NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Daddy Mafia

Terjerat Cinta Daddy Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Cinta Terlarang / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:95.9k
Nilai: 5
Nama Author: SyaSyi

Anabela Velove gadis cantik yang kini beranjak dewasa. Selama ini dia hanya hidup berdua dengan daddy angkatnya. Dia tak pernah tahu, kalau laki-laki yang selama ini menyayanginya, adalah orang yang menyebabkan dia kehilangan orang tuanya.


Sampai suatu malam, akhirnya dia tahu kalau Benigno Amstrong adalah orang yang menyebabkan dia kehilangan kedua orang tuanya untuk selamanya. Anabela pun akhirnya tahu, kalau Daddy angkatnya seorang Mafia kejam.


Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Mampukah takdir menyatukan mereka? Akankah Anabela memaafkan Benigno, menghapus rasa dendamnya atas kematian kedua orang tuanya? Ikuti kisahnya di karya "Terjerat Cinta Daddy Mafia."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Sayang Benigno

"Sesuai perintah Anda, Tuan. Nona Ana berada di kamarnya. Tadi dia berniat untuk pergi meninggalkan Mansion. Dia sempat berkata, katanya Tuan tak peduli padanya. Nona Ana juga tak mau makan," jelas sang pelayan yang sudah mengabdinya padanya bertahun-tahun.

"Dasar anak nakal!" Benigno berkata dalam hati.

Benigno menaiki anak tangga, dia hendak menemui anak angkatnya yang selalu membuat dia pusing.

Perlahan Benigno membuka pintu kamar Ana, dan melihat Ana sedang tertidur nyenyak dengan posisi meringkuk. Benigno berjalan mendekati Ana, dan menatap lekat wajah cantik Ana.

"Pintar sekali kamu membuat Daddy gelisah. Untung saja pekerjaan Daddy sudah selesai. Sehingga Daddy bisa segera kembali kesini," ucap Benigno dalam hati.

Baru saja dirinya melangkah, Benigno mendengar Ana berteriak memanggil-manggil namanya. Membuat langkah Benigno terhenti, dan berbalik menatap ke arah Ana. Benigno tampak bingung, karena dia melihat Ana dengan mata terpejam.

"Sebegitu rindu 'kah kamu pada Daddymu? Sampai-sampai kamu membawanya ke alam mimpi," Benigno berucap.

Ana terus merintih dan memanggil-manggil Benigno.

"Apa dia sedang sakit ya?"

Hingga akhirnya Benigno mendekati Ana, dan memegang kening Ana. Benar saja. Ana mengalami demam, suhu tubuhnya sangat tinggi. Tentu saja hal itu membuat Benigno merasa tak tega, telah membuat Ana sakit.

Merasa ada yang menyentuhnya, Ana akhirnya membuka matanya.

"Daddy? Apakah benar ini Daddy? Aku tak sedang bermimpi 'kan?"

"Tidak! Kamu tak sedang bermimpi. Ini memang Daddy, Daddy sudah pulang," jawab Benigno dengan sikap dinginnya.

GREP!

Ana langsung bangun, dan memeluk Benigno erat. Tak dapat dipungkiri, Benigno merasakan hal berbeda saat Ana memeluknya.

"Daddy panggilkan Dokter Wilson ya untuk memeriksa kamu. Tubuhmu panas sekali. Sepertinya kamu demam tinggi. Sejak tadi kamu terus saja meracau. Sekarang, lebih baik kamu istirahat saja dulu! Daddy ingin ke kamar dulu, mau mandi. Setelah itu, kita makan bersama sambil menunggu Dokter Wilson datang."

"Tidak! Aku tak butuh dia. Aku sudah bertemu obatku. Aku hanya ingin memeluk Daddy, melepas rasa rinduku. Aku yakin setelah ini pasti aku sehat kembali," sahut Ana dengan keras kepalanya.

"Selalu saja keras kepala. Daddy ingin mandi dulu, tubuh Daddy sangat lengket," Benigno berkata sambil melepaskan pelukan Ana.

Benigno tak ingin semakin terbawa suasana. Dia tak ingin terhanyut pada hasrat yang terpendam.

