NovelToon NovelToon
GADIS PENAKLUK HATI CEO

GADIS PENAKLUK HATI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: Pena_Senja

Hidup Aruna sudah susah dan kini bertambah susah karena dikejar seorang pria yang mengaku menyukainya.

Awalnya pekerjaan Aruna tidak ada masalah tapi setelah bertemu dengan bosnya dia semakin pusing karena mendapatkan masalah baru.

Aksa, pria yang selalu menguntitnya bahkan dia mau melakukan apapun demi mendapatkan hati gadis pujaannya, Aruna.

Maukah Aruna menjadi kekasihnya sedangkan dirinya sendiri tidak ingin terikat hubungan dengan siapapun karena dia ingin memanfaatkan sisa hidupnya untuk membantu panti asuhan tempat dimana selama ini dia dirawat oleh seorang pengasuh yang sudah dia anggap seperti ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Kecurigaan Dona

Farrel mengurus Sisil yang berbuat jahat pada atasannya sedangkan Aksa terpaksa harus menghentikan aktivitasnya karena rasa sakitnya belum juga hilang dari perutnya.

”Pak Aksa mau makan sesuatu ini sudah jam lima dan sejak tadi Anda tidak makan apapun.” Aruna menatap iba pada Aksa tapi kembali kesal jika mengingat sikapnya yang sesuka hati padanya.

”Aku tidak mau dan tolong jika tidak ada orang kamu harus membiasakan diri memanggil ’aku, kamu’ agar terbiasa dan juga sandiwara kita tidak kaku di depan keluargaku,” ujar Aksa.

”Maaf, baiklah jika begitu.”

”Aku mau kamu ke apartemenku mengurusku!”

”Apa?” Aruna terkejut mendengar perintah Aksa yang tiba-tiba.

”Kenapa?” Aksa memicingkan kedua matanya melihat reaksi Aruna.

”Aku tidak bisa berbohong pada ibu, bisakah kau meminta hal lain?”

”Maksudmu?” Aksa semakin tidak mengerti.

”Aku tidak mungkin berbohong pada ibuku, karena kemarin sore aku sudah membohonginya dengan mengatakan jika uang yang aku bawa itu adalah sumbangan dari kantor.” Aruna menarik nafasnya sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. ”Bisakah kau datang ke panti untuk meyakinkannya.”

Aksa menautkan alisnya menimbang perkataan Aruna. ”Baiklah aku akan datang ke panti besok pagi.”

”Terima kasih.”

”Kau harus membayarnya dengan mengurusku hari ini, aku begitu tersiksa dengan rasa sakit ini.”

”Jadi ...?”

”Pulanglah ke apartemenku, aku akan mengirim bahan makanan ke panti dan bicara dengan kepala panti jika kau akan lembur membersihkan apartemenku.”

”Tapi ...”

”Semua sudah beres, aku sudah memecat Sisil seperti yang kamu minta,” ungkap Farrel tiba-tiba masuk mengatakan semuanya.

”Apa tidak ada toleransi untuknya, aku kasihan padanya,” ucap Aruna.

”Tidak!” jawab Aksa tegas.

”Farrel tolong kau kirimkan bahan makanan ke panti dan bilang pada kepala panti jika Aruna akan lembur membersihkan rumahku,” titah Aksa.

”Kau yakin?” Farrel menatap ke arah Aksa dan Aruna.

”Aku akan pulang ke apartemen dengannya, kau urus kantor.” Aksa memaksakan diri untuk bangun dan meninggalkan kantor bersama dengan Aruna.

”Ayo kenapa masih diam di sana.” Aksa menatap kesal pada Aruna yang lambat berpikir.

”Oh.”

Aruna terpaksa mengikuti keinginan Aksa pergi ke apartemennya.

***

”Silakan masuk!” Dona mempersilakan Farrel masuk ke ruang tamu.

“Maaf jika kedatangan saya menganggu Anda. Saya dari perusahaan tempat Aruna bekerja mau mengantarkan bahan makanan sekaligus memberi kabar jika Aruna akan lembur di rumah bos membantunya membereskan apartemennya.”

”Jadi hari ini dia pulang terlambat?”

”Lebih tepatnya tidak akan pulang, tapi Anda tidak perlu khawatir tentang keadaannya dia akan baik-baik saja.”

”Dia aman kan?”

”Tentu, tolong Anda terima ini dan beberapa bahan pokok yang dikirim di depan.”

”Di depan?”

Farrel keluar dan meminta para pegawainya menurunkan bahan makanan pokok yang dibutuhkan oleh panti asuhan.

”Kenapa banyak sekali?” tanya Dona memperhatikan orang yang lalu lalang memasukkan bahan makanan ke dalam panti.

”Ini bantuan dari kami, Bu. Tolong diterima dan jangan menolaknya karena kita memang ada progam bulanan jadi ibu tidak perlu khawatir lagi soal stock-nya karena kami akan mengirimnya setiap satu pekan sekali,” jelas Farrel.

”Ini bukan mimpi kan?” ucap Dona.

”Ini nyata.”

Farrel pun berpamitan pada Dona setelah para pegawainya menurunkan semua barang-barang yang ada di mobil.

Dona hanya mampu memandang tak berkedip pada barang yang menumpuk di ruang tengah.

”Bu, ini dari siapa tumben banyak sekali?” Vania yang baru saja pulang sekolah pun terkejut melihatnya baru kali ini panti mendapatkan banyak barang.

