Milka yang seorang siswi kelas tiga SMA, yang saat cuti sekolah ikut mengunjungi orang tua dari ibu tirinya, harus menjadi kambing hitam untuk menggantikan saudara tirinya, iaitu Melody untuk menikah. Dan, pernikahan itu adalah pernikahan yang sungguh tak masuk akal. Bagaimana tidak, Milka harus menjadi pengantin pengganti, untuk mengantikan Melody menikah dengan hantu. Menikah dengan hantu adalah tradisi keluarga dari ibu tirinya. Dan, malangnya Milka yang menjadi tumbal untuk menjalani tradisi itu.
Dan, dengan terpaksa Milka menerima pernikahan itu, karena jika menolak maka dia tak lagi akan dianggap anak oleh ayahnya. bagaimanakah Milka menjalani kehidupannya di alam baka? Dan sajakah kesulitan yang di hadapi Milka? mampukah dia bertahan ataukah akan memyerah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mikeen S.I, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kolam Air Mata Mutiara
Milka kembali ke kediamannya saat pagi hari dengan wajah cemberut karena dirinya di permainkan oleh Raja,. Semalam dia begitu merasa ketakutan sehingga berteriak. Dan Milka kembali mengingat kejadian semalam.
“Jangan, aku mohon!” Teriak Milka takut.
“Apa kau benar-benar takut.” Raja menyeringai puas.
“Perjalananku masih panjang, dan aku baru tujuh belas tahun” Kata Milka masih dengan mata tertutup.
“Hei, aku bukan ingin membunuhmu.” Ucap Raja.
“Tapi kalo kamu meniduriku itu sama saja kamu membunuh aku.” Sahut Milka berbicara cepat. Dan, mendengar ucapan Milka membuat Raja semakin senang.
“Kau tak punya hak untuk menolakku.” Ujar Raja lalu seperti akan mencium Milka.
“Kalo kamu lakukan itu aku akan berteriak meminta tolong dan mengatakan bahwa kamu mau memperkosa aku!” Teriak Milka.
“Silakan saja Putri Aerish Asteria. Tapi mungkin kau lupa bahwa ini adalah tempatku dan kekuasaanku, dan tak ada salahnya jika aku ingin bermesraan dengan selirku sendiri.” Ucapan Raja membuat Milka putus asa karena dia baru tersadar bahwa dia tak bisa apa-apa karena laki-laki itu adalah Raja di dunia itu.
Dalam hati Milka mengutuk dua dunia yang ia tempati. Dunia manusia dan juga dunia gaib, karena keduanya sama-sama tak adil. Tak pernah berpihak pada yang lemah dan pada yang tak punya kuasa juga kekayaan. Dan, orang-orangnya sama saja, laku-lakinya juga sama. Cabul. Gerutu Milka dalam hati.
“Dasar Raja cabul!” Tanpa sadar Milka menabok wajah Raja yang tertutup topeng itu.
“Kau!” Raja terlihat marah dan akan murka namun saat melihat Milka yang sudah terduduk lemas dan menutup kedua wajahnya karena menangis. Raja mengurungkan niatnya untuk marah.
“Apa kamu tau, seharusnya bukan aku yang ada di sini. Tapi karena ayahku lebih menyayangi Melody dan menyurukku untuk menggantikan Melody....” Suara tangis Milka terdengar.
“Jadilah aku di sini..” Milka tersedu-sedu.
“Aku tidak akan melakukan apa pun padamu. Berhenti menangis dan tidurlah.” Kata Raja membuat Milka berhenti menangis.
Milka menatap Raja, ingin mencari kebenaran atas ucapan Raja tadi, apakah benar dia tak akan melakukan apa-apa padanya.
“Aku adalah Raja, aku adalah penguasa Underworld. Dan aku tak akan mengingkari ucapanku.” Ujar Raja.
“Apa aku bisa kembali ke kamarku.” Tanya Milka.
