Bahagiaku Setelah Berpisah

ke esokan harinya. aku sudah bangun pagi pagi karna ingin bicara pada Adit bahwa teman teman ku akan datang.

saat dia keluar dari kamar nya hendak pergi ke mushola aku pun bicara padanya.

"Teman teman SMP ku mau datang, " ucapku langsung ke inti

"Kapan?"

"Siang"

"Ya sudah, lebih baik jika aku keluar di saat teman teman mu datang, biar kamu lebih leluasa kan?"

"Iya"

entah kenapa, aku tidak ingin Teman teman ku bertemu dengan Adit, selain malu aku juga tidak begitu menerima pernikahan ini. jadi untuk apa aku harus mengenalkan Adit pada mereka.

setelah berbicara Adit pun pergi ke mushola.dan aku kembali masuk ke kamar.

ku lihat jam di ponsel ku masih sangat pagi, ku buka notifikasi semalam. dan mereka ingin makan bersama, biar lah sesekali ku jamu mereka lagipun aku jarang bertemu mereka setelah aku bekerja.

pukul 06,00 pagi, aku mulai membersihkan rumah menyapu dan mengepel tak lupa aku membersihkan kamar ku.setelah di rasa beres, aku pun mandi. sekitar 15 menit aku di kamar mandi. ku lihat Adit tengah duduk di teras

kebiasaan dia, dia senang sekali duduk di situ.

akhirnya setelah bersiap, aku pun berniat pergi ke warung untuk membeli beberapa bahan masakan untuk nanti. dan ingin makan nasi uduk untuk sarapan.

"Mau ke mana?" tanya Adit saat aku berjalan melewatinya.

"Mau ke warung"

"Oh iya, kamu kalau nanti mau masak buat teman teman mu. pakai yang ada di kulkas saja, biar irit"

"Iya"

benar juga kata dia, bukan nya dia sudah menjadi suami ku kan? jadi ngapain aku repot repot harus belanja jika ada di kulkas.

akhir nya aku pun masuk kembali. dan melihat isi kulkas.

ada ayam yang belum di ungkep, ada tumisan juga. dan ku lihat nampak bumbu lengkap hanya tidak ada tomat

baik lah biar ku beli yang tidak ada.

aku pun berjalan kembali ke luar. hendak membeli nasi uduk dan beberapa bumbu. kebetulan si ibu penjual nasi uduk juga menjual sayur mayur dan sembako.

saat aku memakai sendal ku, Adit menghentikan kegiatan ku.

"Ini uang untuk belanja" Adit menyerahkan uang seratus ribu padaku.

"Tidak usah, aku ada kok"

"Pakai uang mu untuk keperluan mu,pakai ini untuk menjamu teman teman mu nanti"

dia memaksaku menerima uang itu,akhir nya aku pun menerima nya.

"Makasih" ucapku yang sedikit ketus

aku pun berjalan ke warung, nampak tidak begitu ramai hanya ada satu orang saja. itupun sedang di layani.

mungkin karna aku datang sudah siangan.

"Pagi neng, mau beli apa?" sapa ibu penjual dengan ramah nya.

"Pagi Bu, mau nasi uduk 2 di campur"

"Siap neng"

aku pun menunggu, sambil memilih beberapa gorengan. ada goreng tempe, tahu isi, dan bakwan juga.

hingga giliran ku pun tiba, si ibu mulai menyiapkan nasi uduk pesanan ku.

setelah selesai, si ibu pun memasukan nya ke dalam plastik, dan menghitung semua. tak lupa juga memasukan gorengan yang sudah ku ambil tadi.

"Bu saya mau tomat nya seperempat"

"Oh tomat juga neng? iya siap" si ibu pun menghentikan menghitung nya, dan masuk ke dalam warung nya,

"Sama ikan asin sepat nya juga 2 bungkus"

"Baik neng, apa lagi?"

"Timun seperempat, labu Siam yang kecil 5 ribu saja,sama kemangi 2 ikat"

si ibu pun menyiapkan nya dan menghitungnya,

"Totalnya 45 rb neng" ucap si ibu penjual

aku pun menyerahkan uang, yang di berikan Adit tadi.