”Ini semua dari tempat kerjanya kakakmu Aruna, bosnya yang mengantarkannya kesini,” ucap Dona.

”Banyak sekali.”

”Benar, kita harus berterima kasih pada kakakmu dan ingat sekarang kalian tidak akan kehujanan lagi mengerti!”

”Iya kita semua harus berterima kasih pada Kak Aruna karena dialah kita tidak lagi kehujanan dan kelaparan,” ujar Vania.

”Besok kalau dia pulang kita masakkan makanan kesukaannya bagaimana?” usul Dona.

”Loh memangnya hari ini Kak Aruna gak pulang?” Vania heboh karena ada PR yang harus dikerjakan dan dia berniat meminta bantuan dari kakaknya itu.

”Tidak, dia lembur!”

”Yah, padahal aku butuh bantuannya buat kerjakan PR ku,” keluh Vania tidak bersemangat.

”Kamu kan bisa minta tolong yang lain,” sahut Dona.

”Ibu benar, ya sudah Vania mandi dulu lalu bantu yang lain menyiapkan makan malam.” Vania pun pamit dan segera pergi ke kamarnya.

Dona kembali menatap tumpukan barang, rasanya aneh jika perusahaan Aruna memberikan semua itu secara cuma-cuma karena apa yang telah mereka keluarkan tidaklah sedikit. Memangnya apa jabatan Aruna di tempat kerjanya yang hanya tamatan SMA saja, Dona terus berpikir mencari jawaban atas pertanyaannya itu.

”Biar besok aku tanyakan langsung dengan anaknya.”

***

Di apartemen Aksa.

Aruna tengah membuat bubur untuk pria yang berstatus bosnya, sebenarnya dia enggan datang ke sini jika bukan karena kontrak yang sudah dia tanda tangani. Aruna mengkhawatirkan keadaan panti.

Suara ponsel milik Aksa mengejutkannya membuatnya mengalihkan perhatiannya pada pria yang tengah menjawab panggilan tersebut.

”Hallo, ada apa Ma?”

”Ada apa kau bilang? Ini udah jam tujuh lebih kenapa belum juga sampai ke rumah!”

”Maaf, Aksa tidak akan pulang hari ini.”

”Kenapa bisa begitu?”

”Ma, Aksa sudah dewasa tolong jangan mencampuri setiap apapun yang dilakukan Aksa.”

”Mama hanya ingin yang terbaik untukmu! Kau harus pulang karena mama mau menjodohkan kamu dengan seseorang!”

”Astaga mama, sekarang jaman canggih masih saja percaya perjodohan. Ck! yang benar saja!”

”Terserah kau mau bagaimana yang penting mama akan tetap menjalankan keinginan mama untuk menjodohkan kamu dengan salah satu gadis pilihan mama, Aksa!”

”Mama jangan paksa Aksa karena Aksa sudah punya kekasih, Ma.”

”Jika kau memang sudah memiliki kekasih bawa dia ke rumah mengerti! Sudahlah mama tutup dulu, tolong pikirkan baik-baik permintaan mama.”

Bip.

Aksa menghela nafasnya manakala sambungan terputus sepihak.

”Astaga apakah emak-emak semuanya begini?" keluh Aksa dan hal itu tidak luput dari pendengaran Aruna membuat gadis itu terkekeh sendiri.

”Kenapa tertawa?” tegur Aksa. ”Memangnya ini lucu?” tambahnya.

”Iya, namanya juga wanita yang melahirkan kamu jadi nikmati saja selagi beliau masih hidup,” ujar Aruna.

Aksa nampak berdecih tidak suka dengan pemikiran Aruna. ”Jadi kau juga akan begitu ketika tua nanti?”

”Bisa jadi kita tidak tahu bagaimana kelak kita di masa depan,” sahut Aruna.

Aksa memijat pelipisnya, apakah dia harus mempercepat pertemuan Aruna dengan mamanya agar dia segera terbebas dari niat mamanya untuk menjodohkannya.

”Silakan dimakan lalu minunlah obatnya,” ucap Aruna membuyarkan lamunan Aksa.

”Terima kasih. Mm, Aruna besok kau ikut aku ke rumah keluargaku,” ucap Aksa.

”Besok? Apakah tidak bisa ditunda?” Aruna bingung bagaimana menghadapi besok.

”Tidak ini sangat mendesak tidak bisa ditunda lagi!” tegas Aksa.

”Ta-tapi ...”

1
Umi Nur Qasamah
lanjut thor
Mas Sigit
org yg tdnya hidup pas"an dn akhirny jd kaya trkadang memang ska lupa drimna dia berasal bgtu jg dengan Devi mamanya aksa
Mas Sigit
wkwkwkkkkk Aksa beneran skit perut ya🤭
Mas Sigit
siap" sisil bknny Aruna yg di pecat tp mlhan kamu😝
Mas Sigit
ga di dunia nyata ga di dunia halu psti ada aja org yg syirik dn iri pd org lain ya
Mas Sigit
wkwkwkkkkkk
Nanik Bltg
lanjut
Pena_Senja: Siap kakak, jangan lupa support me.
Love sak kebon kak, terima kasih 🤩
total 1 replies
Tukang_Halu
Abigail itu tipe yang akan terus mengejar hingga dapat nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!