NovelToon NovelToon
Rumus Cinta Pak Guru

Rumus Cinta Pak Guru

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Puput

Bagaimana jadinya jika seorang siswi dijodohkan dengan gurunya sendiri.

Faradilla Angelica, siswi kelas 12 yang terkenal dengan prestasinya keluar masuk ke ruang BK, bukan karena dia sering bolos atau yang lainnya, melainkan karena dia sering kepergok berpacaran di area sekolah dengan Arsyad.

Orang tuanya merasa geram, hingga mereka menjodohkan Fara dengan Aslan, guru baru di sekolahnya.

Fara jelas tidak terima dengan perjodohan itu. Dia sampai rela kabur dengan Arsyad demi menolak perjodohan itu.

Lalu bagaimana jika akhirnya Fara dan Aslan dinikahkan? Apakah akhirnya Fara bisa mencintai Aslan, sosok guru yang sangat galak itu?

"Dasar Pak Singa!" begitulah Fara menyebutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

"Ciee, yang habis dikawinin." kata Ayla meledek Fara saat jam istirahat waktu itu.

"Idih, apaan. Diceramahin yang iya." Fara menyedot minumannya sampai habis karena tenggorokannya terasa kering.

Seperti biasa geng Fara sedang mengobrol di kantin saat istirahat.

"Lagian lo ngapain sama Arsyad?" tanya Lili. Karena tidak mungkin tiba-tiba orang tua mereka dipanggil jika bukan karena masalah yang serius.

Fara hanya senyum-senyum kecil. Dia jadi teringat lagi dengan ciuman pertamanya.

"Eh, gila! Pasti ketahuan kissing ya? Pantes Pak Aslan langsung panggil Ayah lo." kata Ayla. "Lagian Bang Arsyad itu berani banget sih. Gue kira alim. Ternyata...."

"Udah ah, jangan ngomongin itu lagi. Sebenarnya gue punya masalah yang jauh lebih gawat daripada ini." Fara dan teman-temannya memang selalu terbuka satu sama lain. " Ayah mau jodohin gue." cerita Fara.

"What the hell!" kata mereka bertiga secara bersamaan. "Ini zamannya apa sih masih dijodoh-jodohin."

"Ya, alasannya Ayah karena itu keinginan almarhumah Mama. Gue bingung, di sisi lain gue mau mewujudkan keinginan Mama. Tapi gue maunya nikah sama Arsyad, gue juga masih pengen kuliah di Oxford."

Fara mendapat satu pelukan dari Ayla dan Lili. "Yang sabar ya. Kalau jodoh itu gak akan kemana kok. Tapi memang sulit kalau kita mau menentang keinginan orang tua. Kita kayak dihadapkan antara harus berbakti pada orang tua atau jadi anak durhaka."

Fara menganggukkan kepalanya. Ya, apa yang dikatakan Ayla itu memang benar.

"Tapi ngomong-ngomong yang dijodohin sama lo ganteng gak?" tanya Ayla. "Udah dewasa? Atau udah om-om?" karena setahu Ayla seseorang yang dijodohkan itu pasti udah tua.

"Gue gak tahu. Gue belum pernah ketemu. Seganteng apapun dia gue tetap cintanya sama Arsyad. Ngomong-ngomong Arsyad kok gak ke sini ya?" Fara menunggu Arsyad tapi tak juga datang ke kantin menyusulnya.

"Mungkin lagi main basket sama anak-anak." kata Nia. Karena satu geng Arsyad memang sangat hobi bermain basket. Diluar jam olahraga saja mereka masih sering bermain basket.

"Mau lihat ah." Fara berdiri dan berjalan cepat menuju lapangan basket yang diikuti oleh ketiga temannya.

Fara kini tersenyum melihat Arsyad yang sedang bermain basket. Terlihat semakin tampan dan keren. Dia semakin berjalan ke pinggir lapangan sambil melambaikan tangannya pada Arsyad.

Arsyad yang melihat Fara segera membalas lambaian tangan Fara.

Fara terlalu fokus dengan Arsyad hingga dia tidak tahu ada sebuah bola volly yang meluncur ke arahnya.

"Fara!" teriak Arsyad sambil berlari.

Splash!!

Dengan keras Pak Aslan menangkis bola volly itu dengan tangannya hingga terpental jauh.

Fara yang masih terkejut hanya mampu menatap Pak Aslan yang tiba-tiba berada di depannya dan menangkis bola itu.

Pak Aslan menatap Fara sesaat sebelum akhirnya dia pergi menuju ruang penyimpanan peralatan olahraga yang berada di dekat lapangan tanpa berkata apa-apa lagi.

"Kamu gak papa kan?" tanya Arsyad sambil meraih tangan Fara dan mengajaknya duduk di pinggir lapangan.

Fara hanya menggelengkan kepalanya.

