Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.
Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.
Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.
Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.
Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Kembali
"Luhan,"
"Jessica,"
Kedua orang itu sama-sama berseru lirih memanggil nama masing-masing. Luhan mempercepat langkahnya lalu menubruk tubuh Jessica dan langsung memeluknya, membuat wanita itu terkejut bukan main. Pupil matanya sedikit membulat, Jessica tidak memberikan reaksi apapun, bahkan ketika Luhan memeluknya dengan erat.
Kedua mata itu tampak berkaca-kaca. Jessica mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan pria itu. "Rusa jelek, aku merindukanmu." Lirihnya berbisik.
Mendengar kata rindu yang keluar dari bibir Jessica membuat Luhan terkesiap. Pria itu melepaskan pelukannya, tanpa ba-bi-bu dia menarik tengkuk tengkuk Jessica dan memagut bibirnya, melumattnya dengan penuh perasaan. Setelah beberapa saat, Jessica memindahkan kedua tangannya ke leher Luhan lalu membalas ciuman pria itu.
Masa bodoh dengan statusnya. Masa bodoh dengan perasaan Daniel jika seandainya dia tahu dan melihat dirinya berciuman dengan pria lain. Untuk apa juga dia memikirkan perasaan laki-laki yang selama ini tidak pernah memikirkan perasaannya? Karena berselingkuh adalah tujuan Jessica sekarang.
"Oh, sial!! Kenapa mereka harus berciuman di sini, di depan BU-DI lagi. Benar-benar sangat menyebalkan!!" Cris menggerutu melihat Luhan dan Jessica yang sedang berciuman.
Tidak ingin terlihat seperti orang bodoh, karena menyaksikan dua orang yang sedang berciuman, Cris memilih untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
Ciuman mereka berkahir. Luhan dan Jessica saling menatap selama beberapa detik. Kerinduan terlihat jelas dari mata masing-masing. Sorot mata Jessica berubah sendu melihat perubahan besar pada diri pria itu.
"Lu..Luhan, ini kenapa?" tanya Jessica melihat benda hitam bertali menutup mata kanan pria itu. Karena seingat Jessica, enam tahun yang lalu mata itu masih sempurna.
"Itu karena ulah musuh-musuhnya. Bagus hanya kehilangan mata kanannya, bukan nyawanya. Sica, sebenarnya pria di hadapanmu itu memiliki latar belakang yang tidak sederhana, karena mantan bodyguard mu itu senarnya adalah seorang..."
"Kita ngobrol ditempat lain saja. Disini terlalu berisik," ucap Luhan sambil melirik Cris tajam. Baru saja dia membuka rahasia besarnya di depan Jessica, yang dulu mati-matian dia tutupi darinya.
Jessica mengangguk. "Baiklah, kedengarannya tidak buruk juga."
Kemudian mereka pergi ke ruang VIP, supaya bisa mengobrol dengan lebih leluasa. Selain itu, dua insan yang pernah terjebak dalam perasaan yang sangat rumit tersebut juga membutuhkan ruang untuk saling berbincang dan melepaskan rindu, setelah sekian lama tidak pernah bertemu.
xxx
Wanita itu duduk dipangkuan Daniel. Mereka berdua sedang berada di Hotel. Bukan hanya sekedar menginap saj, tetapi bermain juga. Bahkan Daniel tidak ingat jika dia sudah memiliki istri yang sedang menunggu kepulangannya di rumah.
"Daniel, kau benar-benar luar biasa. Kau selalu membuatku puas dan merasakan kenikmatan yang luar biasa." Ujar Amanda sambi menangkup pipi Daniel.
Daniel tersenyum. Dia menarik tengkuk Amanda lalu mencium bibirnya. "Kau juga sangat luar biasa, bahkan lebih luar biasa dari wanita itu. Ketika berada di atas ranjang, kau begitu mempesona, dan tidak ada yang bisa menandingi pesonamu termasuk dia." Ujar Daniel lalu mengecup bibir Amanda.
Ponsel milik Daniel terus berdering menandakan ada panggilan masuk, bukannya menerima panggilan itu, dia malah mengabaikannya. Bahkan dia tidak peduli dan tidak ingin tahu siapa yang menghubunginya.
"Daniel, puaskan aku malam ini. Karena kau adalah milikku."
