NovelToon NovelToon

Attack On Titan

eps1

Zich kenzz
Zich kenzz
okeh langsung ae, tapi keknya mungkin ini bakal mirip novel deh ges, yaudah lah yak langsung ajaa
Zich kenzz
Zich kenzz
rajin² baca asside yah🗿
Malam itu udara di distrik miskin Trost terasa menusuk tulang. Lampu-lampu jalan redup, dan suara langkah orang mabuk terdengar dari kejauhan. Di sebuah rumah reyot di sudut jalan, Mikasa baru saja pulang setelah seharian berkeliling menjajakan dagangan kecil—sayuran sisa pasar yang ia kumpulkan. Tubuhnya letih, namun pikirannya masih penuh dengan bayangan orang-orang yang selalu berusaha menggodanya dengan iming-iming uang. Di dalam rumah, Eren duduk di lantai dengan wajah penuh amarah. Tangannya masih gemetar, sedikit lecet karena perkelahian yang ia lakukan malam itu. Begitu Mikasa masuk, ia langsung melihat adeknya.
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
(menghela nafas terus mendekat): huhh, Ren? kamu ngapain tadi? kakak liat kamu ribut sama orang-orang di jalan ya???"
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
(menunduk): a-aku.. aku gak tahan kak, ngegangguin kak Mika kayak gitu, aku gak terima kakak ku dilakukan seperti itu...
Mikasa langsung berjongkok, memegang bahu adeknya dengan erat. Matanya berkaca-kaca, namun wajahnya tegas.
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Eren! kamu tau gak yang kamu lakukan ini tuh gak bener, kakak gapernah ngajarin kamu kayak gini yah!
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
(menatap kakaknya tajam): iyaa aku tauu, tapi aku gamau kakak diperlakukan begini mulu, aku gamau kakak jadi kayak anak anjing merek
Mikasa terdiam sejenak. Hatinya remuk mendengar kata-kata itu. Ia tahu Eren marah karena peduli, tapi sekaligus takut jika adiknya terseret masalah yang lebih besar.
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
(megang bahu Eren terus meluk dia): Ren... iya kakak tau, tapi jangan gini juga dong dek, walau hidup begini juga kakak gapapa diperlakukan kayak gitu, asalkan bisa dapet uang buat makan kita berdua. lagian juga kan kakak gabakal nerima tawaran mereka kalo mereka gituin kakak...
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
(menggertakkan giginya, lalu tiba-tiba memeluk Mikasa erat-erat): tapi aku masih gak terima, mereka seenaknya kaya gini ke kamu, ngerendahin kakak hina banget!
Mikasa terkejut sejenak, lalu perlahan membalas pelukan adiknya. Ia mengusap rambut Eren, mencoba menenangkan
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
(tenang): Sayang… kakak gapapa kok, oke? Tapi janji ya, ini terakhir kalinya kamu bikin onar. Untung polisi gak tangkap kamu tadi. Jangan bikin kakak khawatir lagi, oke?
Eren terdiam, tubuhnya bergetar. Perlahan ia mengangguk lemah.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
(agak kaku): o-oke, janji...
Malam itu, di balik kesunyian rumah reyot mereka, dua saudara yatim piatu itu hanya bisa saling berpegangan. Meski dunia di luar begitu kejam, bagi mereka, satu-satunya yang tersisa hanyalah satu sama lain.
Zich kenzz
Zich kenzz
tamattt
Zich kenzz
Zich kenzz
dahh segitu dulu yaa
Zich kenzz
Zich kenzz
lanjut nanti, mau push divisi dulu
Zich kenzz
Zich kenzz
babayy