"Selalu saja dingin padaku. Yang aku butuhkan itu Daddy," gerutu Ana.

Benigno tak mempedulikan ucapan anak angkatnya lagi. Dia tetap keluar dari kamar Ana dan masuk ke kamar mandi, untuk mandi.

"Sepertinya, aku butuh wanita malam ini. Juniorku butuh pelepasan," ucap Benigno yang sedang memegangi miliknya yang sudah berdiri tegak.

Ana berbuat nekat, mandi dengan menggunakan air hangat. Padahal saat itu dia sedang demam dan panas tinggi. Hingga akhirnya dia menggigil hebat. Ditambah lagi perutnya kosong. Cepat-cepat dia keluar dari kamar mandi, hanya menggunakan handuk yang dililitkan di tubuhnya.

Tiba-tiba saja kepalanya berputar-putar, sampai akhirnya dia jatuh pingsan. Ana tergeletak di lantai. Benigno sudah selesai mandi, dia juga sudah terlihat segar. Saat itu dia hanya menggunakan pakaian santai. Hari ini dia memang sudah memutuskan untuk di Mansion, menemani Ana. Dia ingin Ana segera sehat.

"Mengapa Ana tak ada? Apa dia marah padaku, sehingga dia tak mau makan?" Benigno bermonolog.

Hingga akhirnya Benigno menyuruh sang pelayan memanggil Ana di kamarnya, dan mengatakan kalau dia sudah menunggu di meja makan.

"Nona Ana, Tuan Benigno menyuruh Anda untuk makan!" Panggil sang pelayan sambil mengetuk pintu kamar Ana. Tapi sayangnya, tak juga ada jawaban darinya.

Sang pelayan turun, dan memberikan laporan kepada Benigno.

"Ya sudah, biarkan saja! Biar saya saja nanti yang menemui dia. Sekarang, kamu siapkan saja makanan untuknya!" Titah Benigno.

"Baik, Tuan."

Setelah Benigno selesai makan, dia berniat menemui anak angkatnya kembali. Sang pelayan berjalan mengikutinya dari belakang, sambil membawa nampan berisi makanan untuk Ana.

Alangkah kagetnya Benigno, saat melihat Ana yang saat itu tergeletak di lantai. Benigno langsung menggendong tubuh wanita yang selalu dia anggap putri kecilnya.

"Kamu letakkan saja di meja makanannya! Setelah itu, kamu boleh pergi dari kamar ini. Jika Dokter Wilson sudah datang, suruh secepatnya dia naik kesini!" Perintah Benigno.

Sang pelayan sudah pergi meninggalkan dia berdua. Benigno berusaha untuk menyadarkan Ana dari pingsannya. Dia langsung mengambil minyak hangat untuk dia oleskan di area dekat hidup Ana.

Benigno harus menelan salivanya, saat harus membuka handuk yang Ana kenalan saat itu. Dia harus mengoleskan minyak hangat di tubuh Ana. Benigno tampak panik, karena tubuh Ana sangat dingin. Cepat-cepat dia turun dari ranjang, dan mengambil pakaian di lemari baju Ana.

Sungguh godaan terberat baginya. Saat harus melihat semua milik Ana yang begitu sempurna. Sampai-sampai juniornya sudah meronta-ronta, ingin dikeluarkan dari sarangnya. Benigno terpaksa melakukannya, demi rasa sayangnya dia kepada Ana. Sekuat tenaga, dia berusaha untuk menahan hasratnya.

"Bangun, An!" Benigno mencoba membangunkan Ana.

Dia sudah selesai memakaikan pakaian Ana. Tubuh Ana sangat lemas, sampai-sampai dia tak kuat untuk membuka matanya. Untungnya, Dokter Wilson datang, Benigno langsung menyuruh dia untuk memeriksanya.

Dokter Wilson adalah teman baiknya sejak dulu masih bersama istrinya. Dia tampak tersenyum, melihat Benigno yang begitu mengkhawatirkan Ana.

