NovelToon NovelToon
Grace Dan Kitab Penakluk Arwah

Grace Dan Kitab Penakluk Arwah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Fantasi
Popularitas:252
Nilai: 5
Nama Author: icebreak20

Grace, gadis SMA yang bercita-cita menjadi musisi terkenal bersama bandnya, secara tidak sengaja terikat dalam takdirnya sebagai penjaga kitab penakluk arwah.

Maka dimulailah petualangan Grace yang ingin menjadi musisi ditengah permasalahan demi permasalahan yang harus dia hadapi sebagai penjaga kitab.

Mampukah Grace menggapai impiannya sebagai musisi terkenal sekaligus penjaga kitab penakluk arwah, Atau malah gagal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon icebreak20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8 : Ancaman festival

Terlihat kini Grace, Sonya, Della dan Linda duduk di ruang tunggu kantor Polisi, melintas di hadapan keempat gadis itu Indra yang diborgol dan digiring Polisi menuju ruang tahanan, melihat itu Grace dan Sonya hanya bisa menatap Pemuda itu dengan iba, mereka tahu bahwa Indra tidak bersalah, semua penculikan itu dilakukan oleh Anomali yang merasuki Indra, dan Indra hanyalah korban, tetapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa.

Tidak lama masuklah seorang wanita berkacamata, memakai Kemeja putih dengan luaran blazer hitam, dan Celana bahan Khaki masuk kedalam ruangan itu dengan muka sedikit panik

"Selamat Malam, saya Sekar, Guru dari SMA 2 Abhipraya sekaligus wali kelas dari murid yang dibawa kesini" Ucap Sekar sambil menjabat tangan Polisi di depannya

"Baiklah ibu sekar silahkan ikut saya, kami akan jelaskan di dalam ruangan" ucap seorang pria berpakaian polisi lengkap. bersama Petugas itu dan juga sekar masuk kedalam sebuah ruangan

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Sekar sambil melepas Kacamatanya, sementara polisi yang mengantarnya berjalan keluar dari ruangan itu

"wah... wah... aku tidak menyangka rupanya Sekar yang datang kemari, bukankah ini sebuah takdir yang mempertemukan kita?" Ucap seorang pria muda berambut klimis dan berpakaian kemeja rapi, yang bangkit dari kursi kerjanya, diatas mejanya terdapat sebuah papan nama Bertuliskan Dwiki Farhan Gazi S,Psi

"Berhenti bercanda!" balas Sekar dengan tegas

"Sekar, Dingin seperti biasanya, hari ini saya mendapat laporan tentang penculikan yang dilakukan Murid anda" Ucap dwiki sambil berjalan menuju meja di pojok ruangannya dan mulai menuangkan kopi ke gelas dari teko yang ada disana

"Penculikan?" gumam Sekar sambil menopang dagu

tanpa berbicara Dwiki berjalan keluar dari ruangan, seakan mengerti Sekar mengikuti Pria itu, kembali melewati ruang tunggu, Grace yang melihat Wali kelasnya berjalan tiba-tiba berdiri

"Bu, Aku tidak bisa menjelaskannya tapi Indra ga salah, dia melakukannya dengan tidak sadar, Indra..." Ucap Grace pada Sekar yang terhenti ketika Sonya memegang lengannya, dan saat gadis itu menoleh terlihat Sonya hanya menggelengkan kepalanya

"tidak apa-apa Ibu akan coba berbicara pada Indra, kalian lebih baik segera pulang, disini biar ibu yang urus" Ucap sekar berusaha menenangkan murid-muridnya

"Ah iya, kalian berempat sudah boleh pulang, Terimakasih untuk laporannya, petugas didepan akan mengantarkan kalian" tambah Dwiki, kemudian dengan muka sedikit tertunduk keempat Siswi itu pun berjalan meninggalkan kantor kepolisian tersebut

Kemudian Sekar berjalan mengikuti Dwiki kedalam sebuah ruangan dengan pembatas kaca dan beberapa pengeras suara diujung-ujung atas tembok, terlihat dibalik Pembatas kaca tersebut ada Indra yang sedang diinterogasi oleh dua orang berseragam Polisi

