NovelToon NovelToon
Aku Di Sini Istriku

Aku Di Sini Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / CEO / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nadya

Demi menjalankan wasiat dari almarhum Om nya Kean rela menikahi Tasila yang merupakan istri dari sang om yang ditinggal meninggal. Kean rela menikahinya secara diam-diam demi bisa merawat dan menjaganya karena sejak ditinggal meninggal oleh sang Om Tasila menderita obsessive compulsive disorder.
Dengan sabar dan ikhlas Kean berusaha mempertahankan pernikahannya walaupun beberapa kali ia merasakan sakitnya tak dianggap. Namun, Kean tak menyerah! Demi mendapatkan hati istrinya Kean rela melakukan apapun bahkan hal-hal konyol yang sebenarnya bukanlah ciri khasnya sebagai seorang CEO muda yang cool.
____
Mampukah Kean mendapatkan hati Tasila seiring berjalannya waktu? Dan mampukah ia membuat sang istri benar-benar sembuh dari penyakitnya?
•••••••
(SEQUEL The Waits Gets Duda Elegan-Bisa dibaca terpisah)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sentuhan Pertama

"Shodaqollahuladzim." Kean menutup Al-Qur'an nya setelah Ia selesai mengaji.

Tidak banyak yang Ia baca hanya surat An-Nas sampai al-fill saja karena Ia baru bisa menghafal dan lancar membaca sampai situ saja. Namun, Kean masih tetap berusaha untuk belajar lebih lagi.

Ia tidak akan pernah malu jika pun bacaan tajwidnya masih banyak yang salah-salah, dengan belajar sedikit-sedikit Kean yakin Ia akan mampu memperbaiki kesalahannya itu. Bahkan sebelumnya Ia tidak ragu untuk memulai ngajinya dari buku iqra dengan bimbingan dari Ustadz Abyan.

Kean melepas pecinya seraya melipat sajadahnya. Ia melihat jam weker di atas meja yang nampak menunjukkan pukul 05:50. Sejujurnya dari kemarin Kean merasa bosan berada di paviliun seharian tanpa aktivitas yang jelas.

Kean melihat ke luar jendela sambil menghirup udara segar.

"Joging enak kali ya."

Kean pun langsung berganti pakaian mengenakan baju kaos putih dan celana training panjang. Kean pun keluar dari paviliun dan berjalan menuju gerbang depan.

Sebelum keluar Kean pun menyapa satpam yang berjaga. Kean pun memulai lari paginya mengelilingi jalanan komplek yang pagi ini tidak terlalu sepi-sepi sekali. Ada beberapa ibu-ibu yang sedang mengantri membeli sarapan di warung, ataupun beberapa pemuda dan gadis yang juga sedang joging berlawanan arah dengannya.

"Siapa tuh ganteng banget baru liat gue ada cowok seganteng itu di komplek kita."

"Iya bagus banget buset warna matanya."

"Pagi-pagi udah cuci mata aja nih gue."

"Kasep ey bening."

Beberapa gadis remaja yang sedang berjalan nampak saling rumpi membicarakan Kean yang padahal tanpa mereka tau umur mereka dan Kean terpaut cukup jauh.

Kean pun melanjutkan lari paginya mengelilingi jalanan komplek yang cukup luas dan rutenya cukup bagus untuk digunakan joging. Setelah hampir 1 jam Ia berlari, Kean pun memutuskan untuk beristirahat di salah satu bangku di tepi jalan.

"Hufh... Ck, lupa bawa minum lagi." Kean beranjak dari duduknya karena merasa haus.

Ia pun berjalan menuju sebuah supermarket yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempatnya duduk. Ia pun masuk ke dalam supermarket tersebut untuk membeli minum.

"Ini aja Kak?" Tanya penjaga kasir.

"Iya Mbak."

"Totalnya jadi 10 ribu aja."

Kean pun mengeluarkan selembaran uang 10 ribuannya.

"Makasih."

"Maaf Kak kartu yang ini juga gak bisa diakses."

Saat Kean hendak keluar Ia tidak sengaja mendengar percakapan dari penjaga kasir sebelah dan konsumennya, yang sepertinya sedang mengalami masalah.

