NovelToon NovelToon
Jejak Tertinggal Istri Kedua

Jejak Tertinggal Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Ayu Lestari namanya, dia cantik, menarik dan pandai tapi sayang semua asa dan impiannya harus kandas di tengah jalan. Dia dipilih dan dijadikan istri kedua untuk melahirkan penerus untuk sang pria. Ayu kalah karena memang tak memiliki pilihan, keadaan keluarga Ayu yang serba kekurangan dipakai senjata untuk menekannya. Sang penerus pun lahir dan keberadaan Ayu pun tak diperlukan lagi. Ayu memilih menyingkir dan pergi sejauh mungkin tapi jejaknya yang coba Ayu hapus ternyata masih meninggalkan bekas di sana yang menuntutnya untuk pulang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Butuh perhatian

Inggrid dan Yasa datang ke rumah Ayu bertepatan dengan kedatangan Sena dan Ratih.

"Bawa apa, Bu Ratih?" tanya Inggrid sambil memindai diam-diam barang yang dibawa oleh besannya tersebut.

"Pisang sama singkong, Bu Inggrid!" jawab Ratih sopan.

Belum sempat mereka melanjutkan teriakan, pembantu di rumah tersebut berteriak cukup keras hingga terdengar oleh keempat orang itu.

"Non Ayu, Non Ayu kenapa?!"

Langsung saja keempatnya berlari memasuki rumah itu. Di sana Ayu tergeletak tak sadarkan diri.

"Ayu kenapa, Bik?" tanya Inggrid panik.

"Nggak tahu Juragan, tiba-tiba tadi saya menemukan sudah tergeletak di depan pintu!" jawab si Bibik takut-takut.

"Tolong angkat, Pak!" Ratih meminta suaminya untuk mengangkat tubuh Ayu yang lunglai itu.

"Den Surya kemana?!" tanya Yasa galak.

"Tadi pamitnya keluar sebentar," jawab Bibik sambil menundukkan kepalanya dalam.

"Keterlaluan, istri sedang lemah gitu malah kelayapan nggak pulang-pulang!" omel Yasa marah.

"Pak, ini Ayu dibawa ke rumah sakit aja, Pak! Badannya anget!" Inggrid keluar dari kamar Ayu sambil berteriak.

"Ayo, ayo, Bu!" Yasa segera menyiapkan mobilnya di depan pintu rumah Ayu.

"Bu Ratih ikut mobil kita aja! Bibik siapin baju Ayu biar nanti dibawa Pak Sena!" perintah Inggrid segera bergegas.

Sena kembali mengangkat tubuh Ayu sampai ke dalam mobil Yasa. "Rumah sakit kabupaten ya, Pak!"

Tak lama kemudian mobil itu melaju ke rumah sakit yang berada di kota kabupaten.

Dengan lembut Ratih membela wajah Ayu yang ada di pangkuannya. Wajah Ayu yang pucat pasi itu tak ayal membuat hati Ratih menghiba.

Begitu menyedihkannya takdir yang membawa mereka hingga mengalami hal itu.

Di usia Ayu yang baru menginjak dua puluh tahun, dia direnggut paksa dari mimpi-mimpinya dan sekarang harus hamil dengan kondisi yang memprihatinkan.

Selang empat puluh menit kemudian mobil Yasa masuk ke dalam halaman sebuah rumah sakit.

Seorang sekuriti dengan sigap mendorong brankar ke dekat mobil Yasa. Seorang perawat pun mendekat begitu ada seorang pasien yang ada di atas ranjang itu.

Ayu di dorong masuk ke dalam IGD dan dokter di tempat itu dengan sigap memeriksa Ayu.

"Pasien sedang hamil muda, Dok!" ucap Inggrid sambil berdiri di sisi ranjang Ayu.

"Dia kelaparan dan dehidrasi, Bu! Seharusnya Ibu hamil itu dijaga asupan makanannya karena yang butuh makan bukan dia aja tapi janin yang ada di perutnya juga butuh makan!" tegur dokter tersebut sopan.

"Lalu apakah janinnya baik-baik saja?" tanya Inggrid penuh kekhawatiran.

"Saya nggak bisa memastikannya sekarang, saran saya pasien lebih baik dirawat agar dilakukan observasi lanjutan!" jawab dokter itu.

"Lakukan yang terbaik untuk keduanya, Dok!" pinta Yasa sopan.

"Saya akan siapkan semuanya ya, Bu, Pak!" Dokter itu berlalu dari sana dan menuliskan pengantar agar Ayu dapat dirawat.

Lalu dokter memanggil Inggrid dan Yasa lalu menyerahkan surat pengantar untuk keduanya mendaftarkan Ayu ke administrasi rumah sakit tersebut.

Setelah segala pendaftaran itu dilakukan, Ayu pun dirawat dirumah sakit itu.

***

Surya pulang ke rumahnya bersama Ayu, setelah tadi berdebat dengan sengit dan mengalah demi menjaga perasaan Puspa, pada akhirnya Surya memilih meninggalkan rumah itu setelah Puspa tertidur pulas.