"Sumpah, bukan Saya yang melakukannya!! mungkin Bapak tidak akan percaya tapi saya saya sedang dirasuki Hantu!!!" terlihat Indra berbicara dengan panik, sedangkan kedua polisi yang menginterogasi Indra tampak kebingungan dan setelah berdiskusi tampak kedua pria itu keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju Dwiki dan Sekar, sambil memberikan beberapa lembar kertas laporan

"Indra Lukman, 16 tahun, murid SMA 2 Abhipraya, kejahatannya Menculik dan menyekap empat orang Siswi SMA, kebetulan sekali anak ini ada di kelasmu." Ucap Dwiki sambil membalik kertas laporan di tangannya

"Indra...., dia tidak pernah punya track record buruk, bahkan termasuk anak yang rajin, apa yang membuat dia melakukan hal seperti ini?" ucap Sekar yang masih terlihat kebingungan.

"Kenakalan Remaja, Mungkin dia tidak populer dikalangan gadis?" celetuk pria itu sambil menyeruput kopi panas di gelas kertas yang sedari tadi ia bawa.

"Tidak justru kebalikannya, anak itu cukup populer, Nilainya bagus, dia juga anggota ekskul Voli, justru aku tidak bisa menemukan alasan yang tepat kenapa dia melakukan semua ini" jawab Sekar sambil masih bertopang dagu menatap Indra yang hanya bisa tertunduk sambil memegang kepalanya di dalam ruang Interogasi.

"Lalu? apa kamu percaya kalau dia memang dirasuki Hantu??" balas Dwiki seakan tidak percaya apa yang diutarakan Sekar

"Aku tidak tahu, tapi aku punya firasat buruk tentang ini," terlihat Sekar masih menatap tajam kearah Indra

******

Keesokan harinya di Sekolah saat jam Istirahat, terlihat Grace kini sedang duduk di Perpustakaan Sekolah.

"kenapa kamu terlihat murung?" ucap Tiana pada Grace yang kini terlihat sedang mebalik salah satu lembar halaman buku, dari beberapa tumpukan buku disisinya

"Aku tidak tau apakah tindakan kita sudah benar? seharusnya Indra tidak perlu dipenjara, ini kan bukan salahnya" Jawab Grace sambil terus tertunduk melihat lembar-lembar buku berisikan Kliping koran berita lama, hingga fokus gadis itu beralih ketika ada seorang siswa meletakkan sebuah files berisikan potongan berita koran lama

"ini berita yang lu cari, di rumah yang jadi Tempat si Indra menyekap keempat Siswi itu dulunya pernah ada seorang Pria terbakar hidup-hidup," Rupanya itu adalah Rudi, yang memberikan informasi kepada Grace.

"Rumah terbakar karena korsleting listrik, Seorang Pria tewas mengenaskan setelah berhasil menyelamatkan Putrinya" Gumam Grace membaca Judul Artikel berita yang diberikan oleh Rudi

"ah.., benar setelah kebakaran itu Istri dan anak dari Korban memperbaiki dan kembali tinggal di rumah itu, tapi 10 tahun yang lalu rumah itu ditinggalkan terbengkalai setelah Istrinya meninggal, dan anaknya telah menikah dan ikut tinggal bersama Suaminya" Lanjut Rudi menjelaskan

"Rupanya Anomali kemarin adalah Arwah dari Pria ini..." gumam Tiana yang ikut menyimak penjelasan Rudi

"Setelah bertahun-tahun terbengkalai, rumah itu menjadi spot untuk uji nyali, atau konten penelusuran horor, katanya mereka sering melihat bayangan orang menatap dari lantai dua rumah itu" Lanjut Rudi, sambil membuka beberapa majalah misteri lama, dan juga menunjukan beberapa video dari aplikasi streaming

"Thanks Rud" Ucap Grace, sambil berdiri dari kursinya dan merapikan semua tumpukan buku-buku di depannya

Grace berjalan sambil menenteng buku untuk di serahkan ke petugas perpustakaan kemudian dia keluar dari perpus

"kenapa hantu seseorang yang sepertinya tidak punya dendam apa-apa, bisa jadi seganas kemarin? bahkan sampai merasuki Indra dan menculik Gadis-gadis itu?" Grace bergumam bertanya kepada Tiana di lorong sekolah sambil berjalan menuju kelas

