Sang Pengacau

Akhirnya Padma sari dan Teja Kusuma diangkat menjadi anak dan cucu oleh sepasang kakek nenek tersebut.

Sambil sembah sungkem Padma sari menghaturkan banyak terima kasih atas budi baik sepasang suami-istri tersebut.

"Tidak usah sungkan anakku ,kami ikhlas atas kehendak langit , semoga apa yang kami lakukan menjadi bermanfaat bagi banyak manusia" berkata kakek Singolodro

"Baik ayah dan ibu...

"Aku berjanji akan memanfaatkan apa yang akan kalian ajarkan untuk membantu sesama manusia'.Padma Sari berjanji sambil bersimpuh di kaki ibu angkatnya.

Tanpa terasa waktu cepat berlalu ,sudah tujuh tahun Padma dan Teja hidup di jurang kematian.

Padma sudah menguasai ilmu racun dan pengobatan, ilmu silatnya pun sudah melesat jauh dibandingkan awal dia terjatuh di jurang.

Yang lebih menghebohkan adalah pangeran Teja,dia sangat cerdas dan berbakat.selain ilmu pengobatan dan racun,ilmu kedua kakek nenek itupun sudah ia kuasai.

Dengan kejeniusan otaknya dia mampu mengingat hanya dengan sekali baca berbagai kitab sakti yang ada di gua tempat tinggal mereka.

Hal itu membuat sepasang suami-istri itu terkejut.

"Teja cucuku kamu selalu mengagetkan kakek nenek mu dengan perkembangan ilmu silatmu nak".

"walaupun usiamu belum genap sepuluh tahun tapi kamu sudah menguasai ilmu kami dengan baik,tinggal menyempurnakannya .nak".

Tiap hari Teja berlatih ,dia selalu mengulang-ulang setiap jurus yang dirasa kurang pas sampai mahir. Setiap pagi dan petang dia melatih fisik dengan berlari sambil membawa sebongkah batu di pundaknya,membuat tubuhnya makin berisi.

Fisiknya seperti anak usia belasan tahun.

Dengan wajah tampan dan kulit bersih tampak kewibawaan seorang bangsawan terlihat.

Tingkah laku, sopan santun selalu di ajarkan ibu Padma sari.

Membuat siapa saja yang mengenalnya pasti akan terpesona.

Walaupun dia memiliki ilmu bela diri yang tinggi tidak membuat nya menjadi pribadi yang sombong.

Setelah sekian waktu berlalu

Tak terasa sudah genap sepuluh tahun ibu dan anak ini tinggal di jurang kematian.

Teja sudah berusia dua belasan tahun tapi tampak fisiknya bagai anak usia enam belasan,dengan tubuh yang padat berisi dan wajah yang sangat rupawan.

"Anak dan cucu ku akhirnya ,kalian sudah menguasai semua ilmu dari kami,

"Bahkan kamu bisa menyempurnakan ilmu Baju Baja menjadi lebih sempurna'.

Dengan kecerdasan yang dimiliki nya Teja mampu mengembangkan ilmu baju baja menjadi lebih mengerikan,dia mampu mengeluarkan sebuah senjata ilusi dari tubuhnya, sesuai keinginan nya,asal tenaga dalamnya mencukupi.

'Sudah saatnya,kalian kembali ke asal muasal kalian."

"Jadilah pembela kebenaran dan keadilan karena yang ku dengar saat ini dunia luar sangat kacau'

kembali kakek dan nenek memberi nasihat bergantian.

Teja dan Padma tidak kuasa menahan air mata.Mereka sedih karena harus meninggalkan orang yang sudah sangat mereka cintai.

Tapi memang takdir mereka harus di luruskan, mereka lah yang bisa memperbaiki situasi kekacauan di negeri nya.

Segala ketidakbenaran yang sudah dianggap biasa harus di rubah.

kejahatan yang dianggap wajar harus di hentikan.

*****

Pagi-pagi Padma dan Teja sudah bersiap untuk mengarungi dunia , kembali menuju dunia luar.

Dunia yang kejam,yang sudah menganggap kebobrokan hal biasa,saling tikam,saling injak.siapa yang kuat dia yang berkuasa.

Para pejabat mengeruk keuntungan pribadi,para pendekar yang di harapkan membela yang lemah malahan dengan kekuatan nya saling membumihanguskan lawan yang berseberangan.

Lagi-lagi rakyat lah yang jadi korban,pajak makin mencekik,keonaran dimana-mana.

Kejahatan terjadi di mana-mana

Yang kaya makin kaya, yang berkuasa makin berkuasa dengan makin mencengkeram kan kuku-kuku kekuasaan nya.

kehidupan rakyat kecil tidak ada artinya,nyawa mereka bisa dicabut seperti membalik tangan.

"Ayah...ibu aku pamit ",berkata Padma sari dengan hati yang sedih.

"Kakek ...nenek...aku pamit'.kata Teja

"Nanti kalau urusan sudah beres kami pasti kembali ",janji mereka berdua.

"Ini ada bekal harta benda buat kalian",

Sambil memberikan berkarung-karung emas dan intan berlian ,kakek dan nenek itu tersenyum.

"Bagaimana kami akan membawa barang sebanyak ini ',jawab kedua ibu anak tersebut melongo.

"he....he.....jangan khawatir anak dan cucu ku".

"Aku akan wariskan sebuah gelang mustika kepada kalian,pusaka ini sangat langka bahkan aku tidak tahu apa ada yang lain'.

Sambil menyerahkan sebuah gelang yang sangat indah.

__________

Selamat membaca jangan lupa like ,vote dan koment-nya.

Happy reading.....