NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Mantan Istri

Mengejar Cinta Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razi Maulidi

Arumi Yudistira seorang wanita yang penyabar. setiap ada masalah dalam rumah tangga selalu dia hadapi dengan sabar.

akan tetapi, untuk masalah kali ini tidak bisa membuat Arumi untuk lebih bersabar lagi. Hingga Arumi memilih untuk pergi meninggalkan suaminya yang tak kunjung ada perubahan.

lalu bagaimana reaksi Gibran iskandar yang mengetahui istrinya pergi meninggalkan nya?

Akankah Gibran mengejarnya? atau membiarkan nya?

yuk simak kisah ini sampai habis yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razi Maulidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. Tujuh

Bab. 7

Mereka terus mengendap-endap melalui semak dan mencari celah untuk bisa lewat ke sana. Mika mulai mengambil sarung tangan dan juga kain lap lalu menyemprotkan obat bius di dalam kain itu.

Arumi hanya melihat saja tanpa berani bersuara.

"Ar, matikan dering teleponmu. Jangan sampai hpmu berbunyi ketika ada yang nelpon. Pokoknya matikan suaranya." titah Mika.

Arumi mengangguk dan mengambil ponsel di sakunya dan mulai mematikan nada dering ponselnya menjadi diam.

Lalu mereka mengendap-endap lagi menyusuri semak besar itu. Satu orang penjaga di dapatkan dan langsung di bius olehnya.

Mereka sudah semakin dekat dengan base camp itu. Satu persatu orang penjaga di sana berhasil mereka bius tanpa mengeluarkan sedikitpun suara.

Setelah sepuluh orang penjaga di sisi kanan habis mereka bius. Akhirnya mereka tiba di base camp itu. Mereka mulai mencari celah untuk mengintip. Sedangkan Arumi mengawasi sekitar belakang mereka. Takutnya ada lagi yang datang ke arah mereka.

Akhirnya setelah berusaha mencari celah untuk mengintip. Mika menemukan para penjahat di sana dan juga banyak anak anak kecil yang di kurung di sana.

Mika merogoh ponsel milik Arumi di sakunya dan mulai menghidupkannya.

"Bagaimana area sekitar, Ar?" bisik Mika pelan.

"Aman Mika. Cepat! Aku takut ini." bisik Arumi pula dengan pelan juga.

Mika menghidupkan ponsel itu dan mulai merekam situasi di dalam sana. Karena tak mau berlama lama di sana, Mika menyudahi aktivitas rekaman itu. Ia memasukkan kembali ponsel itu dan segera pergi dari sana.

Alangkah terkejutnya, sepuluh orang penjaga dari sebelah kiri berjalan ke arah kanan. Mereka melihat semua penjaga sebelah kanan tertidur.

"Woy, bangun! Kalian ini gimana sih. Di suruh jaga malah tidur!" ujar salah satu penjaga itu.

Sssttt...

Mika membuat telunjuk di bibirnya Arumi. Dan wanita ini pun paham. Meskipun gemetar karena rasa takut.

Tangan Mika selalu dia genggam dengan erat. Ia terus melangkah kemana Mika menariknya.

Mereka kembali masuk ke semak semak itu dan berjalan pelan pelan. Lama, namun pasti.

Akhirnya mereka bisa keluar dari semak itu dan mendekati ke arah di mana kereta mereka di sembunyikan.

Setelah memindahkan semua dedaunan itu dari kereta. Mereka berdua mendorong kereta itu pelan agar tidak menimbulkan suara.

Setelah di rasa cukup jauh, barulah mereka menghidupkan kereta itu dan melesat pergi dari sana.

Setelah butuh waktu yang hampir satu jam, akhirnya mereka tiba di rumah Mika.

Karena rasa lelah dan takut. Arumi langsung menghamburkan tubuhnya mendarat di atas ranjang milik Mika. Tidak empuk. Tapi Arumi tidak memperdulikan itu. Ia tetap memilih untuk tidur di sana.

"Gila ini, Mik!" seru Arumi.

"Hahaha.... Kamu belum terbiasa mengendap-endap seperti itu kan?" tanya Mika santai sambil tertawa melihat temannya ini yang ketakutan.

Kemudian ia merasa iba pada Arumi yang masih gemetar. Kakinya, juga tubuh Arumi gemetar hebat.

Mika perlahan mendekat dan memijat kaki dan tubuhnya Arumi.

"Sudah merasa lebih enak?" tanya Mika.

Arumi mengangguk pelan. Mika melangkah ke dapur dan kembali lagi ke kamar dengan membawakan sebotol air mineral dan di suguhkan untuk Arumi.

Arumi mengambil botol air itu dan langsung meminumnya. Tidak habis namun berkurang setengah botol.

Arumi melirik jam di tangannya. Gila, ternyata ini sudah malam. Gumam Arumi.

Perasaan mereka berangkat sore hampir magrib. Masa iya, kini sudah malam aja. Kini jam sudah menuju jam 10 malam. Kok mereka nggak terasa ya ini sudah hampir larut malam.

Setelah mereka istirahat. Tidak terasa hari sudah pagi. Matahari mulai bersinar menyelah melalui celah-celah rumah itu. Walaupun rumah itu tidak ada lampu, di pagi hari begini bahkan lebih dari lampu terangnya.

"Astaghfirullah. Sudah jam berapa ini? Ayo, cepat Mika bangun. Kita akan terlambat berangkat kerja. Ayo, cepat!" teriak Arumi yang membuat Mika juga terbangun.

Pagi ini, mereka berdua terlihat buru buru karena sudah kesiangan. Tak ada sarapan yang harus mereka makan. Mereka langsung berangkat dengan perut kosong.

