Kisah ini mengisahkan tentang kehidupan kedua gadis kembar bernama Zahra dan Zavina keduanya memiliki karakter yang cukup berbeda, Zahrayang memiliki sifat bar bar dan tangguh, berbeda dengan Zavina yang memiliki sifat pandiam dan irit bicara, keduanya terlibat cinta pada ketua pemimpin organisasi keduanya yang suka tantangan jelas tak merasa takut, tapi satu tragedi membuat salah satu dari cinta mereka pergi, bisakah keduanya terus bahagia atau malah sebaliknya?
YUK..... IKUTI KISAH TWINS Z....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
09
Zavina sampai di ruang Arga tapi sudah 15 menit dia mengetuk pintu tak ada tanggapan hingga membuat Zavina megerutu kesal.
Iss... Kemana sih ini pak Arga? Bisa jamuran ini aku lama-lama", gumam Zavina dalam hati.
Tak lama Zavina mendengar suara langkah kaki dari arah lorong samping.
Tak tak tak.
"Maaf, kamu sudah sedari tadi?", tanya Arga pada Zavina.
Arga sudah tau bahwa zavina adalah adik Zahra, keduanya kembar dan kuliah di fakultas yang berbeda.
Tak ingin semakin emosi Zavina hanya diam tanpa menjawab, rasanya dia sudah malas meladeni Arga yang sering telat waktu, sering membuat dia menunggu.
"Kamu marah sama saya?", tanya Arga pada Zavina, Zavina mengerutkan kening seakan dia merasa bingung dengan ucapan sang dosen.
"Mungkin cuma perasaan bapak", jawab Zavina cuek.
Arga pun tak lagi menjawab dia langsung memberikan beberapa materi dan meminta Zavina untuk menerangkan kepada teman-temannya.
"Ini tugas untuk hari ini! Saya tidak masuk sebab saya ada rapat, jadi tugas ini saya serah kan pada kamu", ucap Arga lalu dia menyerahkan setumpuk kertas pada Zavina.
Tak ingin membuang waktu Zavina langsung pamit undur diri, " Kalau begitu saya permisi pak", ucap Zavina lalu dia pergi dari ruangan Arga.
Dari jauh Zahra melihat Zavina yang kesusahan membawa setumpuk kertas berwarna putih, dia berjalan sambil menghampiri sang adik.
"Cieee... Asdos rajin amat!", ucap Zahra sambil mengambil sebagian kertas dari tangan Zavina.
Zavina mengerutkan kening heran, sebab melihat Zahra ada di sini, dia melihat kearah kanan kiri untuk memastikan sesuatu.
"Kamu bolos lagi Zah?"
"Siapa yang bolos si Zav! Hari ini aku jamkos, terus tadi aku dapat panggilan dari ketua tim mau ada pertemuan sekalian mau bahas soal balapan nanti malam", jawab Zahra sambil mengikuti langkah Zavina.
"Apa gak bahaya? Papa di rumah loh?", ucap Zavina lagi.
"Gak! Udah bilang dengan Zaidan, dan aku juga udah minta mas Arya untuk memberitahukan Papa kalau nanti malam aku sama kamu serta mbak Ai mau balapan", sahut Zavina santai.
"Gila.... Papa pasti bakalan ngamuk Zah!", Zavina berucap sambil memukul lengan Zahra. Zavina tak habis fikir bisa-bisanya Zahra memberi tahu sang papa yang notabe nya sangat lah Overprotektif pada mereka berdua.
"Gak akan! Tenang aja! Lagian mau sampai kapan kita sembunyiin ini dari papa, apa lagi sebagai angota rahasia milik Red Eye's", sahut Zahra lalu dia menyerah kan setumpuk kertas kembali ke tangan Zavina. Mereka sudah tau kalau mereka ternya berkerja di bawah pimpinan Dark Wington, tapi sejauh ini mereka hanya tau pria bertopeng emas yang menjadi pemimpin tertinggi mereka kalau wajah mereka belum ada yang tau seperti apa wajah asli Pangeran Dark.
"Pulang nanti gue tunggu di Cafe", teriak Zahra lalu pergi meninggalkan gedung IT. Zavina hanya menganguk, dalam hati dia berdoa semoga papa mereka gak marah Semoga aja papa, oma dan opa gak marah karna kelakuan kami, gumam Zavina dalam hati.
