NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Terlahir Kembali Untuk Menjadi Pengusaha

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Mengubah Takdir / Keluarga / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: FlowerNing

Uang, Rumah, Mobil, tiga benda itu tidak pernah dimiliki oleh Gaffi. Besar di jalanan tanpa perlindungan dan pengasuhan orang tua, Gaffi yang ditinggalkan di jalanan harus bertahan hidup dengan cara mengemis.

Melihat kehidupan orang-orang beruntung yang lewat, Gaffi duduk di pinggir trotoar. Suaranya pelan, mengiba agar ada yang memberinya uang recehan untuk makan hari ini.

Jika takdir hidupku begitu buruk..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FlowerNing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beli Bibit Sayuran

Kandang ayam sudah selesai dibersihkan, Gaffi membuka pintu kandang kecil dan melepas lima anak ayam ke kandang baru. Tidak lupa meminta Bayu menyiapkan jatah makan dan minum ayam.

"Ayah, ini sudah bersih kandangnya. Ayo kasih makan, kasihan lapar nanti." Panggil Gaffi membuat Bayu menghentikan kegiatan memasak.

Bayu mencubit gemas pipi Gaffi, berjongkok di depan dua mangkuk plastik bekas dan menaruh pakan ayam dan air. "Selain memberi makan, kamu juga harus memperhatikan kebersihan kandang. Kalau kotor, ayamnya bisa sakit atau mati."

Gaffi menepuk dada. "Tenang saja. Aku pasti bisa membesarkan lima anak ayam!"

"Bagus. Sekarang kamu mandi dan ganti pakaian, selepas itu kita makan siang."

"Oke."

Kurang dari setengah jam, Gaffi kini duduk di meja makan lesehan. Senang rasanya tidak makan mie. Bayu memasak nasi dan menggoreng telur sapi untuk dia santap. Tidak seburuk mie hambar, tiga dari lima bintang. Nilai Gaffi dalam hati.

"Enak gak? Atau keasinan?" Bayu bertanya sebari mengambil butir nasi yang tertinggal di pipi putranya itu.

"Enak! Tidak terasa asin, ini sudah pas."

Bayu tersenyum puas. "Habis makan kamu langsung tidur ya."

Gaffi menolak. Dia tidak merasa ngantuk atau lelah. "Aku gak ngantuk."

"Serius?"

"Serius ayah."

Bayu membereskan piring dan menaruh meja makan lesehan ke sudut. Mencuci piring ditemani Gaffi, Bayu dengan usil mencipratkan sedikit air ke wajah Gaffi.

"Hahahhahaa."

***

Guntur yang seharian depresi tentang masalah kulitnya yang gelap sedikit lebih baik ketika tahu ibunya memasak makanan kesukaannya. Makan tahu goreng kecap asin dengan nasi hangat, Guntur minta tambah setengah porsi.

"Bu tambah lagi nasinya dong."

"Walah, lapar sekali kamu rupanya."

Guntur menyerahkan piring kosong untuk minta tambah nasi. Bukan masalah lapar, kalau makanan yang dia suka ada, Guntur pasti akan minta tambah sampai kekenyangan.

"Besok masak tahu tumis asin lagi ya Bu"

"Ya gak tahu. Kalau gak ada yang jualan tahu, ibu gak masak itu." Darsih sibuk membereskan meja makan. Lap lusuh dia pakai untuk membersihkan sisa-sisa makanan di atas meja lalu meminta anak perempuannya untuk menyapu lantai rumah.

"Wati, nanti di sapu lantai rumah ya. Ibu mau cuci piring dulu."

Wati yang baru selesai makan dan ingin duduk santai tidak mengatakan kalimat keluhan. Mengambil sapu, gadis itu menyapu lantai kotor dengan cepat.

***

Bayu dan Gaffi berkunjung ke rumah Pak Yanto. Niat awal ingin membeli beberapa bibit sayuran untuk petak kebun gundul di halaman rumah.

"Permisi. Pak Yanto ada Bu?" Bayu tidak kenal nama istri kedua Pak Yanto, dia hanya mengucap salam dan bertanya.

Mijem mengangguk dan bergegas masuk rumah untuk memanggil suaminya. "Pak, itu ada tamu cari bapak."

"Siapa buk?"

Mijem menggeleng tidak tahu. "Saya gak kenal pak. Bawa anak, tamunya juga cakep."

"Oh, itu Bayu sama anaknya Gaffi." Pak Yanto langsung tahu setelah mendengar deskripsi Mijem.

"Oalaa, ganteng tenang itu orang pak. Sampai gugup saya gak berani ngomong barusan."

Pak Yanto melirik istrinya. "Inget buk, sudah punya saya sebagai suami."

Mijem ketawa geli. "Yasudah jangan lama-lama, itu nak Bayu masih nunggu di depan. Saya buatkan minuman dulu, bapak ke depan ya."

Bayu yang ditinggal sebelum dipersilahkan masuk menunggu di depan pagar. Untungnya hari sudah sore dan tidak ada terik panas matahari.

