NovelToon NovelToon
Pesona Mama Muda

Pesona Mama Muda

Status: tamat
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:132.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: din din

Zayn Adzriel, pria berumur 30 tahun yang sulit jatuh cinta karena pernah mengalami gagal percintaan sebab kurang gerak cepat mengungkapkan isi hati ke gadis pujaan. Hingga membuat Zayn akhirnya memilih menjomblo selama bertahun-tahun lamanya.

Hingga pertemuannya tak diduga dengan Lusy Fernandez, membuat cinta tumbuh di hati Zayn.

Namun, ada masa lalu yang membuat Zayn ragu. Akankah Zayn memperjuangkan perasaannya? Ataukah mundur saat tahu Lusy seorang singel Mom?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon din din, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nomor satu dalam menjomblo

Zayn berjalan cepat ke arah meja di mana kemungkinan minuman bercampur obat laknat akan diberikan ke seorang gadis, atau lebih tepatnya akan diberikan kepada Zahra—adiknya.

Zahra terlihat duduk bersama pemuda yang tadi bertransaksi dengan pelayan tadi, pemuda itu berpura jika tak pernah terjadi apa pun, lantas duduk bersama Zahra dengan santai menunggu pelayan tadi membawa minuman pesanan yang dikhususkan untuk Zahra.

“Minumannya.” Pelayan itu menyuguhkan segelas jus jeruk ke meja, tepat di hadapan Zahra.

“Terima kasih,” ucap gadis itu dengan senyum manis di bibir.

Pemuda yang bersama Zahra mengedipkan satu mata pada pelayan, meminta agar lekas pergi dari sana.

“Jus jeruk pesananmu, tanpa alkohol tentunya,” ujar pemuda itu, berharap Zahra segera menenggak minuman yang sudah bercampur obat laknat itu.

“Terima kasih, maaf karena aku tidak bisa minum alkohol,” ucap Zahra merasa canggung karena dirinya sempat menolak ketika diberi minuman beralkohol.

“Tidak masalah,” balas pemuda itu, memperhatikan Zahra yang bersiap minum jus itu.

Zayn menarik lengan pelayan yang baru saja akan pergi, hingga kemudian mendorong dan membuat pelayan itu terjatuh di meja Zahra.

Zahra yang hendak minum, sangat terkejut melihat pelayan tadi jatuh di meja tepat di hadapannya, hingga lebih terkejut lagi saat melihat sang kakak di sana.

Pemuda yang bersama Zahra merasa emosi, apalagi Zayn berani menggagalkan rencana yang sedikit lagi akan berhasil.

“Siapa kamu? Kenapa mengganggu ketenangan kami?” tanya pemuda yang bersama Zahra tak terima, bahkan sampai berdiri dan mengeratkan gigi, seolah geram dan hendak memberi pelajaran pada Zayn.

Zayn menatap tajam pada pemuda yang bersama adiknya, hingga kemudian menendang kaki pelayan yang masih tersungkur di meja.

“Katakan dengan jujur, kamu tadi diminta memasukkan apa ke minumannya!” perintah Zayn dengan nada tegas tapi suaranya tak terlalu keras.

Zahra terkejut mendengar ucapan sang kakak, lantas menatap ke gelas yang dipegang dan belum sempat diminumnya.

Pemuda yang bersama Zahra terperangah, melirik dengan rasa takut jika pelayan itu sampai membocorkan apa yang dilakukannya.

Zahra menanti, apakah benar dugaan kakaknya itu benar, ataukah Zayn hanya mencari gara-gara agar dirinya tak bergaul dengan pemuda.

“Jawab!” bentak Zayn, kemudian menendang kaki pelayan tadi sedikit kencang.

Pelayan itu memekik karena kakinya ditendang, lantas melirik pemuda yang bersama Zahra dengan rasa takut.

“Itu … saya tidak tahu, saya hanya melihat dan membiarkan saja,” jawab pelayan itu dengan kepala menunduk.

Dahi Zahra berkerut halus, jadi benar jika minumannya itu telah dimasukkan sesuatu. Dia memandang ke gelas yang di tangan, lantas menatap pada pemuda yang ada di sebelahnya.

Zayn menatap tajam pada pemuda yang bersama adiknya, memberikan tatapan mengintimidasi pada pemuda yang bersama adiknya.

“Jangan percaya padanya, Za! Dia pasti mengada-ada untuk memfitnahku!” Kini pemuda itu menuduh Zayn.

Zayn membuang napas kasar dengan mulut, lantas tersenyum miring seraya menggelengkan kepala pelan, seolah tak percaya jika dirinya kini difitnah balik.

Zahra langsung berdiri berhadapan dengan pemuda yang bersamanya, menatap dengan rasa tak percaya karena pemuda itu berani menuduh sang kakak.

“Kamu sedang membela diri, atau sedang mengakui jika telah memasukkan obat ke minuman ini?” tanya Zahra sambil menunjukkan gelas di tangan.

Pemuda itu terperangah mendengar pertanyaan Zahra, hingga tergagap bingung menatap Zahra dan Zayn bergantian.