Arga sendiri sedari tadi mengamati si kembar, dia melihat perbedaan keduanya tapi dia belum bisa memastikan siapa yang menolongnya malam itu.
Aku semakin di buat penasaran oleh mereka berdua, gumam Arga dalam hati.
Arga pergi meninggalkan kampus menuju salah satu restoran yang tak jauh dari sana, tanpa di sadari Zahra pun menuju resto yang sama.
"Zah sini! Teriak seorang pria yang duduk di dekat jendela"
Dengan santai Zahra mengayunkan kakinya menghampiri pria itu. Setelahnya mereka melakukan tos ala ala anak muda.
"Gimana Ndra nanti malem jadi kan?", tanya Zahra Andra.
"Jadi, sekalian nanti malam ada misi", jawab Andra sambil memperlihatkan satu data dari layar leptopnya.
"Whaaattt!!! Gak salah Ndra? Kita melindungi pangeran Dark Wington!?", ucap Zahra kaget bagaimana engak dia harus membantu ketua organisasi yang dia ikuti untuk mengalihkan perhatian musuh serta mengawal keselamatan beliau.
"Kalok gitu aku butuh bantuan Zavina dan mbak Aira karna dengan adanya mereka berdua semua pasti beres", ucap Zahra lalu tanpa banyak berpikir dia langsung mengirim pesan pada keduanya.
" Ya Allah Zah... Gak meski teriak juga loh😤😤😤", sahut Andra dengan wajah dongkolnya.
Tanpa Zahra tau Andra sudah terhubung dengan Arga, Daren dan juga Zino pemimpin Greos sekutu Arga dalam misi malam nanti, Arga sengaja mengunakan tim Protector agar misi malam ini bisa berjalan mulus.
Jangan kan Arga bahkan Zino sampai terpukau melihat kecantikkan Zahra.
Siapa gadis itu? Bagaimana bisa dia menjadi pasukan rahasia milik Arga!, Zino hanya bisa membatin tanpa bersuara.
Ehhhmmmm.... "Mata tolong di kondisikan", ucap Arga dengan mata tajam serta suara dinginnya.
Zino sendiri jadi salah tingkah karna kepergok mengagumi Zahra, dia juga sempat merasa heran kenapa Arga sampai semarah itu! Atau jangan-jangan ada sesuatu yang di sembunyikan oleh sang sahabat.
Arga sendiri yang mendengar suara Zahra yang siap untuk melindungi dirinya hanya tersenyum tipis, dia berharap misi malam nanti akan membuat dia menemukan siapa diantara kedua gadis kembar itu yang bisa membuat fobianya tak bereaksi saat bersentuhan.
Andra ini salah satu angota inti rahasia Red Eye's tapi sejauh ini Andra sekali bertemu Dark Wington itu pun karna misi malam ini, selama ini Andra hanya akan melapor pada Arsen tangan kanan Arga di dunia bawah.
*******
Malam harinya Zahra dan Zavina sudah bersiap untuk balapan dan juga misi mereka! Mereka berangkat dari kediaman Parta karna mereka akan pergi bertiga denga Aira.
"Zah! Tadi kau bilang malam ini Om Ardi akan melihat aksi kalian balapan?", tanya Zero pada keduanya.
"Iya, mungkin paman Zaidan dan tante Angel juga akan ikut".
"Kok bisa?", tanya Aira penasaran.
"Ya! Aku hanya ingin papa tidak lagi menganggap kami berdua anak kecil, selama ini Papa gak tau soal keahlian kami jadi mulai sekarang kami akan berterus terang, toh kami sudah dewasa pada saatnya nanti kami juga pasti akan ninggalin papa", jawab Zahra dan di angguki Zavina.
"Soal kalian yang ikut di organisasi rahasia bagaimana?", bisik Aira pada si kembar.
"Masih rahasia, hanya mbak, Mami dan Papi yang tau", sahut Zahra berbisik.
"Kalian bisik-bisik apa? Gak mau berangkat kah", tanya Arya pada ke tiganya.
"Mas gak ikut kah?", tanya Zavina balik.
"Nanti Mas nyusul dengan bang Zero", jawab Arya.
Ketiga nya pergi dengan mengendarai motor masing-masing....