Dalam hati Yanto menuduh istrinya yang main buru-buru masuk tanpa mengundang Bayu. "Eh ada Bayu sama Gaffi. Ayo masuk masuk."

Bayu dan Gaffi diminta duduk di depan teras rumah. Gaffi menolak duduk di pangkuan Bayu dan kekeuh duduk sendiri. Mijem juga dengan cepat membuat tiga cangkir teh hangat, menyajikan minum lalu masuk ke rumah lagi untuk menggoreng ubi sebagai cemilan nanti.

"Ada apa Bayu datang cari saya?"

"Begini pak, tadi pagi saya ketemu keluarga pak Jumarno sebelum ke pasar. Katanya bapak ada jual bibit sayuran, saya rencananya mau beli beberapa bibit. Apakah bisa pak?"

"Ya tentu bisa. Kamu mau beli bibit apa saja?" Pak Yanto nyengir lebar. Dia punya banyak bibit yang dia produksi hasil dari berkebun sendiri. Warga desa biasanya juga beli ditempat nya tapi akhir-akhir ini sepi peminat karena warga desa sudah tahu cara membudidayakan bibit baru.

Bayu menyerahkan kertas berisi list bibit sayuran dan jumlah yang dia mau. Pak Yanto langsung setuju. "Ada semua bibit sayuran yang nak Bayu mau, tunggu sebentar ya."

Pak Yanto masuk sebentar lalu keluar lagi dari dalam rumah. Ada banyak bungkus plastik kecil berisi bibit sayur. "Jumlah tiap bungkus ada selusin bibit, tiga bungkus seharga Rp 1. Karena kamu beli banyak saya kasih harga Rp 10 untuk 40 bungkus."

"Wah makasih pak." Bayu merogoh uang koin dari sakunya lalu membayar. "Saya pamit ya pak, terimakasih sekali lagi."

"Langsung pulang kalian? Gak mau makan dulu?"

Bayu menolak dengan sopan. "Lain kali saja ya pak. Saya belum sempat beres-beres barang belanjaan di rumah, mau saya rapihkan."

Pak Yanto tidak memaksa dan mengantar sampai depan pagar. "Nanti kalau butuh yang lain atau ada yang kamu mau minta tolong sama saya, jangan sungkan. Datang saja ke rumah."

Bayu mengiyakan lalu membawa Gaffi pulang ke rumah. Mijem yang baru selesai mengupas kulit ubi bertanya dengan heran. "Tamunya kok ditinggal pak?"

"Sudah pulang buk."

"Ya piye toh. Ini baru mau saya masak ubi nya."

"Masak ya tinggal masak. Nanti saya yang makan." Kata pak Yanto dengan bibir manyun.

Mijem tahu suaminya itu cemburuan. Mencolek suaminya agar tidak cemburu lagi. "Pak pak, saya sudah tua gini masih saja cemburu. Lagian Bayu sama Kiran itu sepantaran, jangan suka pikir-pikir aneh."

"Tua dari mana! Kamu tuh masih cantik gini, saya yang kelihatan tua."

Mijem terkekeh. Dia tidak akan bisa tahu jalan pikiran suaminya. Memang usia mereka terpaut tiga belas tahun, tapi Mijem sendiri sudah berusia 43 tahun. Anak-anak mereka juga sudah menikah semua, tetapi suaminya masih khawatir dia tinggal seperti istri pertama yang kabur dengan selingkuhannya.

"Makanya kalau disuruh jangan bergadang di dengar. Kan saya sudah bilang, kurang tidur bisa cepat tua. Ngeyel sih kalau dikasih tahu."

Pak Yanto tidak berani membantah. "Iya saya tahu."

Mijem tetap meneruskan goreng ubi ditemani suami "Ada apa sampai datang ke rumah? Kok sebentar saja pak."

"Beli bibit sayuran saja buk. Lumayan dapat rezeki untuk tambahan uang belanja ibuk."

"Wah pintar dia berkebun?"

Pak Yanto terdiam. Menepuk dahi lalu bergegas mengejar Bayu. Beberapa bibit sayuran tidak bisa langsung ditanam tapi harus di semai. Mijem yang melihat suaminya bergegas mengejar Bayu makin geleng-geleng kepala. Suaminya ini.. Aduh.

1
nur laela
Luar biasa
FlowerNing: Terimakasih
total 1 replies
... Silent Readers
⭐⭐⭐⭐⭐
FlowerNing: terimakasih
total 1 replies
deria
👍👍👍👍👍 lanjutkan thor ..
deria
yo gaffi suka yang polos🤭🤭🤭 yang meriah banyak gambar terlalu menyakitkan mata kalo liatnya🤣🤣🤣
deria
lanjutkan thor . apalagi latar ceritanya tahun 85👍👍👍👍
deria: oke thor
FlowerNing: sudah di up ya satu bab baru. dibaca yawww
total 2 replies
deria
weleh sibuk ya thor ampek belum up juga
FlowerNing: Sibuk kerja hiks
total 1 replies
deria
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 memanfaatkan anak tapi boleh juga asal jangan sering2😂😂😂😂
FlowerNing: gak sering-sering kok
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Andira Rahmawati
lanjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!