Jangan lewatkan juga "DITAKDIRKAN MENCINTAIMU" dan "NGUMBARA CINTA"
Mengandung adegan dewasa 21+ jadi bijaklah dalam membaca.
Seorang dokter cantik bernama Ziya Almahiyra yang harus membayar hutang ayahnya dengan menjadi pembantu dirumah Aditya Dewa Bagaskoro tanpa gaji sedikitpun selama satu tahun.
Lalu bagaimana dengan cita citanya yang ingin mendirikan klinik sendiri,untuk menolong sesama, meringankan rasa sakit yang diderita pasien?
Ayahnya yang bangkrut karna hutang menggunung.Membuat sang ayah mengidap sakit jantung.Sang kakak bernama Nabila Sahara yang selalu pergi ke klub bersama teman temannya seperti tidak mau tau akan keadaan yang menimpa keluarga, adalah persoalan rumit bagaikan benang kusut yang tak mampu Ziya uraikan.
Aditya Dewa Bagaskoro menikahi Ziya. Kebahagiaan pun menghampiri keduanya. Namun apa jadinya jika ternyata ibunya tidak menyetujui pernikahan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafi', isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biasanya jodoh.
"Oke sudah semuanya, semoga tuan songong itu tidak protes kali ini" Ziya menepuk tangannya di depan dada.
"Siapa tuan songong?" Aditya tiba tiba muncul dan menarik kursi kebelakang.
"Ituu...yang suka bicara kasar itu lho kan songong namanya" Ziya meringis menampilkan deretan giginya namun sekejap langsung tutup mulut takut kena semprot.
"Kamu menyindir ku!" Melotot ke Ziya.
"Nggak!"
Ngaak salah batin Ziya.
Melirik Aditya dari ujung matanya dan ingin berlalu saja.
"Hai..mau kemana kamu?" Aditya mengehentikan langkah Ziya. Terlihat Cak Ali dan Lisa sudah tidak ada disana.
"Kau tadi pagi melayani semua orang, tapi kenapa sekarang mau pergi?" Aditya berucap datar.
"Kan menunya beda, lagian aku juga nggak tau kalau abis masak boleh pergi. Kalau dirumah aku yang ambilin buat semua jadi masih kebawa sampai disini! Maaf"
Kenapa dia malah minta maaf, huff akukan hanya bertanya. Batin Aditya.
"Maaf untuk!"
kenapa aku yang minta maaf, Ziya malah bingung.
"ya... atas ketidaktahuan ku lah"
"Oke kalau begitu kamu harus dihukum" Aditya tersenyum simpul.
"Akukan nggak salah, ngapain dihukum?" Melotot ke arah Aditya dan suaranya pun terdengar lebih keras.
"Bukannya yang minta maaf biasanya orang yang bersalah ya! dan lihatlah kesalahan baru yang kau lakukan ini. Beraninya kau membentak majikan!" Aditya suaranya lebih keras dari Ziya.
"Maaf!"
"Sudah tau salah, sok ngebantah. Sini layani aku!"
*Arogannya juga ikut berpartisipasi, huhh udah songong arogan pula untung ganteng* Gumam Ziya yang menurut nya Aditya tidak mendengar.
"Dari lahir emang udah ganteng nggak usah heran"
"Kok bisa denger?" Ziya melongo
Tajam benget tuh telinga.
"Semut bicara pun gue denger, nggak usah heran!"
"Ini makanannya tuan" Menyodorkan makanan dalam piring pada Aditya.
"Owh jadi gitu, mentang mentang ada yang melayani tidak nunggu kita" Syita yang datang disusul oleh Maya dan Denny.
"Tidak ingatkah kalian juga ninggalin aku hanya karna makan makanan kambing itu." Kalimat ditujukan pada Syita tapi matanya menatap Ziya, masih mengejek masakan tadi pagi.
"Taukah kau dek, kambing jantan muda tidak bisa makan kalau tidak disuapi. Manja banget kan tuh kambing dek, setelah itu dia juga masih trus saja menghina makanan dan yang memasaknya" (Sejak tadi pagi Syita meminta dipanggil adek oleh Ziya)
"Apa kau bilang" tak terima dia dipanggil kambing jantan.
"Aditya sudah jangan diterusin! maafkan anak saya Ziya, dia memang tidak suka sayuran hijau dari masih kecil" Maya menjelaskan dengan tersenyum lembut.
"Ah maafkan saya juga nyonya karna membuat keributan, saya permisi kebelakang dulu nyonya, tuan besar, dan dek Syita, selamat menikmati makan malamnya" Ziya pun kini sudah berlalu.
"Aditya, tidak biasanya kamu banyak bicara dengan pembantu dirumah ini?" Denny mengomentari kelakuan anknya yang tak biasa.
"Dan kamu jangan sering sering bertengkar dengannya, dia juga pernah menolong mu walau tidak saling mengenal, kurasa hatinya sangat baik" Maya memuji Ziya didepan Aditya.
"Kalau yang bertemu trus banyak pertengkaran tuh biasanya..!" Denny menyuapkan nasi kemulut, jadinya ucapannya menggantung.
"Biasanya apa pa..! Syita penasaran.
