NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Sembilan

Bab. 9

"Arumi, dengar. Kamu lagi di mana sekarang? Kamu bisa menemuiku, nanti tempatnya aku serlok. Jika bisa kamu datangnya bersama Mika, oke!"

Tut.. Tut..

Telepon itu terputus begitu saja padahal Arumi belum menjawab apapun. Tak lama kemudian, ia menerima pesan Wathsapp dari pak Alex.

"Ini di kafe. Baiklah, kami akan datang." Arumi membatin.

Tak berani membalas pesan tersebut.

"Mika, ayo, kita di panggil oleh pak Alex ketemu di sebuah kafe."

"Kita? Kamu kali Ar," ngejek Mika sambil tertawa.

"Aku serius. Pak Alex manggil kita berdua ke sana. Aku tidak tau ada apa."

Mendengar kata itu, Mika jadi diam dan tak lagi tertawa. Mereka pun bersiap-siap dan berangkat. Sebelum berangkat pun mereka berpamitan dulu sama bikin Nur.

Setibanya di sana, mereka berdua sudah di tunggu dan di sambut hangat oleh tiga pria dewasa di sana. Arumi dan Mika tidak tau dan masih bingung hanya menurut saja dan duduk di sana.

Tampak, tanpa yang lain sadar tangan Arumi di pegang dan di bawa duduk bersebelahan dengan pak Alex. Mungkin dia tidak mau jika pujaannya duduk dekat dekat dengan pria lain.

Tak lama pun mereka duduk, tampak dua pelayan datang membawa makanan dan minuman pesanan mereka.

"Kenapa diam saja, ayo, silahkan di makan." ucap salah satu pria asing itu bagi mereka berdua.

Mereka berdua hanya mengangguk. Tampak dua orang asing itu makan dengan serius. Tak ada suara apapun di sana, hanya ada suara sendok yang sedang menyendok nasi.

Hening. Membuat mereka berdua lebih terlihat segan. Sesekali, Arumi melirik ke arah pak Alex.

Begitupun dengan pak Alex, dia makan dengan serius dan lahap tanpa bicara sepatah katapun. Namun, dirinya paham akan lirikan Arumi yang sesekali meliriknya.

Tanpa sadar, tangan kiri Arumi yang berada di bawah meja tiba-tiba saja sudah di pegang seseorang. Arumi melirik ke tangannya. Di genggam erat dan lembut.

Pak Alex mengangguk pelan ketika Arumi kembali melirik ke arahnya.

"Ehh, kenapa kalian diam saja. Ayo, makan. Makan. Udah, nggak perlu canggung dan segan. Mari makan bersama." ucap pak Alex kemudian memecahkan keheningan.

Tampak dua pria asing itu juga melihat ke arah mereka berdua yang malu malu pun tersenyum.

"Iya, nggak usah malu. Cukup makan saja sudah. Mari makan." jawab pria itu lagi.

Mereka berdua mengangguk. Dan mulai mengambil nasi mereka dan mulai makan.

Terlihat, Arumi tidak suka dengan lauk yang ada di piringnya. Arumi tidak bisa makan, ia melirik kiri kanan lalu diam.

Pak Alex melihat dan mengerti, dia mendekatkan piringnya dengan piring Arumi. Sejenak Arumi tersenyum dan meletakkan semua lauk itu ke piring pak Alex.

Kemudian Arumi mengambil sambal dan makan hanya dengan itu saja. Dirinya mah begitu, kalau sudah ada sambal dan ayam geprek dia tidak mau yang lainnya lagi.

Tak lama kemudian, mereka semua siap makan. Dua pria asing itu pun memanggil kembali pelayan di kafe itu untuk memindahkan semuanya yang ada di meja mereka.

Tak lama kemudian, meja itupun sudah bersih. Tak lupa dengan makanan penutup yang merupakan cemilan dan juga minuman enak.

"Baiklah, semuanya sudah makan. Dan ini kenalkan dua pria ini adalah anggota TNI. Mereka adalah temanku. Mereka di sini ingin bertanya banyak pada kalian berdua mengenai rekaman itu." ucap pak Alex membuka obrolan.

Kedua pria asing itupun tersenyum. Dan yang satunya lagi tampak lama sekali melihat ke arah Arumi dan tersenyum.

Pak Alex tidak suka melihat itu, lantas dengan terang terangan tangan Arumi di genggam di depan mereka. Sontak membuat Arumi sedikit terkejut.

Seketika, tangannya di genggam dengan kasar membuat Arumi merintih pelan. Ia melirik pak Alex dengan mata memerah seperti menahan amarah. Melihat pria itu juga masih menatapnya lekat lekat. Arumi segera membalas genggaman itu dengan lembut. Dan kini mereka berdua saling berpegangan tangan mesra di hadapan mereka semua.

