Menikah adalah obat yang paling manjur untuk dua orang yang saling jatuh cinta.
Ketika Allah menakdirkan dua orang berjodoh maka Allah menggerakan hati keduanya bukan hanya satu orang. Jalan keduanya untuk menuju pernikahan akan Allah mudahkan, lewat akad sebuah momen yang terjadi hanya sekitar lima sampai sepuluh menit Allah menghalalkan perkara yang tadinya haram, mendekatkan yang asalnya jauh, merubah maksiat menjadi pahala karena dalam pernikahan semua hal bisa menjadi sumber pahala bagi dua orang yang telah berubah gelar menjadi suami dan istri.
Melalui pernikahan bakti seorang perempuan berpindah dari kedua orang tuanya kepada laki-laki asing yang datang meminangnya. Melalui pernikahan laki-laki telah menyempurnakan sebagian agamanya.
Dengan menikah kita harus bersiap untuk bertemu dan melihat orang yang sama setiap saat. Harus bersiap dengan misi hidup yang baru. Karena menikah bukan hanya menyatukan cinta dalam ikatan yang suci, bukan hanya menyatukan dua hati dan dua raga. Tetapi menikah juga menyatukan dua keluarga, dengan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda, karakter yang berbeda dan banyak hal.
Menikah itu ibadah dan belajar terlama, proses aku dan kamu menjadi kita itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, atau bahkan tidak secepat membuat mie instan. Tetapi perlu proses panjang dengan penuh kesabaran yang harus dimiliki keduanya. Karena pernikahan yang hebat tidak terjadi begitu saja. Di dalamnya pasti terdapat pasangan yang saling memahami dan saling melengkapi.
Untuk mampu saling memahami dan melengkapi sehingga terwujud pernikahan yang langgeng tentunya harus berproses, yang dalam perjalanannya pasti akan melewati waktu-waktu yang mengharuskan air mata mengalir dengan derasnya, waktu yang menghadirkan tawa bahagia. Pernikahan itu panjang, butuh bahan bakar yang banyak dalam menjalaninya. Salah satunya Kunci langgengnya pernikahan adalah fahami apa yang disukai dan tidak disukai pasangan masing-masing. Saling menerima dan bersabar dalam perbedaan.
Miliki ekspektasi yang lebih realistis terhadap pasangan, tingkatkan kesabaran, rendahkan ego masing-masing. Perbanyak bersyukur, kurangi saling menuntut hak, laksanakan kewajiban masing-masing dengan baik dan yang paling utama niatkan menikah hanya karena Allah.
Menikah bukan perkara mudah, tapi jika diniatkan sebagai ibadah kepada Allah maka akan Allah permudah. Karena pernikahan adalah ibadah terlama maka harus berakhir di surga bukan di pengadilan agama.
Untuk itu diperlukan ilmu dan iman, agar cinta di antara dua orang yang sudah disatukan dalam pernikahan tetap ada. Agar pernikahan kita tetap sakinah, mawaddah warahmah, sehidup sesurga.