Menantu Miskin Itu Ternyata Sultan

Gilang pernah berpikir jika semua perempuan itu gila harta dan gila kekayaan. tapi setelah mengenal Sania sampai saat ini Gilang menyimpulkan tidak semua perempuan di dunia ini seperti itu. Sania adalah seseorang wanita yang sangat kuat dan sangat baik. Gilang merasa bersyukur karena telah diberikan petunjuk oleh Tuhan untuk menikahi Sania waktu itu. setelah beberapa minggu tinggal bersama Sania.Gilang sekarang malah merasa kasihan kepada perempuan itu.gilang ingin membahagiakan sania dan Gilang juga ingin membawa sania pergi dari rumah itu.tapi Gilang tidak mau kegabah akan hal itu..

Sania yang waktu itu sedang bertengkar dengan ibunya. Hanya gara-gara sania meninggalkan dapur karena kepalanya sedikit pusing. Dan butuh istirahat sejenak.

Setelah perdebatan yang lumayan panjang. sania pun berbaring di tempat tidur dan merasakan kepalanya terus berkedut meskipun masih bisa di tahan. Dia pun tiba tiba mengingat perkataan suaminya tadi. Seperti biasa jika gilang memberi uang kepadanya pasti akan ada pesan masuk. Dan setelah sania ngecek hp nya ada pesan dari gilang.pesan itu bertulis ** Sania semua uang itu untuk kamu. nggak usah kamu berfikir tentang menabung atau berhemat karena itu sudah tugasku. Pakailah uang itu untuk kebutuhanmu. jangan fikirkan uang patungan pernikahan hani karena tadi sudah aku kasihkan ke ayah. kamu bisa beli apapun yang kamu mau**itulah isi pesan singkat dari Gilang. Sania yang membaca pesan itu langsung tersenyum karena merasa di ratukan dan dengan cepat tangan sania meraih lalu membuka bantal yang ada di sebelahnya.

Seketika mata Sania terbelalak karena melihat uang yang ada dibawah bantal. setelah dihitung ternyata jumlah uang itu sebanyak 5jt. sania pun berpikir untuk memberikan uang kepada sang ibu 1jt, sebagai uang patungan kehidupan sehari-hari kepada.

Sania pun membalas pesan Gilang dan berkata **ini uangnya kok banyak sekali** Sambil menunggu balasan pesan dari gilang. akhirnya Sania memutuskan untuk turun ke dapur dan memberikan uang itu kepada ibunya.

"Ibu ini uang pantungan sehari-hari."ucap Sania sambil menaruh uang itu di atas meja..

"ya gini dong Sania jadi anak itu biar ada gunanya, kalo gini setiap hari kan Ibu enak gak pusing mikir belanjaan." keluh bu retno sambil menghitung uang

"tumben Sania kamu punya uang...?" ucap Rena sambil memainkan ponsel

"Ya mungkin suaminya baru gajian Ren." sahut bu retno

Sania pun tidak menggubris perkataan saudara dan ibunya itu. dia pun kembali ke kamar guna melihat Pesannya yang ternyata belum dijawab oleh Gilang.

"*Aku telepon aja deh Mas Gilang sekalian pengen liat dia Kerjanya gimana*"sania pun mulai vidio call Gilang

"Halo Sania tumben kamu telepon. Kangen ya." ucap gilang yang menjawab telfon

"Lho Mas Gilang lagi di mana Kok bajunya seperti itu pakek dasi juga..?"Heran sania

"Sania kamu jangan matiin teleponnya ya..! Bentar saja kok." ucap gilang sambil menaruh hp nya di meja..

"sekian rapat hari ini kita lanjut besok lagi..!" Ucap gilang pada anggota rapat..

"kalau gitu kita permisi dan terima kasih Waktunya Tuan."Ucap salah satu anggota rapat dengan membungkukkan badan

gilang pun kembali kepada video call Sania

"Mas kamu ini lagi di mana...? bajumu kok bagus gitu dan kamu juga pakai dasi,terus Kenapa orang-orang tadi memanggilmu Tuan." Cerewet sania disertai dengan rasa penasaran.

"oh ini ini baju Bos tadi dipinjami. karena bos memintaku untuk menemui tamu-tamu nya. jadi Aku gantiin dia." Bohong gilang.

"Oooooh seperti itu ." ucap sania sambil mengangguk ngangguk kan kepala

"kalau kamu pakai baju itu kamu kelihatan lebih berwibawa dan lebih ganteng deh mas. Kayak pegawai kantor di sinetron-sinetron." goda sania sambil menatap kagum pada layar ponselnya

"kamu yaaa, bisa aja boong nya.kangen kan sama mas..? baru aja ditinggal sudah kangen.."Goda gilang balik

"Siapa juga yang kangen sama Mas Gilang, orang aku tadi kirim pesan ke mas gilang tapi mas gilang nggak jawab. yaudah aku telfon ajaa sekalian liat kamu kerja.sebenarnya aku telepon mau tanya uangnya tadi aku kasihkan Ibu satu juta nggak apa-apa kan mas...?" Ucap sania

"Iya nggak apa-apa terserah kamu uangnya dibuat apa."jawab gilang sambil tersenyum

"makasih mas." ucap tulus sania

"iya sama-sama sayang, ohh ya kamu bisa pakai uang itu untuk belanja baju yang bagus buat resepsi hani nanti."Saran gilang

"nggak usah beli baju Mas, soalnya setahu aku mau ada baju sarimbit keluarga gitu buat nikahannya hani. tapi nggak tau juga soal nya aku sendiri juga belum ukur." jelas sania

"Oooh ya udah kalau gitu mas lanjut kerja dulu yaaa.?" Ucap gilang

"Iya masss dadahh" putus sania yang akhirnya panggilan pun sudah mati

Miko yang melihat tingkah atasannya. Sampai terkejut dan terheran heran karena tidak biasanya atasannya itu memutus sepihak acara rapat.Apalagi ini Hanya karena telepon.

🔥Mas gilang mulai bucin nih yaaaaa🤣