NovelToon NovelToon
Marry me, Brother

Marry me, Brother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Pengantin Pengganti / Dokter Genius / Beda Usia / Romansa
Popularitas:427.9k
Nilai: 5
Nama Author: Astuty Nuraeni

Berawal dari niat balas dendam kepada mantan tunangannya, membuat Indhi terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan kakak angkatnya.

Tanpa di sangka, pernikahan tersebut justru memberinya kehidupan baru yang di penuhi oleh kasih. Ketulusan cinta dari sang kakak akhirnya membawa Indhi melabuhkan hatinya kepada pria yang 26 tahun terakhir telah menjadi kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astuty Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua perjaka tua

Tepat pukul 12.30 WIB, saat Indhi tiba di kantin Rumah Sakit untuk makan siang, hari ini ia makan siang sendiri karena Dita sedang libur. Suasana kantin sudah tak terlalu ramai, setelah memilih menu makan siangnya, ia menuju meja kosong yang berada di ujung kanting, meja tersebut berada di dekat jendela kaca sehingga Indhi bisa melihat taman Rumah Sakit dari dalam kantin.

Sesondok nasi berlauk beef teriyaki baru saja masuk ke dalam mulut Indhi saat dua orang dokter tampan menghampirinya dan duduk di hadapannya. Indhi menatap kedua dokter itu seraya mengunyah makanannya. Kedua dokter yang tak asing baginya, ialah Ega dan Dokter Aditya, sang legenda Rumah Sakit karena persahabatan mereka dan status single yang mereka sandang meski umur mereka tak lagi muda.

"Kamu baru makan siang?" Tanya Ega, ia menyodorkan sebotol susu fermentasi kepada Indhi.

Indhi hanya menjawabnya dengan anggukan, mulutnya sibuk mengunyah hingga tak bisa menjawab pertanyaan Ega, setelah makanannya masuk ke dalam perutnya ia segera meraih susu tersebut dan segera meminumnya hingga habis.Ega tersenyum melihat Indhi, ia tau betul gadis itu sangat menyukai susu fermentasi yang memiliki paduan rasa antara manis dan asam.

"Kalian kenapa baru makan?" Kini Indhi yang bertanya pada dua dokter tersebut.

"Sibuk, banyak pasien Ndi," jawab Dokter Aditnya, Dokter Spesialis Radiologi yang memiliki wajah tampan tak kalah dari Ega, matanya yang sipit dan kulitnya yang putih pucat membuat Dokter Aditya nampak seperti oppa-oppa Korea.

"Kakak juga?" Tanya Indhi seraya menatap Ega.

"Hem," jawab Ega singkat, ia meraih tisu lalu menyeka noda di sudut bibir Indhi.

"Kakak? Oh My God, aku sampai lupa kalau kalian kakak beradik," goda Dokter Aditnya, pria itu mengetahui hubungan rumit keduanya, semenjak ia tau jika Indhi bukan adik kandung Ega, ia sudah yakin jika Ega memiliki perasaan lain kepada gadis kecil yang selalu Ega sebutkan sebagai adiknya.

Ega dan Indhi menatap Dokter Aditya bersamaan, tatapan tajam dari keduanya membuat Dokter Aditya bungkam, ia segera fokus pada makanannya, namun sudut bibirnya masih terangkat mengingat romansa berbelit calon pengantin itu.

"Kakak pulang jam berapa nanti, aku mau ke makan dulu, boleh aku pinjam mobil kakak? Aku akan kembali ke Rumah Sakit setelah menemui kak Zean." 

Deg,,

Ega menaruh sendoknya, kunyahan di mulutnya seketika mengendur mendengar nama Zean kembali terucap dari bibir Indhi, namun Ega segera menetralisir rasa cemburunya, ia tak boleh egois, biar bagaimanapun Zean adalah sosok terpenting untuk Indhi. 

Dokter Aditnya menoleh ke arah Ega yang duduk di sampingnya, ia dapat melihat perubahan ekspresi dari wajah sahabatnya.

"Indhi mau ngasih tau Zean ya kalau kalian akan menikah?" Tanya Dokter Aditya, pria itu begitu peka akan perasaan sang sahabat yang saat ini pasti tengah merasa tak nyaman.

"Ya kak," jawab Indhi singkat.

"Hati-hati perginya. Kakak ada operasi, mungkin jam 7 malam kakak baru pulang, kamu bisa pulang dulu lalu menjemput kakak," ujar Ega setelah perasaannya sedikit tenang, ia lalu mengeluarkan kunci mobilnya dari saku celananya, dari awal ia memang berniat untuk menemui Indhi dan memberikan kunci mobilnya.

"Hem," Indhi meraih kunci mobil tersebut, setelahnya mereka bertiga melanjutkan makan siang mereka dengan tenang.

***

Langit masih begitu cerah meski matahari mulai tergelincir ke barat, Indhi duduk bersimpu di depan pusaran Zean, cinta pertamanya yang meninggal empat tahun silam akibat kecelakaan yang di lakukan oleh ibu Dokter Ilham secara sengaja.

Indhi meletakan seikat bunga Lavender  di atas batu nisan, bukan tanpa sebab Indhi membawakan bunga Lavender ke makan Zean, bagi mereka bunga Lavender memiliki cerita tersendiri saat keduanya menjalin hubungan dulu.

"Ze, aku datang," ucapnya lembut, jemari lentiknya menyapu batu nisan tersebut.

"Beberapa hari lagi aku akan menikah, namun bukan dengan Dokter Ilham. Kamu pasti akan mengejekku karena pada akhirnya aku akan menikah dengan kak Ega, kakak yang selalu kamu cemburui dulu."

