NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Indaria_ria

Briyan seorang pemuda tampan berumur 27 tahun, dia hanya hidup bersama ibunya, dia belum pernah sama sekali bertemu dengan Ayah kandungnya, Ibunya Saraswati selalu menyembunyikan tentang siapa ayah kandung Briyan sebenarnya

Sampai suatu hari Briyan bertemu dengan Liliana dia adalah anak angkat dari seorang laki-laki kaya raya. Hubungan Briyan dan juga Liliana tidaklah mudah, kakak dari Liliana mencoba menghancurkan hubungan Liliana dengan kekasihnya, belum juga Adrian ayah angkat Liliana juga tidak menyetujui hubungan mereka.

Adrian belum mengetahui bahwa Briyan adalah anak kandungnya, dia menyuruh Liliana untuk mengakhiri hubungannya dengan Briyan karena menurutnya Briyan hanyalah pemuda miskin yang hanya menginginkan hartanya saja.

Hingga suatu hari, akhirnya Adrian mengetahui bahwa sebenarnya Briyan adalah anak kandungnya dengan Saraswati

Bagaimanakah kisah selanjutnya? Yuk kawal cerita ini sampai selesai😊

Jagan lupa tinggalkan jejak kalian ya readers........

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 # Pertemuan dengan Pak Adrian

"Sebenarnya apa yang terjadi denganku? kenapa selama aku menikah dengan mas Adrian aku belum pernah hamil sama sekali, apa mas Adrian memang mandul seperti yang mama katakan?" Casandra mulai terdiam dalam tangisnya.

Casandra ingin membuktikan pada Adrian kalau sebenarnya Adrian lah yang mandul, bukan dirinya dan kenapa sekarang suaminya mulai menyalahkannya karena dirinya tidak bisa mendapat keturunan.

"Baiklah mas, kita buktikan siapa diantara kita yang mandul, kalau aku jelas sebelum menikah denganmu aku sudah pernah hamil dan melahirkan, tapi aku tidak tau denganmu mas, bisa jadi kamu lah yang mandul?" ucap Casandra.

**

Pagi-pagi sekali Briyan dengan menggunakan sepeda motornya sudah berada di jalan raya, hari ini Briyan mendapat tugas penting yang harus dia kerjakan dari pak Gunawan.

Pagi yang macet membuat Briyan sedikit kesal, nyatanya mau pagi atau siang jalanan yang selalu ia lewati selalu saja macet.

Tepat jam setengah tujuh pagi Briyan sudah sampai di kantornya, dengan sedikit terburu-buru dirinya segera berlari memasuki lobi utama.

"Briyan? kenapa kamu terlihat buru-buru? bukankah ini masih terlalu pagi?" tanya teman sekantor Briyan yang heran melihat Briyan berlari menuju ke ruangannya.

"Hari ini aku ada kerjaan penting, jam tujuh aku harus bersiap menemani pak Gunawan untuk bertemu dengan rekan bisnisnya." jawab Briyan sambil sedikit berlari.

Baru saja Briyan masuk kedalam ruangannya salah satu dari temannya langsung memanggil Briyan agar segera turun kelantai bawah karena pak Gunawan sudah menunggunya di dalam mobil.

"Briyan, kamu sudah di tunggu pak Gunawan di mobilnya." Briyan yang baru saja akan duduk di kursi kerjanya langsung saja berdiri setelah mendengar teriakan dari temannya.

"Apa? pak Gunawan sudah datang?" Briyan segera buru-buru menyambar tas serta ponsel miliknya, dia tidak mau pak Gunawan terlalu lama menunggu dirinya.

"Pagi pak?" Sapa Briyan saat dirinya sudah sampai di dalam mobil pak Gunawan.

"Pagi Briyan, bagaimana apa berkas-berkas sudah kamu bawa semua?"

"Sudah pak, semua sudah siap." jawab Briyan.

"Baiklah, kita berangkat sekarang!"

Mobil pak Gunawan segara berajalan meninggalkan perusahaannya, pagi-pagi sekali pak Gunawan harus menghadiri undangan dari pemilik perusahaan terbesar di kota itu, ini adalah suatu kehormatan bagi pak Gunawan mendapatkan salah satu undangan dari orang penting.

"Maaf pak, sebenarnya kita akan mengadakan pertemuan di mana ya? bukankah kita kemarin ada janji bertemu di perusahaan Pacific?" tanya Briyan yang merasa heran karena mobil pak Gunawan malah melewati tempat yang seharusnya mereka tuju.

"Tidak, kemarin pak Yosep sudah membatalkannya, semenjak Lilian mengundurkan diri, entah mengapa setiap perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kita langsung membatalkannya. Saya sangat kehilangan sosok Lilian yang pintar seperti kamu." ucap pak Gunawan sambil melihat ke arah luar jendela kaca mobil.

Setelah mendengar pak Gunawan menyebut nama Lilian, hati Briyan langsung kembali teringat pada kekasihnya yang kemarin sudah memutuskan hubungan mereka, dia kembali teringat bagaimana hubungan mereka selama ini baik-baik saja, tapi kali ini Tuhan berkehendak lain.

"Briyan, kita sudah sampai." ucap pak Gunawan saat melihat Briyan masih terdiam di kursi mobil.

