Seorang gadis bernama alena, berusia 16 tahun. Berasal dari keluarga yang kaya ,dia pintar juga sangat pendiam. Karena sangat pendiam membuatnya menjadi bahan bullyan di sekolahnya.
Di suatu hari, di kantin sekolah
SYURR...
ines menumpahkan minuman di makanan alena. "Upss" ucap ines menutup mulutnya "yah ga bisa di makan deh" kata ines sambil tersenyum mengejek.
"Kasihan" ucap Lola salah satu sahabat ines.
Alena hendak berdiri namun di tahan oleh ines, membuatnya kembali duduk.
"Mau kemana loh,gue belum suruh Lo pergi"ucap ines mencengkeram dagu Alena.
Alena merasa kesakitan kemudian mendorong ines "oh udah berani Lo sama gue" kata ines sambil menjambak rambut Alena.
Alena sudah muak dengan kelakuan ines, lalu mengambil mangkuk makanannya kemuadian memukulkan ke kepala ines hingga membuatnya berdarah.
Semua siswa yang ada di kantin menjadi berkerumun melihat perkelahian itu.
Salah seorang guru akhirnya datang menangani masalah itu. Atas perbuatannya Alena di skorsing selama tiga hari.
Sepulang sekolah, Alena melihat kedua orang tuanya sedang bertengkar. Yah itu yang di lihat oleh Alena setiap hari, itu juga yang membuat Alena menjadi pendiam.
Alena sangat lelah melihat pertengkaran kedua orang tuanya dan masalah yang terjadi di sekolah. Dia menjatuhkan pas bunga ,membuat ayah dan ibunya melihat ke arahnya "Alena " teriak ibunya"apa²an ini"kata ibunya. "Kamu lihat sendiri kan anak didikan mu, sudah membuat masalah di sekolah sekarang memecahkan pas bunga yang dibeli dengan harga mahal" jelas ayahnya"kok kamu nyalahin aku mas"ucap ibu Alena dengan nada yang cukup tinggi" yah memang kamu yang nge didik anak gak tau di untung ini" bentak ayah Alena sambil menunjuk ke arah Alena .
"Cukupp" teriak Alena dengan air mata yang mulai mengucur"apa kalian tau yang Alena rasakan selama ini".
"Apa kalian tau penyebab Alena berkelahi di sekolah?" Ucap Alena semakin merasa sesak di dadanya.
"Kalian gak tau kan"
"Karna kalian itu cuma sibuk cari uang,sibuk bertengkar,sibuk keluar kota negeri sibuk dengan bisnis kalian sendiri"
"Kalian pernah tidak tanya gimana dengan sekolah lena..gimana dengan keadaan lena"
"Heh tentu tidak pernah"
"Kalian hanya berpikir untuk terus menghasilkan uang berbisnis bisnis dan bisnis..."
"Lena selalu iri dengan ayah dan ibu teman² lena di sekolah mereka selalu ada untuk anak²nya, lena iri dengan kasih sayang mereka" teriak Alena dengan air mata yang semakin deras.
"Lena pikir dengan lena menjadi pendiam akan membuat lena gak mikirin semua masalah di rumah...tapi ternyata diam lena menjadi bullyan di sekolah"
"Apa kalian tau semua itu"ucap Alena kemudian berlari masuk ke dalam kamar dan menguncinya.
Alena prustasi membanting semua barang yang ada di kamarnya. Di luar kamar ayah dan ibu Alena terus meminta maaf dan memohon kepada Alena agar membuka pintu.
Alena merasa sangat prustasi, kemudian menulis sebuah surat terakhir untuk ayah dan ibunya.
[Ayah,ibu Alena minta maaf jika selama ini hanya menjadi beban kalian. Alena sudah lelah dengan semua drama ini...selamat tinggal]
Alena menulis surat dengan air mata yang terus bercucuran, pikirannya kian kacau hingga membuatnya bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya di bathtub.
Kergian Alena membuat orang tuanya sadar bahwa anak adalah segalanya membuat mereka merasa sangat kehilangan putri semata wayangnya.
Selesai....
#
#
#
#
Byy😉