“Kamu tahu aku, Za. Kamu tidak bisa minum alkohol saja, aku tidak maksa. Mana mungkin aku memasukkan sesuatu di minuman kamu. Kita sudah kenal lama, apa mungkin aku tega melakukan hal buruk padamu,” ujar pemuda itu membela diri karena sudah merasa terpojok.

Zahra merasa hancur karena telah ditipu dan hampir masuk dalam jebakan. Baginya, tak ada pemuda yang lebih bisa dipercayai selain sang kakak.

“Za, percaya sama aku. Mana mungkin aku melakukan hal buruk padamu.” Pemuda itu mencoba membujuk. “Dia memfitnahku, Za. Aku yakin jika dialah yang ingin berbuat jahat padamu.” Lagi-lagi pemuda itu menuduh Zayn, bahkan bicara sambil menunjuk ke arah Zayn.

Zayn tersenyum sinis dan menggelengkan kepala, tak menyangka teman Zahra masih berbohong dan semakin menyudutkan. Andai dia tak bisa mengontrol diri, mungkin Zayn sudah menghajar habis-habisan pemuda itu.

Zahra begitu geram, lantas mengangkat gelas dan menyiramkan jus jeruk ke kepala pemuda yang bersamanya tadi.

“Zahra! Apa-apaan kamu?” Pemuda itu terkejut karena jus jeruk dingin itu membasahi rambut hingga kulit, mengotori wajah dan pakaiannya.

Zayn terkejut adiknya bersikap seperti itu, sedangkan pelayan tadi beringsut dan mencoba pergi dari situasi tegang di sana.

“Kamu yang apa-apaan?” Zahra tak bisa lagi memendam amarah.

Pemuda yang bersama Zahra mengusap wajah basah karena jus, lantas menatap Zahra dengan mata merah memendam amarah.

“Kamu lebih percaya dia daripada aku!” Pemuda itu menunjuk ke arah Zayn.

Zayn melotot, pemuda yang bersama sang adik tak tahu siapa dirinya.

“Ya! Aku percaya dia, karena dia adalah kakakku!” teriak Zahra begitu geram, bahkan ingin sekali meremas mulut pemuda di depannya.

Pemuda itu sangat terkejut, mati kutu karena baru tahu jika pemuda yang menggagalkan rencananya adalah kakak Zahra.

Zayn tersenyum mengejek, apalagi ketika melihat pemuda yang hendak berniat jahat pada adiknya terlihat kebingungan dan salah tingkah karena malu.

“Kali ini, aku lepaskan kamu! Tapi setelah ini, jangan pernah lagi dekati aku! Jijik aku melihat wajahmu!” sembur Zahra yang kesal dan kecewa.

Zahra lantas mengambil tas yang tergeletak di sofa, kemudian menggandeng sang kakak untuk meninggalkan tempat itu. Zayn memicingkan mata ke arah pemuda tadi, bahkan sempat menunjukkan kepalan tangan untuk memberi peringatan.

Zayn menatap sang adik yang menariknya, melihat sebuah kekecewaan di raut wajah cantik adiknya itu. Begitu sampai di depan klub, Zayn mengajak Zahra berhenti untuk melihat keadaan adiknya itu.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Zayn, menatap wajah Zahra yang terlihat merah karena menahan amarah juga sepertinya rasa sedih.

“Aku baik,” jawab Zahra. “Terima kasih karena Kakak datang menolongku,” ucapnya kemudian dengan perasaan malu yang bercampur rasa kesal pada pemuda yang sangat dipercayainya.

“Kamu tampak sedih, apa kalian memiliki hubungan?” tanya Zayn menyelidik.

Zahra terdiam, hingga terlihat mendongakkan kepala seolah sedang menahan air mata yang hendak luruh.

“Tidak!” jawab Zahra dengan suara berat karena menahan sesak di dada.

Zayn menghela napas berat, mengulurkan kedua tangan lantas mengusap wajah dan menyingkirkan helaian rambut yang sedikit berantakan ke belakang.

“Kalau tidak, kenapa kamu tampak sedih?” tanya Zayn bicara lembut, karena tahu jika adiknya pasti masih syok.

Zahra mengusap hidung yang ingin mengeluarkan ingus, hingga kemudian membuka kedua tangan dan memeluk sang kakak di depan klub itu. Jika orang yang melihat dan tak tahu hubungan mereka, pasti menganggap jika Zahra dan Zayn berpacaran, apalagi jika dilihat tinggi dan face mereka terlihat memiliki umur yang hampir seumuran, meski sebenarnya jarak umur mereka tujuh tahun.

“Aku hanya kecewa padanya,” ucap Zahra, linangan air mata tampak mulai membasahi wajah manisnya.

“Kenapa harus kecewa? Apa kalian sudah berteman lama?” tanya Zayn sambil mengusap lembut rambut Zahra.

“Ya, dia teman SMA dan juga kuliah, bagaimana bisa dia memperlakukanku seperti ini? Aku merasa begitu sakit,” jawab Zahra dengan suara sedikit terisak.

