Bocil Mana Paham Meta?
Malam itu, suara jangkrik nyaris tak terdengar dari balik jendela kamar Tigor. Bukannya karena mereka berhenti bersuara, tapi karena suara notifikasi dari Discord, YouTube, dan game Mobile Legends-nya bersahut-sahutan tanpa henti. Tigor, yang kini duduk menyender di kursi gaming murahnya. Sekarang ia sedang frustrasi. Tangannya terangkat ke udara, wajahnya menyeringai kecut.
“Masa iya ada dua pertandingan yang kelarnya sama?” rutuk Tigor sambil memukul-mukul meja kayu lapuk peninggalan pemilik kos. "Pake acara AFK dua-duanya!"
Di layar ponselnya, dua game terakhir menunjukkan hasil yang yang sudah bisa ditebak Tigor. Kekalahan telak, dong. Parahnya, di dua-duanya, ada pemain yang AFK. Lebih parah lagi, Tigor malah yang dianggap AFK di salah satunya. Padahal dia hanya ke dapur sebentar untuk mengambil Pop Mie. Sambil main Mobile Legends, menyeruput mi.
“Tigor, jangan teriak-teriak terus,” suara mamanya menyelinap dari balik dinding. "? " Ganggu Mama tidur.*
“Maaf, Ma!” sahutnya cepat, lalu kembali ke layar.
Ia menarik napas dalam-dalam. “Sudah, lah. Yang penting akhirnya lengkap juga koleksi skin Zodiac. Enam spin dapet 60 biji hoki. Gila nggak, tuh?”
Tigor membatin, antara bangga dan sedikit malu karena habis 300 ribu untuk itu semua. Kalau dipikirkan sekali lagi, kurang kerjaan. Juga, pemborosan. Kalau ketahuan Mama, berabe. Namun, Tigor tetap bahagia. Yah, gamer sejati harus rela berkorban. Walau dompetnya tipis, setidaknya jiwanya kaya.
"Mabar, gaskeun, tapi no AFK!"
Di server Discord, notifikasi muncul. Sudah siap masuk ke Land of Dawn.
Tigor tertawa kecil. Terjadi obrolan dulu dengan salah satu player.
"Yuk, tapi aku solo dulu satu match. Panasin tangan."
"Lu jangan AFK lagi. Nanti dibacotin bocil 13 tahun. Kayak semalam."
Tigor mendecak. “Bocil mana ngerti meta. Yang penting mainnya barbar.
Dia pun langsung menekan tombol "Solo Queue", masuk ke dalam game. Tak lama, layar loading menampilkan timnya. Ada Freya, Alice, dan Tigreal. Dia sendiri pakai Lancelot kesayangannya.
Match dimulai.
Seperti yang sudah bisa ditebak, kekacauan pun datang.
“Om Dodi misi Naruto mau jadi Lord,” kata seseorang di chat in-game, setelah Tigreal nekat solo ke Lord di menit 7.
Tigor ngakak. Di benaknya langsung muncul bayangan Om Dodi, si karakter kocak di TikTok yang suka cosplay menjadi Naruto, lengkap dengan ekspresi bego tapi lucu.
Sementara itu, Freya tim lawan benar-benar menggila. Farming-nya rapi, rotasi cepat, dan selalu muncul di momen pas saat war. Alice di timnya? Kasihan. Item-item-nya belum sempat jadi, baru farming dikit, langsung diburu Freya sampai mati 9 kali dalam 9 menit.
“Njir, ini Freya kayak pacar posesif. Alice nggak dikasih napas,” Tigor menggerutu sambil tergelak. "Tapi, kalau punya pacar kayak Freya JKT48, adududuh, nggak nahan. Gakuku!"
Meski kalah, Tigor mengakui permainan lawan memang rapi. Apalagi di match seintens ini, rasanya lebih baik kalah daripada main dengan dua tim bapuk yang hanya bisa nyampah.
