NovelToon NovelToon
KARMA

KARMA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Hamil di luar nikah / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:593.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: santi.santi

Novel ini menceritakan tentang sebuah KARMA yang di terima oleh Mesya, si pemeran antagonis dalam hubungan Bisma dan Alya.
Dalam hidup Mesya, Bisma adalah dunianya, jadi dia menghalalkan segala cara untuk menghancurkan hubungan Bisma dengan Alya.
Namun satu kesalahan yang di buat Mesya hingga membuat Alya hamil dengan orang suruhannya, sehingga membuat kekasih dari Bisma itu trauma berat dan mengakhiri hidupnya.

Bisma yang tidak terima dengan apa yang Mesya perbuat sampai dia kehilangan wanita yang ia cintai, dia memutuskan untuk membalas semua perbuatan Mesya.
Bisma benar-benar membuat Mesya hancur sehancur-hancurnya.
Bagaimana cara Bisa membalas dendam??
Apa Mesya sanggup bertahan di saat semua orang sudah pergi meninggalkannya??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari bantuan

Tak ada yang namanya waktu berhenti begitu saja, waktu tetap terus berjalan sebagaimana mestinya. Begitu pula dengan hari-hari Mesya. Dampak dari penurunan saham di perusahaan Papanya adalah hutang yang mulai menggunung. Semua aset yang Prabu punya mulai di jual satu per satu. Tapi semua itu masih belum cukup juga.

Prabu terus memutar otaknya untuk mendapatkan dana secepatnya. Sementara aset untuk jaminan bank saja sudah tidak punya. Mau tak mau Mesya ikut mengeluarkan tabungannya untuk membantu Papanya. Butiknya juga ikut menjadi korban. Bangunan yang sudah kosong beberapa minggu itu akhirnya terjual juga. Namun uang yang Mesya dapat tak seberapa, karena dia menjual dengan cepat tentu saja harga yang ia dapat hanya seadanya.

Semua itu ia lakukan karena rasa bersalahnya pada Papanya. Semua itu terjadi juga karena ulahnya. Apalagi saat ini kondisi Prabu semakin memburuk. Prabu sangat susah untuk di ajak ke Rumah sakit dengan alasan sayang dengan uang yang terbuang untuk biaya Rumah sakitnya. Prabu berpikir lebih baik uang itu di gunakan untuk mencicil hutang-hutangnya.

"Pa, kita ke Rumah sakit ya??" Bujuk Mesya lagi. Sudah puluhan kali Mesya mengatakan itu pada Papanya yang hanya diam duduk di ruang kerjanya.

"Benar kata Mesya Mas, kondisi kamu sudah semakin memburuk" Tambah Luna.

"Kamu jangan dengarkan anak s*alan ini Luna!! Aku sudah mencoba menutup telingaku agar tidak mendengar suaranya, jadi kamu jangan ikut-ikutan. Uhuk.. Uhuk...!!" Prabu terbatuk memegangi dadanya.

Sebenarnya dia sendiri sudah tau jika tubuhnya sudah sangat butuh bantuan Dokter. Namun dia tetap berusaha kuat di depan istri dan anak yang saat ini menjadi beban untuknya.

"Aku nggak peduli mau Papa marah sama aku atau memaki aku nantinya. Tapi sekarang Papa harus ikut ke rumah sakit!!"

Kali ini Luna sepemikiran dengan Luna. Dengan sigap dia membantu Mesya yang memapah Prabu keluar dari ruang kerjanya.

Mereka berdua benar membawa Prabu ke rumah sakit dengan Pak Din yang menjadi supir mereka. Ketika di dalam mobil Prabu mulai kehilangan kesadarannya. Tak ayal hal itu membuat Mesya dan Luna panik.

"Pa, Mesya mohon bertahan Pa. Mesya akan berubah menjadi anak yang baik dan berbakti sama Papa asalkan Papa mau bertahan" Mesya menangis sesenggukan sambil memeluk Papanya.

"Bertahan Mas, aku yakin kamu pasti kuat" Bisik Luna pada Prabu. Usia Luna dan Prabu memang selisih dua puluh tahun. Namun Luna begitu tulus mencintai Prabu. Hanya saja sejak sepuluh tahun yang lalu mereka menikah, Mesya tidak pernah bisa menerimanya menjadi Ibu sambungnya.

Tak butuh waktu lama, Pak Din akhirnya membelokkan mobil yang dikendarainya ke Rumah sakit. Mobil satu-satunya yang tersisa milik Prabu setelah semuanya di jual untuk menutup semua hutangnya. Itupun belum separuh dari hutangnya.

Prabu langsung mendapat pertolongan pertama. Setidaknya Mesya bisa tenang karena Papanya masih terselamatkan kali ini.

"Titip Papa sebentar, kalau ada apa-apa hubungi aku!!" Luna adalah orang yang di ajak Mesya berbicara.