"Kita sudah sampai? maaf pak, saya kurang konsentrasi tadi." ucap Briyan yang merasa tidak enak dengan pak Gunawan.

"Apa kamu sedang ada masalah?" tanya Pak Gunawan sambil berjalan menuju ke lobi perusahaan milik pak Adrian.

"Tidak pak, tidak ada masalah, oya pak sebentar, bukankah ini perusahaan milik pak Adrian ayah Lilian?" tanya Briyan

"Kamu benar, apa kamu lupa waktu itu kamu pernah mengajukan proposal ke perusahaan ini? nah sekarang perusahaan pak Adrian mengundang kita untuk mengenalkan produk apa yang akan kita tawarkan."

Briyan semakin merasakan panas dingin, mendengar ucapan pak Gunawan, sudah dipastikan kalau kali ini Lilian juga berada di perusahaan itu, ditambah lagi apa yang akan dikatakan pak Adrian kalau dia sudah mengetahui hubungannya dengan Lilian.

"Selamat pagi pak Gunawan, anda sudah di tunggu pak Adrian di ruang rapat." ucap salah satu asisten pak Adrian yang sudah di tugaskan untuk menyambut para tamu.

"Baik." jawab pak Gunawan yang segera mengikuti langkah orang didepannya.

Sementara itu langkah kaki Briyan seakan berat sekali untuk berjalan mengikuti pak Gunawan, dia memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi pada dirinya.

Masuk kedalam ruang rapat dengan penuh orang-orang penting didalamnya membuat hati Briyan semakin menciut, mereka yang ada disana adalah orang-orang kaya.

Duduk bersebelahan dengan pak Gunawan membuat Briyan semakin gugup, jantungnya mulai berdegup kencang saat melihat pemilik perusahaan itu baru saja masuk kedalam ruangan itu.

Suasana ruangan yang dingin tiba-tiba saja terasa panas, nafas Briyan terasa semakin sempit setelah Briyan melihat siapa perempuan yang berjalan di belakang pak Adrian.

Lilian tidak menyadari kalau didalam ruangan itu ternyata ada Briyan yang sedang menatap kearahnya, dengan santai dan senyum khas dari Lilian dia mulai menyapa para tamu di dalam ruangan itu, sampailah Lilian menyadari bahwa diruangan itu ternyata ada Briyan yang ikut serta dalam rapat.

"Briyan? kamu?" batin Lilian, mereka saling menatap satu dengan yang lain, Briyan tau apa arti tatapan dari Lilian.

"Baiklah, kita mulai rapat pagi ini!" ucap pak Adrian memecah keheningan.

Dua hati disana sedang berperang melawan situasi yang membuat Briyan dan Lilian takut akan terjadi sesuatu kalau sampai pak Adrian mengetahui ternyata Briyan ada diruangan itu.

Setelah memberikan sambutan pada para tamu undangan, pak Adrian segera memimpin rapat dengan mempersilahkan para tamu untuk memulai presentasi produk yang akan mereka tawarkan.

Satu persatu setiap perwakilan dari masing-masing perusahaan sudah mulai presentasi oleh orang yang sudah ditunjuk oleh perusahaan.

Kini giliran perusahaan pak Gunawan yang harus presentasi, disana pak Gunawan langsung berbisik di telinga Briyan, dia menyuruh Briyan untuk segera melakukan yang terbaik untuk perusahaan, Briyan langsung terkejut, dia belum sama sekali mempersiapkan diri.

"Briyan berikan yang terbaik untuk perusahaan saya." ucap pak Gunawan.

"Baik pak, akan saya usahakan." mau tak mau Briyan dengan penuh rasa tanggung jawab dengan cepat langsung berdiri untuk melakukan presentasi.

Disana mata Lilian tak lepas dari wajah Briyan didepannya, sementara itu pak Adrian hanya mendengarkan saja tanpa mau melihat kearah Briyan.

Briyan dengan terampil menjelaskan tentang produk yang akan ditawarkan, dia sangat detail sekali menjelaskannya membuat pak Briyan mulai melirik kearah Briyan.

"Briyan, pintar juga dia, padahal aku ingin mempermalukannya di hadapan para tamu, tapi setelah dilihat-lihat kenapa dia mirip denganku?" mata pak Adrian langsung fokus kearah Briyan yang sedang berbicara.

"Dia sepertiku waktu jaman aku masih muda dulu, postur tubuhnya, suaranya sepertiku, siapa dia sebenarnya?" pak Adrian mulai penasaran.

Bersambung....

1
Arjuna Wera
lanjutkan thor semangat sllu + 3 kali lagi update nya thor
Indaria_ria: Kita coba usahakan kak Arjuna Wera😁
total 1 replies
Naga maha tahu
Lanjutt teroosss
Indaria_ria: Terimakasih...semoga suka dengan ceritanya kak @Naga maha tahu
total 1 replies
Arjuna Wera
lanjutkan thor semangat
Arjuna Wera
lanjutkan thor semangat sllu
Indaria_ria: Terimakasih semangatnya kak Arjuna Wera...
total 1 replies
Naruto S
Lanjut Thor...
Naruto S
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!