Mafia Cantik Kesayangan CEO

Keesokan paginya.

"Sekarang?" Tanya Killa terkejut.

Kepala nya menggeleng pelan, pria dihadapan nya itu meminta nya untuk memutuskan jawaban mengenai persyaratan yang mesti Killa ikuti. Marvin berkata jika dia tidak mau mengikuti persyaratan tersebut. Dia akan di laporkan kepada pihak kepolisian.

Aku tidak mungkin menikah dengan pria ini.

Tapi aku juga tidak mau masuk penjara, sudah banyak sekali target yang sudah aku bunuh.

Bisa-bisa aku di hukum mati, bagaimana dengan Naya nantinya?

Aku benar-benar tidak mengerti apa sebenarnya tujuan pria ini ingin menikahi ku?

"Cepat katakan ... aku tidak punya banyak waktu...." Ucap Marvin datar dan tenang, sambil menyeruput teh nya.

"Apa tidak ada syarat lain? Walaupun aku harus menjadi pembantu pun aku bersedia, tapi jika menikah aku tidak bisa...." Ucap Killa menatap Marvin dengan tatapan polos.

Marvin memalingkan wajah nya. "Simple....jika kau tak mau, itu adalah pilihan mu....tapi kau harus siap untuk aku laporkan mengenai kejadian kemarin....." Ucap Marvin.

Persetan dengan pilihan ku.

Kau sama saja tidak memberikan ku pilihan jika seperti itu caranya.

Aku benar-benar sudah terpojok.

"Nona apa kau bisa menyebutkan namamu?" Ucap asisten pribadi Marvin bernama Ken. Pria keturunan jepang yang ramah kepada semua orang.

"Hah? Namaku ... Killa R." Jawab Killa kikuk.

Dia hampir lupa untuk memperkenalkan diri semenjak tadi malam. Lagian pikir Killa nama nya tidak lah penting karna ujung-ujung nya dia akan kabur sari Marvin. Tapi ternyata jadi nya seperti ini.

"Nona Killa cepat berikan keputusan anda....karna Tuan Marvin tidak memiliki banyak waktu untuk menunggu jawaban anda...." Jelas Ken kepada Killa.

Killa menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya dia berbicara. Killa melirik Marvin yang terlihat begitu cuek dan dingin.

Pria ini? Akan menjadi suamiku?

Sikap nya begitu cuek dan kaku.

Tidak ada tanda-tanda jika dia menyukai ku, tapi kenapa? Aku masih penasaran mengapa dia bersikeras ingin menikahi ku.

"Aku bersedia menikah dengan mu....." Ucap Killa sambil menutup matanya. Semoga ini akan menjadi keputusan ku yang baik.

"Bagus....Ken berikan dia surat kontrak nya...." Marvin tersenyum tipis sekilas lalu kembali datar. Ia mentitah Ken untuk memberikan secarik kertas kepada Killa.

"Surat kontrak?" Killa mengernyit.

"Benar Nona....surat kontrak pernikahan anda dan Tuan Marvin...." Ucap Ken sambil menyerahkan kertas kepada Killa.

Killa meraih kertas itu cepat-cepat lalu membaca nya dengan seksama isi dari kertas tersebut. Yang berisi kontrak pernikahan antara dirinya dengan pria dingin di hadapan nya itu.

.........

...Kontrak Perjanjian...

Saya Killa R pihak kedua, yang bertanda tangan di bawah ini. Bersedia melakukan pernikahan kontrak ini dengan Marvin Louis pihak pertama . Selama enam bulan lama nya. Selepas itu kami akan bercerai layak nya pasangan suami istri lain nya.

Dan juga saya bersedia, jika selama kontrak pernikahan berlangsung. Saya akan menuruti apapun yang di perintahkan oleh pihak pertama yaitu Marvin Louis. Tidak ada kata tidak bersedia di dalam kamus nya. Karena itu saya akan senantiasa berkata bersedia menuruti semua perkataan nya.

Sekian dari saya terima kasih.

Killa R.

.........

Mata Killa membulat, hidung nya kembang kempis ketika membaca surat pernikahan kontrak tersebut. Tidak masuk akal. Mengapa pernikahan dijadikan permainan seperti ini.

Pria ini benar-benar sudah gila.

Aku semakin tidak mengerti tujuan nya melakukan ini.

Tapi mau bagaimana lagi? Dari pada aku harus masuk penjara.

Dari semua target pria yang ia temui, tidak pernah ada yang seperti Marvin sifat dan tampang dingin nya. Killa pun langsung menandatangani kontrak tersebut. Tanpa berpikir panjang. Semakin cepat ia bertindak, maka akan semakin cepat pula semua permainan ini selesai pikirnya.

TBC.