"Biasanya jodoh!" Denny mengambil air minum.
"Amiin!" Syita dan Maya kompak.
Aditya mendengus dan meninggalkan meja makan." Nahh itu juga ciri ciri dia jatuh cinta jadi salting kan, ninggalin meja makan tanpa permisi!" Denny masih saja membuly sang anak.
"Aku selesai, permisi dulu" Berbalik walau sebenarnya sudah beberapa lumayan jauh dari meja makan.
🌸🌸🌸🌸🌸
Di tempat lain, Nabila masuk ke dalam klub dan menatap sekeliling. Setelah melihat orang yang dicari diapun mendekat.
"Halo sayang, akhirnya kita bertemu setelah sekian lama" Seorang pemuda berambut coklat dan mata berwarna biru tersenyum pada Nabila. Ada rasa kerinduan yang mendalam terpancar disana.
"Kalau bukan karena keadaan aku tidak akan pernah mau bertemu denganmu" Nabila langsung duduk tak memperdulikan uluran tangan si pria bule itu.
(Author nggak bisa bahasa Inggris. Jadi langsung saja bahasa Indonesia anggap saja terjemahan gitu hehe)
"Nabila please, listen to me, dia yang menjebakku. Dan asal kau tahu anak yang dikandung bukan darah daging ku."
"Apakah kau punya buktinya?"
"Semua ada disini. Kau bisa memeriksanya sendiri."
"Lalu bagaimana dengan orang tuamu?"
"Aku sudah menjelaskan semuanya, juga penjebakan yang dilakukan wanita itu terhadap dirimu. Mama yang memintaku untuk mencari dirimu. Bukankah kau tau alasan mama hanya karna menginginkan cucu dariku"
"Baiklah aku akan kembali padamu, tapi kau harus bersedia membantu ku"
"Aku akan membantumu jika kau sudah mengandung anakku."
"Ternyata kau masih licik seperti dahulu" Nabila mencebik.
"Aku hanya lakukan itu jika mengenai dirimu, kau pasti hapal betul tentang itu sayang."
"Apa aku bisa percaya padamu?"
"Pernahkah aku berbohong?" Menatap tajam Nabila memastikan.
"Baiklah, ajari aku bela diri dan beri aku uang. Akan aku pastikan kau memiliki anak tahun depan." Nabila meremas berkas yang di pegangnya, hatinya bergetar. Dan apa yang membuatnya seperti itu, orang dihadapan nya sangat paham akan itu.
"Oke kapan kita menikah?"
"Aku akan bicara dulu dengan ayah, tapi kita menikah diam diam saja. Aku juga tidak akan mengundang adikku. Alasannya kau pasti tau itu." Nabila mengambil minuman dan menenggaknya.
"Tumben kamu minum?"
"Apa kau mengirim seseorang untuk mengawasi ku?" Nabila mencurigai lawan bicaranya.
"Kau sangat cerdas sayangku, tapi aku sangat bahagia karena kau selalu bisa menjaga diri."
Nabila memang tidak minum minuman seperti yang orang katakan, ketika minum diapun menumpahkan di bajunya dan pura pura mabuk. Bahkan sampai diusianya yang ke 29 dia masih virgin. Walau sering duduk dalam klub. Hanya Tuhan dan dia yang tau untuk apa dia lakukan itu.
"Baiklah, aku ada pekerjaan lain. tiga hari lagi kita menikah. Aku akan mengatur semuanya. Jaga diri baik baik dan telpon aku jika ada apa apa" Si bule itupun berlalu setelah mencium puncak kepala Nabila.
"Terima kasih atas semuanya Steve!" Steven Gerrard pun berhenti "Sama sama, jangan sungkan!" Tersenyum lalu meninggalkan Nabila sendiri.
Nabila meremas gelasnya dengan keras. Ingat akan penghiatan kekasihnya empat tahun lalu yang juga membuat ibunya meninggal.
,💐💐💐💐
Ziya kini rebahan di kamarnya setelah video call dengan ayahnya untuk menanyakan keadaan dan mengingatkan sang ayah untuk rajin minum obat.
Ziya menelusuri market place dan beberapa akun bisnis online. Ziya harus cari pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang. Karna tabungan nya tak akan cukup untuk biaya kebutuhan hidupnya selama satu tahun. Ya walaupun makan, dan tempat tinggal gratis, tapi untuk kebutuhan lainnya tidak mungkin minta kan hehe.
Sampailah dia pada akun Instagram temannya yang menjual produk kecantikan. Oke seperti nya cocok nih.
tok tok tok
"Ziya..! Lisa berteriak sambil mengetuk pintu.
"Iya masuk saja tidak dikunci!" Masih dalam mode rebahan.
"Tuan Aditya memanggil kamu tuh!"
"Mau apa dia?"
"Mana kutahu" Menggidikkan bahu.
"Hari inikan harusnya aku libur, ngapain dia panggil coba" Merasa waktunya terganggu.
**Bersambung...
Terima kasih untuk semua readers yang meluangkan waktu untuk membaca karya receh aku, semoga bahagia selalu. Mohon like,Komen dan vote**
ending yang membanggongkan