Briyan seorang pemuda tampan berumur 27 tahun, dia hanya hidup bersama ibunya, dia belum pernah sama sekali bertemu dengan Ayah kandungnya, Ibunya Saraswati selalu menyembunyikan tentang siapa ayah kandung Briyan sebenarnya
Sampai suatu hari Briyan bertemu dengan Liliana dia adalah anak angkat dari seorang laki-laki kaya raya. Hubungan Briyan dan juga Liliana tidaklah mudah, kakak dari Liliana mencoba menghancurkan hubungan Liliana dengan kekasihnya, belum juga Adrian ayah angkat Liliana juga tidak menyetujui hubungan mereka.
Adrian belum mengetahui bahwa Briyan adalah anak kandungnya, dia menyuruh Liliana untuk mengakhiri hubungannya dengan Briyan karena menurutnya Briyan hanyalah pemuda miskin yang hanya menginginkan hartanya saja.
Hingga suatu hari, akhirnya Adrian mengetahui bahwa sebenarnya Briyan adalah anak kandungnya dengan Saraswati
Bagaimanakah kisah selanjutnya? Yuk kawal cerita ini sampai selesai😊
Jagan lupa tinggalkan jejak kalian ya readers........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indaria_ria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 #Ketakutan Casandra
"Apa?" Saraswati langsung terkejut mendengar nama Adrian disebut oleh Briyan.
"Kenapa bu? apa ibu mengenal pak Adrian?" tanya Briyan.
"Tidak, ibu tidak mengenalnya, ibu hanya terkejut mendengar Lilian anak orang kaya, kalau begitu lebih baik kamu lupakan saja Lilian, masih banyak wanita yang lebih baik dari Lilian."
Briyan tidak menyangka kali ini ibunya tidak menahan dirinya berpisah dengan Lilian, biasanya ibunya akan memintanya untuk kembali pada Lilian seperti waktu Briyan dan Lilian bertengkar, biasanya ibunya akan meminta Briyan untuk segera meminta maaf pada Lilian.
"Baiklah akan aku coba bu, tapi aku tidak tahu apa aku bisa atau tidak tanpa Lilian, aku benar-benar tulus mencintainya." jawab Briyan.
"Tidak Briyan, kalau Lilian benar-benar anak Adrian, bisa jadi kalian masih saudara satu ayah." batin Saraswati.
**
Sementara itu di rumah mewah milik Adrian, diruang makan sudah terlihat Casandra, dan juga kedua anak angkatnya, Lilian dan juga Daren sudah duduk saling berhadapan, mereka masih menunggu kedatangan pak Adrian untuk makan bersama.
"Kemana papa kalian? biasanya dia sudah pulang jam segini?" ucap Casandra.
"Tadi sewaktu aku pulang papa juga sudah bersiap pulang ma, tapi mungkin papa masih ada kerjaan lain." jawab Lilian santai.
"Ma, boleh aku bicara?" tanya Daren didepannya.
"Kalau mau bicara, bicara saja Daren kenapa harus ijin dulu sih!." Casandra sedikit ketus, ucapannya bahkan sudah membuat Daren kehilangan nyali.
"Kenapa diam saja? bukannya tadi kamu mau bicara?" Casandra mulai kesal.
"Iya ma, begini, apa aku boleh bekerja di perusahaan papa?"
"Nanti mama tanyakan pada papa." Daren nampak lega saat Casandra menanggapinya dengan baik, dia mengira mamanya akan marah saat dia menanyakan hal itu.
Sementara itu dari dalam ruang makan, mereka bertiga sudah mendengar bunyi mobil pak Adrian mulai memasuki garasi rumah mewahnya, didalam mobil rasanya pak Adrian enggan sekali untuk turun, kali ini dia benar-benar kecewa dengan istrinya, tapi akhirnya dengan berat dia memilih untuk segera keluar dari dalam mobil.
"Kamu baru pulang mas? apa ada masalah sampai kamu lupa memberi kabar atas keterlambatanmu?" baru saja masuk kerumahnya pak Adrian sudah di berondong beberapa pertanyaan dari istrinya.
"Kenapa kamu diam saja mas? biasanya kamu tidak seperti ini!" ucap Casandra yang semakin bingung dengan sikap suaminya.
"Sudahlah, aku lelah sekali, aku mau istirahat." Casandra langsung terdiam, ada apa dengan suaminya, kenapa dia bersikap tidak seperti biasanya.
"Anak-anak sudah menunggumu di ruang makan dari tadi mas." Adrian langsung menghentikan langkahnya.
"Kamu saja yang temani anak-anak, bilang saja kalau aku sedang tidak enak badan." Adrian segera berjalan meninggalkan Casandra menuju ke kamarnya.
