Dua Sayap Dan Takdir

Dua Sayap Dan Takdir

Author:Lilaura Callisto

1. Hancurnya Kerajaan Dark Moon

Kerajaan Dark Moon. Sebuah kerajaan di mana para penyihir pemegang elemen kegelapan menetap di sana. Tidak seperti Kerajaan kegelapan lainnya yang memiliki kesan menakutkan, Kerajaan Dark Moon justru sebaliknya.

Semua warga hidup dengan tentram, bahkan saling berdampingan dengan berbagai ras lainnya. Bukan hanya penyihir, tapi ras lain seperti beast-kin, elf dan vampir pun juga hidup dengan tentram di sana, di bawah kepemimpinan Raja Lordon Moonlight Dan Ratu Bercalia Moonlight.

Di balkon istana, seorang pemuda ber iris perak terlihat memejamkan mata nya, menikmati angin pagi yang berhembus lembut, membuat rambutnya hitam nya bergoyang terkena angin.

Pangeran Rio Moonlight, putra kedua dari Kerajaan Dark Moon. Di sampingnya, pemuda seusia nya bersandar di dinding sambil menatap wajah tenang saudara nya itu. Ia adalah Ren Moonlight. Kakak kembar Rio. Sebagai putra mahkota, kelak ialah yang akan menggantikan posisi sang ayah untuk menjadi Raja.

"Kau tidak latihan?" Tanya Rio tiba tiba. Mata nya masih terpejam menikmati hembusan angin.

Ren menggeleng singkat. "Malas. Lagipula, Kerajaan damai seperti ini buat apa terus berlatih?"

Rio membuka mata nya. Ia menarik nafas panjang dan menghembuskan nya, lalu memandang wajah sang kakak yang menatapnya balik dengan ekspresi datar. "Ada benarnya. Mungkin karena takdir kita?" Ujar Rio sambil menunjuk sebuah tanda lahir berbentuk sayap burung berwarna hitam di lengan kanan nya.

Menurut legenda, anak keturunan keluarga Moonlight yang memiliki simbol sayap hitam di lengan nya, merupakan keturunan terpilih yang mendapatkan kekuatan besar dari dewa kegelapan.

Kekuatan itu nantinya akan melindungi Kerajaan dari kehancuran, tapi juga bisa menjadi boomerang jika tidak di kendalikan dengan baik, atau jatuh ke tangan yang salah.

Tapi ketahuilah, memiliki kekuatan besar bukanlah hal yang mudah bagi Ren dan Rio. Di tuntut untuk terus melatih kekuatan mereka demi melindungi Kerajaan Dark Moon tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan anak berusia 15 tahun seperti mereka.

"Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi... Aku harap dunia tetap damai seperti ini." Ujar Ren. Pandangan nya terarah pada tiga anak kecil yang sedang asik bermain di dekat halaman istana.

Mereka terlihat begitu bahagia, bercanda dan tertawa seakan tak memiliki masalah dalam hidup mereka. Senyuman kecil terbentuk di wajah Rio kala itu.

Sementara Ren hanya memperhatikan dalam diam. Pandangan nya justru teralih pada dua remaja seusianya yang sedang asik mengobrol.

"Hey, kau tau berita tentang kebangkitan pahlawan itu? Apa itu sungguhan?"

"Ku dengar seperti itu. Tapi dimana dia muncul, tidak ada yang tahu."

"Apa sama seperti legenda sang pengendali elemen tanah itu? Yang hanya muncul saat ada bahaya mendekat?"

"Entahlah. Jika begitu, apa akan ada bencana yang melanda dunia ini?"

Rio menyipitkan mata nya. Apa yang dua orang itu katakan ada benarnya. Tak mungkin pahlawan akan muncul tanpa alasan. Pasti akan ada yang terjadi.

"Jangan terlalu serius memikirkan nya." Ren menepuk pundak Rio, membuat pemuda itu sedikit terkejut.

Rio menepis pelan tangan sang kakak. "Tentu saja tidak. Aku hanya penasaran saja." Ia melangkah memasuki istana. "Bagaimana ya... Pahlawan itu?" Lanjutnya.

Ren tidak menjawab. Ia pun memikirkan pertanyaan yang sama. Namun, saat memasuki istana, mereka justru di sambut oleh keributan di sana. Para pengawal terlihat panik mencari sang raja.

"Ada apa ini? " Tanya Ren pada salah satu pengawal istana.