Setibanya di area balap Zahra, Zavina dan Aira berkumpul dengan para perserta lainnya, bahkan ketiganya begitu antusias sampai mereka tidak menyadari bahwa keluarga mereka sudah berada di area lokasi balap.
Ardi menatap kedua anaknya dia mulai bertanya-tanya sejak kapan keduanya bisa balapan bahkan Ardi sempat tertegun saat dia melihat Zahra dengan skilnya begitu juga dengan Zavina kedua putrinya begitu memukau malam ini, dengan skil balapan layaknya pembalap profesional.
"Wowww.... Gak sangka kedua putrimu begitu hebat Ar", ucap Zaidan pada sang adik.
"Aku pun cukup kaget! Sejak kapan mereka berdua menjadi sebadas ini? Mas kan tau Zavina itu memiliki sifat seperti Zeta, tapi lihatlah saat ini penampilannya di area balap sudah seperti pembalap profesional", ucap Ardi sambil terus melihat pergerakan keduanya, jika Zahra yang berpenampilan seperti itu mungkin Ardi tidak akan heran, tapi melihat putri bungsunya yang manja Ardi sungguh tak percaya, setelah satu jam balapan pun selesai mereka semua bubar Ardi dan keluarga Wijaya juga ikut meninggalkan lokasi mereka membiarkan twins menikmati waktu mereka dengan teman-temannya.
"Papa akan tunggu penjelasan kalian nanti, sekarang nikmatilah kemenangan kalian, tapi ingat jangan berbuat macam-macam", ucap Ardi pada keduanya.
"Terima kasih papa", ucap keduanya sambil mencium pipi Ardi.
Mereka yang ada di sana sempat kaget sebab twin Z mencium paruh baya yang yang terkenal akan sifat dingin dan status duda yang di sadang selama 23 tahun itu, mereka tak menyangka ternyata Zahra dan Zavina adalah princes keluarga Wijaya yang selama ini di sembunyikan.
"Gak nyangka ternyata mereka princes keluarga Wijaya", bisik para penonton tapi hal itu tak membuat kedua gadis itu merasa besar kepala mereka malah takut jika teman-temannya malah menjaga jarak dari mereka karna status keluarga Wijaya yang cukup di segani.
Setelah keluarga Wijaya pergi barulah mereka menemui Andra dan rekan lainnya, mereka langsung membuat strategi untuk mengawal misi malam ini.
"Malam ini lanjut menjalan kan misi, kita bertemu di hotel Brown", ucap Zahra lalu mereka pun berpencar menuju lokasi masing-masing.
Dalam perjalanan Zahra mendengar suara orang bertarung, instingnya sebagai ahli tempur dan strategi membuat dia bisa mendengar walau jarak mereka cukup jauh.
Bug pak bug pak....
Dari jauh Zahra mendengar suara orang yang sedang bertarung, Zahra yang jaraknya semakin dekat sontak mematikan mesin motornya dia mulai bersikap waspada.
Sedangkan Aira dan Zavina yang sudah sampai di lokasi hotel di buat terkejut saat mendapatkan pesan bahwa hotel Brown hanya pengalihan kedua di minta jangan sampai berpencar sebab ada musuh lain yang juga ikut menyerang Dark Wington.
Sementara itu Daren dan Arga terus bertarung saat ini mereka kalah jumlah karana Arga hanya membawa 30 orang pasukan elit, "Sial siapa mereka sebenarnya?", ucap Arga pada Daren.
"Tidak tau tuan! Sepertinya mereka pembunuh bayaran", sahut Daren sambil masih terus bertarung.
"Kita ringkus mereka semua jangan ada sisa", ucap Daren pada angotanya. Saat tengah fokus bertarung Arga terkejut mendengar suara teriakan wanita.
"Awassss...." Teriak seorang wanita yang tiba-tiba sudah ada di antara kelompok Arga.
Arga sempat tertegun sebab dia tidak menyangka gadis yang dia cari saat ini berada di sini bersamanya, dengan mengunakan pakaian serba hitam rambut di gulung jangan lupakan topeng silver yang terpasang di wajah nya, gadis itu tampak badas dengan penampilan yang seperti itu. Membuat jantung Arga kian berdetak tak beraturan.
"Sampai kapan anda akan melamun Tuan", ucap Rose Silver, dengan gaya badasnya.