"Ze, aku merasa lelah dengan takdir yang Tuhan berikan, namun aku harus bertahan demi membalas orang yang  telah merenggut nyawamu, sekarang aku memiliki alasan kuat untuk membuat orang itu merasakan penderitaan seperti yang aku rasakan Ze. Maafkan aku Ze, aku tau kamu pasti tidak menyukainya, namun aku harus membalas mereka yang telah menghancurkan kebahagiaan kita."

Air mata kembali lolos dari pelupuk mata Indhi, rasa sakit di hatinya kembali terasa, dadanya terasa sangat sesak, kenangan akan Zean kembali memenuhi memorinya, hal yang paling membuatnya tak berdaya, saat ia kembali mengingat hari itu, hari kelulusannya, dimana sang kekasih meninggal tepat di depan matanya. Dan setelah kematian Zean, ia baru tau jika hari itu juga Zean berencana untuk melamarnya. Perasaannya semakin nelangsa, ia memeluk batu nisan Zean dengan bersimbah air mata.

Senja, sebuah keajaiban Tuhan yang begitu mempesona, guratan warna jingga membentang menjadikan langit sebagai kanvas atas lukisan sang Maha Pencipta, dengan langkah gontai, seorang gadis meninggalkan area pemakaman, wajahnya sembab, serta sorot matanya menampakan derita yang begitu dalam, setelah tiba di dalam mobil ia mengeluarkan sebuah cincin yang berpaut dengan sebuah kalung yang melingkar di lehernya, cincin tersebut berukirkan huruf Z♡I,  sebuah benda mati yang menjadi saksi  betapa tragisnya kisah cintanya dahulu.

"Aku sangat merindukanmu," ucapnya lirih, ia mengusap cincin itu dengan lembut.

***

Langit telah gelap, Indhi memarkirkan mobilnya di parkiran Rumah Sakit, ia mengirim pesan kepada Ega, memberitahu kepada pria itu jika ia sudah datang untuk menjemputnya.

Tak lama berlalu, Indhi melihat Ega setengah berlari menghampiri mobil, awalnya ia tak berniat untuk turun dari mobil, namun tak jauh di belakang Ega, ia melihat sosok yang kini sangat di bencinya. Tiba-tiba saja Indhi terdorong untuk keluar dari dalam mobil, ia menyambut Ega dengan senyum yang begitu manis.

"Kenapa keluar, ayo masuk, di luar sangat dingin!" Ucap Ega setelah ia berhadapan dengan Indhi.

Indhi tak menajwab pertanyaan Ega, tiba-tiba ia memeluk pria itu dengan mesra, dari balik punggung Ega, ia bisa melihat Dokter Ilham yang mematung di tempatnya dan menyaksikan pertunjukan yang Indhi suguhkan. Indhi tersenyum seraya menatap Dokter Ilham, setelah itu ia melepaskan pelukannya, namun tangannya justru menarik tengkuk Ega dan segera mencium bibir Ega dengan lembut. Ega membelalakan matanya,namun ia membiarkan Indhi menciumnya.

"Kamu baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba mencium kakak?" Tanya Ega gugup.

"Bersiaplah untuk sering terkejut kak, ayo pulang sekarang!"

Indhi mendorong tubuh Ega masuk ke dalam mobil, setelahnya ia menyusul masuk ke dalam mobil dan meninggalkan lingkungan Rumah Sakit dengan perasaan bercampur aduk, ada rasa puas karena telah menyakiti Dokter Ilham, namun ada rasa sedih karena sebelumnya ia tak pernah menyakiti hati siapapun.

BERSAMBUNG...

1
Indah Rianti
Luar biasa
Ira
m
Yulia Lilis
kasian Ega
Kusii Yaati
untung nggak salah lubang ya ga soalnya sambil merem mainnya😜😂
Kusii Yaati
aq tdk tahu di sini siapa yg hrs di salahkan indhi atau Ilham...dan kenapa hrs Ega yg jadi korbanya!!!😞
Astuty Nuraeni: asal jangan nyalahin aku ya kak😀😀😀😀😀
total 1 replies
Alline Tanjung
luar biasa
ayu nuraini maulina
biasa nya cwo yg sering nyosor ini cwe yg nyosor duluan🤭🤭
ayu nuraini maulina
semangat mas bro
ayu nuraini maulina
bukan jdhnya
Nur Haya
aq salut Ama author selain bikin cerita yg menarik ada pengalaman jg d dapat 👍 untuk kita para pembaca
Astuty Nuraeni: makasih supportnya kak♥️
total 1 replies
desita
👍
Yusi Lestari
tak terasa sudah tamat cerita.lanjut cerita selanjutnya thoorrr
Yusi Lestari
sungguh besar perjuangan seorang ibu yg rela merasakan sakit demi bisa melahirkan putra putri mereka
Yusi Lestari
bagus Indhi memang seorang dokter tidak boleh egois mementingkan diri sendiri
Yusi Lestari
jadi kangen sama almarhum Zean😭
Astuty Nuraeni: iya kak Aamiin
Yusi Lestari: iya Nuri semoga Zean bahagia disana😊
total 3 replies
Yusi Lestari
pasti itu Samuel adiknya Zean
Yusi Lestari
innalillahi wainna ilaihi rojiun selamat jalan tuan hendrawan keinginanmu untuk mendapatkan maaf dari Ega sudah terkabul😭
Yusi Lestari
setelah cerita Ega dan Indhi selesai langsung meluncur ke novel ini thoorr
Yusi Lestari
semoga dg kejadian ini Ega bisa memaafkan pak hendrawan dan hubungan mereka kembali membaik
Yusi Lestari
pasti pak hendrawan yg melindungi Indhi semoga pak hendrawan dan Indhi baik2 saja dan tidak terluka parah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!