NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:112k
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Lingga terpaksa menjadi pasangan pengantin saat ia sedang bersembunyi di salah satu ruangan yang di jadikan ruang make up pengantin.

Lalu bagaimana nasib Lingga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Hendiko duduk di sebelah Lingga dan bersandar di sofa panjang itu dengan kepala yang di dongakkan ke atas sambil menarik napas panjang dan dalam. Hendiko menghirup banyak oksigen untuk memenuhi paru -parunya yang sedikit sesak. Hidupnya kini seperti tawanan yang kemana -mana sosok Oma Anna selalu hadir dan membuat sedikit kekacauan.

"Mas Diko mau makan sekarang?" tanya Lingga lembut.

Hendiko tak menjawab dan tak bergerak sama seklai. Kedua matanya masih terpejam.

"Kalau mau makan biar Lingga siapkan makanannya," imbuh Lingga lembut.

Merasa ucapannya hanya di abaikan, Lingga pun lanjut membaca majalah. Oma tadi berpesan untuk menunggu Oma datang menjemput Lingga dan Oma minta di temani untuk jalan -jalan.

Hendiko berpikir sejenak, tadi pagi ia sudah membuat surat kontrak pernikahan ini untuk di tanda tangani oleh Lingga. Semua aturan tertulis di sana dengan jelas. Setiap butir menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan pyur hanya sebuah drama romantis yang sedang mereka perankan jadi tidak boleh ada rasa baper yang berujung suka apalagi cinta, sangat di haramkan sekali.

Hendiko terbagun dan duduk tegak sambil menautkan jari jemarinya menjadi satu.

"Siapkan aku makan, kalau sudah, kamu duduk di sana. Tanda tangani surat kontrak pernikahan kita. Saya belum tahu, sampai kapan pernikahan ini berakhir wajar. Urusan hutang piutang kamu dan renternir itu, sudah di bereskan, mudah -mudahan tidak ada masalah lagi ke depannya," ucap Hediko dengan tegas.

"Siap Mas," jawab Lingga singkat. Lingga mneyiapkan semua makanan dan membuka kotak makanan yang ia bawa. Meletakkan piring, dan mengambil nasi secukupnya serta lauk pauk dan sayur di pinggirnya.

Hendiko hanya menatap lincah jari jemari Lingga yang menyiapkan makanan untuk dirinya, lalu melirik ke arah Lingga yang melakukannya denagn tulus dan penuh keikhlasan.

"Ini Mas. Lingga kesana dulu buat tanda tangan ya," ucap Lingga denagn santai dan begitu tenang.

Dalam hidup Lingga yang terpenting adalah hutang piutangnya sudah terlunasi. Setelah lepas dari pernikahan yang membalutnya ini, ia akan menjalani kehidupannya dengan lebih indah dan sederhana.

Langkah Lingga begitu tegas menuju kursi kebesaran milik Hendiko dan duduk dengan manis sambil membuka map yang ada di sana. Satu persatu tiap butirannya di baca dengan jelas, jangan sampai ada hal yang malah membuat Lingga terikat dan rugi. Maklum yang ia hadapi adalah lelaki kaya yang bisa membayar apapun dengan uang yang di milikinya. Nyatanya hidup Lingga saja sudah di bayar dan harus mengikuti aturan mainnya.

"Ekhemmm Mas ... Kita tidur satu kamar?" tanya Lingga meyakinkan.

"Ya. Satu tempat tidur dengan pembatas," tegas Hendiko lantang.

"Oke," jawab Lingga singkat.

Hendiko menatap Lingga yang sama sekali tak melihat dirinya malah fokus pada selembar kertas penuh aturan itu.

'Cantik sekali memang,' puji Diko di dalam hatinya sambil menghabiskan makanan yang ada di piringnya.

Tanpa sengaja Lingga mengangkat wajahnya dan menatap Hendiko yang sedang menatapnya juga. Hendiko yang sedang memuji Lingga di dalam hatinya pun langsung salah tingkah saat kedua matanya saling bertemu pandang dengan dua bola mata indah Lingga.

Hendiko malah mengambil kembali nasi dan lauk pauk serta sayur yang enak sekali. Sungguh masakan Lingga membuat Hendiko candu dan doyan makan. Semua kotak makan itu bersih tak bersisa.