"Mau kemana kau??"

"Cari pinjaman, aku nggak bisa diam aja kaya gini. Bisa-bisa keadaan Papa semakin parah kalau masalah ini tidak kunjung selesai"

"Bagus, memang itu yang harus kau lakukan. Ini semua salahmu jadi setidaknya kau mau bertanggungjawab. Karena kalau sampai terjadi sesuatu dengan suamiku, kau adalah orang pertama yang akan aku salahkan!!"

Mesya tersenyum kecut. "Yang kau sebut suami mu itu, Papa ku!! Jadi jangan belagu!!"

Mesya meninggalkan Luna dengan perasaannya yang seperti terbakar. Rasanya ingin mengeluarkan udara panas dari dalam dirinya.

Tangan Mesya melambai menghentikan taksi di depan Rumah sakit. Mulai beberapa hari yang lalu dan mungkin seterusnya entah akan sampai kapan, Mesya tidak akan lagi mengemudikan mobilnya sendiri. Hal itu karena mobilnya sudah ikut di jual bersama butik dan juga barang-barang berharganya yang lain termasuk tas dan sepatu bermerk.

Kali ini tujuannya adalah ke tempat sahabatnya. Siapa tau mereka mau membantunya meskipun tak seberapa.

"Mau minum apa??" Steffi yang baru turun dari kamarnya langsung menawarkan minum kepada tamunya.

"Nggak usah steff, gue cuma sebentar di sini"

Steffi mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur. Akhirnya dia memilih duduk berhadapan dengan Mesya.

"Ada apa??" Menurut Mesya, mimik wajah Steffi saat ini terlihat tidak bersahabat.

"Steff, gue yakin lo udah dengar berita tentang keluarga gue saat ini. Gue juga nggak mau basa-basi lagi, kedatangan gue ke sini adalah untuk meminta bantuan sama lo. Gue mau pinjam uang Steff, Bokap gue masuk Rumah sakit, dan hutang Bokap gue masih terlalu banyak meski aset berharga kita sudah di jual semua. Jadi tolong bantu gue Steff"

Lagi-lagi Mesya harus memohon kali ini. Seakan dirinya sudah tidak ada artinya lagi seperti dulu yang selau disegani dan di takuti oleh teman-temannya.

"Mey, sorry. Bukannya gue nggak mau bantu lo. Tapi tabungan gue udah terkuras habis buat bangun usaha baru gue yang sampai saat ini belum juga beroperasi. Jadi kalau lo datang ke gue saat ini, itu bukan solusi yang tepat Mey"

Mesya tak menyangka, dulu dirinya dengan mudah membantu teman-temannya yang kesusahan. Bahkan terkesan menghambur-hamburkan uangnya agar mereka semua tunduk pada Mesya. Kini giliran Mesya yang butuh, mereka sembunyi tangan begitu saja seolah tak pernah merasa hutang budi.

"Nggak bisa gitu dong Steff!! Dulu gie keluar uang banyak buat bantuin lo permak wajah lo yang sekarang kaya nenek sihir itu. Gue yang keluar duit banyak termasuk biaya implan p*****ra lo. Sekarang gue lagi butuh bantuan, lo nya yang nggak tau diri!!" Emosi Mesya memuncak hingga ia berdiri dan menunjuk-nunjuk wajah Steffi yang semuanya hasil permakan itu.

"Jangan ngungkit-ungkit masalah itu ya!! Lo yang dulu g*blok karena menghambur-hamburkan uang Bokap lo. Dulu juga gue nggak pernah maksa lo bayarin semuanya. Kenapa sekarang lo nggak terima??"

Mereka mulai beradu mulut. Persahabatan yang sudah bertahun-tahun lamanya kini mulai retak hanya karena masalah uang.

"Jelas gue nggak terima, karena lo nggak ada balas budinya sama sekali!!"

"Gue nggak peduli!! Sekarang lo pergi dari sini!!" Steffi mendorong Mesya hingga dengan terpaksa Mesya berjalan keluar dari rumah yang sekarang mulai ia benci itu.

"Jangan datang kesini lagi. Rumah ini haram di injak sama lo!!"

BRAAKK...

Steffi membanting pintu setelah Mesya menginjakkan kakinya satu langkah keluar.

"STEFFI S*ALAN!!" Teriak Mesya dari luar.

Mesya memegang kepalanya yang tiba-tiba berdenyut karena teriakannya itu. Ia juga baru ingat kalau sejak pagi dia belum mengisi perutnya sama sekali. Sedangkan ini sudah hampir pukul lima sore. Namun Mesya membuang jauh rencananya untuk mengisi perutnya. Masih ada satu lagi sahabatnya yang harus ia temui.