"Aku tidak tahu, tapi harusnya Anomali dengan kekuatan sebesar kemarin hanya bisa tercipta dari Energi negatif atau Amarah yang sangat kuat, dari seseorang yang matinya tidak tenang, dan masih memiliki hal yang belum di bereskan selama hidup, sedangkan...." Perkataan Tiana tiba-tiba terhenti ketika melihat Grace berhenti berjalan dan melihat kearah kanan, dimana disitu terletak Mading Sekolah

"Penculikan dan Penyekapan 4 Siswi SMA, Pelaku Siswa SMA ternama" terlihat Headline berita yang sengaja diletakkan di tengah-tengah Mading itu...

"itu Indra kan?"

"anak kelas IPA 1?"

"kok bisa ya?"

"ihhh... ga nyangka banget"

"Ternyata sifat asli Indra gitu ya?"

"Serem banget..."

seketika terdengar gumaman para Murid disekolah membicarakan Indra, yang membuat Grace semakin merasa kalut....

"Heyy ngelamun aja lu!" Seketika Grace tersadar saat merasakan tepukan keras di pundak kiri nya, Rupanya itu adalah Della yang baru kembali dari kantin sekolah bersama Sonya, dan Linda

"kamu gapapa kan Gre?" tanya Sonya yang tampak khawatir melihat sahabatnya tampak Gusar

"gapapa kok nya, cuman..." kata-kata Grace tiba-tiba terputus saat tiba-tiba Della merangkul pundak Gadis itu

"udah ga usah dipikirin, soal Indra memang kasihan, tapi mau gimana lagi? lu ga mungkin kan datang ke kantor Polisi terus bilang kalo semua kejahatan itu dilakukan hantu?" Ujar Della berusaha menghibur Sahabatnya itu

"yang penting kan tidak ada Korban, keempat siswi itu bisa kembali pulang, dan Indra terlepas dari pengaruh Roh Jahat" timpal Sonya

"Thanks Gaes, beneran gw gapapa kok" jawab Grace sambil berusaha tersenyum

"Ngomong-ngomong Grace... Tiana lagi sama kamu kan?" tiba-tiba Linda bertanya, mukanya terlihat agak malu-malu

"HAIIII!!" tiba-tiba Tiana memunculkan dirinya dihadapan mereka berempat

Seketika Linda langsung berlari dan berusaha memeluk Tiana

"Ahhhhh Tianaa!!!" Ucap Linda gemas sambil memeluk sosok hantu belanda dengan rambut pirang panjang dan muka yang cantik bak boneka itu

*******

malam hari sebelumnya tepat setelah Grace, Sonya, Della, dan juga Linda kembali dari Kantor Polisi, mereka berempat diantarkan kembali ke tempat Grace memarkirkan mobilnya, terlihat mereka berempat masih saling tidak bicara, kemudian Grace memberikan kunci mobilnya kepada Sonya, seakan pertanda untuk meminta tolong agar gadis itu saja yang menyetir

singkat cerita dalam perjalanan pulang didalam mobil, tiba-tiba sonya membuka suara dan memecah keheningan yang sedari tadi menyelimuti mereka berempat

"Gimana apa kamu sudah mau cerita soal yang tadi Gre?" Tanya Sonya datar sembari menyetir mobil itu dan menatap kearah jalanan yang remang, dan sepi karena memang saat itu sudah larut

"sebenarnya Gw ngejalin kontrak sama Hantu Belanda, dan yang tadi kalian lihat didalam itu adalah dia yang sedang merasuki badan gue" Jawab Grace

"tunggu... tunggu... hantu? lu bikin kontrak sama setan? lu Gila apa gimana?" saut Della yang ada di bangku belakang, sementara Linda tampak hanya menyimak dengan wajah bingung

"iya, tapi dia baik kok, namanya Tiana, dari bentukannya dia seumuran kita juga" Grace mencoba membela diri

"udah gapapa, buktinya kita semua baik-baik saja berarti memang teman hantu Grace ini ga jahat" ucap Sonya berusaha menenangkan kedua temannya itu