Sementara Casandra bertambah bingung dengan sikap Adrian yang tidak seperti biasa, biasanya setiap suaminya pulang kerja dia pasti akan mencium keningnya, tapi kali ini sikapnya begitu dingin terhadapnya.
"Lilian, Daren, kalian makan saja dulu ya, mama sedang ada masalah sama papa."
Casandra segera berjalan menuju kekamarnya menyusul suaminya yang sudah lebih dulu masuk ke kamar, sementara Lilian dan juga Daren merasakan ada yang aneh melihat sikap kedua orang tuanya.
Sementara itu sesampainya di dalam kamar, Casandra mendapati suaminya sedang duduk diatas tempat tidur sambil memainkan ponsel miliknya. Adrian hanya melirik sedikit melihat kedatangannya.
"Mas, kamu kenapa? apa kamu ada masalah? coba katakan padaku?" Casandra langsung duduk disamping Adrian.
"Ini belum saatnya aku membongkar rahasiamu Casandra, nanti diwaktu yang tepat aku akan segera membuka rahasia yang sudah kamu simpan selama ini dariku." batin pak Adrian.
"Sudah aku bilang, aku sedang lelah aku ingin istirahat." tanpa memperdulikan istrinya, Adrian segera merebahkan tubuhnya keatas tempat tidur.
"Mas, kenapa kamu berubah, kamu tidak seperti biasanya, oh..apa kamu sedang ada perempuan lain? sehingga kamu sekarang berubah?" Adrian langsung menoleh karah Casandra.
"Jaga ucapanmu, selama ini aku selalu setia denganmu, tapi aku tidak tahu bagaimana dengan dirimu!" Pak Adrian mencoba mengorek sesuatu.
"Kamu bicara apa mas? kamu menuduhku selingkuh?" Casandra mulai terpancing emosi.
''Aku tidak mengatakan seperti itu? tapi kenapa kamu malah merasa sendiri."
"Cukup mas! sekarang katakan apa maumu?" emosi Casandra sudah mulai naik.
"Mauku? bukankah kamu tau mauku?"
"Anak? hanya karena aku belum bisa memberimu keturunan kamu berubah padaku dan menuduhku selingkuh? jahat kamu mas?" Casandra langsung berjalan menuju kepintu bermaksud ingin meninggalkan suaminya, tapi setelah mendengar ucapan dari suaminya Casandra langsung menghentikan langkahnya.
"Apa mungkin kamu sudah pernah mempunyai anak dariku sebelumnya?."
Deg...
Jantung Casandra langsung berdegup kencang mendengar ucapan suaminya, dia takut suaminya mengetahui tentang rahasia yang sudah ia tutup rapat-rapat.
"Apa jangan-jangan mas Adrian sudah mengetahui tentang siapa Lilian?" kini badan Casandra sedikit mulai gemetar, dia takut suaminya mengetahui sesuatu.
"Apa yang kamu katakan mas? kamu benar-benar jahat!" Casandra langsung berlari keluar dari kamarnya sambil berderai air mata.
Sementara itu Lilian dan juga Daren langsung saling padang melihat mamanya berlari sambil menangis, dalam sejarah hidup mereka, baru kali ini dia melihat Casandra menangis di depan mereka.
"Ma, mama kenapa ma?" Lilian segera menghampiri Casandra.
"Mama tidak apa-apa, sudah selesaikan makan kalian." ucap Casandra sambil sesegukan.
Casandra segera berjalan menuju ke kamar tamu, disana dia menangis sejadi-jadinya, dia takut kalau Adrian ternyata sudah mengetahui tentang rahasianya.
"Bagaimana ini? bagaimana kalau ternyata mas Adrian sudah tau siapa sebenarnya Lilian?, dan kenapa sampai aku tidak bisa memberikannya keturunan tapi aku pernah mengandung dan pernah mempunyai anak?"
Casandra mulai ketakutan, ini lah yang sebenarnya ia takutkan dalam pernikahannya, sebelum menikah dengan Adrian, Casandra pernah hamil dan melahirkan, sebenarnya dia adalah korban dari pemerkosaan.
Sebenarnya waktu itu Casandra sempat ingin melakukan aborsi, tapi keluarga besarnya melarang dan memintanya untuk mempertahankan kandungnya karena menyangkut nyawa keduanya.
Bahkan Casandra juga tidak mengetahui bahwa setelah dirinya melahirkan, kantung kandungannya telah diangkat oleh Dokter tanpa meminta persetujuan Casandra terlebih dahulu, pihak keluarga langsung menandatangani persetujuan pengangkatan kanker didalam rahim Casandra.
Casandra sendiri tidak mengetahui bahwa selama ini dirinya sudah mengidap penyakit di dalam rahimnya, bahkan sampai detik ini Casandra masih bertanya-tanya kenapa sejak menikah dengan Adrian dirinya tidak bisa hamil, dia mengira kalau Adrian mandul.
Bersambung....