Jika tadi Mesya berada di rumah Steffi, kini menjelang malam, Mesya sudah tiba di rumah yang cukup besar milik keluarga Sonya. Salah satu sahabat Mesya juga

"Permisi Tante, Sonya ada??" Mesya tersenyum ramah mendapati Mamanya Sonya yang membuka pintu untuknya.

"Mau apa kamu kesini?? Sonya tidak ada di rumah!!" Mesya sempat tersentak karena perubahan sikap Mamanya Sonya. Padahal dari dulu wanita yang selalu menggunakan lipstik berwarna merah terang itu begitu baik kepadanya. Bahkan terkesan menjadi penjilat agar Mesya terus membantu Sonya dalam hal.

"Kenapa Tante berubah seperti ini?? Ini aku Mesya Tante" Mesya yang mengira Mamanya Sonya lupa pada dirinya hingga bersikap kasar sepeti itu.

"Saya tau dan saya tidak pikun. Saya ingat dengan jelas kalau kamu itu si pembuat masalah kan?? Saya tidak tau dan tidak mau tau alasan apa yang membawamu kemari. Tapi mulai sekarang jangan pernah temui datang ke sini atau menemui anak saya lagi!! Pergi!!"

Mesya lagi-lagi tersentak dengan suara lantang wanita berumur itu.

"Memangnya apa salahku sampai Tante melarang untuk menemui Sonya??"

"Salah kamu banyak!! Saya hanya nggak mau anak saya terseret kasus kamu yang terus bermunculan itu. Dasar wanita nggak bener!!"

BRAKK...

Kedua kalinya dalan sehari Mesin di tampar dengan suara bantingan pintu tepat di depan mukanya seperti itu.

"Dasar nenek lampir!! Gue bahkan belum sempat mencaci maki, tapi dia sudah menutup pintunya begitu saja!!" Kesal Mesya sembari menjauh dari rumah Sonya.

Sementara itu dari kejauhan, ada seseorang yang terus memandangi gerak-gerik Mesya.

"Halo Bos"

"Gimana??"

"Dia juga tidak dapat apa-apa dari rumah Sonya Bos"

"Bagus, awasi terus jangan sampai dia mendapatkan bantuan dari siapapun"

"Baik Bos"

Seseorang itu adalah suruhan Bisma. Secara diam-diam Bisma menyuruh orang untuk terus mengawasi Mesya di manapun dia berada. Bukan karena khawatir atau merasa iba dengan apa yang menimpa Mesya saat ini. Tapi Bisma tak mau sampai Mesya mendapatkan bantuan atau memilih mengakhiri hidupnya dengan cepat. Karena kalau sampai itu terjadi, usaha Bisma untuk membuat Mesya hancur lebur akan sia-sia.

1
Kg Mughni Siddiq
kemarin nangis2 sampe pusing kepalaku, sekarang dibikin meleleh 😁
Kg Mughni Siddiq
aku masih nangis terusss 😭😭😭
karissa 🧘🧘😑ditama
bgus tpi.knpa.ujung2 ny jdi kek orang oon gini sini muter2 disini2 lagi🙄🙄
karissa 🧘🧘😑ditama
tak pernah ku sangkah thor,,ternyata yg slma ini trjdi hanyalah mimpi belaka,
Kg Mughni Siddiq
dadaku sampe sesak
Kg Mughni Siddiq
terusno thoooor, q nanges terus setiap baca😭😭😭
santi.santi: mantap,
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
ya Allah thoooor, mataku sampe sembab 😭😭😭😭😭😭
Kg Mughni Siddiq
Bisma terlalu kejam, bahkan lebih kejam dari Mesya dulu
karissa 🧘🧘😑ditama
parah gila sih nih bisma😂😂
santi.santi: siap siap banjur air mata yah, novel ini mengandung bawang
total 1 replies
karissa 🧘🧘😑ditama
mantap bisma,nyawa dibayar nyawa
dikira sinetron ikan terbang tersakiti hanya bisa merintih trus maafin aja,weekk
🌺Ulie
Luar biasa
rinny
KARMA sudah ku baca kak outhor. dan tentunya sangat luar biasa dan pastinya banyak banget bawangnya.
santi.santi: bawangnya lagi murah waktu itu
total 1 replies
rinny
kenapa di KARMA bawang banget bawangnya kak outhor 😭😭😭
santi.santi: waktu otor buat ini bawang lagi murah
total 1 replies
rinny
hadir di karya yg satu ini
Bunga
mimpi kook panjang bangeet
Kg Mughni Siddiq: la iya itu
Ismi Anah: namanya juga novel
total 2 replies
Titien Prawiro
pembalasannys sadis banget
Eza Henza
Kecewa
Eza Henza
Buruk
Firgi Septia
karyamu hebat Thor dari awal sampai akhir bikin mewek senang pas akhirnya masing2 memiliki kebahagiannya
mbak mimin
loh itu mimpi nyata bisma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!