Kiara Azalia Alexander.
Kiara sifatnya cuek, dingin, dan tak tersentuh.
tetapi jika di depan keluarga nya Kiara akan berubah menjadi bar-bar, dan manja.
Kiara tidak pernah pacaran atau dekat dengan pria manapun, " padahal ia sangat cantik". tetapi tidak ada yang berani mendekatinya.
hingga suatu hari Kiara dan teman temannya pindah sekolah di high school BINA BANGSA, dan itu awal mula kehidupan Kiara tidak setenang dulu.
Kiara yang tidak pernah dekat atau berhubungan dengan lelaki harus pusing dengan ucapan ucapan yang tidak bermanfaat dari Gavin,
Ya! Evandra Gavin Dirgantara,
Gavin adalah most wosted di high school BINA BANGSA.
"Bagaimana Kiara menghadapi sikap Gavin?"
apakah kiara berhasil menjauhkan dirinya dari Gavin? atau malah sebaliknya?"
Yuk simak terus kelanjutan nya!!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga lestary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di teror
*****
Danzel membawa Biel ke taman dan mengobati lukanya. Danzel mengobati Biel dengan telaten. "Lo kalo bokap Lo kayak gitu kenapa ga Lo bales?" Danzel memulai obrolan mereka. Biel melihat ke arah Danzel sambil mengatakan, "Gue ga bisa nyakitin papah gue sendiri" jawabnya menunduk.
********
"Kiara...... Bangun!! udah jam 7" Teriak sang mommy. "Mom apasih teriak teriak segala" jawab Kiara dengan mata terpejam. "Kamu buka mata mu Kiara!!! Udah jam berapa itu..." Emosi Clarissa.Kiara pun membuka matanya malas dan melihat jam di sampingnya.
"Arghhhhhh.... MOMMY KENAPA GAK BANGUNIN AKU SIH!!!!" Teriak Kiara bangun dari tempat tidur nya dan menuju ke kamar mandi. Mommy Clarissa menutup telinga sambil menggelengkan kepalanya.
"Mom.... Aku berangkat dulu ya" ucap Kiara buru buru sambil menyalami sang mommy. "Hati hati sayang.... Jangan ngebut ngebut" nasihat Clarissa. Kiara menaiki motor nya dan melaju Kencang.
***********
"Kiara kemana sih ini, udah jam berapa coba masak belom Dateng.." Khawatir Dwi. "Positif thinking aja mungkin Masi tidur" jawab lexa santai. Tiba tiba Biel menghampiri mereka, "kalian kok Masi di sini? Kenapa ga masuk ke kelas aja?" Tanya biel penasaran. "Kita ber tiga lagi nungguin Kiara, udah mau masuk tapi gak dateng dateng" jawab lexa.
Dwi menatap Biel dari atas sampai bawah dengan serius, "feeling gue ni anak dapet kekerasan lagi, tapi ini lebih serius, liat aja mukanya yang bonyok dia tutupin pake bedak, tangannya, kakinya, jidatnya, Biel Biel niat mau nutupin bekas lukanya tapi ga pinter" batin Dwi sinis.
biel yang di tatap seperti itu oleh dwi langsung gugup. "E-eh kita masuk ke kelas ayo, keburu buk Indri masuk" ucap biel sambil menormalkan kegugupannya.
"Dihh ni anak kayaknya mau menghindar dari gue, udah lah gue turutin aja, nanti gue bilang ke yang lain gimana solusinya" batin Dwi. "Yaudah ayo ke kelas" ajak Dwi. Mereka semua berjalan menuju kelas.
**********
"Pak.. Buka dong gerbang nya" ucap Kiara memohon. "Gak bisa neng.. ini udah terlambat banget" Jawab satpam di situ. "Saya kasih uang deh pakkk.. mau berapa nih?" Tawar kiara frustasi. "Gak usah atuh neng.. udah masuk aja ke dalem bapak ikhlas" jawab sang satpam tersenyum.
"Makasih bangett pak..." ucap Kiara bersyukur. Kiara menyalami sang satpam dan masuk kedalam.
*********
"Kiara mau kemana Lo?" Ucap ketos tiba tiba menghampirinya. "Kelas lah" jawab Kiara dingin. "Keliling lapangan lima kali putaran, baru masuk kelas!!" Tegas Aldo (ketua osis di high school BINA BANGSA)
Kiara yang males ribut langsung meninggalkan si ketos dan berjalan ke lapangan melakukan hukumannya. "Dasar ketos Gilak.. Gue kan males lari lapangan Kesal" Kiara sambil keliling lapangan .
********
Gavin yang melihat Kiara keliling lapangan pun menghampirinya sambil membawa minuman. "Minum dulu" Ucap gavin sambil melempar minumannya ke Kiara.
"Thanks" jawab Kiara dingin sambil minum. Gavin melihat Kiara keringetan mengambil sapu tangan di kantongnya dan mengelap keringat nya. Kiara yang di perlukan seperti itu tiba tiba jantungnya berdebar kencang.
"Duh.. Ngapain sih Gavin inii bikin jantung gue disko aja, ayolah Kiara hati Lo gak boleh murahan" batinnya. Gavin yang menyadari pipi Kiara merah hanya tersenyum tipis.