eps2

O-
Zich kenzz
Zich kenzz
lanjut je lah langsung, tak payah nak intro
ehh mane bole?
Zich kenzz
Zich kenzz
diam🗿🔪
Zich kenzz
Zich kenzz
oke lanjut
besok paginya cahaya pagi masuk dari selah-selah papan kayu rumah reyot itu, atap rumah mereka udah berkarat. dan didalam rumah kecil itu, masih ada 2 sosok yang masih bertahan hidup di dunia yang kejam ini.
Mikasa udah bangun dari subuh, dia nyeduh air panas dan motong roti keras yang bekas mereka dapetin di toko roti kemarin.
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
(menatap adeknya yang masih tidur dan ngebangunin dengan lembut): Eren, ayo bangun sarapan... kakak habis ini mau pergi jualan lagi
Eren menggerutu kecil dan bangun sambil ngusap matanya, dia khawatir pas ngeliat Mikasa karna mata panda kakaknya itu.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
kak? kamu gak tidur lagi semalem?
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
(tersenyum samar): udah jangan banyak tanya, ayo sarapan dulu..
Hari-hari mereka selalu sama. Mikasa membawa keranjang berisi sayuran dan roti sisa ke pasar untuk dijual kembali dengan harga murah. Kadang-kadang ia juga membantu mencuci pakaian orang kaya dengan upah kecil. Sedangkan Eren, meski dilarang oleh kakaknya untuk ikut bekerja kasar, sering mencuri waktu membantu buruh pelabuhan mengangkat barang, demi menambah beberapa koin untuk kebutuhan makan. Di distrik miskin itu, orang-orang sudah terbiasa dengan kerasnya hidup. Ada anak-anak jalanan yang berkeliaran tanpa tujuan, ada perempuan yang menjajakan dirinya hanya demi sesuap nasi, ada pula lelaki mabuk yang tidur di pinggir jalan. Meski begitu, Mikasa selalu berusaha menjaga harga dirinya. Parasnya membuat banyak orang melirik, bahkan ada yang berani menawarkan uang besar jika ia mau “menyerah”. Tapi Mikasa selalu menolak dengan tatapan tajam, lalu memilih pergi tanpa sepatah kata.
Sore hari, setelah berjualan, Mikasa sering pulang dengan tubuh lelah dan keringat yang menetes. Namun begitu melihat Eren sudah menunggunya di rumah, ia tersenyum.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
(menghampiri Mikasa sambil bawa air): kak Mikaa, kakak capek ya? nih minum dulu aku bawain air..
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
(tersenyum dan mengusap kepala Eren): makasih yah dek...
Meski hidup miskin, mereka punya kebiasaan sederhana yang membuat hati mereka hangat: makan malam bersama, meski hanya roti dan sup encer; bercakap tentang mimpi Eren ingin hidup bebas dari penindasan; dan Mikasa yang selalu mendengarkan sambil menyelipkan harapan bahwa ia akan menjaga adiknya apa pun yang terjadi.
Kadang malam mereka diisi dengan suara gaduh dari luar pertengkaran antarpenduduk, atau teriakan orang mabuk. Tapi di dalam rumah kecil itu, ada kehangatan yang membuat mereka bertahan.
Zich kenzz
Zich kenzz
dahh tamatt
Zich kenzz
Zich kenzz
segitu dulu yaa ngantuk aku semalem push rank ml ngestuck mulu di honor dahlah capek
Zich kenzz
Zich kenzz
buat karakter lainnya sabar ya, tar ku tambahin, aku buatnya mau fokus ke kehidupan mereka berdua dulu.
Zich kenzz
Zich kenzz
btw cerita ini mending bikin novel gak si? 🗿