"lu juga punya kekuatan kek gitu ga pernah lu ceritain ke kita" protes Della

"maaf, tapi pikirku, kalaupun aku ceritakan kalian belum tentu akan percaya kan" Sonya tetap berusaha menjelaskan dengan tenang

"Kalian semua ini ngomongin apa sih? kekuatan? kontrak? hantu? kalian Stress apa gimana? atau kepala kalian kebentur pas di dalam rumah tadi?" Linda tiba-tiba menyelak dengan muka bingung

"semua yang mereka ceritakan benar kok hahaha" Tiana tiba-tiba muncul duduk di tengah-tengah Della dan Linda

seketika kemunculan Tiana membuat ketiga teman Grace kaget, dan sonya seletika Reflek menghentikan mobil itu

"Hai, Aku Tiana, aku ga jahat kok" ucap Tiana sambil tersenyum lebar

"Tiana jangan tiba-tiba ngagetin gitu dong!!" teriak Grace kesal

"maaf habis kalian dari tadi berdebat terus" ujar Tiana

Della dan Linda tampak masih tertegun

"hahahaha bikin kaget aja, temen hantu kamu ternyata lucu juga ya Gre??" Sonya tiba-tiba tertawa sambil kembali menjalankan mobilnya

"hai a.. aku... aku Linda" tiba-tiba linda terlihat gugup melihat Tiana

"lu beneran hantu!?" Della ikut menimpali sambil berusaha memegang Tiana

"Ahhhh, kamu lucuuu banget siihhh" tampak kini Linda memeluk gemas Tiana yang ada disampingnya

akhirnya mereka berempat tertawa, melihat tingkah Linda yang terlihat gemas pada sosok hantu belanda itu

******

kembali ke masa sekarang

"ehh, jangan lupa kita lusa ada Gladi kotor buat festival musik hari minggu nanti" Ucap Linda mengingatkan teman-temannya

"gue udah siap 100% mari kita tunjukan kehebatan Science24!!" timpal Della berusaha memacu semangat teman-temannya, tapi disini Grace terlihat masih banyak pikiran, sehingga membuat gadis tomboy itu kembali menepuk pundak sahabatnya itu

"lu beneran gapapa kan Grace?" tanya Della

"iya beneran kok gapapa" jawab Grace yang kemudian menarik nafas panjang kemudian menepuk kedua pipinya sendiri

"ayoo Science24! ini adalah impian kita sejak lama untuk bisa bernyanyi di depan banyak orang, semangatt!!!" seru Grace mencoba mengapi-apikan diri

"nah gitu dong! itu baru Grace ya Gue kenal" sahut Della lega

"yaudah ayo kita balik ke kelas, kita kulik lagi lagu original kita" ajak Grace, yang kemudian mereka semua berjalan menuju kelas

"Kalian duluan aja, aku mau ke toilet dulu" tiba-tiba Sonya berbalik arah dan berlari kecil meninggalkan ketiga sahabatnya itu

langkah Sonya tiba-tiba berhenti di persimpangan lorong

"Keluar, aku tahu dari tadi kamu memperhatikan kami" Sonya tiba-tiba memasang wajah serius, seakan bicara dengan seseorang

"tenang gw bukan musuh kalian" terdengar langkah kaki berjalan keluar dari balik pilar penyangga lorong sekolah, rupanya itu adalah suara dari Rico

"sebenarnya apa tujuanmu??" Sonya bertanya sambil melipat kedua tangannya

"langsung saja pada intinya, sebenernya gue perlu bantuan lu, heredis Penenun..." Rico mulai bercerita kepada gadis itu, dan dibalas anggukan oleh Sonya

********

Sepulang sekolah Grace, Linda, dan Della berjalan bersama menuju parkiran Sekolah

"Sonya mana?" tanya Della yang menyadari Anggota mereka kurang satu

"Katanya ada perlu sebentar, ntar dia bakal nyusul kita di parkiran" jawab Linda yang terlihat sedang men scrolling layar Smartphonenya

"Grace, lu yakin beneran gapapa?" Della kembali bertanya memastikan keadaan sahabatnya

"Beneran kok Dell, ga usah khawatir" Jawab Grace dan terlihat Sonya berjalan menuju ke parkiran bersama Rico di belakangnya.

