Pelacur Yang Dirindukan ( Emperor Transmigration )

Eleena membuka matanya, saat menggerakkan tubuhnya seluruh tubuhnya kesakitan.

Pangeran brengsek! Dia bukan hanya menyalurkan hasratnya tapi ingin membunuhku!

"Arghhtt, sialan! Sakit!"

Eleena mengedarkan pandangannya dan tidak melihat keberadaan Pangeran gila itu di ruangan, ia turun dari atas ranjang mencari gaunnya tapi ia tak menemukannya.

"Dimana gaunku??"

Eleena mencari-cari di setiap sudut ruangan kamar tapi ia tidak menemukannya. "Apa Pangeran mengambilnya?"

Ceklek.

Pintu terbuka, Eleena merapatkan selimut yang mengelilingi tubuhnya.

Pangeran masuk lalu menutup pintu berjalan mendekati wanita yang berdiri seperti singa betina yang marah menatapnya tajam di dekat lemari pakaian. Ia mengakuinya, wanita itu berbeda dengan wanita lain yang selalu merayunya dan ingin berada di pelukannya.

"Kenapa dengan wajahmu? Kau seperti marah padaku?" Pangeran langsung menarik tubuh si wanita.

"Kau--"

"Tunggu! Aku lupa menanyakan namamu, siapa namamu?"

"Aku tidak mempunyai nama," Eleena menolak memberitahukan namanya.

"Tidak masalah, aku sudah mengetahuinya dari anak kecil tadi. Eleena... "

"Rodrigo! Dimana dia?" Eleena baru ingat.

"Mulai sekarang dia adalah tahananku," jawab Pangeran.

Eleena tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, "Tahananmu? Tapi aku sudah membayar uangmu dengan tubuhku untuk membeli Rodrigo!"

Pangeran menggeleng, "Itu benar, tapi kau bilang aku adalah orang kejam. Lihat! Aku akan menjadikan anak itu tawananku atau menyiksanya menjadikannya budakku. Dia anak berkulit hitam, menurutmu ada orang yang akan mengurusnya diluar sana? Aku akan memberimu dua pilihan."

"Dua pilihan?" tanya Eleena.

"Satu, jika kamu menolak keinginanku. Selain Rodrigo menjadi tawanan dan budak, aku akan menjadikannya orang kulit hitam yang paling terhina."

"Kau!" Eleena menggeram.

"Dua, Rodrigo bisa kamu urus sesukamu dan aku tidak akan menjadikannya tawanan atau pun budak. Tapi, kau harus melayaniku di tempat tidur kapanpun aku mau. Lagipula, Kau harus bangga... karena aku menjadikanmu simpananku bukan lagi pelacur, bukan? Dan satu lagi, jangan bersikap arogan padaku dan bersilat lidah. Aku tidak suka wanita yang selalu membalas ucapanku."

Eleena mencengkram selimut yang melilit tubuh polosnya dengan erat, tangannya mengepal erat ingin menghajar wajah arogan pria di depannya. Tapi, dia bukan wanita kuat dalam posisinya jika dibandingkan seorang Pangeran. Ia harus memikirkan sesuatu dengan hati-hati, dengan perencanaan dan kepala dingin.

"Aku setuju," Eleena mengangguk lemah, ia harus berpura-pura menurut mulai sekarang.

Pangeran tersenyum puas karena berhasil menjinakkan Eleena, dia menarik selimut yang menutupi tubuh wanita bertubuh kecil itu sampai terlepas.

Eleena harus pasrah, ia membiarkan sekali lagi tubuhnya dinikmati Pangeran si maniak sexs.

"Bangunlah! Ayo makan!" Pangeran keluar dari bathroom sudah selesai membersihkan tubuhnya , ia berjalan ke arah pakaiannya berada.

"Apa pengawalmu sudah memberikan Rodrigo makan?"

"Kau tetap menanyakan anak itu, ckckck. Aku bilang anak itu baik-baik saja," Pangeran tak habis pikir wanita itu terlalu memperhatikan orang lain apalagi hanya seorang budak, baginya budak tetaplah budak dan tidak penting.

Eleena dengan malas turun dari ranjang berjalan masuk ke bathroom dengan cepat membersihkan setiap jengkal tubuhnya yang dijamah lidah dan tangan Pangeran seolah lelaki itu telah menemukan benda kesayangan. "Sial! Aku merindukan segalanya di duniaku, meskipun aku tidak mempunyai siapapun disana tapi aku tidak perlu diperlakukan seperti ini dan menjalani hidupku dengan bebas. Clubbing, berselancar internet, makan sepuasnya dengan saldo tabunganku yang anti limit... juga pria-pria yang bisa memuaskan tubuhku. Ah... aku merindukan semuanya."

"Apa yang kamu gumamkan?" Pangeran berdiri dengan bersedekap menyolong masuk tanpa mengetuk pintu bathroom.

*Pangeran brengsek! Ngagetin aja! Aku kutuk kau jadi pangeran impote*n! Baru tau rasa!