Setelah dibaca, tidak ada hal yang aneh dan memberatkan. Lingga pun menanda tangani kontrak tersebut dengan mantap. Tidak ada ketakutan sedikit pun dalam hati Lingga, yang ada malah perasaan lega.

"Sudah Lingga tanda tangani semua ya," ucap Lingga pelan dan menutup map itu lalu bangkit berdiri dan kembali duduk di sofa panjang itu di dekat Hendiko.

Lingga menutup semua kotak bekal makanannya yang habis dan memasukkan kembali kotak kosong itu ke dalam tas bekal yang di bawanya tadi.

"Ini minumnya Mas," ucap Lingga membuka termos minuman yang di bawa dari rumah. Lingga membuatkan jus jeruk sunkis yang manis sekali.

Hendiko menerimanya dan menyeruputnya.

'Uhhhh ... Sial, kenapa semua yang di bawanya selalu enak. Sempurna sekali gadis ini. Tapi tetap Anggie gadis yang aku cinta,' batin Hendiko mulai membandingkan.

Lingga tak perlu pujian. Dengan ia melakukan tugas dan kewajibannya itu sudah cukup. Apalagi saat ini Oma terus menyuruh Lingga untuk lebih aktif mendekati Hendiko yang dingin dan cuek itu.

Seperti biasa, tanpa mengucapkan apa -apa. Hendiko hanya meletakkan piring kotor itu dan termos yang sudah kosong di meja. Ia lalu kembali ke kursi kerjanya dan membuka kembali laptopnya dan bekerja kembali tanpa bicara sepatah kata pun pada Lingga.

Lingga sendiri nampak tidak peduli dan memeberskan semuanya lalu mengelap meja dan membuang sampah ke tempat samapah. Hendiko hanya melirik gadis itu. Gadis dengan tubuh semampai dan terlihat seksi itu makin menawan dan menggoda hatinya.

'Arghhh ... Kenapa aku ini. Dia gadis biasa dan sederhana, tidak pantas untuk di cintai, berbeda kelas dengan Anggie yang anggun dan elegan.' batin Hendiko mencoba tetap kokoh pilihan hatinya pada Anggie.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Masuk," jawab Hendiko keras. Ia lupa pintu ruangan itu ia kunci rapat tadi.

"Bukannya Mas kunci tadi pintunya?" ucap Lingga pelan.

"Owhh iya. Benar," jawab Hendiko lupa.

Hendiko berdiri dan berjalan menuju pintu ruangan kerjanya itu dan membuka anak kunci. Ada beberapa koleganya yang sudah janji bertemu dengan Hendiko. Mereka saling menyapa dan memeluk. maklum mau di perpanjang kontraknya harus bersikap baik. Ada sekitar lima orang laki -laki dan menghadap kepada Hendiko satu per satu sesuai kontrak kerjanya. Empat orang lainnya menunggu dan duduk bersama dengan Lingga yang sibuk dengan majalahnya.

Hendiko dan satu kliennya sedang bicara serius. Walaupun kedua mata Hendiko sesekali menatap ke arah Lingga yang diam dan fokus membaca. Sesekali, lelaki yang duduk di sampingnya mengajak Lingga bicara dan menatap tubuh Lingga yang hanya di balut pakaian seksi dan sedikit tipis. Lihat saja, dres pendek di atas lutut, kalau di buat duduk jelas akan naik ke atas. Belum lagi jika Lingga mengangkat satu kakinya saling menumpuk, tentu pahanya akan jelas terlihat menggoda iman lelaki lain. Model kerah dres yang berbentuk V dengan dada rendah yang memperlihatkan sedikit belahan dadanya. Saat kliennya muali mengajak bicara Lingga dan sesekali mencuri pandang ke arah dalam kerah tersebut, Hendiko mulai merasa risih dan cemburu. Biar bagaimana pun juga, Lingga adalah istrinya.

Untung saja, majalah yang ada di pangkuan Lingga menutup sebagian pahanya yang mulus. Hendiko mempercepat pertemuannya dan langsung menada tangani semua kontrak kerja itu agar semua orang itu cepat keluar dari ruangannya.