"maaf ya lama" ujar Sonya pada mereka bertiga, sementara Rico nampak berjalan dengan wajah tegang di samping gadis itu. melihat itu teman-temannya terlihat bingung

"Oh iya! aku lupa bilang ini Rico kemarin ngomong kalo mau bantu kita jadi Assisten Manager kita, gimana?" Tambah Sonya menjelaskan keberadaan Rico

"Kemarin aku habis lihat video kalian, aku suka, jadi kalau boleh aku mau membantu Science24 buat Festival minggu depan" Ucap Rico dengan kaku.

"haduh Rico, kalau emang mau PDKT in aku bilang aja, so sweet banget sih" ucap Linda menggoda Rico yang terlihat tegang.

"Apaan sih Lin geli tau dengernya, hiii" singgung Della, mendengar ucapan Linda

"Ga usah tegang gitu, santai aja, kebetulan kita juga butuh bantuan" Ujar Grace berusaha mengakrabkan diri

"Ga usah takut, kita ga gigit kok, Linda doang yang kadang suka nyakar, tapi aman dia udah di vaksin" tambah Della sambil menyindir

"Yeee, Kucing kali gue ah!" saut Linda.

bukan! lu musang Betina, yang biasa dijual di Grup Freshbook" Timpal Della.

"200k sekalian sama Kandangnya" Canda Grace yang dibalas tatapan kesal Linda.

"udah-udah gaes, makin takut si Riconya liat kelakuan kalian, haduh.." gumam Sonya sambil menghela napas

"oke jadi karena yang lain setuju, besok kita ada jadwal latihan, tolong kamu book Studio untuk jam 7 malam, terus lusa jam tiga sore kita ada Gladi Kotor di balai kota, hari sabtu minggu depan Gladi bersih di Lapangan Kota Abhipraya, dan Minggu hari Festival," ucap Sonya pada Rico yang mengangguk

"Kalau bingung atau ada yang mau lu tanyain ga usah Sungkan ya Ric," tambah Grace

"mohon bantuannya ya Rico" Ucap lInda sambil memberi Gestur kiss bye

"Jangan sampai telat," ucap Della sambil menatap Rico sejenak, sebelum akhirnya berjalan menyusul Sonya dan yang lain menjauh dari sana.

********

Lusanya, hari Sabtu Sore harinya di balai kota tempat Gladi Kotor akan diadakan, terlihat para panitia sudah sibuk menyiapkan berbagai hal sebelum akhirnya memulai gladi dengan penampilan salah satu penyanyi pria yang berdiri di panggung sambil memainkan gitar.

tampak Grace, Della, dan Linda yang sudah tiba terlihat berdecak kagum dengan penampilan pria itu.

Permainan gitar dari pemuda tampan, dengan aura kharismatik yang terpancar dari wajahnya yang khas dengan gaya rambut undercut two blocknya

"Fokus guys, kita juga harus siap buat tampil," ucap Sonya mengingatkan teman-teman sambil menelfon Rico.

"Halo, gimana persiapannya?" tanya Sonya yang menyalakan speaker ponselnya.

"Gue udah siapin semuanya, Standby backstage 15 menit lagi" tanya Rico balik.

"Oke, kita segera kesana," ucap Sonya yang segera berjalan menuju belakang panggung namun secara mengejutkan setelah Daniel turun sebuah suara nyaring terdengar dan tiba-tiba terdengar bunyi ledakan dari sound system yang ada di panggung serta bunyi lampu sorot yang pecah dan pecahan kacanya jatuh dan mengenai orang-orang di belakang panggung.

"Haah?!" Kaget mereka disusul teriakan kesakitan orang yang ada di stage serta di belakang panggung.

"Rico!" Teriak keempat anggota Science24 yang khawatir tentang keadaan Rico yang berada di belakang Panggung

Sementara tak jauh dari sana, terlihat seorang pria berjubah misterius yang tengah memainkan sebuah mustika sambil memperhatikan jerit orang yang kesakitan karena terkena pecahan kaca lampu studio tersebut.

                    To Be Continued

1
Gaara
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
Takagi Miho
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
Kieran
Terima kasih sudah menulis cerita ini yang membuat saya terhibur, author jangan lelah ya! ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!