Menikah dengan orang yang dicintai adalah impian semua orang. Namun Tak semua orang bisa melalui dan bertahan dengan ujian pernikahan tersebut.
Bagaimana jadinya jika dalam pernikahan yang bertahan hanya hati seorang wanita yang sudah dihancurkan berkali-kali oleh prianya? Dan saat itu pula hadirlah sahabat yang dulu selalu ada (seorang pria) ingin membantu mengobati luka yang ditorehkan suamimu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Kartika Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 09
Beberapa bulan berlalu.
Hubungan Alrescha dan Lyora semakin asing. Bahkan Alrescha jarang pulang dengan alasan pergi keluar kota. Lyora tak curiga sedikitpun, bahkan Lyora terkesan tak peduli pada kehadiran Alrescha.
Sudah hampir 2bulan ini Lyora memutuskan untuk kembali ke apartementnya dulu dengan Alrescha karena ia memilih demi kesahatan mentalnya, tentu ia tak mengatakan itu pada Alrescha, Lyora bilang pada Alrescha jika jarak apartnya lebih dekat dengan tempat kerjanya, jadi jika dia pulang malam karena lembur jarak yg ia tempuh tak terlalu jauh, dan Lyora ingin belajar mandiri lagi. Dan alhasil Alrescha mengiyakannya. Sedangkan mama Alrescha tinggal bersama seorang pelayan yg mau tidur dirumah itu.
Lyora masih bekerja di perusahaan yg di pimpin oleh Archio, dan hubungan mereka dekat seperti dulu, bahkan ada yg mengira jika mereka berpacaran, karna mereka tak tau jika Lyora adalah istri sah dari seorang Alrescha Kavindra. Dan Lyora sekarang sudah memiliki teman perempuan di perusahaan, meski yang menjadi teman Lyora terbilang masih anak baru, namun Lyora tak masalah karna itu lebih baik daripada sebelumnya ia hanya menjadi teman Satria dan Archio saja. Meski Satria dan Archio agak keberatan Lyora berteman dengan gadis itu karna menurut mereka ada yg aneh dengannya, namun mereka hanya diam dan terus memantau teman Lyora
Suatu sore hari saat Lyora hendak mengemasi barang2nya dan bersiap untuk pulang,
"Ra, besok malam kamu ada acara ga?" ucap Archio tiba2
Lyora : "Ga ada sih, kenapa Ar?"
Archio : "Mau ga jadi pasanganku di perjamuan bisnis besok malam?"
Lyora : "Emmm... Boleh, kebetulan aku free. Jam berapa emang?"
Archio : "Jam 7 aku jemput di apart kamu, gimana? Perjamuannya mulai jam 8"
Lyora : "Okey deh, besok seharian aku mau manjain diri tidur sepuasnya dulu"
Archio : "Dasar putri tidur"
"Biarin wlekkk" ucap Lyora sambil menjulurkan lidahnya
Archio : "Eh Ra, btw suami kamu masih jarang pulang?"
Lyora : "Biarin ajalah, mungkin kalo ga pulang ke rumah mamanya ke manaa gitu"
Archio : "Yg sabar yaa... Suatu saat dia pasti bakal balik ke kamu"
Lyora : "Iyaa, kalo udah bosen main2nya.. Dahlah aku mau pulang dulu... Duluan ya, bye pak boss"
Archio : "Hati2 Lyora"
Lyora hanya mrngacungkan jempolnya pada Archio.
Archio melihat daftar nama tamu undangan yg tertera di lampiran undangan digital perjamuan bisnis besok malam
"Gue penasaran lo bakal datang ga, dan kalo lo datang sama siapa dan gimana reaksi lo kalo lo tau istri lo adl pasangan gue di perjamuan itu.. Alrescha Kavindra, ini adl salah lo karna lo yg udah menyia2kan berlian sesungguhnya dan lebih memilih kotoran" ucap Archio tersenyum smirk melihat ada nama Alrescha Kavindra dalam daftar tamu undangan. Archio kemudian bersiap2 untuk pulang. Usai merapikan barang2nya, ia kemudian berjalan keluar menuju mobilnya di basement.
Archio melajukan mobilnya menuju apartnya, di perjalanan ia melihat jalanan yg sudah mulai rame muda mudi yg bersama karna waktu masih menunjukkan pukul 20.00, dan lagi ini adl malam minggu.
......................