Nyampah di dalam game Mobile Legends artinya melakukan kill pada hero lawan yang sudah hampir mati, sehingga pemain tersebut mendapatkan kill, meskipun pemain lain sudah melakukan serangan yang signifikan terlebih dahulu. Istilah ini sering digunakan ketika seorang pemain membuat musuh sekarat, tapi pukulan terakhir justru dilakukan oleh rekan tim.
Masih teringat jelas, kemarin sore Tigor main bareng Angga dan dua orang random. Di sisi musuh, ada tim yang lebih bapuk lagi.
“Dua tim bapuk sudah menuntaskan game-nya dan dimenangkan oleh bapuk pewangi,” tulis Angga di grup WA dengan bangga.
Yang dimaksud ‘bapuk pewangi’ adalah mereka sendiri. Entah kenapa, meski tim mereka berantakan, mereka bisa menang hanya karena tim lawan lebih parah: ada yang jungler tapi beli item tank, ada yang healing ke turret musuh.
Belum lagi, saat kejadian beberapa minggu lalu. Yang diakibatkan karena pencet kapal. Saat itu, Tigor lalu membuka tab event baru. Ada misi kapal gacha.
“Pencet nggak, yah?” gumamnya.
Tangan jahilnya pun bergerak. Klik.
“Woi, akibat pencet kapal, sisa diamond cuma tinggal 23!”
Tigor menyesal, tapi terlambat. Akan tetapi, lebih baik begitu daripada galau antara dua pilihan hidup yang lebih sulit.
“Mau gacha apa beli beras, Cuy?” Tigor seperti sedang menyuarakan dilema klasik anak kos gamer yang memilih antara kebutuhan hidup dan kebutuhan digital. Meskipun Tigor sendiri bukan anak kos.
Saat sedang tertawa sendirian, matanya teralihkan pada Pop Mie-nya tiba-tiba mengembang.
Tigor melotot. “Wajar nggak sih, match 270, bolak-balik Mythic 4-5, kadang solo kadang duo, tapi lupa sama makan malam sendiri?”
Ia lalu menutup ponselnya sejenak dan mengambil Pop Mie. Diseruput mi tersebut dengan tergesa-gesa. Cipratannya mengenai layar ponsel. Segera ia mengelap layar ponsel dengan ujung kausnya.
Setelah makan yang tergesa-gesa, tangannya gatal lagi.
“Ah, satu match lagi deh,” katanya. "Baru abis itu tidur."
Ia kembali menyalakan ponsel. Kali ini, dengan semangat.
“Mabar, yuk. Tapi serius. Jangan sampai kejadian kayak kemarin,” tulisnya di Discord.
Segera diiyakan. Tigor hampir saja berteriak. Untung saja ia ingat mamanya.
Malam kembali larut, tapi semangat Tigor tetap saja menyala. Match tadi memang kalah. Namun itulah permainan. Ada suka, ada duka. Dia pun bermain tidak sendiri. Yang penting kebersamaan. Kebersamaan itulah yang membuat segala kekalahan dan kemenangan terasa bermakna.
Sepertinya Tigor bersiap main satu match lagi. Selama masih ada sinyal dan baterai, Tigor akan terus main. Yang tak peduli ponselnya sampai panas.
"Gamer never die!" seru Tigor, mengepalkan tangan ke udara kosong.
*****
[CATATAN TIGOR DI MASA DEPAN]
Aku tergelak membaca buku harian aku, yang akhirnya ditemukan juga. Buku harian ini ditemukan di dalam gudang. Aku juga bingung, kenapa bisa berada di dalam rumah baruku ini. Seingat aku, setelah menikah, sedikit sekali barang-barang lama aku yang aku bawa dari sana.
Oh iya, aku ingat dulu itu aku hobi sekali bermain game PvP tersebut. Konon, game itu sudah tidak lama ditinggalkan player-player-nya.
Meta sendiri merupakan singkatan dari most effective tactics available (META). Itu umumnya dimainkan dengan menggunakan karakter pilihan pemain dalam game yang memiliki kemampuan overpower (OP), dalam hal ini adalah hero.
Hero dalam meta seringkali dibekali dengan buff yang luar biasa, sehingga pemain dapat mengalahkan musuh dengan mudah.