“Kau tak boleh meninggalkan ruangan ini sebelum pagi, jika kau pergi sekarang. Kau akan dianggap melanggar aturan pemberkatan. Dan, akan mendapat hukuman.”
Milka dengan terpaksa menurut. Dan, berharap pagi akan segera datang. Namun ternyata harapannya tak seperti apa yang di harapkan karena malam itu terasa begitu panjang baginya.
“kenapa kau tak tidur?” Tanya Raja yang melihat Milka masih juga terjaga.
“Apa kau takut akan ku apa-apa kan saat kau tidur?” Tanya Raja lagi.
Baiklah, jangan tidur atau aku akan menidurimu.” Ujar Raja dan membuat mata sembab Milka membulat.
Milka memeluk tubuhnya tanda pertahanan takut jika Raja akan melakukan yang ia ucapkan. Dan, saat. Melihat Milka yang kembali ketakutan membuat Raja semakin ingin menggodanya.
“Bagaimana jika kita lakukan saja?” Kata Raja. Mata Milka kembali memerah tanda ia akan kembali menangis.
“Ha ha ha. Ternyata begitu mudah untuk membuatmu menangis.” Sontak Milka langsung melirik tajam ke arah Raja.
“Aku hanya mempermainkanmu. Aku juga tak akan meniduri perempuan di bawa umur.” Ucap Raja.
Mata Milka sempurna membulat mendengar ucapan Raja. Dan, sadar bahwa sedari tadi Raja hanya mengerjainya, mempermainkan dia sampai menangis. Raja keterlaluan. Ucap Milka geram dalam hati.
****
Milka yang sudah berada di kamarnya langsung merebahkan diri di atas kasur empuk yang beberapa hari ini sudah menjadi miliknya. Milka benar-benar kelelahan akibat tak tidur semalaman. Wajahnya terlihat begitu kusut sehingga di perjalanan pulang ke kediamannya para dayang dan pelayan mulai bergosip bahwa Milka dan Raja melewati malam panas penuh gairah.
“Lihat wajah selir Aerish Asteria. Dia tampak sangat kelelahan.” Kata pelayan wanita yang tua.
“Raja pasti begitu hebat hingga membuat selir Aerish Asteria tampak seperti itu.” Sahut pelayan muda. Dan, mereka pun tertawa.
Dengan lahap Milka memakan semua sarapan yang tadi di bawakan untuknya oleh pelayan. Dengan penuh keyakinan dia pasti akan membalas Raja, Dan, dia berjanji pada dirinya sendiri, dia akan membalas kejahilan Raja padanya.
Namun ada satu yang membuat Milka begitu penasaran, iaitu tentang Raja yang memakai topeng. Ia penasaran seperti apa wajah Raja. Apakah benar seperti dalam bayangannya, wajah Raja jelek, ada belatung dan ulatnya.
“Clo, ada yang mau ku tanyakan.”
“Apa itu Putri?”
“Apa kamu pernah melihat wajah Raja?” Tanya Milka penuh rasa penasaran.
“Tidak Putri, kami tak ada yang pernah melihat wajah Yang Mulia Raja.” Sahut Clona.
“Hanya beberapa orang di Istana saja yang pernah melihat dan mengetahui wajah Yang Mulia.” Ucap Grasil.
“Siapa?” Tanya Milka.
“Salah satunya adalah Nyonya West Putri.” Jawab Grasil. Milka mengangguk.
“Apa kalian tau kenapa Raja memakai topeng?” Korek Milka.
Clona dan Grasil saling pandang. Lalu dengan takut-takut, dia mengatakan dengan suara pelan. “Desas desusnya mengatakan bahwa Raja memiliki parut akibat terkena pedang Kaisar sewaktu kecil.”
Milka tertawa dalam hati, ternyata itu yang membuat Raja tak ingin memperlihatkan wajahnya. Karena wajahnya jelek, ternyata tebakannya benar. Aku akan membalasnya dengan itu. Kata Milka dalam hati..
Setelah makan Milka terserang kantuk yang luar biasa karena semalam tak tidur semenit pun.