eps3

Zich kenzz
Zich kenzz
okeh lanjut ged
beberapa bulan berlalu, perubahan aturan di kota itu makin kacau dan aneh, para polisi membela semua yang salah, orang-orang yang kerja sebagai anggota rahasia di pelabuhan di lindungi. dan suatu hari, hujan turun deras, jalanan di distrik miskin becek dan dipenuhi genangan. Mikasa pulang dengan tubuh basah kuyup, keranjang dagangannya nyaris kosong. Sisa tenaga yang ia punya sudah terkuras habis. Begitu sampai rumah, tubuhnya goyah, ia terbatuk keras sambil bersandar di dinding reyot. tapi satu hal yang gak bisa dia lupain, masalah di pasar tadi, para preman pasar menendang, memalak dan melakukan hal yang gak senonoh ke pedagang perempuan. beruntung Mikasa bisa selamat, berjualan dengan aman dan sampai rumah dengan selamat.
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
dh: alhamdulillah sampai juga, untung aja aku selamat huhh... Eren gaboleh sampai tau aku kayak gini.
Eren tiba-tiba dateng dengan panik ngeliat kakaknya yang lemes banget.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
Kak! kakak kenapa? apa ada masalah tadi di pasar?! (tanya dia dengan khawatir).
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
dh: dia gaboleh tau...
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
/tersenyum tipis gapapa kok dek, kakak cuma kecapean aja...
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
/berdiri dengan kaki yang gemeter sambil maksa senyum udah yuk masuk..
mereka akhirnya masuk, dan setelah Mikasa nutup pintu..
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
dh: kok kayaknya aku pusing banget ya?
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
*megang kepalanya* a-aduh...
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
k-kak M-
belum sempet jawab tiba-tiba Mikasa jatuh, tapi untung Eren sempet nangkep dia.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
/nangkep Mikasa kak? kamu kenapa?! wah kamu sakit yah...
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
/kaget Ah!
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
/megang kening Mikasa iya kamu sakit, karna kecapean ya nih... huh aku bilang kan jangan maksain diri banget!
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
*berusaha tenang* kalo kakak berhenti, siapa yang ngasih kamu makan hm?
Eren terdiam, hatinya perih mendengar itu. Ia merasa bersalah—selalu membiarkan kakaknya menanggung beban berat seorang diri. Malam itu, Mikasa terbaring di atas tikar tipis. Eren duduk di sampingnya, mengganti kompres kain basah di dahi kakaknya.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
kak, jangan lagi maksain diri banget... aku juga bisa kok kerja, aku bisa ban-
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
dh: gak, kamu gaboleh...
dia inget apa yang terjadi di pasar tadi dan langsung motong pembicaraan adeknya.
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Mikasa Ackerman (kakak Eren)
Eren… jangan berubah jadi keras hanya karena ingin menolong kakak. Kakak lebih rela sakit daripada kehilangan kamu.
Eren Yeager (adik Mikasa)
Eren Yeager (adik Mikasa)
*tegas* Enggak, Kak! Aku janji bakal lindungi kamu, sama kayak kamu selalu lindungi aku. Mulai sekarang, aku yang bakal kerja gantiin kakak dulu. Jadi, tolong… jangan paksa dirimu lagi.
Mikasa hanya bisa tersenyum samar, matanya berkaca-kaca. Ia tahu adiknya sudah tumbuh, meski masih 17 tahun, Eren mulai belajar mengambil tanggung jawab. tapi dia gak bisa ngebiarin adeknya ngerasain kerasnya dunia luar. dia lebih rela menahan sakit sendirian daripada adeknya ngerasain dunia luar.
Keesokan harinya, ketika Mikasa masih lemah, Eren keluar rumah membawa keranjang dagangan kakaknya. Meski orang-orang pasar menertawakan bocah laki-laki kurus itu, ia tetap berdiri tegak, berteriak menawarkan dagangannya. Di rumah, Mikasa menatap dari jendela dengan mata berkaca-kaca. Ia merasa bangga sekaligus sedih bangga karena Eren berani berjuang, tapi juga sedih karena ia tak ingin adiknya ikut merasakan kerasnya dunia terlalu cepat.
Zich kenzz
Zich kenzz
tamatt
Zich kenzz
Zich kenzz
dah duluu author capek
Zich kenzz
Zich kenzz
lanjut lagi nanti yaa
Zich kenzz
Zich kenzz
babayy

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!