Menikah dengan orang yang dicintai adalah impian semua orang. Namun Tak semua orang bisa melalui dan bertahan dengan ujian pernikahan tersebut.
Bagaimana jadinya jika dalam pernikahan yang bertahan hanya hati seorang wanita yang sudah dihancurkan berkali-kali oleh prianya? Dan saat itu pula hadirlah sahabat yang dulu selalu ada (seorang pria) ingin membantu mengobati luka yang ditorehkan suamimu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Kartika Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 07
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Lyora dan Alrescha sampai rumah, Lyora masuk duluan kerumah, saat ia berjalan melewati ruang tamu hendak menaiki tangga ke kamarnya dengan tak ia sadari ada ibu Alrescha.
"Bagus ya jam segini baru pulang, enak ya, berangkat naik motor pulang naik mobil menunggu di jemput suami" ucap mertuanya dengan nada sinis
Lyora berhenti sejenak, "Maaf ma, tadi kebetulan pekerjaan Lyora banyak, jadi lembur di hari pertama kerja.. Dan tadi Alrescha yang jemput sendiri, Lyora ga minta di jemput" jawab Lyora
"Sudah pintar ternyata sekarang menjawab, sudah bisa bekerja jadi merasa tak perlu menghargai mama" ucap mertuanya lagi sambil berdiri
Entah apapun yang di perbuat Lyora selalu salah dimata ibu mertuanya.
"Maaf ma, Lyora cape, mau ke kamar dulu" ucap Lyora lalu berjalan menuju kamarnya.
"Ada apa ma?" tanya Alrescha
"Itu istrimu, lama2 tak menghargai mama!! Ditanya sudah pintar menjawab mentang2 sudah bekerja" adu mamanya
"Sudahlah ma, mama mending istirahat, besok katanya mau pergi sama teman2nya?? Alrescha ke kamar dulu ma" ucap Alrescha lalu berjalan menuju kamarnya, mama Alrescha juga pergi ke kamarnya untuk istirahat.
Sesampainya Alrescha di kamarnya, Lyora sedang mandi membersihkan dirinya. Ia menunggu beberapa saat. Dan tak lama kemudian Lyora selesai mandi dan memakai baju tidur.
Alrescha : "Aku mau ngomong sesuatu"
Lyora : "Besok aja ya, aku lelah"
Alrescha : "Ga bisa.. Aku mau ngomongin penting sama kamu"
Lyora duduk bersandar di headboar "Mau ngomongin apa?" tanya Lyora
Alrescha : "kamu bisa kan kalo di ajak ngomong sama mama jawabnya yg sopan... Dia mamaku loh, yg sekarang juga mama kamu"
Lyora : "Aku kurang sopan gimana? Tadi kamu gatau gimana nada bicara mamamu kan? Kamu datang cuma waktu aku dah pergi.. Aku yg selama ini di banding2kan dgn anak teman2nya yg udah kasih mereka cucu. Yaaa... Aku akui aku blm bisa kasih mama cucu, blm bisa kasih kamu anak, tapi aku juga cape kalo di banding2kan trus.. Dan pernah ga mama kamu bahas soal anak di kamu? Engga!! Selalu aku yg di sindir dan di pojokkan waktu kamu ga ada!! Dan kamu, pernah ga kalo kita ada masalah kamu mau nyelesaikan baik2, bukan marah trus langsung pergi gitu aja?? Engga kan, kamu pergi sama teman2mu, sama nona NORA yg selalu kamu bela. Oh iya, demi wanita yg DEMI DIA KAMU RELA MAU CERAIKAN ISTRIMU!! Aku cape Al!! Aku cape kamu ga mau ngertiin aku, ga mau tau tentang aku sama sekali"
Alrescha : "Ga usah bahas yg lain2, aku cuma minta kamu buat sopan sama mama, itu aja"
Lyora : "Sopan yg kek gimana?"
Alrescha : "Kalo mama ngomong dengerin, jawab baik2 bukan langsung pergi sesukamu"
Lyora : "Aku tadi udah bilang, aku cape"
Alrescha : "Kan aku dah bilang sama kamu ga usah kerja, ga ada yg nyuruh kamu kerja!! Kerja cuma alasanmu buat dekat sama Archio Cyrus kan!!"
