viko melihat Nisa yang sedang menulis sesuatu, kak viko lalu menghampiri Nisa dan bercakap-cakap denganya. Setelah kak viko selesai mendengar cerita tentang kesulitannya masuk smp kak viko berkata “Nisa, kakak bisa bantu kamu masuk smp lhoo..” “beneran kak?, gimana caranya?” tanya Nisa. Kak viko lalu mengeluarkan kertas. “kamu ikut aja lomba ini” kak viko lalu menjelaskan jika ikut lomba Nisa bisa masuk smp karena hadiahnya beasiswa. “ya kak, aku mau!” “ya, kalau gitu kamu kakak daftarin dulu. lombanya itu besok jam 08.00 besok kakak jemput ya. tempatnya ada di kampusnya kakak”.
Keesokan harinya setelah Nisa mengikuti lomba menulis cerita, Nisa sangat berharap kalau dia bisa menjadi juara. Nisa memang sudah memiliki hobi menulis sejak kecil dia pernah membuat bermacam macam karya tulis. Dan saat pengunguman pemenang mc maju “inilah saat yang ditunggu tunggu pemenang. juara 3 mendapatkan beasiswa 3 tahun SD dan uang 2.000.000 rupiah. juara 2 mendapatkan beasiswa 3 tahun smp dan uang 5.000.000 rupiah. dan juara satu mendapatkan beasiswa 3 tahun smp, ipad mini dan uang 7.000.000 rupiah…”
Mc lalu mengungumkan pemenang 1, 2 dan 3 “Juara 3 dimenangkan oleh Prita lestari… dengan cerpen berjudul ibuku pahlawanku.. dan nilai 856” tampak gadis mungil berkuncir dua maju ke depan dan pastinya dia Prita lestari. Nisa dan ibunya saling berpegangan tangan berharap nisa mendapat juara. “Juara dua dimenankan oleh m. ramadion… dengan cerpen berjudul perjuangan anak jalanan dan nilai 973 silakan berdiri di samping juara ke 3” tampak seorang laki laki melonjak kegirangan dan menaiki panggung. Nisa tampak sedih sepertinya dia sudah kehilangan harapan. “Dan juara 1 di menangkan oleh… Fidelia Arumnisa… dengan cerpen berjudul perjuangan sekolah Nisa. dan nilai sejumlah 1145…” Nisa hanya tertegun mendengarnya ia serasa bermimpi. Kak viko lalu menghampirinya “Nisa ayo ke depan, kamu juara satu” Kak viko lalu mengantar Nisa ke panggung.
Silakan hadiahnya diberikan. Setelah selesai Nisa menuruni panggung dengan piala yang besar. Ibunya sangat bangga kepadanya dan langsung memeluknya. Nisa sekarang bercita cita menjadi penulis dia terus mengikuti lomba menulis dan sangat giat belajar.
Cerpen Karangan: Adiba Ghafira Aininda Namaku Adiba Ghafira Aininda. umurku 10 tahun dan sekarang aku bercita cita sebagai penulis. orang tuaku sering mengajakku untuk mengikuti les menulis. sudah dulu ya.