"Apa kau ini sudah jatuh cinta padanya? Sampai-sampai kau ini begitu mengkhawatirkan. Ana memang cantik, andai saja aku tak memiliki istri. Aku pasti sudah mengejarnya, dan menjadikan dia istriku," goda Dokter Wilson.

"Tutup mulutmu! Kau ini, aku panggil untuk memeriksa dia. Bukan membahas hal yang tak penting!" sahut Benigno.

Dokter Wilson tertawa.

"Kau ini lucu sekali saat seperti ini. Aku sangat tahu dirimu. Kita sudah berkawan sangat lama. Aku sangat tahu, jika kamu sedang jatuh cinta. Mungkin, sekarang kamu belum menyadarinya. Namun, cepat atau lambat. Aku yakin, kau pasti mengakui perasaanmu pada anak angkatmu ini. Lakukan secepatnya, sebelum kau ini menyesal. Saat melihat dia menjalin hubungan dengan laki-laki lain. Semakin beranjak dewasa, Ana memang semakin cantik, dan tubuhnya sangat seksi," Dokter Wilson terus memanas-manasi Benigno.

Benigno menatap Dokter Wilson dengan tatapan tajam.

"Bisa diam tidak mulutmu! Apa kau ingin mulutmu aku robek, karena terlalu banyak bicara? Tugasmu di sini cukup periksa keadaan Ana saat ini. Jika sudah selesai, kau bisa pulang dari Mansion ini!" ucap Benigno ketus.

"Baiklah, jika kamu sudah tak membutuhkanku. Aku pamit pulang. Ana baik-baik saja. Sebentar lagi, dia juga akan sadar. Apa dia tak makan dan minum? Tubuhnya sangat lemas, dan dia mengalami dehidrasi. Setelah dia bangun, nanti kamu suruh dia makan dan minum air putih yang banyak. Lalu, kamu berikan obat-obat ini kepadanya untuk dia minum. Agar suhu tubuhnya turun, dan tak demam lagi!" Jelas Dokter Wilson dan Benigno mengiyakan.

Perlahan Ana membuka matanya. Dia tampak memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Baguslah sekarang kamu sudah sadar. Setelah ini, segeralah makan yang banyak dan juga minum air putih.  Setelah itu, kamu minum obat pereda rasa nyeri, dan juga penurun panas. Agar kamu tak demam lagi. Jangan lupa, perbanyak istirahat! Agar tubuh kamu cepat pulih," Dokter Wilson menjelaskan.

Dokter Wilson sudah pergi. Kini hanya tinggal Ana dan Benigno di kamarnya.

1
Aruna Yasmin
Bagus
Siti Zuriah
iya nih thor udh lama baru up lg
Busyro azzam Malik
Kecewa
Busyro azzam Malik
Buruk
nyonya
gk boleh sama orang lain,berarti harus sama daddynya terus dong🤣
Siti Zuriah
lanjut
Antyrahmawati
ada ujian engga thor lagi bahagia mereka kasian
SyaSyi: Ujian pernikahan sedikit. Buat dilema di saat Ana tahu kalau pembunuh bapaknya, suaminya
total 1 replies
Siti Zuriah
wiihh... panas nih thor
Lidya Singerin
Luar biasa
harmiyanti
love you thor💞💞sukak ceritanya
harmiyanti
sukak banget,,aku tunggu up nya thor,love you thor💞💞
Siti Zuriah
akhir nya benigno mengungkap kn perasaan nya jg k ana dan mw menerima sebagai calon istri nya
Syalma Hendri Llg
makin bingung bis mafia nya
Gabutz
lanjut
Catur
tor kok lama ga up
Gabutz
kpn update lagi thor udh lama gk up
Siti Zuriah
benigno terlalu gengsi slalu aja perasaan nya k ana d pendam jd cinta ana bertepuk sblh tangan
Intan Wulandari
lanjut
sundusiyah86
deeuuhh gengsinya tinggi si Beniqno.... lanjut Thor hot hot
Siti Zuriah
ydh sih benigno ga usah gengsi klo sbnr nya benigno tuh emang cinta sm ana anak angkat mu sendiri jangan d gantung cinta nya ana dan jngn cuma mw tubuh nya ana aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!