Untung saja, Arumi punya baju di rumah Mika. Bajunya juga yang dulu pernah di pinjam oleh Mika. Arumi langsung memakainya.

Hampir tiga puluh menit di perjalanan, akhirnya mereka tiba juga.

"Heh. Sudah lama masuk kerja ya?" tanya Mika berbisik memanggil salah satu karyawan yang sedang sibuk mengetik sesuatu di sana.

"Barusan. Kok kalian kompak sekali telatnya?" tanya Mara dengan memicingkan matanya ke arah mereka.

"Biasalah. Kami kan cs. Semalam dia tidur di rumahku, iya wajarlah. Kalau aku terlambat dia juga ikut terlambat." jawabnya santai.

Arumi tak menggubris itu. Ia langsung masuk ke dalam ruangannya.

Deghhh...

Tiba di sana, ia di kejutkan oleh seorang yang sangat di kenalnya.

"Pak Alex. Anda di sini? Maaf, saya datang terlambat hari ini, pak." ucap Arumi dengan menunduk.

"Kenapa kamu terlambat?" tanya pak Alex datar. Namun dingin.

"Aku dan Mika kesiangan pak. Semalam aku tidur di rumahnya. Jadi iya, kami telat bangun."

Arumi berharap, pak Alex bisa memaklumi dirinya yang telat datang ini.

"Kamu sudah sarapan?" tanya pak Alex lagi dengan tatapan dingin.

Arumi menggeleng pelan. Ia takut pak Alex akan marah. Akan tetapi, siapa yang tau kalau pak Alex itu malah meraih Arumi ke pangkuannya.

Sementara itu, jantung Arumi tak berhentinya berdetak sangat kencang. Tak seperti biasanya.

Pak Alex lalu membuka kotak nasi dan di dalam nya ada beberapa lauk pauk di sana. Mencium harumnya nasi goreng itu membuat Arumi sampai menelan ludahnya. Sementara perutnya sudah sangat lapar dan segera minta di isi.

Kkkrrrroooooaaaaakkkk....

Waduh!

Ini perut bikin malu aja. Ngapain dia bunyi begitu kencang di depan pak Alex. Batin Arumi terus bersahutan.

"Kamu sudah sangat lapar, sudah berapa hari kamu tidak makan hah..? Ayo, makan."

Ucapan itu memang manis namun, menusuk.

Pak Alex mengambil sendok dan menyendokkan nasi itu dan menyuapi Arumi dengan lembut.

Awalnya, Arumi segan membuka mulut dan makan dari tangan pak Alex. Namun, pak Alex terus memaksa dan mencoba membuka mulut nya Arumi.

Akhirnya, Arumi pun makan dengan di suap pak Alex sampai habis.

"Pintar.." ujarnya singkat dan langsung berlalu dari sana.

Hati dan perasaan Arumi masih saja berdetak sangat kencang. Seolah serasa mau copot saja. Apa yang di alaminya barusan?

Perasaan apa ini?

Kenapa hati ini berdetak begitu kencang ketika mendapatkan perhatian seperti itu terhadapnya?

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk.." jawab Arumi dari dalam.

Yang mengetuk pintu itupun masuk. Ternyata itu Mika yang masuk.

"Kamu kenapa sih? Kek habis melihat hantu saja!" tanya Mika.

"Kamu sudah makan, Mik?" tanya Arumi.

Mika menggeleng pelan.

Melihat itu Arumi pun langsung membuka tas belanjaan yang di bawa oleh pak Alex. Di sana ada beberapa buah dan juga roti dan bolu segar dan enak enak.

Arumi memberikan beberapa untuk Mika makan. Dan akhirnya pun Mika makan dan minum dulu di sana sebelum kembali melanjutkan aktivitas nya.

Bersambung...

Yuk lanjut bab 8..

Jangan lupa beri like dan komentar ya pembaca setia ku.. 🥰🥰

yang baca tolong dong.. jangan lompat bab yaa...

ada cerita lain nih.. yuk mampir di sana dan baca...

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga gibran introspeksi diri
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
semangaaat ,,,cepet nikah aja sebelum ada belatung2 yang jahat
Razi Maulidi: heheh,, seperti gak sabaran nih.. belatung memang ada kk dan selalu ngeganggu saja😂😂
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
udah thor buat arumi dan pak alex menikah saja,,,jangan bodoh arumi,,masih mengharap kan mantan gila mu....
Radya Arynda
lebih baik kamu terima aja arumi,,dari pada kembali sama mantan mu yang ngak ber guna,,,bodoh kalau kamu menyia2,kan pak alex
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Radya Arynda
sudah terima saja arumy,,jangan kembali pada sampah seperti mantan suami mu....
Radya Arynda
cepet nikah sama pak alex aja
Radya Arynda
alhamdulillah,,,,semogah kamu selalu baik2,saja arumy
Eriani Eriani
kok nggantung lagi
Razi Maulidi: gantung gimana sih bund...
total 1 replies
Maryati
kyk'a bakalan bucin tuh pak Alex....
Razi Maulidi: sepertinya.. yuk simak kelanjutannya..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
Arumi kan masih sah istri orang ko ,di biarkan di peluk lelaki lain
Razi Maulidi: mungkin terbawa suasana kali kk🤣🤣
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
lihat tu ,kelakuan tunangan mu itu
Razi Maulidi: heheh. iya tuh kk..
total 1 replies
Musniwati Elikibasmahulette
salam thoor
Radya Arynda: semangaaat arumy semogah kamu mendapat kan yang lebih baik dari suami yang doyan selingkuh
Razi Maulidi: salam kembali kkak 🥰🥰.. terimakasih sudah mampir baca. semoga betah kkak. yuk di lanjut baca.. 🥰🥰😘
total 2 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Farida@hidayu🇵🇸
lanjut.. menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!