Sampai di rumahnya, Surya memejam sebentar dan menghela nafas panjang.

Surya merasa bersalah meninggalkan Ayu selama itu dan kedondong yang tadi sempat dipetiknya harus ketinggalan karena Surya terburu-buru meninggalkan rumah itu.

Surya masuk ke dalam rumahnya. Sepi dan tenang, lalu Surya masuk ke dalam kamarnya dan kamar itu dalam keadaan kosong.

Surya panik lalu memeriksa satu persatu ruangan yang ada di dalam rumah itu, dan hasilnya Ayu tetap tak ditemukan di manapun juga.

Surya mengetuk pintu kamar pembantu rumah tangganya. Bibik keluar dari dalam kamar itu.

"Bik, Ayu kemana?" tanya Surya panik.

"Non Ayu pingsan, Den! Tadi dibawa bapak sama ibu ke rumah sakit!"

"Hah, pingsan?!" tanya Surya panik.

"Nggih, tadi Bibik temuin sudah tergeletak di depan kamar... "

Belum selesai Bibik menjelaskan kondisi Ayu, Surya langsung bergegas menuju ke rumah sakit kabupaten.

Sesampainya di sana Surya melihat kedua orang tuanya duduk bersama bapak mertuanya.

"Pak, Bu!" Surya mencium punggung tangan ketiganya dengan takjim.

"Ayu gimana?" tanya Surya membuat Sena tak enak hati untuk menjawabnya.

Putri cantiknya yang awalnya bertubuh berisi dan sehat itu, hari ini didiagnosis dokter kekurangan gizi karena kehamilannya itu membuat Ayu tak bisa menelan makanannya.

Sena memilih pamit ke dalam untuk menemui istrinya.

Begitu Sena tak ada di tempat itu, aura Yasa dan Inggrid berubah menjadi dingin. "Kamu kemana aja, Ya? Kata Bibik kamu pergi dari siang hari?"

"Surya nyariin kedondong untuk Ayu," jawab Surya dengan bahu melemah.

"Nyari kedondongnya kemana? Ke Jakarta atau ke Bali?" tanya Yasa ketus.

"Surya pulang ke rumah, Pak, di sana ada pohon kedondong!" jawab Surya.

"Ibu tahu kamu nggak bisa jauh dari Puspa, tapi bisa dong beberapa bulan ini perhatian dulu ke Ayu? Ayu lagi hamil anak kamu dan dia butuh perhatian lebih dari kamu! Ibu nggak mau calon anak kamu kenapa-napa!" tegur Inggrid dengan mimik serius.

"Puspa tantrum, Bu! Dia merasa belakangan hari ini Surya nggak adil!"

"Dia tuh gimana sih, kondisi ini kondisi darurat, ngalah sedikit kan nggak masalah, nanti kalau Ayu udah punya anak dua, tiga atau empat, Puspa mau memonopoli kamu juga nggak masalah!" omel Inggrid tambah senewen.

"Dia kekurangan gizi dan dehidrasi, Ya! Kamu memang harus lebih ekstra perhatian untuk Ayu. Nanti biar Bapak sama Ibu kasih pengertian ke Puspa," ucap Yasa pelan.

Surya hanya bisa menundukkan kepala dalam. Surya beneran pusing menghadapi hal itu. Ternyata memiliki dua istri itu tak semudah seperti yang dikatakan orang di luaran sana.

"Sementara kamu bekerja dari rumah saja, nanti biar karyawan kamu yang mengantarkan laporan ke rumah!" ucap Yasa lagi.

Sementara di luar kamar keluarga besannya sedang membicarakan masa depan Ayu, di dalam kamar itu Sena dan Ratih meneteskan airmatanya karena merasa segitu tak berharganya anak perempuan mereka di mata keluarga Yasa.

Ayu ibarat perempuan yang dinikahi untuk kelangsungan keluarga mereka tanpa mereka memikirkan bagaimana kondisi dan kebahagiaan Ayu nanti.

Sena merangkul pundak Ratih dan mengelusnya dengan hangat berharap ada keajaiban yang akan datang untuk Ayu nanti.

Ya orang tua itu berharap ada secercah harapan untuk anak perempuan mereka yang baik, cantik, pintar dan berbakti kepada orang tuanya itu. Hanya itu doa yang dipanjatkan oleh Sena dan Ratih, tak ada harapan lain selain agar Ayu bahagia.

1
Rens16
Ayo guys kasih aku bintangnya, like dan komennya biar aku semangat, terima kasih 😍
Rens16
Beri komentar, like, bintang nya ya guys, saranghaeyo 😍
aku
sabar albert...kan tuanmu lg otw bucin 😁😁
Rens16: Bucin sampai nyungsep 😀😀
total 1 replies
aku
manfaatin kesempatan yu buat raih cita2 mu. go ayu go
Rens16: Go yang kenceng ya say 😍😍
total 1 replies
aku
kocak ayu /Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!