"Anda juga menunggu kontrak kerja?" tanay seorang lelaki pada Lingga.

Lingga terdiam, ia pikir pertanyaan itu bukan ditujukan padanya.

"Hei ... Nona, aku bicara padamu," ucap lelaki itu pelan.

Lingga mengangkat wajahnya dan menatap lelaki yang ada di sebelahnya.

"Oh maaf, ku pikir bukan bicara padaku. Aku hanya pengantar makanan saja," ucap Lingga santai.

Hendiko menatap Lingga dengan tatapan tidak suka. Kenapa harus menjawab seperti itu, tinggal bilang saja, kalau Lingga adalah istrinya, kenapa sulit sekali?

1
Cornelia Pujiastuti
kok critanya jd gk jelas gini ya
Cornelia Pujiastuti
iztri yg tak dihargai gituuu lan handoko oon
Indriani Kartini
wah2 kyanya ada geter2 nich hendiko
Qaisaa Nazarudin
Serasa berada di atas awan,Setelah itu di hempaskan,Itu saja hukuman bg cowok sombong kek Juna,Tapi pesan ku buat Mona,Jangan sampai SENJATA MAKAN TUANNYA..
Qaisaa Nazarudin
Goochaa..Mampos kalian,Tinggal nunggu KARMA UTK EMAKNYA ..👏👏👏👏👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Lho kok gitu,Harusnya Diko udah kehilangan Lingga,Jangan sampai Diko kehilangan anaknya,Kalo Lingga masih ada,pasti dia kecewa banget,Diko gak ngehargain anaknya hasil buah cinta mereka,Waahh tambah kecewa aku sama Oma terlebih pada Diko,Gila.. Bener2 gila mereka..😡😡😡🤦🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
lho lho Kok Ending nya gini sih thor,Wahh gak terima aku,Baru juga mau bahagia,Semoga aja ini cuman mimpi Diko doang yah..🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa gak di jual aja dan bli mobil biasa,Dari mobil bagus hitu di swap gitu aja,Rugi dong??
Qaisaa Nazarudin
Ini bukan salah kamu Lingga,Ini nih ulahnya si Jalang yg gak tau diri itu..
Qaisaa Nazarudin
Berarti Diko udah tau siapa Anggie dan gimana Anggie di belakangnya?? Masih mau berharap lag sama tu jalang Dik??
Qaisaa Nazarudin
Waahh Leo,Kalo bener dia emang cari mati,Tapi baiknya utk berjaga-jaga aja Diko,jangan terlalu percaya sama orang,Sesiapa pun bisa jadi musuh dlm selimut..
Qaisaa Nazarudin
Antusias nya Oma..😄😄😄
Qaisaa Nazarudin
Wah Diko junior bakalan Launching nih..🤲🤲👏👏👍👍
Qaisaa Nazarudin
Gila si Anggie,10 tahun dia selingkuhin Dan memperbodohin Diko,,Mana2 Model yg ku baca di novel2 pasti kelakuannya kek gini..Murahan banget..
Qaisaa Nazarudin
Bukan salah mu Lingga,Mana2 istri pasti akan melakukan dan berpikiran yg sama dgn mu sekarang ini..
Qaisaa Nazarudin
Benar apa yg Lingga bilang,Diko harus selesain masalalu nya kalo mau terus melangkah ke masa depan,Setiap mengigau dan bercinta masih menyeru nama Mantan,Siapa juga yg g marah dan kecewa,Jangan Egois Diko...
Qaisaa Nazarudin
Woooww..Woooww...👏👏👏 Pasti Diko gak tau nih, Udah ku duga dia yg selalu pengen nyelinap masuk ke kamar Diko malem2 pasti mau menjebak Diko,Untung aja Diko gak mau..
Qaisaa Nazarudin
👏👏👏👏👍👍👍👍😂😂
Qaisaa Nazarudin
Noh mulai nih dengan WATADOS=WAJAH TANPA DOSAnya dtg kesini,Mampos tuh ada Oma Anna,Berdepan kamu dgn Oma..😏😏
Qaisaa Nazarudin
Waaahh udah MP aja mereka..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!