"Kami mendapat laporan jika ada yang penyerangan di bagian selatan Kerajaan. Sosok itu memiliki kekuatan besar yang bahkan bisa mengalahkan prajurit dengan mudah." Jelas sang pengawal.

Mata Ren dan Rio membulat seketika. Keduanya langsung berlari menuju ruang tahta, dimana Raja dan Ratu berada.

"Kerahkan semua prajurit dan penyihir istana untuk mengalahkan sosok itu!" Perintah sang raja.

"Siap yang mulia!" Sahut para prajurit dan langsung berbalik keluar istana.

Ren dan Rio berjalan mendekati Raja dan Ratu. " Ada apa ini ayah?" Tanya Rio dengan raut wajah khawatir.

"Ras Inimicus, sebuah ras iblis telah menyerang Kerajaan. Dia juga sudah menyerang kerajaan kerajaan lain untuk mendapat kekuatan dari penguasa nya." Sang Raja menepuk pundak kedua putra nya. "Kemungkinan yang selanjutnya kalian."

Rio mengernyitkan dahi nya. " Kami?"

Ratu Bercalia mengangguk. " Karena kalian pemegang sihir kegelapan terkuat."

Lagi lagi karena takdir mereka yang memiliki kekuatan besar. Kedua pemuda itu saling bertatapan satu sama lain. Seakan ber telepati, keduanya mengangguk. "Kami akan melindungi kerajaan ini."

"Tidak sekarang." Raja Lordon mencegah.

"Tapi kenapa?"

"Ras Inimicus bukanlah ras yang bisa di anggap remeh. Jangan memandang rendah kemampuan nya. Kalian juga masih belum cukup melatih kekuatan kalian." Lordon menatap kedua putra nya khawatir. Jujur saja, ia takut harus kehilangan kedua putra nya itu jika membiarkan mereka melawan ras Inimicus.

BLAR!!

Sebuah ledakan besar terjadi, menghancurkan dinding istana. Debu dan asap mengebul menutupi bekas reruntuhan dinding itu. Sebuah sosok hitam dengan mata kuning keemasan muncul dari balik ke bulan asap itu.

Di sekitarnya, rantai rantai hitam bermunculan, bergerak seperti ular yang sedang mencari mangsa, meliuk di sekitar tubuh sosok itu.

"Cepat serahkan kekuatan kalian padaku atau aku akan hancurkan kerajaan kalian!" Seru sosok itu sambil menunjukkan jari nya pada Ren dan Rio.

"Tak akan ku biarkan kau menyentuh anak anak ku!" Sang Raja mengarahkan tangan nya ke depan dan memunculkan lingkaran sihir berwarna hitam perak, lalu menembakkan serangan pada sosok itu.

Kling...

Rantai rantai bergerak di sekitar sosok hitam itu dan berkumpul menjadi perisai yang mematahkan serangan sang raja.

"Serangan tak berguna seperti itu tak akan bisa mengalahkan ku!"

Sang Raja berdecak kesal. Sementara sang ratu terlihat ketakutan. Ia menoleh ke belakang memandang kedua putra nya.

"Cepat pergi dari kerajaan ini dan selamatkan diri kalian!" Perintah sang ratu.

"Tapi bu-"

"Cepat! Kekuatan kalian tak boleh jatuh ke tangan ras kejam seperti nya. Menurut ramalan, akan ada pahlawan yang datang ke dunia ini untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran. Cari pahlawan itu dan selamatkan kerajaan ini."

Kedua pangeran itu mengangguk. "Kami akan kembali dan menyelamatkan kerajaan Dark Moon. "

Sebenarnya berat harus meninggalkan kerajaan dan kedua orang tua mereka. Namun, ini harus mereka lakukan untuk melindungi kerajaan mereka.

Keduanya berlari menuju belakang istana, dimana seekor Black Mist Dragon, naga kegelapan sudah menunggu. Keduanya langsung menaiki naga itu yang kemudian mengepakkan sayapnya pergi.

"Kami pasti akan kembali..."

DUAR!!

Sesaat setelah mereka pergi, ledakan besar terjadi, menghancurkan seluruh kerajaan kegelapan. Ratusan monster berdatangan menangkap dan memangsa para warga di kerajaan itu. Darah bercucuran di mana mana, teriakan dan tangisan pilu terdengar hampir di setiap sudut kerajaan.

Kerajaan Dark Moon yang damai telah hancur di tangan ras Inimicus.