Nathan menjadi duda setelah menikah untuk ke dua puluh kalinya. Semuanya berakhir di saat malam pertamanya. Dia tak bisa melakukan kewajibannya pada istrinya hingga membuatnya mendadak untuk kesekian kalinya.
Jovita seorang gadis yang menikah dengan Deon karena suatu perjodohan dan tanpa ikatan cinta di antara mereka. Di malam pertamanya setelah menikah, Deon bersama wanita lain untuk menghabiskan malamnya.
Karena sering diabaikan oleh Deon, Jovita akhirnya mencari kesenangan sendiri. Secara tak sengaja dia bertemu dengan Nathan.
Awalnya hubungan mereka hanya teman biasa. Namun Nathan menaruh rasa pada Jovita yang mempunyai paras mirip seperti Cinta Pertamanya yang telah meninggal.
Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta mereka? Apakah mereka bisa bersatu atau hanya sekedar menjadi teman saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ruby kejora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 7 Bertemu Junior
Satu minggu berlalu tepat di hari Sabtu pagi terlihat sebuah mobil mewah di depan rumah megah Nathan.
“klak...” seseorang menurunkan kaca mobil saat melihat seorang pelayan keluar dari dalam rumah.
“Tuan Alvin...” sapa pelayan saat menghampiri dan ternyata pria itu yang bertandang ke rumah. “Tuan Nathan ada ?”
“Ada tuan, tapi beliau belum bangun.” jawaban pelayan itu membuat Alvin terbelalak kaget. “Bagaimana bisa dia jam segini masih tidur ? Apa dia lupa hari ini ada acara reuni alumni ?” Alvin terlihat sedikit kesal. “Baiklah tolong beritahu tuan, aku datang menjemput nya.”
“Baik tuan.” pelayan membuka pagar lebar dan setelah mobil Alvin masuk ke teras Ia pun masuk ke rumah untuk membangunkan Nathan.
“tok... tok...” pelayan mengetuk pintu Nathan.
“Ya sebentar.” Nathan bangun dan kemudian bangkit dari tempat tidurnya untuk membuka pintu kamarnya.
“Paman Burhan, ada apa ?” ucap Nathan setelah mengetahui ternyata yang datang adalah pelayan di rumahnya dan ia terbiasa memanggil semua pelayan yang ada di sana dengan sebutan Paman jika itu lelaki dan mimpi jika itu perempuan meskipun tak ada ikatan saudara di antara mereka.
“Ini tuan ada tuan Alvin di luar menunggu anda.”
“Astaga anak itu, sudah kubilang aku tidak mau tetap saja ia datang kemari.” Nathan tak mengira saja temannya itu sampai rela menjemputnya. “Baik paman. Aku akan menemuinya.” berjalan menuju ke ruang tamu.
“Alvin... kau berangkat saja sendiri, aku sedang tidak ingin keluar.” ucapnya telah tiba di ruang tamu dan duduk di samping Alvin.
“Hey ayolah Nathan bersiaplah sekarang aku akan menunggumu. Aku tak ingin pergi sendirian, dan kau harus move on dari masalahmu, juga mencari yang baru.” Alvin terus mendesak Nathan karena ia ingin membantu temannya itu.
“hmh... ya baiklah.” Nathan akhirnya setuju setelah 10 menit berpikir. “Tunggu di sini.” ia pun Mari berdiri dan masuk ke dalam rumah untuk bersiap.
Empat puluh menit kemudian Nathan kembali masuk ke ruang tamu dengan penampilan yang membuat para wanita terpikat padanya.
“Ayo kita berangkat sekarang jika begitu.” ajak Alvin segera berdiri dan keluar dari ruang tamu.
Nathan berjalan mengikuti temannya itu ke teras. Mereka Aduh kemudian mengendarai mobil sendiri-sendiri dan keluar dari rumah Nathan menuju ke lokasi reuni yang berada di sebuah hotel berbintang lima.
Alvin dan Nathan kemudian masuk ke lokasi tempat acara reuni itu berlangsung. Di sana mereka bertemu dengan teman mereka dulu sama-sama masih duduk di bangku SMA. Tak hanya itu, di sana ternyata juga ada junior tiga klik di bawah mereka yang juga ikut diundang dalam acara reuni kali ini.
“Nathan kau jalan sendiri. Aku mau ke sana.” Alvin meminta mereka berpisah sambil menunjuk sebuah gadis cantik di ujung ruangan. “Kau ini.” Nathan ikut menatap gadis cantik yang ditunjuk oleh Alvin dan membiarkan temannya itu pergi sendiri.
Tinggallah Nathan seorang diri. Dengan sikapnya yang cool dan tenang dia pun tak bingung untuk mendekati teman lainnya yang juga ada di sana.
Di sudut ruangan terlihat beberapa gadis yang menatap ke arah Nathan sedari tadi dan terlihat tertarik dengan pria itu.
“Permisi, apakah mau bergabung denganku senior ?” tiba-tiba seorang gadis menghampiri Nathan dengan rumah makan sebuah minuman dingin.
“Ya silahkan.” jawab Nathan datar. Ia kembali memperhatikan wajah gadis di depannya yang menurutnya familiar. “Oh... kau... junior dua klik di bawah ku dan nama mu--”
“Tania. Senang sekali senior Nathan masih ingat padaku dan mengenali ku.” gadis itu memotong ucapan Nathan.
Mereka kemudian bicara dan mengobrol panjang lebar.
“Jadi tidak salah aku meninggalkanmu sendiri.” Alvin menoleh menatap temannya yang berada di ujung sisi ruangan sedang bicara dengan seorang gadis. Ia pun kembali menatap gadis yang berada di depannya dan kembali mengobrol dengan gadis itu.