Surga Cinta Impian

Keesokan paginya, Tasya terbangun dengan keadaan yang benar-benar letih. Seakan tak ada puasnya, mereka kembali melanjutkan aktifitas mesra usai makan malam yang sebenarnya.

Terus digenj0t suaminya dari sore hingga larut malam, bagian bawah Tasya kini sungguh terasa sangat perih. Perlahan ia mengoleskan salep yang sengaja diselipkan oleh Giselle saat melepas kepergian sahabatnya di bandara, karena mengerti bahwa kebiasaan pasangan baru akan menghasilkan sedikit cedera seperti yang dialami Tasya saat ini.

"Ssshhh, uhhhh..." Tasya mengaduh namun mengeluarkan suara aneh yang justru membuat suaminya salah paham.

"Kamu masih kebayang enaknya hentakan aku tadi malam?" ucap Oliver asal sambil tersenyum nakal. Padahal matanya saja masih tertutup sempurna, hanya saja telinganya sudah aktif pagi ini.

Bukannya menjawab, Tasya justru mendaratkan pukulan ke punggung suaminya yang terbuka tanpa selimut. Akhirnya Oliver pun bangkit dan menatap wajah kesakitan istrinya.

"Kenapa? Mau lagi? Ayo!" dengan refleks yang sungguh cepat Oliver justru kini berada di atas tubuh Tasya.

"Mau lagi dengkulmu! Punya aku perih lagi nih. Sakit banget..." Tasya merengek sambil menahan dada Oliver agar tidak semakin menghimpitnya.

"Mana? Coba aku lihat." Oliver menurunkan tubuhnya menjenguk benda kesayangannya yang memberi kebahagiaan untuk juniornya 2 malam berturut-turut ini.

"Mm, memang merah ya." ucap Oliver kemudian seraya memijat pelan muara kenikmatan milik Tasya.

"Sini salepnya. Aku yang olesin." tangannya terulur meminta benda kecil yang dipegang oleh Tasya.

Tasya menahan malu setengah mati karena berada di posisi seperti saat ini. Di saat hari terang benderang, wajah suaminya justru berada di bawah sana.

Bukannya tidak biasa dengan posisi yang sama, hanya saja biasanya mereka melakukannya dalam nuansa temaram dan suasana kabut gairah yang menguasai. Namun berbeda dengan kondisi yang ada sekarang.

"Ok. Udah. Aku mandi dulu ya sayang, baru kita sarapan." tukas Oliver cepat karena waktu semakin siang.

Tasya hanya mengangguk dan mengistirahatkan badannya sekali lagi. Bulan madu pertamanya ingin ia habiskan menjelajahi banyak tempat yang eksotis di pulau Lombok. Tentu memerlukan banyak tenaga beberapa hari ke depan.

**********_____________**********

Perjalanan mereka ke Lombok kali ini benar-benar dimanfaatkan semaksimal mungkin. Begitu banyak destinasi wisata yang menjadi tujuan pasangan suami istri ini.

Indahnya pemandangan alam yang begitu asri dan menyejukkan mata membuat mereka semakin bahagia. Hamparan pasir pantai pink yang begitu indah dan hawa sejuk nya memanjakan setiap wisatawan yang berkunjung

Seakan tak pernah surut senyum indah menghiasi wajah Tasya dan Oliver. Mereka kini tiba di Pantai Kuta Mandalika. Bermain air sambil bercanda satu sama lain.

Menikmati wisata kuliner khas daerah ini juga tidak mungkin mereka lewatkan. Sensasi bumbu yang kuat dan cita rasa yang menguap dari teknik pemasakannya yang tidak biasa membuat lidah semakin terpuaskan.

Setiap perjalanan akan ada waktu kepulangannya. Setiap cerita akan ada akhirnya. Begitu pula kepingan indah momen kebersamaan mereka kali ini.

Setelah 1 pekan menghabiskan waktu yang sangat menggembirakan di Lombok. Akhirnya mereka harus kembali menjalani aktifitas seperti biasa di kota asal mereka.

Banyak pekerjaan yang sudah menunggu Oliver di kantor. Dan tugas baru sebagai istri di rumah pun siap menanti kepulangan Tasya di rumah baru yang dimiliki Oliver untuk tempat tinggal mereka berdua.

Merajut cinta bersama setelah pernikahan mereka awali dengan penuh suka cita di Lombok. Kini perjalanan cinta yang sesungguhnya dimulai saat mereka mendarat di kota asal dengan segala hirup pikuknya permasalahan duniawi.