Daniel menyeringai. Dia mengecup singkat bibir Amanda. "Tentu saja. Aku akan membuatmu terus menyerukan namaku sepanjang malam." Ucap Daniel lalu mendorong Amanda hingga terguling di tempat tidur. Tanpa ada penjelasan sekalipun, pasti semua orang tahu apa yang terjadi selanjutnya ketika lampu kamar telah dipadamkan dan dessahan menggema di penjuru ruangan.
xxx
"Apa, cucuku pulang? Lalu dimana dia sekarang?"
Pria tua itu begitu terkejut setelah mendengar jika cucunya pulang dan mencarinya. Namun senyum dibibirnya pudar seketika ketika mengatakan Jika dia sudah pergi.
"Nona, hanya sebentar dan pergi lagi, Tuan. Setelah tahu Anda tidak ada di rumah, Nona Besar langsung pergi. Dia sempat bilang katakan akan kembali lagi setelah Anda tiba." Jawab Bibi Kim.
Lelaki tua itu mengangguk. "Ya sudah, dia sudah berkata begitu. Itu artinya gadis nakal itu pasti akan kembali kemari." Ucap lelaki itu dan pergi begitu saja.
Dia menghela nafas panjang di tengah langkahnya. Dia sangat merindukan cucunya, cucu satu-satunya yang pergi selama bertahun-tahun karena keegoisan mendiang putranya, yang tak lain dan tak bukan adalah ayah kandung cucunya itu.
Lelaki tua itu sangat berharap cucunya itu mau pulang dan menemaninya di masa-masa tuanya, agar dirinya tidak kesepian lagi.
"Jessica cucuku, kembalilah Nak. Kakek Mohon,"
xxx
"Jadi kau sudah menikah?"
Tangan itu terkepal kuat setelah mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir wanita yang sedang duduk berhadapan dengannya. Wanita itu mengangguk. "Ya, dan rumah tangga kami sudah berlangsung lima tahun." Jawab perempuan itu yang pastinya adalah Jessica.
"Kau pasti sangat bahagia dengan pernikahanmu itu kan, memiliki putra-putri dari laki-laki yang kau cintai. Pasti hidupmu sempurna dan penuh dengan kebahagiaan." Tebak Luhan.
Jessica menggeleng. "Tidak sama sekali. Bahkan aku tidak pernah merasakan kebahagiaan dari pernikahan itu. Suamiku, adalah pria paling bodoh dan idiot yang ada di dunia ini karena selalu mengutamakan keluarganya. Ibu dan adiknya tidak pernah menyukaiku, selama 5 tahun itu aku selalu dituntut untuk berbakti pada ibunya yang sama sekali tidak pernah menganggapku dan menghargai ku. Dan sekarang dia malah berselingkuh." Ujar Jessica sambil tersenyum pahit.
"Jika sejak awal pernikahan itu tidak bisa a bahagia, lalu untuk apa kau tetap mempertahankannya sampai sekarang? Bagaimana mungkin seorang Nona Besar dari keluarga terpandang bisa terjebak dalam pernikahan tidak sehat, kenapa tidak pergi sejak lama?" Luhan mulai menikmati minumannya.
Dia mencoba bersikap setenang mungkin, meskipun pada kenyataannya Iblis dalam dirinya sedang meronta-ronta, ingin mencari suami Jessica lalu menghabisinya dengan brutal.
Jessica menggeleng. "Entah, aku sendiri tidak tahu. Mungkin takdir memang menggariskan seperti itu, kita hanya pion di bidak catur. Dan takdir dalam ini sudah ada yang menentukan dan mengaturnya, kita hanya bisa mengikuti sesuai alurnya." Ujar Jessica.
"Lalu , Apa kau tidak ingin membalas dendam pada suamimu itu dan membalas perbuatannya?" tanya Luhan.
Jessica mengangguk. "Tentu saja. Bagaimana mungkin aku hanya diam dan berpangku tangan melihat dia menodai janji suci kami? Mati-matian aku menjaga pernikahan ini, dengan seenaknya dia malah menodainya." Ujar Jessica.
"Lalu apa rencanamu untuk membalas perbuatan suamimu itu?" tanya Luhan Lagi.
"Jika dia bisa selingkuh. Lalu kenapa aku tidak? Perselingkuhannya akan aku balas, dan aku akan membuatnya merasakan sakit dan penyesalan atas semua yang telah dia lakukan padaku. Untuk itu aku perlu bantuanmu. Luhan, jadilah selingkuhan ku!!"
xxx
Bersambung
