NovelToon NovelToon
Suamiku Yang Cacat

Suamiku Yang Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: _yan08

Keisha Putri Maheswari, seorang dokter Modern dari abad ke 21 yang harus mengalami time travel ke masa kuno, Keisha terdampar di tengah-tengah hutan belantara dengan peralatan medis yang dibawanya dari masa depan, Keisha mendapatkan tugas dari sang atasan untuk ikut dengan tim medis yang akan dikirim ke pulau terpencil untuk melakukan kegiatan kesehatan bagi penduduk di sana.

Namun nahas, Keisha seorang dokter spesialis kulit harus gugur saat balik mengantarkan seorang pasien yang hendak dibawa ke kota oleh helikopter, tapi sayang helikopter yang di tumpanginya di tembak oleh orang-orang berkelompok bersenjata sehingga helikopter yang di tumpanginya jatuh.

Deskripsi tidak muat 😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _yan08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dikira Itu Adalah Jurig (7)

Sesampainya di gubuk yang ditinggalinya beberapa hari ini, Keisha membawa duduk si ibu yang sedari tadi patuh mengikutinya. “Duduk dulu ya sebentar!” Ucapnya lalu masuk mengambil alat untuk mengecek si ibu.

Lucas yang dari dalam rumah pun terlihat bingung. “Kenapa kembali lagi?” tanyanya saat melihat wujud Keisha yang lagi-lagi mengambil tas aneh itu, ya menurutnya tas itu sangat aneh, tapi kelihatannya cukup kuat.

“Sutt, aku ada urusan jadi bertanya nanti saja!” sahut Keisha keluar.

Lucas yang penasaran ikut keluar meskipun agak sedikit kesusahan, dia ingin melihat hal apa lagi yang akan dilakukan oleh gadis aneh ini.

“Bibi maaf atas kelamaan saya, mari saya periksa dulu?” Keisha memegang lengan kiri si ibu, lalu memasangkan alat tensimeter untuk mengecek darah si ibu.

“Benda apa ini nak, kenapa rasanya aneh?” tanya si ibu memegang tensimeter yang sedikit membengkak di lengan kirinya.

“Ini namanya alat pengecek darah, bibi tenang saja, saya hanya memastikan tensi ibu stabil atau tidak,” jawab Keisha mulai mengeluarkan suntikan, dia akan memberikan obat lewat suntikan biar lebih merata lalu nanti akan memberikannya salep.

“Nak, sa–saya akan diapakan?” tanya si ibu gugup melihat jarum suntik yang baru pertama kali dia lihat, rasa keraguan di dalam hatinya kembali timbul, dia berpikir apakah anak ini akan berbuat jahat?

“Tenang saja bibi, percaya saja sama saya, saya bahkan berani bertaruh bibi akan sembuh dalam kurun waktu tujuh hari!” serunya semangat.

Mau tak mau ibu itu berbalik sesuatu instruksi Keisha, Keisha sudah memastikan suasana sepi, si ibu merasa terkejut saat bawahnya dibuka.

Plak!

“Kamu mau melecehkan saya ya! Dasar bajingan kecil!” seru si ibu menangis dia tidak menyangka gadis cantik nan anggun ini seorang penjahat kelamin.

Keisha yang terkejut akan tamparan itu merasa ngeblank, ya ampun dia lupa ini kan zaman batu, orang-orang belum mengenal suntikan, jika pun tahu mustahil, salah dirinya juga sih tidak memberitahukan hal ini terlebih dahulu.

“Aduh bibi, jangan seperti itu, saya, saya tidak seperti itu maafkan saya bibi,” aduh dia sampai lupa mau bicara apa.

“Jangan banyak alasan! Jika seperti ini, lebih baik saya sakit saja daripada saya dilecehkan seperti itu!” seru si ibu lagi menangis meratapi akan keadaan dirinya.

“Bibi sebelumnya saya minta maaf terlebih saya tidak menjelaskannya secara awal, jadi penggunaan obat ini melewati bawah yakni, maaf …, pantat ibu,” jelas Keisha meringis malu, kenapa jadi seperti ini sih. “Tapi bibi, kita bisa melewati lengan jika bibi tidak berani melewati yang bawah!” jelasnya buru-buru.

Si ibu berhenti menangis menatap Keisha penuh keraguan. “Bibi, saya tidak seburuk itu untuk melecehkan seorang wanita, saya murni seorang tabib, yang mungkin bibi tidak pernah menemui cara pengobatan seperti saya!” ucap Keisha menjelaskan agar si ibu tidak semakin ragu dan takut, huh … dia paham di zaman seperti ini orang-orang yang masih belum paham apa itu dan ini, harus dijelaskan secara mendetail jika tidak orang tersebut mana bisa paham. Abat tiga belas jadi ya ….

Pada akhirnya si ibu mau dan di suntik melewati lengan, sedangkan tanpa mereka sadari Lucas sedari tadi melihat semuanya, dia sempat tersenyum senang saat Keisha mendapatkan tamparan dari si ibu, dia bahkan sempat ingin bersorak. Menurutnya gadis aneh itu terlalu mengesalkan dan menjengkelkan, dan dia pantas dapat itu.

Jahat sekali, jika Keisha tahu pasti sudah kebakaran tuh gubuk jelek.