"Mau masak masak neng?" tanya si ibu

"Iya Bu, nanti ada teman teman saya mau berkunjung"

"Oh iya neng" .

si ibu pun memberikan uang kembalian tadi,

dan aku pun membawa belanjaan ku pulang.

saat dalam perjalanan pulang nampak Adit tengah membersihkan halaman depan.

memang tadi aku tidak sempat membersihkan halaman depan, ternyata dia rajin juga.

sesampainya aku di rumah, aku langsung memberikan uang kembalian tadi pada Adit.

"Ini uang kembalian nya" ucapku sambil menyodorkan uang kembalian

"Kamu ambil saja, takutnya nanti ada yang di beli" ucapnya sambil menatap ku.

"Tak usah, aku sudah membeli yang di perlukan"

"Kamu ambil saja"

.Adit terus memaksaku untuk mengambil uang itu, akhirnya tak ada pilihan aku pun menerima uang itu.

aku pun berjalan ke dapur, dan menyimpan sayuran yang ku beli di dalam kulkas dan membawa 2 piring untuk makan nasi uduk.

aku pun duduk di ruang tengah, dan membuka nasi uduk punya ku dan Adit menyusul ke dalam. aku pun memberikan nasi uduk milik nya.

dia menerima nya

dan membuka bungkusan milik nya, kami pun makan dengan jarak yang cukup dekat kali ini.

tidak ada percakapan dalam makan kami. kami saling asik dengan makanan kami masing masing, hingga di suapan terakhir pun kami tak saling bicara.

setelah selesai, aku menyimpan piring milik ku ke dapur dan Adit sudah lebih dulu mencuci piring nya.

dia duduk di depan tv, dan aku memilih masuk ke kamar.

aku membuka media sosial, untuk sekedar hiburan dan melihat berita terbaru.

karna merasa bosan, aku pun menyalakan musik di ponsel ku dan duduk sambil memeluk boneka kesayangan ku.

tak lama Adit terdengar menyalakan motor nya, apa mungkin Adit sudah pergi?

tapi kan teman ku masih 3 jam lagi.

aku pun tak memperdulikan nya.

hingga sekitar 30 menit dia pergi terdengar suara motor nya kembali.

tak lama pintu kamar ku di ketuk.

tok tok tok,.

"Iyaa " aku pun bergegas membuka pintu.

saat ku buka nampak adit tengah berdiri di depan pintu kamar ku, sambil memegang plastik yang cukup besar.

"Ini cemilan dan kopi, buat hidangan nanti"

ya ampun, aku sampai tidak terpikir akan hal itu, aku lupa tidak menyediakan kopi untuk teman teman ku.

"Ini semua berapa?" tanya ku sambil menerima plastik tersebut.

"Tidak usah"

"Jangan gitu, mereka kan Teman teman ku biar aku yang menjamu mereka"

"Dan aku punya kewajiban yang sama sebagai suami kamu"

ucapan nya cukup membuat kedua mata ku membulat, aku merasa bersalah dalam hal memperlakukan nya layak nya se orang suami. walau aku tahu dia tidak bersalah. tapi semua tidak akan rumit jika dia menolak perjodohan ini.

aku pun menyimpan cemilan ini di lemari tv. dan menyimpan kopi susu dan teh di dapur.

banyak juga yang dia beli. mungkin ku perkirakan lebih dari seratus ribu.

setelah menaruh semua nya, aku pun kembali masuk ke kamar. dan melihat jam di ponsel ku.

ada beberapa notifikasi dari teman teman ku,

bahkan ada yang bergurau ingin makan dengan kambing guling

"Tar, aku ke rumah bapak dulu ya" ucap Adit dari luar kamar ku.

"Iya"

mungkin Adit pergi karna memang sebentar lagi teman Teman ku akan datang.

tak lama suara motor nya pergi meninggalkan rumah

setelah dapat notifikasi dari teman teman, bahwa mereka sudah mulai jalan. aku pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan gelas untuk kopi.

namun mata ku membulat kala melihat uang 2 ratus ribu di meja makan.

bahkan ada selembar kertas di sana yang bertuliskan.

"ini uang buat jaga jaga, takutnya nanti ada yang harus kamu beli, "

ya ampun, apa yang dia lakukan? justru ini akan membuat ku merasa tak enak karna tak mengajaknya larut dalam acara.

aku pun mengambil dan menyimpan uang itu di saku celana ku.