episode 1

"Ra bangun sudah subuh" terdengar suara ketukan dari luar yang buat aku terbangun dari mimpi panjang yang sangat indah memang sih siapa sih yang gamau hidup di dunia mimpi yang indah sekali haha bercanda deh , Yap betul sekali tadi itu suara ibu yang mengetuk pintu kamar ku dan memanggil nama ku untuk bangun sholat subuh, memang di tempat ku sudah waktunya subuh baru saja suara adzan tadi berkumandang di masjid komplek tempat aku tinggal , aku langsung Bagun dari tempat tidur ku sembari merapihkan nya dan melipat selimut, setelah kegiatan membereskan kamar selesai aku berjalan ke arah kamar mandi untuk melakukan aktivitas sebelum sholat yaitu wudhu setelah wudhu aku langsung bergegas menunaikan sholat subuh setelah selesai sholat aku mengangkat kedua tanganku lalu berdoa " ya Allah doa Nara hari ini , semoga segala urusan Nara dan orang tua Nara hari ini berjalan dengan baik berjalan dengan lancar tanpa kendala aamiin ya Allah ya rabbal alamiin " setelah berdoa aku langsung merapihkan mukena dan sajadah lalu bersiap siap mandi karena hari ini hari pertama masuk sekolah di kelas 12 serunya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" bapak sekarang jadi antarkan Nara ke sekolah tidak ? " tanya ibu kepada bapak yang sedang menuangkan air minum segelas dari teko

" sepertinya tidak bisa bapak berangkat pagi banget sekarang setelah makan bapak mau berangkat " bapak sambil menyuapi nasi goreng yang dibuatkan ibu dengan cepat karena dia berangkat pagi agar tidak terlambat " udah selesai bapak berangkat dulu Bu bilang ke Nara kapan kapan saja bapak antar yah " ibu menghampiri bapa lalu meraih tangan bapa untuk Salim

" iya nanti ibu sampaikan hati - hati yah pa semangat kerjanya " sembari mengantarkan bapak kedepan teras untuk memasuki mobil , bapak melambaikan tangan dan tersenyum manis , ibu kembali memasuki rumah untuk menyiapkan sarapan untuk Nara

"loh Bu bapak kemana katanya mau berangkat sama Nara " Nara duduk di meja makan sembari menunggu masakan yang sedang ibu siapkan

"bapak udah berangkat duluan katanya ada kerjaan pagi pagi , tadi bapak nitip pesan bilang ke Nara kapan kapan bapak anter ke sekolah" ibu menghampiri Nara menaruh sepiring nasi goreng dan segelas jus apel

Nara menghembuskan nafas panjang

" yah yaudah deh mungkin lain kali bisa di antar bapak " dengan ekspresi wajah penuh kekecewaan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" pa kiri disini aja deh turunnya " Nara mengehentikan ojek yang iya tumpangi berhenti di dekat warung sebelah gerbang sekolahnya "nih pa uangnya makasih yah " tukang ojek itupun tersenyum

"jangan lupa bintang 5 nya kak " sambil memutar balikan motornya

" oke pak " dengan senyum ramah Nara berjalan kearah warung tersebut namanya warung bude " permisi bude selamat pagi "

" eh Rara baru keliatan neng kemana aja " Yap Rara bude selalu memanggil ku dengan sebutan Rara

" ada bude kan habis libur semester ,oiya tadi liat dia udah berangkat belum bude " Nara bertanya pada bude mengenai seseorang yang ia cari

" Ouh udah atuh sebelum neng Rara kesini tadi teh dia lewat warung meni ngegeber geber gas motor " sahut bude menjawab pertanyaan Nara sambil ketawa

Tring Tring Tring

"wah udah bel neng masuk sekarang nanti takut keburu di kunci gerbangnya"

" oke bude trimakasih informasinya aku berangkat dulu yah " Nara berlari ke arah gerbang, sesampai di gerbang Nara tersenyum riang ke arah pa kumis selaku satpam di sekolahannya , Nara berjalan menyusuri ruangan kelas barunya , sesampai di kelas barunya ia menghampiri Tania Putri teman sebangku Nara selama tiga tahun dari kelas 10 ,11, dan yang terakhir 12

" Tania " teriak Nara menghampiri Tania

"Ra Omo Omo , kita sekelas lagi " Mereka berpelukan dengan erat sambil loncat loncatan karena senang "kita duduk disini Ra di depan guru biar makin pinter gua udah siapin tempat duduknya buat gua sama Lo " Tania menarik tangan Nara membawanya ke bangku paling depan pas sekali di depan meja guru

" asli Nia gua seneng banget pake banget" mereka duduk berdua di kursi yang udah di pilih Sama Tania tadi

" eh kita siap siap kita mau upacara " sahut Tania " eh Ra tadi ada yang nyari loh dia "Tania berbisik di telinga Nara

" nanti aja kali yah istirahat nyamperin nya , eh Tan gua lupa lagi malah pake sepatu berwarna terus gua lupa gak pake Dalaman kerudung auto di jemur nih gua hari pertama sekolah "

" yah sama Ra gua gak pake dalaman kerudung gapapa deh kita sama sama dihukumnya " mereka berdua tertawa terbahak-bahak karena tingkah laku mereka sediri

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" selesai upacara nama nama yang di panggil harap berdiri di tengah lapangan sambil hormat di depan tiang bendera sampai jam pertama selesai" ucap Bu Resti selalu guru BK di sekolah " yang pertama Nara Putri Anjani , Tania Riska , dll " nama nama yang disebut rata rata anak kelas 12 ya mau gimana lagi namanya anak anak hihihihi

" ayo anak anak yang namanya di panggil segera melakukan hukumannya " seru pak Beno sebagai pengawas kami yang dihukum

" Ra liat deh ke depan Lo ada siapa " ucap Tania sambil menyenggol lengan Nara

" ya ampun gua tidak bisa berkata apa-apa lagi plis malu banget gue " Nara menatap mata yang sedang mengawasi dari depan kelas orang tersebut

"haha , eh danang bukan sih di samping dia "Tania langsung menunduk kan kepalanya dia sedang malu habis habisan ya jelas saja itu Danang pacarnya yang berperan sebagai ketua mantan ketua kelas terfavorit sejagat raya di setiap kelasnya kapan lagi pacaran sama cowo favorite di sekolah walaupun kategori Ketua kelas sih

" yah Hahaha kena juga Lo " Nara tertawa terbahak bahak sambil meledek Tania yang sudah tertunduk malu sedangkan dua orang yang sedang menatap kedua gadis di tengah lapangan itu hanya geleng-geleng kepala

Setelah satu jam berpanas-panasan di bawah tiang bendera akhirnya hukuman mereka selesai Tania menghampiri Danang yang sedang menunggunya di pinggir lapangan karena kelasnya Danang sedang ada pelajaran olahraga jadi dia bisa keluar , dan Nara berjalan ke arah kelasnya sambil mengusap keringat saking panasnya dan gerahnya Nara membuka jarum pentul di hijabnya dan hampir melepasnya

" Ra " suara dari belakang yang membuat Nara memasangkan kembali jarum pentul yang tadi ia lepas di hijabnya Nara berbalik menatap tajam mata pria di depannya sambil merapihkan hijabnya , pria itu memberikan bingkisan kecil di dalam tas belanjaan yang ia bawa lalu menyodorkan ke arah Nara

" buat Lo dipake jangan ga di pake nanti kena hukum lagi , oiya minumnya jangan lupa di minum " pria itu pun pergi dari hadapan Nara setelah Nara meraih tas belanjaan tersebut

" makasih ga " teriak Nara ke arah pria tersebut