BRUK!!!
Seorang wanita cantik dengan pakaian yang bersimbah darah berlari masuk kedalam lift di sebuah hotel bintang lima. Tak sengaja dia menabrak seorang pria dan mengotori pakaian rapi pria itu dengan darah nya.
Setelah sebelum nya wanita itu di kejar-kejar oleh beberapa orang pria kekar berpakaian serba hitam.
Setelah lepas dari maut. Ternyata tidak membuat seorang Killa Roses bebas. Dia harus bersedia menikah kontrak dengan seorang CEO pemilik hotel tersebut. pria dingin dan kaku bernama Marvin Louis.
Hingga suatu hari ia mendapat kesialan ketika sedang menjalankan misi. Marvin memergoki Killa yang tengah mengobrak-abrik rumah nya, mencuri berkas penting. Marvin pun memperkosa Killa dan merenggut mahkotanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 6 : Lupa isi perjanjian.
"Bersiaplah, sekarang juga kita berangkat!" Ucap Marvin beranjak dari duduk nya meninggalkan Killa dan juga Ken.
"Berangkat? Kemana?" Killa bertanya kepada Ken.
"Hari ini juga Tuan Marvin dan Nona Killa akan segera menikah...." Ken tersenyum lalu menjawab pertanyaan wanita cantik yang berada di hadapan nya. Wajah nya seperti orang yang sedang kebingungan.
"Hari ini juga?" Mulut Killa terbuka lebar tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Ken.
"Bersiaplah Nona, karna Tuan Marvin tidak suka yang namanya menunggu..." Ken berjalan menyusul Marvin ke ruang kerja. Meninggalkan Killa yang masih terdiam.
Secepat ini?
Aku bahkan belum mempersiapkan diri untuk pernikahan ini.
Ok Killa tetap lah tenang, pernikahan ini hanya sementara. Anggap saja permainan, pria itu juga memiliki tujuan lain untuk pernikahan ini.
Ini bukan lah pernikahan asli, kamu harus tetap berada di batasan mu Killa.
Killa menghela nafas panjang, menutup matanya sejenak. Fokus adalah obat yang manjur untuk membuatnya tetap tenang.
***
Di perjalanan menuju ke suatu tempat.
Ken melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Sikap nya yang ramah sangat bertolak belakang sekali dengan Tuan nya.
Di kursi belakang ada Killa dan juga Marvin yang duduk bersebelahan. Suasana di dalam mobil itu begitu hening. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut kedua pria itu. Membuat Killa sendiri menjadi canggung.
"Eehmm....." Killa mengepalkan tangan lalu mengarahkan nya untuk menutup mulut nya yang berdehem.
Kedua pria itu sama-sama melirik ke arah Killa. Tetapi tatapan mereka berbeda. Marvin hanya melirik sekilas lalu kembali memalingkan wajah nya tidak perduli. Sedangkan Ken yang melirik melalui kaca sepion tengah. Tersenyum lalu bertanya.
"Ada apa Nona Killa? Apa ada sesuatu yang ingin Nona katakan?"
"Apa boleh saya meminjam ponsel?" Ragu-ragu Killa menjawab.
"Oh...tentu saja boleh, Nona bisa menggunakan ponsel saya." Ken meraba saku jas yang ia pakai. Tapi belum sempat dia menyerahkan ponsel nya. Marvin terlebih dulu memberikan ponsel kepada Killa.
"Ini....pakai saja ponsel ku, besok aku akan membelikan mu ponsel baru," ucap Marvin dengan tatapan dingin nya.
"Terima kasih Tuan, tapi saya tidak memerlukan ponsel baru. Karena di rumah saya memiliki cadangan ponsel...." Ucap Killa. Seketika tenggorokan nya tercekat.
Mendapat tatapan tajam dari Marvin. Marvin tidak berkata apa-apa, hanya langsung kembali memalingkan wajah nya. Killa kebingungan kesalahan apa yang ia perbuat. Mengapa ia di tatapi seperti itu.
Apa? Apa aku salah bicara? Wajah nya begitu menyeramkan.
Sepertinya dia mempunyai hati yang begitu dingin.
Sampai-sampai tatapan nya saja bisa membuatku merinding.
"Nona Killa, apa anda sudah membaca surat perjanjian tadi dengan seksama?" Ken tertawa pelan sambil bertanya.
"Aku sudah membaca nya dengan benar, memang nya kenapa?" Tanya Killa balik, masih belum mengerti dengan keadaan.
" Kalau begitu bukan kah, di perjanjian itu sudah tertulis jelas jika semua perkataan Tuan Marvin, harus anda ikuti dan tidak boleh membantah sekalipun...." Jelas Ken kepada Killa.
Killa menghela nafas berat. Dia baru teringat akan perjanjian itu. Sepertinya Tuan Muda satu ini marah karna merasa Killa sudah membantah nya tadi.
"Saya minta maaf...." Lirih Killa pelan.
"Tidak apa-apa Nona, ke depan nya anda bisa belajar untuk tidak membantah dan selalu menuruti perkataan Tuan Marvin...." Ucap Ken lagi.
"Iya...." Killa menoleh menatap Marvin yang masih enggan untuk menatap dirinya.
Ada yah laki-laki yang seperti dirinya.
Kenapa dia tidak bilang langsung jika dia marah padaku.
Dan malah membiarkan asisten nya yang bicara, apa mulut nya itu sangat susah untuk berkata.
Killa~
Cih.
Baru saja sebentar dia sudah melupakan apa isi perjanjian itu, entah kenapa aku merasa wanita ini sedang menyembunyikan sesuatu.
Tapi yang terpenting sekarang aku harus segera menikahi nya, masalah latar belakang nya itu gampang.
Setelah menikahinya aku akan menyuruh Ken untuk menyelidiki nya.
Marvin~
...🌹 TBC 🌹...