Lyora : "Archio Cyrus?? Dia itu sahabatku sejak kuliah.. Alasanku kerja?? Bukannya waktu itu aku udah bilang, okey ku ulangi lagi, aku gamau jadi bebanmu. Aku cape kerja, tapi mentalku cape ngadepin mama yg trus2an bahas soal anak.. Emang aku mau?? Engga!! Aku juga maunya punya anak, aku maunya kamu ga sibuk sama hobby balap kamu, dan aku juga mau kamu ga dekat sama cewe2 manapun.. Aku cape Al!! Cape sayang sama orang yg jelas2 dia ga sayang sama aku, apa lagi mikirin perasaan aku!!" ucap Lyora yang mulai meneteskan air matanya.
Alrescha hanya terdiam, entah apa yg ia pikirkan saat ini, tapi yg jelas mendengar pernyataan istrinya membuat hatinya sedikit nyeri.
"Kalo kamu masih merasa terpaksa nikah sama aku, kamu minta ceraipun aku bakal tanda tangan sekarang, aku juga ga bakal nuntut apapun dari kamu. Biar kamu bebas sama wanita manapun yg kamu mau. Aku cape Al ga di hargai sama sekali sebagai istrimu, aku juga pengen kek awal pernikahan kita, disayang, dimanja sama kamu, kamu selalu punya waktu luang buatku, sekarang apa?? Waktumu buat kerja dan kawanmu" lanjut Lyora
"dahlah kenapa jadi bahas yg engga2 sih.. Kamu aja main belakang sama Archio dan sekarang kamu nuduh aku!!" jawab Alrescha
Lyora : "Nuduh kamu bilang?? Di hari pertama aku kerja, aku dengar kalo suami aku mau bercerai dengan istrinya, dan perempuan tak tau malu itu dengan bangganya memperlihatkan senyumannya.. Itu yg dinamakan nuduh? Kamu udah bosan sama aku?!! Bilang!! Ga perlu nyakitin aku terus2an.. Hatiku udah rapuh dibuatmu Al, selama ini aku diam karna aku pengen liat kamu berubah jadi lebih
baik, tapi nyatanya engga, kamu sibuk dengan duniamu yg ga ada aku" isak tangisnya pecah, air mata yg sedari tadi ia tahan lolos begitu saja dengan derasnya
"Mulai sekarang terserah kamu mau bagaimanapun, aku ga mau ikut campur urusan kamu lagi, aku ga mau cari tau apapun tentang kamu, aku juga bakal berhenti peduli sama kamu, dan aku juga bakal hilangkan perasaanku sama kamu, trimakasih buat tahun2 pernikahan kita yg indah" lanjut Lyora, akhirnya kata2 itu lolos dari mulutnya
Alrescha : "Yaudah sekarang mau kamu gimana??"
"Aku mau istirahat, aku cape.. Besok aku juga harus kerja" jawab yg menghapus air matanya lalu membungkus dirinya dengan selimut
"kamu ga usah kerja lagi, mending dirumah nemani mama" ucap Alrescha
Lyora : "Engga, besok aku tetap mau kerja, buat kebutuhan aku, kalo kamu atau mama kamu kaya, aku engga!! Aku ga mau di bilang numpang hidup atau jadi benalu buat kalian"
Alrescha hanya terdiam mendengar ucapan Lyora yg tak mau menuruti kemauannya untuk tak lagi bekerja. Alrescha yg lelah'pun akhirnya memejamkan matanya, namun ia tak bisa tertidur lelap. Banyak pikiran yg mengganjal di otaknya.
Malam berlalu begitu lama bagi Alrescha, pagi2 buta, saat Alrescha akan mulai terlelap, Lyora bangun dari tidurnya. Karna tak ingin membangunkan suaminya, ia tak pernah menghidupkan lampu kamar. Lyora berjalan keluar kamar, menuruni tangga menuju dapur. Disana ia menyiapkan makanan untuk sarapan, meskipun ada pembantu tapi tidak menginap dan hanya bertugas membersihkan rumah, setrika, dan menyiapkan makan siang, jadi jika sarapan tetap Lyora yg memasak.
Tanpa Lyora sadari ada mata yg terus memperhatikannya memasak, siapa lagi jika bukan Alrescha. Karna tak bisa tidur, ia mengikuti Lyora kedapur dan memperhatikan istrinya memasak.
...****************...