"Lucu" Batinnya.
Kiara menepis tangan Gavin dan mengambil sapu tangan dari tangannya terus mengelap keringatnya sendiri. "Bilang aja Lo salting kan sama gue?" Tanya Gavin narsis. "Dih PD gila Lo" balas Kiara memutar matanya jengah.
"Yakin nih gak salting sama gue?" Ucap Gavin mendekati Kiara. "E-enggak lah" Jawab Kiara gugup. "Udah sana Loh" Kiara mendorong Gavin, dan menyusul teman temannya.
*******
"Kia... Lo dari mana aja sih!!!" Teriak heboh Dwi. "Terlambat, terus di hukum sama ketos" jawabnya singkat. "Lo sih Bangkong Mulu" Omel Dwi.
"Udah lah ayo ke kantin, laper banget gue" ucap lexa menimpali percakapan mereka. "Hem/ayo" jawab mereka semua.
********
"Sayangggg...." Teriak Dwi. "Bisa ga sih Lo ga usah teriak teriak gitu" kesal lexa. "kia gue ke toilet bentar" Ucap biel tiba tiba. Biel meninggal mereka dan menuju ke toilet. Dwi baru inget dan segera mengatakan ke mereka. "Menurut kalian mukanya Biel kayak babak belur ga si?" Tanya Rangga ke mereka.
"Nah ituu.... Baru aja gue mau bilang" Jawab dwi tiba tiba membuat mereka semua kaget. "Loh kalo ngomong pelan dikit kenapa anjir.. Jantungan gue lama lama!!" Ucap lexa sambil menoyor kepala Dwi.
"Sayang....kepala aku sakit di pukul lexa" adunya ke vino. Vino yang mendengar rengekan sang pacar, langsung mengusap kepalanya. "Lebay Lo! Kayak jamet" kesal lexa menatap dwi sok dramatis.
"Udah Beby... Jangan marah marah" ucap Aksa, mengusap tangan lexa. "Eh sekarang kita ke toilet ayo" Ajak Dwi kepada mereka semua.
Dwi meninggalkan mereka semua dan berlari kencang ke toilet. "Tuh anak kenapa sih?" Kesal lexa lagi. "Ayo kita susul siapa tau penting" sambung Aya. Mereka semua menyusul Dwi.
*********
Biel menatap wajahnya di cermin, "Mah... Biel ingin ikut mamah... Mamah gak adil ninggalin Biel sendiri...papah udah ga sayang Biel lagi mah... semuanya itu palsu mah!!!" Tangis Biel pecah di toilet. "Hiks.. Hiks.. Hiks.. Hiks.."
"Tuhan kenapa jahat banget sama biel sih mah... Kenapa Biel harus ngerasain ini semua... Biel capek mah Biel ingin ikut mamah" Ucapnya frustasi.
Biel mengambil pisau cutter di sakunya, dan ingin memotong nadinya. Saat Biel ingin memotong nadinya tiba tiba cutter tersebut terpental jauh, Duak....
"Loh apa apaan sih yel!! Kalo ada masalah cerita sama kita! Bukannya mengakhiri hidup Lo sendiri! Lo anggap kita apa.. Hiks.. Hiks.. Hiks.." Ucap lexa khawatir membawa Biel ke pelukannya.
"Gue capek lex Gue ingin ikut mamah.. Gue ga sanggup sama apa yang terjadi, gue terlalu lemah buat menghadapi semuanya" tangisnya. Kiara yang melihat sahabat nya menangis seperti itu memilih pergi.
*********
"Gue harus ngelakuin sesuatu buat biel, gue ga tega liat Biel jadi korban bokapnya, tapi gue harus apa" ucapnya frustasi sambil menitihkan air matanya.
"Gue ga berguna bagi sahabat gue.." Gavin menghampiri Kiara dan membawanya ke pelukannya. "Ini semua bukan salah loh, jadi ga usah nyalahin diri Lo sendiri" ucapnya menenangkan Kiara.
"Gue harus apa vin.. ngelihat sahabat gue hancur seperti itu, gue ga tega liatnya Hiks.. Hiks.. Hiks..." Ucap Kiara menangis. "Nangis lah sampai kamu ngerasa lega, setelah itu kita susul mereka."
*******
Tiba tiba hp Biel berbunyi ada pesan masuk.
+62*********** :"Nyokap Lo meninggal gara Lo! andai Lo ga lahir pasti nyokap Lo bakal Masi hidup, DASAR PEMBUNUH!!!" Isi pesan tersebut.
Biel yang membaca pesan tersebut langsung berteriak histeris. "GAKKK!!!!!! GUE GAK PEMBUNUH!! GUE GAK PEMBUNUH LEX!!!" Teriak histeris Biel sambil melempar hp nya.
Lexa yang melihat biel histeris gara gara melihat handphonenya, menyuruh Aksa buat mengambil dan membaca apa isi pesan tersebut. Aksa menuruti perkataan lexa, ia membaca isi pesan tersebut dengan lantang.
Mereka yang mendengar perkataan Aksa langsung mengepalkan tangannya, "Siapa yang udah coba coba teror Biel" Pikir mereka semua.
