Obsesi Si Psikopat

Obsesi Si Psikopat

Author:Jutoza14

01

Thea Amberlynn adalah seorang gadis cantik berumur 19 Tahun yang tinggal bersama neneknya di kawasan Northbridge, Perth, Australia. Karna Thea dibuang oleh kedua orang tuanya, membuatnya terpaksa harus hidup mandiri karna sang nenek yang mulai renta dan sakit-sakitan

Thea bekerja di toko roti bernama Chu Bakery, berada di William Street, Highgate. Biasanya Thea bekerja setelah selesai jam kuliah, untuk penghasilan lumayan cukup untuk membayar sewa rumah dan sehari-hari, dan untuk kuliahnya dia mengambil jalur beasiswa untuk meringankan beban biaya

"Oma, aku berangkat kuliah dulu. Makanan dan obatnya ku letakkan disini ya." ucap Thea sambil menggeser nampan makanan yang diletakkan diatas meja. Tenang saja, sang nenek masih bisa berjalan walaupun agak sulit

"Jangan perlakukan aku seperti anak kecil! Aku bisa sendiri." ucap nenek Thea yang bernama Lola

Thea tersenyum, jika neneknya membantah seperti ini berarti sedang dalam kondisi yang bagus

"Baiklah, nanti aku pulang sedikit larut karna ini hari senin. Jangan pergi kemanapun kecuali kamar mandi ya?" ucap Thea lagi sambil mengemasi alat-alat tulis dan tasnya

"Kau sangat cerewet, seperti ibuku saja." keluhan nenek Lola sontak membuat Thea terkekeh

"Ya begitulah. Berarti aku seorang janda sekarang." kekehnya sambil berjalan keluar rumah diiringi omelan sang nenek yang tak dia dengar, karna sibuk tertawa

Thea bergegas menuju halte yang untungnya berada didekat rumahnya, bus selanjutnya yang akan mengantarkannya menuju The University of Western Australia (UWA)

Tentu suatu impian Thea sejak lama bisa bersekolah di UWA. Walaupun Universitas itu tertua ke 6 di Australia, tapi jangan salah karna tetap termasuk Universitas terbaik disini. Suatu kebanggaan Thea bisa masuk lewat jalur beasiswa

"Untung masih sempat." ucap Thea setelah berhasil menaiki bus dan berhenti di tempat tujuan. Gadis itu bergegas menuju Fakultas Pertanian dan Kehutanan. Oke jangan tanya kenapa, Thea memang suka dengan tanaman sejak kecil jadi tak heran sekarang dia melanjutkan hobinya

Tak terasa semua berjalan cepat, Thea bergegas untuk pergi ke toko karna hari ini hanya ada 1 mata kuliah saja. Gadis itu langsung berlari keluar kelas menuju lapangan Universitas. Dan tanpa disadari, gadis itu malah menabrak seseorang yang merupakan kakak tingkatnya

Karna Thea lebih pendek, kepalanya terbentur bahu orang asing itu. Membuatnya merintih sambil mengusap dahinya

"Aahh, aduh maafkan aku tak sengaja." ucap Thea panik sambil terus membungkuk didepan kakak tingkatnya

Lelaku itu hanya melihat Thea sekilas lalu berlalu begitu saja

"Tak apa, perhatikan jalanmu." Thea sontak mengangkat kepalanya lagi dan melihat sosok itu berjalan menjauhinya. Oh Tuhan dia sangat tinggi, tampan, berambut Hitam dan helaian rambutnya terlihat halus. Postur tubuh yang pas, sepertinya rutin berolahraga. Oh tidak, Thea tak bisa mengalihkan pandangannya

"Eh.. iya thanks." gumam Thea sambil mengagumi sosok itu dari belakang, dan entah apa mungkin hari ini ada keberuntungannya! Thea melihat sekilas wajah itu menoleh kearah temannya. Jantung Thea berdegub kencang, raut wajahnya tampak senang, seketika gadis itu lupa kalau dia harus bergegas ke toko

"Tampan dan gagah." gumam Thea dari ujung lapangan, padahal sosok itu sudah menghilang tapi bau parfumnya masih tercium samar-samar

Tiba-tiba Thea tersadarkan oleh telpon dari bosnya, gadis itu panik dan berulang kali mencari dimana ponselnya, padahal ponsel itu ada disaku celana

"Kau dimana? kemarilah cepat aku sendirian." keluh bosnya dari seberang telepom

"BAIK BU BOS, SEBENTAR." Tepat setelah mematikan ponsel, Thea bergegas menuju tokonya

Sesampainya disana, Thea langsung menggunakan celemek dan segera bekerja. Selain menjual aneka ragam roti, Chu Shop juga menjual kopi dan Coklat panas. Pasti menjadi teman yang hangat disaat musim dingin