“Jika gatalnya muncul, tolong sebisa mungkin jangan digaruk, dan olesi obat ini saat akan tidur, dan jika ingin mandi, coba campur air mandinya menggunakan air hangat dan garam, jika tidak ada garam boleh menggunakan daun jeruk, dan ini obatnya minum saat sudah makan, pagi dan malam!” Keisha menjelaskannya dengan begitu sabar.

“Kenapa bentuk obatnya sangat aneh, dan bagaimana cara makannya?” tanya si ibu.

“Ini, bungkusannya tinggal di sobek, minum selangi dengan air untuk mengurangi rasa pahitnya, apakah bibi mengerti? Jika ada yang masih dibingungkan bisa tanya lagi?” ucap Keisha tersenyum merapikan alat medisnya, siapa tahu ada warga yang membutuhkan pertolongan juga.

Si ibu menggeleng. “Nak jika begitu ibu Pamin untuk pergi, jika ibu bisa benar-benar sembuh, ibu berjanji akan memberimu hadiah, terimakasih!”

Wanita paruh baya itu pun pergi menghilang dari hadapan Keisha.

Keisha tersenyum sampai punggung wanita itu hilang tertelan kejauhan, Keisha menghembuskan nafasnya pelan, huh di saat-saat seperti ini dia jadi merindukan sahabat, dan kedua orangtuanya beserta kerabat-kerabat dekatnya. “Ternyata benar kata Dilan, rindu itu berat, hue …!”

“Gila!” desis seseorang.

Keisha yang mendengar desisan itu mendelik kesal. “Tompel mending diem!” desisnya.

Lucas yang mendengar umpatan yang tidak dia mengerti itu merasa kesal, kenapa kesal padahal kan tidak tau artinya? Entahlah.

“Oh ya, bisakah aku memeriksa kakimu?” tanya Keisha spontan, dia sangat penasaran kenapa pria bertopeng jelek ini bisa lumpuh.

Lucas menyerngit bingung. “Untuk?” tanyanya lugas.

“Ya untuk diperiksa! Siapa tahu aku bisa menyembuhkannya kan?” ungkapnya.

“Mustahil! Tabib agung saja mengatakan bahwa aku lumpuh total! Jadi mana mungkin tabib abal-abal sepertimu bisa menyembuhkan kakiku!” jawab Lucas begitu nyelekit di hati.

“Sialan, aku ini bukan tabib abal-abal tau! Perlu kamu ketahui ya, bahwa aku ini dokter spesialis kulit yang sudah bersertifikat, sudah diakui pemerintah!” seru Keisha ngamuk, tidak terima dia tuh.

“Mulutmu sangat bau!” desis Lucas memukul kepala Keisha menggunakan tongkat.

“Serah pokoknya serah, gak peduli sumpah.” Keisha berlalu menghentakkan kakinya tepat di samping Lucas, merajuk dia tuh, tapi apa peduli Lucas.

. . .

Setelah Chris pulang dengan penuh kekhawatiran akan menghilangkannya Keisha, yang ternyata sudah pulang duluan, pada pertengahan malam setelah selesai makan malam, Keisha seperti biasa tidur di atas jerami samping tungku, kali ini Chris sudah membelikannya selimut, huh begini saja dirinya sudah bersyukur, dia menarik kembali ucapannya yang ingin menjadi orang miskin, ternyata sangat tidak enak.

Tetapi di pertengahan malam Keisha yang masih belum terlelap tidur mendengar suara rintihan seorang wanita yang seperti tengah kesakitan, seketika pikirannya berkeliaran entah kemana. Apakah Chris tengah bermain wanita? Tapi … segera dia bangun menyalakan lampu lentera dan mengintip di lubang pagar, di luar sangat gelap jadi merinding sendiri dia tuh.

Keisha melihat seorang wanita berbaju putih duduk merintih kesakitan. “Anjim! Apa itu bentuk jurig yang sebenarnya!” pekiknya kecil merinding sendiri.

“Ap–”

“Wawwww …! Mika suka Justin!” teriak Keisha menemukan Lucas yang kini berdiri dengan baju putih.

“Apa yang kamu lakukan gadis aneh!?” kesal Lucas pada Keisha yang nampak sangat terkejut.

“Ya—”

“Tolong, adakah orang di dalam?” ucap seseorang di luar dengan suara lirih.

Lucas yang mendengar suara seseorang di luar segera ingin membuka pintu, tetapi keburu di cegat oleh Keisha yang menggeleng ribut. “Jangan!” serunya menatap Lucas horor. “Dia tu hantu!” ucapnya membuat Lucas bingung. “Ya hantu, semacam dedemit!”

Dedemit apa lagi sih!

Melihat wajah poker bertopeng itu kebingungan. “Semacam orang mati hidup lagi! Seperti ini rawrrr!” Keisha mencoba mencontohkan seseram mungkin.

“Gila!” desis Lucas lalu membuka pintu, Keisha langsung ngibrit berlari ketakutan.

“Tuan tolong saya, saya sepertinya mau melahirkan!” lirih wanita itu memegang perutnya yang cukup besar.

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
sahabat pena
yah up nya cuma 1 krg thor. lagi seru2 nya euy
Lippe
ehh siapa gadis lirik??? keisya??? jadi si Lucas jadi benci sama keisya dong
sahabat pena
kurang banyak up thor 🤣🤣1 mah krg. 2 atau 3 lah🤣
Arsen: kirain gak ada yg suka mknya up sedikit 😆 insyaallah nanti di usahain 😁
total 1 replies
sahabat pena
lucas pangeran ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!