NovelToon NovelToon
Derajat Rumah Tanggaku

Derajat Rumah Tanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:9.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nona Marwa

Namanya adalah Haidee Tsabina, wanita cantik dengan hijabnya yang merupakan istri seorang Ibrahim Rubino Hebi. Kehidupan keluarga mereka sangat harmonis. Ditambah dengan seorang anak kecil buah cinta mereka yaitu Albarra Gavino Hebi

Tapi semua berubah karena sebuah kesalahpahaman dan egois yang tinggi. Rumah tangga yang tadinya harmonis berubah menjadi luka dan air mata.

Sanggupkah Haidee dan Ibra mempertahankan keluarga kecil mereka ditengah banyaknya rintangan dan ujian yang harus mereka hadapi? Atau mereka akan menyerah pada takdir dan saling melepaskan? Yuk baca kisahnya.

Follow Ig author @nonamarwa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Marwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Jangan lupa follow Instagram author @nonam_arwa

🌹HAPPY READING🌹

Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Ibra bersiap meninggalkan kantor dan pergi menjemput Al kesekolahnya. Ibra lebih memilih untuk mengantar jemput anaknya sendiri. Dia tidak ingin melewatkan momen apapun bersama anaknya. Dua puluh menit kemudian, Ibra telah sampai di depan sekolah Al. Ibra turun dari mobil dan bersandar di samping mobil, sambil menunggu Al.

Al yang tadinya keluar kelas dengan wajah yang ditekuk, langsung merubah mimik wajahnya ketika melihat Abinya datang.

"Assalamualaikum Abi," sapa Al sambil menyalami tangan Ibra.

"Waalaikumsalam, sayang. Langsung pulang ?" tanya Ibra.

"Iya Abi, Al capek," jawab Al. Ibra membukakan pintu samping kemudi dan mendudukkan Al. Setelah itu Ibra berlari mengitari mobil kearah kemudi.

Diperjalanan pulang, Al menceritakan semua hal yang dilakukannya saat disekolah. Tentunya yang menyenangkan saja. Anak ini lebih memilih memendam sesuatu hal buruk yang ia alami, karena tidak mau membuat Abinya cemas dan khawatir.

Tidak butuh waktu lama, mobil yang dikendarai Ibra sampai di pekarangan rumah. Al langsung membuka pintu sendiri dan berlari dengan langkah kecilnya memasuki rumah. Disusul Ibra dibelakang. Sampai diruang tamu, Al berhenti sebentar melihat Dee yang berkutat di dapur dengan peralatan dapurnya. Al memandangi Uminya dengan tatapan sendu. Tidak ingin ketahuan oleh Umi dan Abinya, Al kembali berlari menuju kamar.

"Al lindu Umi, Al pengen dipeluk Umi. Maafkan Al udah buat Umi sedih," Ucap Al menangis sambil memandangi foto Uminya yang ia ambil dari belakang pintu kamar mandinya. Hanya anak itu yang tau kenapa dia menyembunyikan foto Dee di dalam kamar mandi, bukan di kamarnya. Ia sangat rindu pelukan Uminya. Disaat sedih seperti ini, biasanya Uminya lah yang menenangkan hatinya. Tapi sekarang, ia tidak bisa melakukanya.

Puas memandang foto Dee, Al mengusap wajahnya kasar dan keluar dari kamar mandi dengan baju rumah yang telah ia ganti terlebih dahulu. Al tumbuh menjadi anak yang mandiri. Ditinggal Uminya memberikan ia banyak pelajaran. Dia dipaksa mengerti dan berkorban karena keadaan. Dipaksa dewasa melebihi umurnya.

Ibra yang baru memasuki rumah langsung menuju dapur saat melihat Dee di sana.

"Siapkan makanan! Aku dan Al akan makan siang bersama," ucap Al datar dan berlalu ke ruang kerjanya. Ibra akan melanjutkan pekerjaan di rumah saja, karena hari ini tidak ada pertemuan penting dan masih bisa digantikan oleh Kevin.

Dee nampak kaget karena kedatangan Ibra yang tiba-tiba. Mendengar permintaan Ibra membuat hati Dee senang. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengangguk dan menyiapkan makan siang untuk suami dan anaknya.

"Alhamdulillah," ucap Dee senang bersyukur karena setidaknya Ibra masih ingin menyuruhnya. Itu artinya Ibra masih menganggap ia sebagai istrinya. Dengan hati yang berbunga, Dee menyiapkan makan siang.

Tak membutuhkan waktu lama, makan siang sudah selesai dihidangkan. Dee berjalan keruang kerja Ibra untuk memanggilnya.

Sebelum masuk, Dee mengetuk pintu terlebih dahulu. "Tok, tok, tok,"

"Masuk," jawab Ibra dari dalam.

Dee membuka pintu, berjalan perlahan mendekat kemeja kerja Ibra. "Mas makan siangnya udah Adek siapin," ucap Dee lembut kepada Ibra.

Ibra menghentikan kegiatannya. Tanpa menjawab, Ibra berlalu pergi menuju meja makan. Dee hanya diam dan terus mengikuti Ibra dari belakang.

"Adek mau panggil Al dulu mas, biar sekalian kita makan siang bareng. Kalau mas sudah lapar, mas duluan aja," ucap Dee lembut setelah mereka sampai di meja makan.

"Biar aku yang memanggil Al," jawab Ibra. Dee hanya tersenyum dan mengangguk.

Ibra menaiki tangga kelantai atas untuk memanggil Al. Sampai didepan pintu, Ibra langsung saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Al yang sedang membuat lukisan wajah Dee di buku gambarnya, langsung menutup cepat buku gambar tersebut. Ia takut Ibra akan melihatnya.

