Khusus membahas kisah misteri, warga Surabaya pasti sudah akrab dengan kisah horor Rumah Hantu Darmo. Kisah rumah hantu ini dikenal di kalangan Ghost Haunters, bahkan sampai dibuatkan film pada tahun 2014 berjudul “Malam Suro di Rumah Darmo.”
Menurut info yang berhasil dihimpun, Rumah Hantu Darmo sudah tidak berpenghuni sejak tahun 1988. Rumah yang beralamat di Jalan Puncak Permai II Nomor 26, Kelurahan Tanjungsari, Sukomanunggal, Surabaya ini memiliki beragam versi cerita horor yang berkembang di masyarakat sekitar.
Versi pertama, sebagian besar sumber mengatakan, rumah kosong ini menjadi angker akibat pesugihan yang dilakukan oleh keluarga pemilik rumah tersebut. Diceritakan, keluarga itu dulunya sangat kaya raya dan bergelimang harta. Keluarga ini sering memberi tumbal pesugihan berupa nyawa manusia.
Lambat laun, keluarga tersebut berniat mengingkari perjanjian mereka dengan mengganti nyawa manusia dengan hewan. Sikap curang itulah yang menjadi awal malapetaka pemilik rumah.
Mereka sempat mencoba pergi meninggalkan rumah naik kapal laut agar kutukannya terpatahkan, namun nahas mereka berakhir tenggelam dan tidak pernah ditemukan.
Sedangkan versi kedua menceritakan bahwa pemilik Rumah Hantu Darmo disebut meninggal di Selat Bali ketika ingin berlibur. Kapal yang ditumpangi karam dan mereka sekeluarga mati tenggelam.
Dalam suatu kesempatan, Andreas Sabar, selaku komandan Security kompleks perumahan Darmo memberikan keterangan terkait rumah tersebut.
“Penghuninya itu meninggal di Selat Bali yaitu karam tenggelam dengan kapal-kapal pelayarnya ya dia punya dia punya kapal untuk layar bertamasya ke Bali. Itu di selat Bali sana dia tenggelam semuanya habis,” ujarnya.
Ada juga kejanggalan pohon besar yang tidak bisa ditebang saat pembangunan rumah itu dulu hingga harus dibantu oleh seorang kiai.
“Dulu itu ada pohon pada waktu pembangunan rumah sini, ada pohon yang enggak bisa di tebang lalu untuk bisa ditebang itu mendatangkan kyai dari Banyuwangi,” kata Andreas.
Kabar sisa keluarga yang masih selamat
Dalam versi lain cerita, ada dua orang anggota keluarga tersebut yang tidak ikut pergi, yaitu bayi bungsu dan sang pembantu. Hanya saja, keberadaan mereka tidak ada yang mengetahui.
Ada yang mengatakan mereka dibunuh dengan dan ada pula yang mengatakan bahwa bayi itu tetap tumbuh dewasa hingga kini.
Kemudian, ada saksi yang mengatakan bahwa ada seorang perempuan muda yang menaburkan bunga di sana setiap Jumat Kliwon. Menurut masyarakat perempuan itu adalah sang bayi yang selamat itu. Perempuan itu hanya duduk di mobil dan supirnya atau pembantunya lah yang turun untuk menaburkan bunga ke rumah tersebut.
Sejarahnya, rumah tersebut juga sempat disewakan kepada sebuah keluarga lain, tetapi kemudian keluarga tersebut juga tewas dengan tidak wajar.
Dari cerita yang beredar inilah timbul persepsi bahwa siapa saja yang menempati rumah itu, maka akan mendapatkan kutukan yang sama. Bahkan pada tahun 1997, rumah sempat terjadi terbakar yang diketahui penyebabnya.
Kisah misteri inilah yang mengilhami film berjudul “Malam Suro di Rumah Darmo”. Dipercaya bahwa setiap tragedi yang menimpa keluarga tersebut terjadi pada Malam Suro. Bagi kamu yang penasaran, cuplikan filmnya dapat ditemukan di YouTube.
Itulah kisah misteri Rumah Hantu Darmo yang pastinya bikin bulu kuduk berdiri. Untuk kamu pecinta kisah misteri atau Ghost Haunters yang ingin mengunjungi rumah ini, pastikan untuk bersikap sopan dan menghargai masyarakat sekitar.