Ku Balas Perselingkuhan Suamiku

Daniel tiba di rumahnya ketika matahari sudah tinggi. Semalaman dia tidak pulang dan bermalam di hotel bersama sang mantan kekasih, Amanda. Dia merasa heran dan aneh karena tidak ada panggilan masuk maupun pesan singkat dari Jessica, apa dia tidak khawatir dirinya tidak pulang semalaman? Sepertinya dia harus bertanya langsung padanya.

"Daniel, darimana saja kamu? Kenapa jam segini baru pulang? Semalaman kau ke mana, dan menginap di mana?" kedatangan Daniel disambut oleh Anita yang langsung menyerbunya dengan beberapa pertanyaan.

"Semalam aku lembur dan menginap di kantor. Banyak sekali pekerjaan, sampai-sampai aku tidak bisa pulang." Jawabnya. Daniel menghela napas.

Nyonya Anita membulatkan matanya. "Ya Tuhan Daniel, kau bekerja begitu keras untuk keluarga ini sampai lupa waktu, dan istrimu malah bersikap kurang ajar padamu. Dia benar-benar istri durhaka." Ujar Anita.

"Benarkah? Memangnya sejak kapan sebuah perusahaan menerapkan lembur sampai lupa waktu?!" sahut seseorang dari arah tangga. Dan kedatangannya mengalihkan perhatian ibu dan anak tersebut

Mendengar apa yang Jessica katakan buat Anita menjadi sangat murka. "Apa maksud perkataanmu itu? Apa kau mengira jika putraku berbohong? Jessica, kau benar-benar istri yang tidak tahu diri. Suamimu bekerja sampai tidak kenal waktu, bahkan rela menginap di kantor. Kau malah mengatakan kalimat meragukan seperti itu!! Apa kau lupa, dia bekerja untuk keluarga ini juga, untuk dirimu!!"

"Ralat, Bukan untukku tapi untuk kalian. Karena uang yang dia dapatkan hampir semuanya jatuh ke tanganmu dan putrimu yang dungu itu. Dan apa yang aku dapatkan darinya sebagai istri yang sah? Hanya sedikit yang aku terima dari jumlah gaji yang aku dapatkan. Masih ingin menyebutku tak tahu diri dan istri yang tidak berbakti?! Dan kau Daniel, jangan pernah menyalakan api jika kau tidak ingin terbakar." tukas Jessica panjang lebar.

"Apa maksud perkataanmu itu?" Daniel menatap Jessica penuh selidik.

"Pikir dan renungkan sendiri." Jessica berbalik badan dan pergi begitu saja.

Daniel menatap kepergian Jessica dengan tatapan tak ter-artikan. Dalam hatinya bertanya-tanya apakah Jessica sudah tahu tentang pertemuannya dengan Amanda? Tapi yang menjadi pertanyaannya, dari siapa dan bagaimana dia bisa mengetahuinya?

Pria itu menggeleng. Daniel rasa itu tidak mungkin. Tidak mungkin dia bisa tahu tentang pertemuannya dengan Amanda. Mungkin saja Jessica kesal karena semalaman dirinya tidak pulang.

"Daniel, lihatlah kelakuan istrimu itu, bisa-bisanya dia malah menyalahkan mu dengan mengatakan ini dan itu. Jelas-jelas kau bekerja keras, banting tulang untuknya. Tapi dia tidak menghargainya sama sekali!!" ujar Anita mencoba memperkeruh suasana.

Daniel menghela napas. "Tidak bisakah Mama diam saja, Aku lelah dari ingin istirahat." Ucap Daniel dan pergi begitu saja. Untuk sekarang dia malas mendengar ocehan ibunya yang malah membuat kepalanya semakin pusing dan pening.

xxx

"Lu, bagaimana dengan wanita yang kusiapkan untukmu? Luar biasa bukan? Bagaimana, apa semalaman kau menikmati servis darinya?" tanya Felix dengan begitu antusias.

Alih-alih sebuah jawaban. Malah moncong pistol yang dia terima. Buru-buru Felix mengangkat kedua tangannya dan menyingkirkan senjata itu dari depan mukanya dengan perlahan.

"Santai Bung, tidak perlu menghadiahiku dengan ujung senjata juga." Ucapnya. "Aiss, kau ini bagaimana? Jelas-jelas aku berniat baik padamu, tapi kau malah bersikap kejam padaku."