"Pak Aslan keren banget. Kenapa bukan gue aja yang ada di posisi itu. Lain kali gue harus pasang aksi pasang gaya." kata Ayla sambil melihat Pak Aslan yang berada di ambang pintu sedang mengobrol dengan guru olahraga.

Arsyad sedikit mengepalkan tangannya, sebagai sesama lelaki meski umurnya jauh di bawah Pak Aslan, tapi dia mengerti maksud dari tatapan itu.

...***...

Hari itu Fara dijemput Ayahnya saat pulang sekolah, rasanya ada yang kurang saat harus pulang tidak bersama Arsyad.

Sampai di rumah, dia langsung membasuh dirinya lalu merebahkan tubuhnya yang terasa penat di atas ranjang hingga akhirnya dia tertidur.

Sebuah ketukan pintu membangunkan Fara yang masih berada di alam mimpi. Dia terbangun dan duduk di tepi ranjang untuk mengumpulkan semua kesadarannya.

Kemudian dia berdiri dan berjalan untuk membuka pintu.

"Ada apa Ayah?" tanya Fara sambil mengucek matanya.

"Kamu cepat siap-siap, keluarga Om Robi mau ke sini malam ini."

Seketika rasa kantuk itu hilang. "Ayah, kan aku udah bilang aku gak mau dijodohin."

"Fara, daripada Ayah setiap hari kepikiran sama tingkah laku kamu. Ayah ingin melihat kamu bersama orang yang tepat yang bisa membimbing kamu."

"Memang Ayah sudah tahu bagaimana orangnya, bagaimana sifatnya. Kenapa Ayah begitu yakin ingin menjodohkan Fara dengan dia? Kalau dia bukan orang baik gimana Ayah?"

"Fara, masih ada banyak waktu untuk saling mengenal. Ayah tunggu satu jam lagi." setelah itu Pak Ridwan beranjak dari kamar Fara.

Fara menutup kembali pintu kamarnya. Dia kini duduk di depan meja riasnya. "Nyebelin! Siapapun orangnya akan aku buat dia illfeel."

Fara beralih menuju lemarinya. Dia mengambil kaos oblong dan celana jeansnya. "Bertemu calon suami harusnya pakai gaun kan." Fara menyunggingkan sebelah bibirnya. "Tidak buat gue! Siapapun lo, gak akan ada yang bisa menggantikan Arsyad." Dia mengganti pakaiannya, setelah itu dia mengikat rambutnya tanpa berias sedikitpun.

"Kita lihat saja, seperti apa orang yang dijodohkan sama gue? Apa bisa menerima gue?"

Fara duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya. Beberapa saat kemudian Ayahnya kembali mengetuk pintu.

Fara segera membuka pintu kamarnya.

Di depan kamarnya Pak Ridwan menatap penampilan putrinya sambil mengernyitkan dahinya. "Fara kenapa kamu pakai baju kayak gini?"

"Pengennya sih malah pakai baby doll. Kesan pertama itu gak boleh terlihat cantik nanti hanya dinilai dari fisik saja."

"Ya sudahlah yang penting kamu mau menemuinya. Mobil mereka sudah berhenti di depan rumah kita. Ayo."

Pak Ridwan menuntun putrinya keluar dari kamar dan menuju ruang tamu.

Terlihat Pak Robi dan Bu Lani berjalan melewati ambang pintu sambil tersenyum dan di belakangnya ada seorang pria yang sedang menunduk membenarkan jam tangannya.

"Silakan masuk dulu kita mengobrol dan saling mengenal."

Fara bersalaman dengan Bu Lani dan Pak Robi tapi kini pandangannya tertuju pada putra mereka yang sudah meluruskan pandangannya. Tatapan mereka bertabrakan dan sama-sama melebar.

"Pak Aslan!"

"Fara!"

.

💞💞💞

Tinggalkan komen ya...

1
Shee
Luar biasa
Juwita Silalahi
🤩🤩🤩
Juwita Silalahi
😭
Juwita Silalahi
😭🙏🏻
Juwita Silalahi
😭😭😭🙏🏻
Juwita Silalahi
😭😭😭
Mbah Dur
Luar biasa
Tari Fairus
kalau awalny bagus past akhrny juga bagus
🌷⃝Nͨaͣtᷠsᷤaa
😭🙂
Mei Mei
Luar biasa
Pepe Black Street
pasti suruhan tasya
Atma Inatun Nikhma
Luar biasa
Siti patma
ending yg bagis sukaaa deh thanks ya thor🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Siti patma
masih adalah thor ceritanya bagus kok launching debay 2 ya
Siti patma
kakaknya fara mana kok nggak muncul
Siti patma
akhinya perjuangan ada hasilnya selamat pak aslan jadi terhau thor
Siti patma
mantap kamu debay
sayang ama papa aslan
Siti patma
sedih liat pak aslan akibat nikah sama bocah labil
Siti patma
tp kasihan pak alanya dapat sisa mana mau laki2 di gituin
Siti patma
makanya jgn jatuh cinta sakit rasanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!