Spektrum Emosi Di Dunia Yang Luas

Spektrum Emosi Di Dunia Yang Luas

Author:Rakan Aditya Official

Kehidupan Akira Di Desa

"**Pada suatu** hari"

Ketika Akira berusia 6 tahun aku disekolahkan SD oleh kedua orang tua kakek dan nenek di Desa , sejak pertama kali bersekolah aku diantarkan oleh kedua orang tuanya karena rumahnya lumayan sangat jauh pergi ke sekolah, waktu pertama kali aku sekolah aku melihat orang-orang diantarkan oleh kedua orang kandung nya aku merasa sangat iri kepada seseorang itu karena dia diantarkan oleh orang tua kandung asli, akan tetapi aku berusaha sekuat mungkin untuk tetap semangat sekolah karena dihari ini aku akan mendapatkan banyak teman yang baik padaku, aku duduk di dalam kelas paling belakang (Aku orangnya pendiam di dalam kelas awal mulanya) setelah perkenalan di depan kelas, pelajaran pun di mulai.

Kemudian waktu bel sekolah tiba,, aku pergi ke kantin sendirian dan melihat orang-orang beli makanan dan melihat orang-orang makan bersama tetapi aku selalu sendirian membeli makanan yang aku suka, setelah habis membeli makanan aku makan sendirian di dalam kelas, lalu tiba-tiba di dalam kelas aku merasa ada yang memanggil nama aku, Aku bertemu salah satu orang yang bernama Kenji yang ingin berteman dengan saya.

Kenji : Hallo Akira salam kenal.

Akira : Eeee,,,Iya salam kenal juga.

Kenji : Nama saya kenji senang bertemu denganmu.

Akira : Akhirnya aku mendapatkan teman baru (dalam hati).

Disitulah aku mendapatkan teman baru pertama kalinya, Dia tau nama aku waktu pertama kalinya perkenalan di depan kelas. Waktu bel pelajaran telah tiba aku mulai pelajaran lagi tiba-tiba kenji datang menghampiri di bangku aku dan bertanya

Kenji : Heyyy Akira apakah pelajaran ini sangat mudah atau sulit bagimu?

Akira : Pelajaran hari ini lumayan sulit bagiku,, karena aku di rumah sering belajar sendirian aku lumayan cukup bisa mengerjakan pelajaran ini (terkadang aku di ajarkan oleh nenek cara mengobrol baik dengan orang lain.)

Kenji : Ohhh begitu ya, Baiklah.

Akira : Semangat,,, Kenji kamu pasti bisa.

(Akira mendukung teman nya, supaya Kenji tetap semangat dalam bersekolah.)

Akhirnya waktu bel pulang sekolah telah tiba, aku pulang sendirian dan melihat orang-orang pergi bersama temannya ada juga orang pulang sekolah naik kendaraan di antarkan oleh kedua orang tuanya, disitu aku merenung dan merasa iri kepada mereka aku berpikir.

"Kapan yah aku seperti mereka tiap pulang sekolah selalu diantarkan oleh kedua orang tua asli." Ucap Akira dalam hatinya.

"Mungkin ada waktunya aku seperti mereka."

Setelah berjalan-jalan kemudian akhirnya aku sampai ke rumah dan di rumah tidak ada siapa-siapa,, karena orang tua kakek dan nenek ku pergi ke sawah ( Orang tua kakek dan nenekku bekerja sebagai petani di desa ), aku pergi ke dapur untuk menyiapkan makan siang ( Aku makan seadanya ) karena keluargaku kekurangan ekonomi.

Setelah habis makan belajar pelajaran yang tadi sekolah di bahas.

Kemudian aku keluar rumah dan menjelajahi tempat tertentu, aku bertemu salah satu orang disebelah rumah tetanggaku dia cewek bernama Hana. Dia juga diurus oleh kedua orang tuanya kakek dan neneknya namun sifat Hana ini berbeda dengan orang lain, sifat dia baik hati, pintar, jujur, tapi terkadang dia melakukan yang aneh seperti

"Melakukan ciuman dengan orang lain disaat dirumahnya sepi berduaan dengan cowok sekelas mungkin" Ucap kata Akira dalam hatinya.

Disitu Akira terkejut melihat mereka asik berduaan melakukan berciuman cuma mereka berdua, beberapa menit kemudian Akira pulang kerumahnya, dan aku masih memikirkan yang tadi melihat kelakuan Hana.

"Akira merasa kaget melihat dia melakukan itu baru saja tadi berkenalan dengannya tadi siang." Ucap Akira dalam hatinya

"Hana ini kakak kelasku dia kelas 3 sedangkan aku kelas 1."

Beberapa menit kemudian Akira meneruskan fokus untuk belajar menulis, membaca dan menghitung.

(Bersambung)