"Bagaimana kondisi nenekmu?" tanya Mam Rose, bosnya Thea

"Tidak terlalu baik, tapi tidak buruk juga." jawab Thea

"Aku suka semangatmu, tapi aku tak ingin menjadi sepertimu. Terlalu melelahkan mengurus orang penyakitan, bekerja dan kuliah sekaligus. Kau harus lebih memperhatikan dirimu sendiri Thea." omelan Mam Rose hanya didengarkan saja, selebihnya Thea tak terlalu ambil pusing

Gadis itu sudah tahu apa konsekuensinya, katakanlah dia memang nekat kuliah padahal tidak memiliki uang untuk membayarnya. Thea hanya melakukan apa yang dia inginkan

"Menikahlah saja, kau ingin aku carikan seseorang?" Thea hanya terkekeh kemudian menggeleng, tak ada dalam wish listnya untuk menikah dengan cepat

"Kau sungguh kuno, percuma memiliki wajah yang cantik tapi payah soal percintaan."

Thea pun hanya terkekeh

"Kau harus sepertiku yang pintar menggoda pria, atau perlu ku ajarkan kau bermain datting app? atau mencari sugar daddy untuk uang jajanmu?" ucap Mam Rose dengan wajah antusias

Makin lama makin kemana-mana, Thea hanya balik menatap Mam Rose

"Aku tak ingin mam mengajariku tips menjadi janda diusia muda." celetuk Thea langsung mendapat cubitan ganas dari Mam Rose

"HEY HEY HEYY, LIHAT SIAPA YANG MENGOMENTARIKUU.." sahut Mam Rose sambil memelototkan matanya, dan mereka pun tertawa bersama

Tanpa mereka sadari, ternyata sedari tadi ada seorang lelaki menunggu didepan kasir menatap list menu

"Permisi? apakah menu rekomendasi untuk hadiah seseorang?" tanya seorang lelaki tiba-tiba membuat Thea dan Mom Rose terkejut bersamaan

Thea dengan sigap berdiri diposisi dan menjawab pertanyaan pelanggan

"Dessert andalan kami adalah Matcha Cream Puff with Yuzu Jelly, kami juga memiliki beragam kue sus, croissants, dan donat." jawab Thea dengan sopan sambil menatap lelaki didepannya

"Berikan dessert andalan kalian, aku beli 1 box." ucapnya sambil membuka topi yang dia kenakan, betapa terkejutnya Thea karna ternyata lelaki itu adalah kakak tingkat yang dia tabrak siang tadi. Oh jangan lupa Thea juga mengaguminya berkali-kali

"Baik, mohon menunggu. Untuk pembayarannya cash atau debit?"

"Cash saja." jawabnya

"Baik, terimakasih." Thea berusaha untuk tidak gugup, perlahan mengatur nafas dan dengan sigap mengambil kue yang berada dietalase kemudian membungkusnya menjadi satu

Lelaki itu terus menatap Thea, mungkin merasa familiar

"Bukankah kau yang tadi siang?"

Seketika tubuh Thea tersentak, kemudian menoleh kearah kakak tingkatnya itu

"Ah iya kak." jawab Thea ramah

"Kau bekerja disini?" tanyanya lagi

Thea merutuki pertanyaan itu dalam hati, apakah dia buta sampai harus bertanya lagi? apakah kakak tingkatnya itu mengira dia melakukan kegiatan amal disini? oh benar-benar menyebalkan. Untung wajahnya tampan, membuat Thea kembali mengatur ekspresinya

"Iya kak, apakah ini mau ditulis kartu ucapan juga?" tanya Thea

"Ya, tulislah dari Vinzz, note segera makan itu jika tidak ingin menjadi jamur." jawab kakak tingkatnya yang ternyata bernama Vinzz

"Oke." Thea langsung menuliskan pesan yang disuruh oleh Vinzz, sambil bergumam dalam hati ternyata namanya sama keren dengan orangnya. Ah Thea rasanya ingin melayang saking senangnya

"Ini sudah selesai, terimakasih sudah mampir." ucap Thea sambil tersenyum ramah

Vinzz pun mengambil bingkisan kue dan ikut tersenyum kearah Thea sebelum dia meninggalkan Chu Bakery

Sontak Thea berteriak tertahan, rasanya sangat senang dan jantungnya berdegup kencang. Kenapa dia begini? apakah karna jatuh cinta?

"Ohh jadi dia tipemu." ucap Mam Rose dari balik dapur toko, membuat Thea mematung lalu menoleh kebelakang

"Ah bukan, tidak ada."

"Kau harus memintanya menidurimu agar pria tampan itu tak kemana-mana." ucap Mam Rose dengan wajah genitnya membuat Thea melotot kaget

"Oh tidak mam, aku tak ingin sepertimu." keluh Thea

"ANAK KURANG AJAR."