"Al, kita makan siang bareng yuk? Umi udah masak buat, Al," ajak Ibra mengusap lembut kepala anaknya.

"Tidak apa-apa jika kita makan masakan Umi, Abi?" tanya Al takut.

Ibra diam. Sebenarnya ia tidak mengerti, mengapa sikap anaknya berubah drasti. Al seperti takut dan tidak suka keberadaan Dee. Padahal sebelumnya, ia selalu menanyakan Dee kepada Ibra.

Ibra tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa-apa Al. Mari kita turun," jawab Ibra menggendong Al turun kebawah.

Dari arah meja makan, Dee melihat suami dan anaknya turun. Dee tersenyum melihat mereka, meskipun tak ada balasan dari keduanya.

Saat Ibra dan Al sudah mendekat, Dee berjalan meninggalkan Ibra dan Al untuk makan siang berdua saja. Dee tidak ingin anak dan suaminya kembali terganggu karena kehadirannya.

"Ikut makan bersama kami !" titah Ibra saat melihat Dee akan membalikan badannya. Dee cukup terkejut mendengar perkataan Ibra.

"Tapi-"

"Duduk! Atau kita tidak akan pernah makan bersama selamanya," ucap Ibra memotong bantahan Dee.

Dee hanya mengangguk, dan berjalan perlahan menarik kursi untuk ia duduki. Ibra duduk di bagian kepala keluarga, Dee disebelah kanan dan Al disebelah kiri Ibra.

Tangan Dee bergerak mengambilkan makanan untuk Ibra dan Al. "Telimakasih Umi," ucap Al pelan tidak berani melihat wajah Dee.

"Sama-sama, anak Umi," jawab Dee senang. Setidaknya Al masih mengingat nasehatnya untuk selalu mengucapkan terimakasih.

Sebelum makan, Ibra menyuruh Al untuk memimpin doa makan terlebih dahulu. "Al, ayo pimpin doa nya," Al mengangguk dan memulai doanya. Mereka mengadakan tangan.

"Bismillahillohmanilohiim, Allahumma baliklana fimalojaktana waakina ajabannal, amin," dan akhirnya mereka bertiga menikmati makan dengan tenang.

Walaupun suaminya masih bersikap dingin, dan anaknya masih takut padanya, Dee tetap bersyukur merasakan nikmat kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. "Terimakasih Ya Allah, engkau masih memberikan aku kesempatan untuk merasakan semua kebahagiaan ini," lirih Dee dalam hati, bersyukur atas kebahagiaannya.

Malam telah menjelang, Al sudah tertidur karena kelelahan bermain bersama Dee. Ya, Al bermain ditemani Dee walau dengan jarak yang jauh. Untuk memantau anaknya, Dee melihat Al bermain di ruang kelurga dari arah dapur. Mengapa tidak bermain bersama saja? karena tadi Ibra kembali memperingati Dee agar tidak mengganggu ketenangan anaknya. Dee yang sangat ingin bermain bersama anaknya mencoba mengerti.

Melihat Al tertidur, Dee memanggil suaminya yang tadi diruang kerja untuk menidurkan Al dikamarnya. Tanpa menjawab, Ibra langsung berjalan keruang keluarga dan mengangkat Al kekamarnya.

Setelah mengangkat dan membaringkan Al di kasur, Ibra keluar dan berjalan menuju kamarnya. Sampainya dikamar, Ibra langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum tidur.

Ibra keluar dari kamar mandi dengan kimono mandi miliknya. Kemudian Ibra berjalan menuju walk in closet untuk mengambil piyama tidurnya. Sampainya di walk in closet Ibra terkejut melihat Dee yang hanya menggunakan pakaian dalam nya saja sambil mengambil pakaian tidurnya. Dee yang membelakangi pintu tidak menyadari kedatangan Ibra.

"Tubuhmu,,,"

Dee terkejut dan langsung membalikkan badannya.

......................

Hai Teman-Teman, Terimakasi sudah mampir dan temani Dee menggapai kembali cinta suaminya yaa ,,,

Jangan lupa like sama komenya yaa teman-teman agar novel ini tambah seru lagi,,,

Jangan lupa follow Instagram author @nonam_arwa untuk melihat ucapan ucapan mutiara author yaa.....

1
#ayu.kurniaa_
.
Sri Rahayu
kasian dee/Sob//Sob/
Nur Aulia
terlalu banyak bawangnya tor,aku JD 😭😭
Rini Amelia
Luar biasa
Nur Aulia
suami jolim banget SM istri,, katanya CEO tp bodoh,,bukanya di cari dl siapa yg salah,,jgn main hakim sendiri
Qaseh Khadijah
Kecewa
Qaseh Khadijah
Buruk
Qaseh Khadijah
Kecewa
Qaseh Khadijah
Buruk
Novianty 01
karya yg sangat luar biasa😊😊
Ratnasihite
selalu nangis dgn pelajaran novel ini bagud👍
Ratnasihite
aq nangis baca novel ini jd inget alm mama papa
dugong
Luar biasa
punya tian
lagian aku greget anjayy ama si dee
Yushfi 853
Luar biasa
Nnek Titin
kena deh d prank ibraa
tapi seruuu puas bgt bacanya
terimakasih thooor
semoga karya mu selalu d gemari
Nnek Titin
padahal ijab kabul nya ga sah tuh Thor pengucapan nya ga pake Binti
Nnek Titin
ooohhgg melowww
Nnek Titin
ko bisa giniiii thooorr nangis akuuuu
berbahagialah dee
Nnek Titin
waaah untung besar dong ibunya Jaka dapet duit banyaak
paling buat berobat Jaka 15rb tuuh beli betadine
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!