“Apa Putri baik-baik saja? Wajah Putri tampak pucat.” Tanya Clona khawatir.
“Aku capek Clo, aku mau tidur.” Sahut Milka yang sudah tak mampu menahan rasa kantuknya.
Dan, ucapan Milka mengundang salah paham pada Clona dan juga Grasil. Mereka juga berpikir bahwa malam pemberkatan itu terjadi dan lancar.
****
Milka bangun saat menjelang sore, dia merasa sedikit lebih baik. Tidurnya begitu nyenyak dan tak ada yang mengganggunya. Dan, dia butuh mandi untuk menyempurnakan kesegaran tubuhnya.
“Putri sudah bangun?” Tanya Pelayan pada Milka. Yang di jawab Milka dengan senyum.
“Kami sudah menyiapkan untuk Putri mandi.” Kata pelayan satu lagi. Mendengarnya Milka sangat senang. Dia benar-benar di layani bagaikan seorang Tuan Putri. Jika tidur tak ada yang mengganggu dan membangunkannya, jika lapar, makanan sudah tersedia dan jika sebelum mengatakan ingin mandi pelayan sudah menyiapkan semua untuknya. Sebenarnya hidup tempat itu tak ada ruginya juga. Pikir Milka.
Clona, Grasil dan pelayan mengantar Milka ke tempatnya akan mandi. Permandian yang di miliki kediaman bagian barat. Iaitu kediaman Milka.
“Apa masih jauh?” Tanya Milka di perjalanan mereka menuju kolam mandi itu.
“Tidak Putri, sebentar lagi akan sampai.” Sahut Clona. Dan, memang tak lama itu mereka pun sampai. Milka menatap takjub tempat itu. Begitu indah. Pinggir-pinggir kolam di hiasi oleh bunga-bunga Mawar yang begitu cantik dengan berbagai warna.
“Apa di sini selir-selir lain mandi juga?” Tanya Milka.
“Tidak Putri, hanya Putri yang boleh mandi di kolam ini Air Mata Mutiara ini.” Sahut Grasil. Milka tak menyangka bahwa dia punya tempat permandian untuk dirinya sendiri.
“Apa Permaisuri dan selir yang lain juga memiliki kolam mandi mereka sendiri?” Tanya Milka lagi.
“Iya Nona.” Kali ini Clona yang menjawab. Milka mengangguk mengerti, jadi bukan hanya dia memiliki kolam sendiri.
Milka mendekat dan melihat Air kolam itu begitu jernih. Di bawahnya ada batu-batu indah yang berwarna warni. Dan, ada yang terlihat seperti mutiara. Milka tak berpikir bahwa itu mutiara asli. Mungkin itu adalah buatan arsitek Underworld. Pikirnya.
“Kenapa kolam ini di namakan Air Mata Mutiara?” Tanya Milka menurunkan kakinya ke dalam kolam. Airnya terasa hangat seperti sedang berendam di kolam air panas. Benar-benar menyegarkan.
“Itu karna setiap bulan purnama, Mata Air akan mengeluarkan Mutiara.” Sahut Grasil.
“Oh, mutiara....” Ucap Milka.
“Apa? Mutiara?” Kaget Milka yang baru sadar dengan kata mutiara.
“Iya Putri.” Jawab Clona.
“Apa mutiaranya asli?.” Tanya Milka dengan antusias.
“Iya Putri, itu adalah Mutiara asli.” Sahut Grasil.
Dengan cepat Milka langsung memunguti mutiara-mutiara yang berada di dalam kolam itu. Dan, mengatakan bahwa dia mendapatkan rezeki berlimpah. Dia akan membawa mutiara itu ke dunianya dan akan menjual. Dia, akan mendapat banyak uang untuk itu. Milka tertawa senang dengan apa yang di dapatnya, membuat Clona, Grasil dan para pelayannya menatap heran dan tak mengerti dengan tingkah Milka yang begitu senang dengan mutiara itu.