Zayn lagi-lagi membuang napas menggunakan mulut, tangan masih mengusap rambut panjang adiknya itu.

“Ya sudah, anggap saja ini pengalaman. Lain kali lebih bijaklah memilih teman, terlihat baik bukan berarti baik. Kamu sudah dewasa sekarang, seharusnya bisa membedakan mana yang baik dan buruk,” ujar Zayn menasihati.

Gadis seumuran Zahra pasti banyak yang mengincar, belum lagi gadis itu begitu manis dan memiliki tinggi ideal dengan bentuk tubuh yang lumayan seksi.

Zahra mencoba mengatur emosinya, lantas melepas pelukan dari sang kakak dan mengusap wajah yang sedikit basah.

“Terima kasih karena peduli padaku,” ucap Zahra.

“Tentu saja aku peduli karena kamu adikku, bagaimana bisa kamu berterima kasih?” Zayn membalas ucapan Zahra sambil mengusap pucuk kepala adiknya itu.

“Kak Zayn, jangan beritahu Mama dan Papa. Aku takut mereka semakin tak membiarkanku bermain,” pinta Zahra yang takut jika dikekang.

Zayn tersenyum kecil, kemudian menepuk pelan pucuk kepala adiknya itu. “Janji kamu tidak akan pergi ke tempat seperti ini, serta bisa memilih teman dan bergaul dengan baik, maka aku berjanji takkan memberitahu Papa atau Mama soal kejadian malam ini,” ujar Zayn memberikan syarat.

Zahra mengangguk dengan senyum lebar, sang kakak memang sangat bisa diandalkan dalam segala masalahnya.

“Kakak memang terbaik.” Zahra memuji sang kakak untuk berterima kasih, lantas merangkul lengan Zayn dan mengajak ke parkiran.

“Aku memang nomor satu,” balas Zayn membanggakan diri.

“Ya, nomor satu dalam hal menjomblo,” seloroh Zahra diakhiri gelak tawa.

Zayn melotot mendengar candaan sang adik, hingga kemudian mengusap kasar rambut adiknya itu hingga berantakan.

“Kak Zayn!” teriak Zahra karena rambutnya acak-acakan dan kusut, sedangkan Zayn tertawa terpingkal melihat adiknya kesal.

1
Farida Andriani
Kecewa
mia
udh label end ..🤔
.: maaf kak, belum bisa lanjut🙈
total 1 replies
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
di cerita cheryl juga gak ditampilin anak zayn yg laen,,, apa bener mereka gak punya anak selain cheryl,,,, tp kalo bener semoga gara gara zayn yg gak subur,, biar mama parah gak nyalahin lucy hahaha
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
bisa saja sih karna efek mental nya dulu.
tapi belum tentu juga sih itu penyebabny, tinggal nunggu hasilnya dulu berarti 🏃🏃
Raisha
mungkin dirimu di suruh puasin pacaran dulu Lu sblm punya anak lg🤭🤭
aii
suka duka ikut mertua.... dinikmati aja lus semakin tertekan semakin g hamil2 karena psikologis jg pengaruh
mia
namanya anak mah rejeki farah
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
karna farah pengen punya cucu malah marah² lagi sama Lusy.
yang sabar, mungkin ga semudah itu
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
disebelah ggak ditunjukin anaknya lucy yg laen, kok aku takut kalo lucy kenapa kenapa....
Raisha
jangan sampai ada masalah di rahim Lucy takut nanti mmh Farah ngamuk lg Lucy ngak bs ngasih anak ke Zayn
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aku malah mikir buat nyariin bodyguardnya zahra, siapa ya?
kali aja bisa sekalian jodohnya zahra hahahah
bodyguard++(++nya itu maksutnya suami) hihihihi
mia
sabar ya Lusy semoga segera diberi baby LG ..
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
Zahra malah keceplosan sendiri 🙊.
nah, bagus sih kalau Zahra masih mau model dikasih bodyguard.
tapi semoga aga Zahra ga khilaf pergi ke club lagi mentang² udah ada bodyguard, karna kan kita ga tau orang² yang iri dengan kita bakalan berbuat apa
🍾⃝♛sͩaᷞrͧrᷠyͣ.ᴍͣaᷠʜᷚaͤнᷝʏ🐛👏
wahhhhh otw nopel bayuuuuuuu
🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀
my bodyguard my lovely
Raisha
masyaAllah kirain keras kepala'y mmh Farah udah ilang ternyata masih nempel perlu di rukyah ini🤭🤭cemas boleh tp ya bok jangan terlalu kasihan Zahra...
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
wkwkwk udah kaya makan ajah 3x sehari🤣🤣
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
wehh akhirnya lusy duluan yg minta adek buat cheryl🤭🤭
📴🦋⃟🍾⃝ ʜͩᴀᷞᴍͧɪᷠᴅͣ✿᭄ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠ᴸᴷ
ahh lusy memang istimewa😍
Raisha
kalo main goyang ranjang ga bakalan capek Lu malah ketagihan😂😂
mia
iya gpp 3x sehari biar tokcer ..🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!