Melihat aksi itu membuat pria itu berhenti tersenyum. Pria itu sedikit menengadah seolah bertanya dengan kata membisu. Dan Arumi pun mengangkat tangan yang di genggam pak Alex dengan memberi kode pula pada pria itu. Arumi tersenyum manis di sana.

Entah kenapa, dengan Arumi melakukan itu membuat pak Alex tersenyum lebar. Di mana pak Alex yang tadinya marah padam? Dan sekarang bisa tersenyum lebar begitu.

"Baiklah. Maaf jika kami berdua membuat kalian canggung tadi. Iya, kami di sini ingin bertanya lebih lanjut mengenai rekaman itu. Karena rekaman itu sudah berada di kantor militer."

Mendengar penuturan itu membuat mereka berdua menelan ludah dengan susah payah, dan seperti tertahan.

Sejenak mereka berdua saling pandang.

"Bagaimana, Mika?" tanya Arumi.

"Aku juga bingung harus cerita dari mana. Aku tidak pandai bercerita, kamu saja yang bilang pada mereka. Kan kamu yang udah memberitahu pak Alex."

"Iya, tapi kan jika tidak di beritahu pun rasanya tidak mungkin jika kita menyimpan itu sendiri. Ingat, banyak anak-anak terkurung di sana."

"Aku sih sudah biasa mengikuti mereka, tapi belum pernah sampai ke base camp itu. Dan penasaran juga kan ada apa di sana."

Mereka terus saja berbicara berdua, sedangkan tiga lelaki itu hanya mendengarkan saja obrolan mereka.

"Bagaimana pun aku tidak membiarkan kau pergi lagi ke sana dengan seorang diri. Meskipun kemarin itu aku takut dan gemetar, tapi aku tetap menemani mu kan?"

Hmmm..

Mika pun tersenyum...

"Kau memang sahabat terbaikku." Balas Mika.

"Ehh, ngomong ngomong kenapa kamu diam saja setelah pulang dari sana dan kamu terlihat kaku begitu. Iya, aku tau kamu pertama kali melakukan itu." sambung Mika lagi.

"Kamu lihat pria jangkung yang duduk di kursi besar itu, aku seperti nya tidak asing dengan nya. Apa semua ini? Ibuku bilang ayahku sudah meninggal. Dan pria yang duduk di kursi besar itu mirip persis dengan ayahku. Ada apa ini? Nenekku sudah tiada, sama siapa aku harus bertanya kebenarannya?"

Arumi bicara dengan gemetar kala mengingat seseorang yang begitu di kenalinya, walaupun dia hanya melihat ayahnya di foto saja. Akan tetapi, ketika dirinya bertanya di mana ayahnya sekarang, ibunya selalu menjawab ayahnya sudah tiada.

Mika menenangkan Arumi yang hendak menangis.

"Siapa tau kamu salah mengira. Jika ibumu bilang ayahmu sudah tiada, dan mana mungkin jika itu adalah ayahmu." sergah Mika.

***

Tutup poin pembicaraan mereka.

"Jadi benar kalian berdua mengendap-endap ke sana? Dan benar kalian berdua merekam semua itu?" tanya salah satu prajurit TNI itu.

Mereka berdua hanya mengangguk.

"Baiklah. Kami bertanya lagi kenapa dan apa tujuan kalian ke sana?"

"Mika punya dendam yang besar. Sepeninggalan orang tuanya dulu yang di bunuh. Polisi juga sudah mengeceknya tapi tidak menemukan apapun. Polisi bilang bahwa orang tuanya meninggal kecelakaan di rumahnya. Tapi Mika dan neneknya melihat langsung aksi dan kejadian itu. Mika ingat betul orang-orang nya. Maka itu Mika mengikuti orang-orang aneh itu." jelaskan Arumi panjang lebar.

Ketiga pria itupun mengangguk paham akan penjelasannya.

"Baiklah. Satu lagi kami ingin kalian berdua membawa kami ke tempat itu. Ke alamat itu. Dan ingat jangan pernah ke sana lagi seorang diri tanpa ada pengawasan."

Mereka berdua mengangguk mengerti.

Bersambung..

Yuk lanjut baca bab 10.. Jangan lompat baca yaa...

mari mampir baca di karya temanku..

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga gibran introspeksi diri
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
semangaaat ,,,cepet nikah aja sebelum ada belatung2 yang jahat
Razi Maulidi: heheh,, seperti gak sabaran nih.. belatung memang ada kk dan selalu ngeganggu saja😂😂
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!