"Ha? Kok bisa ya Mbak? Duh gimana ya mbak saya gak bawa uang cash."

Kean mengernyitkan dahinya mendengar percakapan di kasir sebelah. Ia pun menoleh karena penasaran.

"Loh, Tasila?" Gumamnya terkejut mendapati perempuan itu keluar sendirian tanpa Bi Siti.

Kean pun memutuskan untuk mendekat ke kasir sebelah.

"Ada apa ya Mbak?"

"Kakak ini mau bayar belanjaannya tapi kartu atm-nya gak bisa di akses tiga-tiganya."

Kean mengangguk-angguk seraya mengeluarkan dompetnya.

"Berapa semuanya Mbak?"

"265 ribu."

Tanpa lama Kean pun langsung membayarkan uang yang mbak kasir itu sebutkan secara cash.

"Makasih Kak." Kean hanya mengangguk.

"Ayo pulang saya bantu bawa belanjaan kamu." Kean mengambil alih 2 plastik belanjaan milik Tasila. 1 plastik yang tak terlalu berat Tasila bawa sendiri.

"Saya minta maaf ya Ke, saya janji bakalan gantiin uang kamu." Tasila berjalan mengikuti Kean keluar supermarket.

Kean tersenyum seraya melirik sekilas ke arah Tasila.

"Gak usah gak papa saya ikhlas kok. Oh iya, kamu ngapain sendirian ke supermarket? Biasanya Bi Siti, kan yang belanja."

"Saya sengaja ke supermarket sendiri soalnya saya pengen beli beberapa sayur segar buat bikin makanan kesukaannya Mas Gezze."

Kean terdiam dengan raut anehnya. Sepertinya OCD nya Tasila saat ini sedang kambuh walaupun interaksinya masih nyambung.

"Om Gezze yang minta?"

"Gak si cuma saya pengen bikin dia bahagia aja."

Entah kenapa seperti ada yang sesak di dalam sana. Tak bisa dipungkiri bahwa cinta Tasila untuk Gezze memang begitu besar dan rasanya hampir mustahil Tasila bisa berpaling jika dilihat dari kacamata logika manusia namun, entah dengan takdir Allah.

"Sekarang Om Gezze dimana?"

Tasila menghentikan langkahnya ketika mendengar pertanyaan Kean. Matanya tiba-tiba menatap kosong ke depan dengan air mata yang mulai mengalir membasahi pipinya.

"La?" Kean mulai panik karena perempuan itu tidak bergerak sama sekali.

"Mas Gezze... Saya ingat Mas Gezze...." Tasila menunduk dan berjongkok sambil menangis.

"La... Bangun ayo pulang jangan nangis di sini." Kean berusaha memberikan pengertian kepada Tasila karena beberapa ibu-ibu yang lewat sepertinya mengira Ia sedang bertengkar dengan Tasila hingga membuat perempuan itu menangis.

Tasila menggeleng dan malah terisak semakin menjadi. Sontak melihat hal itu membuat Kean semakin panik dan kebingungan.

"Mas, ditenangin dong istrinya gak kasihanan banget. Masa ngebiarin istrinya nangis kaya gitu."

"Iya. Berantem sewajarnya aja dong Mas."

"Kalo mau berantem di rumah aja jangan di pinggir jalan begitu."

Kean meringis kikuk ketika ibu-ibu yang berpapasan dengannya mulai mengomel.

"La... Bangun yuk malu jangan nangis di sini. Gak baik kamu berlarut-larut dalam kesedihan" Kean masih berusaha memberinya nasehat dengan lisan.

"Di bantu bangun dong Mas istrinya, di peluk pundaknya gitu biar tenang." Celetuk salah satu ibu-ibu.

"Iya Bu. Maaf ibu boleh lanjut jalan ini urusan saya sama istri saya maka sebaiknya ibu tidak usah ikut campur karena istri saya sepertinya merasa tidak nyaman." Kean berusaha memberikan pengertian yang menohok kepada ibu-ibu itu.

"Awas ya Mas kalo ketahuan KDRT, saya gak akan segan-segan melaporkan Mas nya ke polisi." Omel ibu-ibu tersebut sebelum akhirnya mereka pergi.

"Hufh... Gimana nih?"