Di apartemet Lyora, saat ia akan merebahkan diri melepas rasa lelahnya tiba2 suara bel pintu berbunyi
"ting tong.. Ting tong.."
Mau tak mau Lyora beranjak dari rasa malasnya untuk membuka'kan pintu. Betapa terkejutnya ia saat mendapati yg di balik pintu adl Satria.
"Eh Satria, ada apa?? Kok malam2 kesini?" tanya Lyora
Satria tak menjawab, ia langsung menutup pintu apart Lyora dan menarik paksa Lyora. Lyora memukul tangan Satria yg menariknya.
Lyora : "Ada apa sih Sat?? Bilang dulu kenapa? Sakit tau tanganku"
Satria tak menjawab pertanyaan Lyora, sampai di samping mobil, Satria membukakan pintu dan mendorong pelan Lyora untuk masuk. Lyora'pun masuk ke mobil Satria. Dan Satria berlari memutari mobilnya lalu masuk ke bagian kemudi, tak lama setelahnya dia menjalankan mobilnya.
Lyora : "Sat, jawab aku, kalo ga mau jawab aku bakal teriak biar dikira kamu culik!!"
Satria : "Sebelumnya aku minta maaf kalo narik paksa kamu, tapi ini menyangkut rumah tanggamu"
Lyora : "Apa ini tentang Alrescha?? Ada apa?? Kan bisa ngomong di apartku ato lewat hp"
"Kamu bakal tau nanti" ucap Satria dengan tatapan serius
Satria melajukan mobilnya dgn kecepatan penuh, hingga 15menit kemudian mereka telah sampai di sebuah hotel bintang 5. Satria keluar lalu membukakan pintu utk Lyora.
Lyora : "Sat, ngapain kamu bawa aku kesini?" tanyanya dengan sedikit takut
Satria : "Kamu tenang aja, aku ga bakal ngapa2in kamu. Tapi ada hal penting di sebuah kamar hotel ini"
Lyora : "Ga usah bikin aku penasaran deh, ada apa sih mending kamu ngomong sama aku sekarang"
Satria : "Udah, kamu ikut aja.. Ntar kamu juga bakal tau sendiri, ini bukan hal yg bisa aku omongin ke kamu"
Lyora hanya pasrah dan tetap mengikuti langkah Satria menuju meja resepsionis utk meminjam kunci cadangan sebuah kamar. Lyora tak terlalu memperhatikan nomor kamar yg diminta Satria, tapi yg jelas Satria meminjam dengan mudahnya??? Mengherankan jika Satria punya kendali pada hotel ini, pikir Lyora. Mereka berdua memasuki lift dan menuju ke lantai 5 hotel. Tak lama suara pintu lift terbuka dan mereka segera keluar, disana sudah menunggu Archio di depan sebuah kamar no.169, ia hanya diam menatap pintu kamar itu. Satria dan Lyora menghampiri Archio.
"Mereka masih di dalam?" tanya Satria pada Archio
"Sedari tadi aku memintamu utk menjemput Lyora belum ada salah satu yg keluar dari kamar ini" jawab Archio Sambil menatap Lyora
Lyora yg merasa kebingungan karna dirinya ditatap oleh Archio dengan tatapan yg tak bisa di jelaskan. "Ada apa sih Ar? Dan lagi, kenapa kamu nyuruh Satria buat nyulik aku kesini?" tanya Lyora pada akhirnya.
"Kamu akan tau setelah membuka pintu ini" ucap Satria sambil memberikan kunci kamar yg tadi di minta olehnya dari resepsionis hotel
Dengan raut kebingungan, Lyora memberanikan diri mengambil kunci dari tangan Satria dan mencoba membuka pintu tersebut. Pintu terbuka, Lyora perlahan memasuki kamar tersebut, dan betapa terkejutnya Lyora saat ia mendengar ada suara2 yg ia kenal seperti sedang melakukan hubungan suami istri. Lyora mencoba menguatkan hatinya, jika benar adanya apa yg ia dengar tsb adalah nyata. Lyora tetap melangkahkan kakinya perlahan utk memastikan bahwa yg ia dengar hanya sebuah halusinasi semata. Namun semakin Lyora mendekat, suara itu semakin nyaring terdengar di telinganya. Suara laki2 yg ia rindukan, suara yg dulu sering membuatkannya merasa tenang dan nyaman, namun suara yg beberapa bulan ini membuatnya tak ingin memiliki cinta.
...****************...