"Luhan, sebagai sahabat yang baik, jujur saja aku sangat khawatir padamu. Diantara kami semua cuma kau satu-satunya yang belum pernah merasakan bagaimana nikmatnya lubang surga dunia. Dan aku mencarikan mu yang terbaik, tapi kau malah menolaknya." ujar Felix panjang lebar.

"Kali ini kau aku ampuni. Tapi kau berani melakukannya sekali lagi, jangan harap kau masih bisa melihat matahari terbit esok hari." ucapnya dan pergi begitu saja.

Felix menghela napas. Jelas-jelas dia berniat baik ingin membantu Luhan, tapi niat baiknya malah ditolak olehnya dan dia justru bersikap sangat kejam padanya. Felix benar-benar tidak habis pikir dengannya.

xxx

Jessica mencium aroma parfum wanita lain di pakaian yang Daniel kenakan. Bukan hanya aroma parfum, tapi juga jejak listrik di kemejanya. Tanpa ada penjelasan sekalipun, tentu saja Jessica sudah tahu darimana asal lipstik dan aroma parfum tersebut

Jika istri lain akan marah, mengamuk dan penuh drama. Namun hal menjijikkan tersebut justru tdiak berlaku bagi seorang Jessica. Dia bahkan tidak peduli sama sekali, karena Jessica sudah lelah dengan tingkah dan perilaku suaminya. Bahkan dia tidak mengajukan perceraian meskipun sudah tahu perbuatan suaminya.

Karena bagi Jessica, perceraian bukanlah jalan keluar yang tepat untuk masalah perselingkuhan. Menurutnya perselingkuhan harus dibalas dengan perselingkuhan juga.

"Hari ini aku tidak bekerja, aku sangat lelah dan sudah meminta ijin untuk cuti satu hari."

"Lalu?" Jessica melirik Daniel dari ekor matanya. Dia benar-benar tidak berminat untuk mendengar basa-basi nya.

"Lalu? Kenapa pertanyaanmu hanya lalu?"

"Terus kau ingin aku menjawab bagaimana?" Jessica menyela cepat. "Sudahlah Daniel, kau bekerja atau tidak, itu tidak ada bedanya sama sekali." ucap Jessica lalu bangkit dari meja riasnya.

Daniel memicingkan matanya melihat istrinya yang begitu rapi. "Kau mau pergi? Kemana? Aku di rumah, sebaiknya kau tidak pergi kemanapun, karena ini adalah kesempatan mu untuk melayaniku serta berbakti pada suamimu. Sekarang siapkan sarapan dan kopi hitam untukku, aku benar-benar lapar dan sedikit pusing karena tidak minum kopi sejak semalam." Tukas Daniel.

Jessica menatap Daniel dengan tawa meremehkan. Wanita itu menggelengkan kepala. "Daniel, Daniel. Kau lucu sekali ya. kenapa aku harus melayani suami tidak berguna sepertimu? Lagipula bukankah masih ada ibu dan adikmu yang bisa melayani mu, kau selalu membela dan memanjakan mereka berdua. Jadi aku rasa mereka tidak akan keberatan jika hanya menyiapkan sarapan dan kopi untukmu. Aku tidak bisa, karena harus pergi sekarang." Jessica menyambar tasnya dan pergi begitu saja.

Mana mau dia melayani suami tidak berguna seperti Daniel. Lebih baik dia pulang ke rumah keluarganya dan bertemu dengan kakek tercinta yang sangat dia rindukan.

"Jessica, aku bilang kau tidak boleh pergi. Jadi cepat kembali, atau aku akan memberimu pelajaran!!' teriak Daniel tapi tidak dihiraukan oleh Jessica.

Dia tetap melenggang pergi meninggalkan kamarnya serta Daniel yang sedang berbaring di tempat tidur mereka. Daniel memukul kasur dengan emosi. Bisa-bisanya dia tidak mendengarkannya, jelas-jelas dirinya adalah kepala keluarga tapi Jessica sama sekali tidak pernah menghargainya.

Daniel tidak bisa diam saja. Benar kata ibunya, wanita seperti Jessica memang harus diberi pelajaran. Jika tidak, dia akan melunak dan patuh padanya.

"JESSICA, BERHENTI KAU!!"

xxx

Bersambung