"La... Maaf ya." Kean mengigit bibir bawahnya sebelum akhirnya Ia menyentuh pundak Tasila dan membantu membangunkannya.

"Udah jangan nangis lagi." Walaupun gemetar tangan Kean terarah untuk menghapus air mata yang membasahi pipi mulus istrinya.

Tasila menoleh ke arah Kean dengan senyuman yang entah apa artinya.

"Kamu tadi bilang kamu suami aku? Kamu Mas Gezze?" Tasila nampak berbinar menatap wajah Kean.

Kean hanya mampu mengangguk dengan ekspresi lirihnya.

Grep...

Kean mematung terkejut saat tiba-tiba Tasila memeluknya erat.

"Aku kangen banget sama kamu Mas." Kean memejamkan matanya berusaha menahan rasa sakit di hatinya.

Harusnya Ia senang Tasila memeluknya namun, kali ini rasanya sakit karena perempuan itu menganggapnya sebagai orang lain.

"Ayo kita pulang. Kamu mau masak, kan?"

Tasila mengurai pelukannya dan menatap wajah Kean dengan senyuman cerahnya. Detik berikutnya Tasila pun mengangguk dengan antusias.

Kean hanya mampu tersenyum walaupun rasanya hambar. Tasila menggandeng tangan Kean erat dan keduanya pun mulai berjalan beriringan.

Kean melirik ke arah tangan kanannya yang kini sedang digenggam erat oleh istri rahasianya itu. Kean tersenyum tipis sangat tipis hingga hampir tak terlihat.

Walaupun Tasila menganggapnya seperti orang lain namun, tak dapat dipungkiri jika Kean sedikit merasakan kebahagiaan dari sentuhan itu.

"Awwhh..." Saat keduanya sudah berjalan beberapa meter tiba-tiba saja Tasila mengeluh sambil memegangi kepalanya.

"La? Kenapa La?" Kean menyentuh pundak Tasila dan menatapnya khawatir.

Tasila mengerjapkan matanya sambil menatap wajah suaminya yang samar-samar itu namun, entah kenapa tiba-tiba saja perlahan wajah itu mulai berubah menjadi sosok Kean.

"Kean? Dimana Mas Gezze?" Setelah melontarkan pertanyaan itu tiba-tiba saja Tasila kehilangan kesadarannya.

"Astagfirullah hala'dzim. La bangun La." Kean dengan sigap langsung menahan tubuh Tasila.

Kean yang merasa kalang kabut pun tanpa lama langsung mengalungkan tangan kanan Tasila ke lehernya sebelum akhirnya Ia mengangkat tubuh mungil itu ala bridal style.

Sesampainya di rumah, Bi Siti nampak panik saat melihat Kean pulang bersama Tasila dalam keadaan pingsan.

Kean pun langsung membaringkan tubuh Tasila ke atas kasur dengan hati-hati.

"Bibi ambil teh dulu ya Den." Kean hanya mengangguk.

Kean menghela nafas gusar. Ia tidak peduli dengan sakit hatinya saat ini. Yang terpenting sekarang, Tasila bisa sembuh saja dulu. Masalah dicintai itu urusan belakangan jikalau Allah meridhoi.

"Maafin saya ya La karena saya belum bisa jagain kamu." Kean memberanikan dirinya untuk membelai wajah cantik alami istrinya yang nampak sedikit pucat.

"Kamu yang kuat, saya janji akan selalu berusaha membantu kamu sampai sembuh." Kean mengatupkan bibirnya dengan perasaan khawatir.

1
Marya Dina
ayo tas kean.. ikur kenangan tipis2 dulu nnumbuhin rasa2 dulu
seneng klo udh liat begini
semangat othorr💪💪💪🤭
Marya Dina
gak pp sila goda aja kean terus
semoga kebahgiaan menghampiri kalian .
Marya Dina
cie ciee tasila seneng kan.
mooga bisa nerima kean.. sila..
Marya Dina
yes . akhirnya biar tasila tau...
mau liat bucin nya mereka lgi.
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Marya Dina
sy udh baca sampe 7bab. tapi kyak nya d baru y thor kemren d hapus
larasatiayu: bc pnyaku jg dong
Marya Dina: eh iya yak q baca sampe rasa syukur..🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!